NAMRU-2: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 26:
====Kontroversi menyusul penutupan NAMRU-2====
Pada tahun 2007 Dr. [[Siti Fadilah Supari]] sebagai Menteri Kesehatan RI mengumumkan bahwa Indonesia tidak akan lagi menyerahkan virus-virus [[flu burung]]nya kepada Organisasi Kesehatan Dunia ([[WHO]]) Divisi Jaringan Pegawas Influenza yang dikenal sebagai GISN. <ref name=CH> {{en}} [http://www.currentconcerns.ch/index.php?id=801 Current Concern: Fairness, Transparency and Equity in International Public Health No. 11/ 2009 Interview with Dr. Siti Fadilah Supari at the 62nd World Health Assembly, 20 May 2009]</ref> Menurut Siti sistem yang ada tidak memperhatikan kebutuhan dan kepentingan negara berkembang.<ref name=CH/> Siti juga berpendapat bahwa WHO telah melanggar peraturan-peraturannya sendiri dimana virus dipindah tangankan menggunakan standar ganda, diterima dari negara yang terkena virus via GISN dan diserahkan pada perusahaan komersil untuk pengembangan vaksinnya.<ref name=CH/> Kemudian vaksin vaksin ini menjadi sangat mahal dan tidak tersedia di negara yang terkena dampak virus, sementara di negara industri sibuk menimbun vaksin untuk berjaga jaga saat wabah melanda.<ref name=CH/> Pernyataannya ini kemudian dibukukan dengan judul "It's Time For The World To Change" <ref name=CH2>{{en}} [http://www.currentconcerns.ch/index.php?id=774 Current Concern: Indonesian Minister of Health Demands Dignity, Equality and Transparency for all Countries in the World No. 11/ 2009]</ref><ref name=CH/>
<!--
This year’s World Health Assembly (WHA) took place from 14 to 22 May in Geneva. It was planned to continue the negotiations on a fair, transparent and just exchange of viruses and the benefit sharing at this meeting, negotiations that had been initiated by Indonesia and supported by many WHO member states.
But the swine flu interfered and the WHA was abbreviated by 5 days with the justification that the health ministers of the member states were urgently required in their native countries to prepare for a possible pandemic. The consequence was that important issues could not be discussed.
|