Ahasyweros I dari Persia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-[[File: +[[Berkas:)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
 
== Purim ==
Selanjutnya menurut [[Kitab Ester]], Xerxes mengangkat Haman bin Hamedata, orang Agag, di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda.<ref>{{Alkitab|Ester 3:1}}</ref> Karena dendam pribadi terhadap Mordekhai, seorang Yahudi, Haman menghasut raja Xerxes untuk mengeluarkan perintah membasmi semua orang Yahudi dalam wilayah kekuasaannya, tanpa Xerxes mengetahui jelas mengenai suku ini. Perintah itu dikeluarkan tanggal 13 bulan ke-1 ([[Nisan]]) dalam tahun yang ke-12 (474 SM) pemerintahan Xerxes. Tanggal pembasmian ditentukan dengan membuang undi (bahasa Ibrani: '''pur''') dan jatuh pada tanggal 13 bulan ke-12 ([[Adar]], 473 SM).<ref>{{Alkitab|Ester 3:7}}</ref> Namun berkat campur tangan ratu Ester, rencana Haman terbongkar di depan raja Xerxes, dan Haman dihukum mati dengan digantung kemungkinan pada tanggal 17 bulan ke-1 ([[Nisan]]), 474 SM). Selanjutnya, [[Mordekhai]] diangkat menjadi perdana menteri menggantikan Haman. Pada tanggal 23 bulan yang ke-3 (bulan [[Siwan]], 474 SM), Mordekhai menulis surat atas nama raja Xerxes dan dimeterai dengan cincin meterai raja, kepada orang Yahudi, dan kepada para wakil pemerintah, para bupati dan para pembesar daerah, dari India sampai ke Etiopia, 127 daerah, isinya: raja mengizinkan orang Yahudi di tiap-tiap kota untuk berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta memunahkan, membunuh atau membinasakan segala tentara, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, dari bangsa dan daerah yang hendak menyerang mereka, dan untuk merampas harta miliknya, pada hari yang sama di segala daerah raja Xerxes, pada tanggal 13 bulan ke-12 ([[Adar]]).<ref>{{Alkitab|Ester 8:9-14}}</ref> Pada tanggal 13-14 bulan ke-12 ([[Adar]]) 474473 SM, orang-orang Yahudi mengalahkan musuh-musuh mereka, dan tanggal 14-15 [[Adar]] (~[[Maret]]) diperingati sebagai hari raya [[Purim]] sesuai ketetapan dari [[Mordekhai]] dan ratu [[Ester anak Abihail]].
 
== Pembangunan ==
[[Berkas:Xerxes Cuneiform Van.JPG|thumb|right|200px|Inskripsi raja Ahasyweros Agung dekat Benteng Van (sekarang di wilayah [[Turki]]).]]
[[Berkas:Tomb of Xerxes.JPG|thumb|right|200px| Makam yang digali dari batu karang di [[Naqsh-e Rustam]] sebelah utara [[Persepolis]], meniru makam [[Darius Agung]], dianggap milik AhaswerosAhasyweros]]
Setelah kegagalan serangan ke Yunani dan kembali ke Persia, Xerxes menyelesaikan pembangunan yang dimulai oleh ayahnya di [[Susan (kota)|Susan]] dan Persepolis. Ia membangun "Gerbang Segala Bangsa" ("''Gate of all Nations''") dan "Balai Bertiang Seratus" ("''Hall of a Hundred Columns''") di Persepolis, yang merupakan bangunan terbesar dan termegah di istana. Ia merampungkan Apadana, istana raja Darius dan gudang harta yang dimulai oleh raja Darius, dan juga istananya sendiri yang dua kali lebih besar dari istana ayahnya. Seleranya dalam arsitektur mirip dengan raja Darius, meskipun dalam ukuran lebih besar.<ref>Ghirshman, ''Iran'', p.172</ref> Ia juga memelihara "Jalan Raya Kerajaan" ("''Royal Road''") yang dibangun ayahnya dan juga melengkapi gerbang Susan dan membuat istana di Susan.<ref>Herodotus VII.11</ref>
 
== Akhir hayat ==
Pada bulan Agustus tahun ke-21 pemerintahannya (465 SM), Xerxes dibunuh oleh kapten pengawalnya, Artabanus, yang merupakan orang terkuat di istana sebagai komandan pasukan seribu (''Hazarapat'' atau "''commander of thousand''"). Ia menjadi berkuasa karena popularitasnya di kalangan keagamaan istana dan berkat kasak-kusuk di kalangan istri-istri/harem raja. Ia menempatkan 7 putranya di posisi-posisi kunci serta berencana untuk menggulingkan wangsa [[Akhameniyah]] dari tahta.<ref>[[#refkhshayayrsha|Iran-e-Bastan/Pirnia book 1 p 873]]</ref> Artabanus membunuh Xerxes dengan bantuan seorang sida-sida, Aspamitres. Sejarawan Yunani memberi catatan yang berlainan mengenai peristiwa ini. Menurut Ctesias (dalam ''Persica 20''), Artabanus kemudian menuduh Putra Mahkota Darius, putra sulung Xerxes, membunuh ayahnya dan mendesak putra Xerxes yang lain, [[Artahsasta I dari Persia|'''Artaxerxes''' atau '''Artahsasta''']], untuk membalas dendam kematian ayahnya dengan menghukum mati Darius. Sebaliknya, [[Aristoteles]] (dalam ''Politics 5.1311b'') menulis bahwa Artabanus membunuh Darius terlebih dahulu dan kemudian Xerxes. Setelah Artaxerxes mengetahui pembunuhan itu, ia membunuh Artabanus dan putra-putranya.<ref>[[#refartabanus-ei|Dandamayev]]</ref> Turut terlibat dalam kerusuhan itu adalah jenderal [[Megabyzus]], yang beralih haluan mendukung wangsa Akhameniyah dan menyelamatkan kelanggengan tahta Persia bagi wangsa itu. Tahta Ahasyweros diteruskan oleh putranya, [[Artahsasta I dari Persia|Artahsasta I]].
<ref>[[#refartaxerxes|History of Persian Empire-Olmstead p 289/90]]</ref>