NAMRU-2: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 75:
Namun menurut Siti dalam bukunya "It's Time For The World To Change", Indonesia tidak pernah melihat uang yang dijanjikan oleh bantuan AS. <ref name=CH2/> Pada saat kunjungan Menteri Luar Negeri [[Condoleezza Rice]] ke Indonesia di tahun 2006 Siti menanyakan kemana dana bantuan yang dijanjikan oleh AS, yang menurut Siti dapat digunakan untuk Rumah Sakit rujukan.<ref name=Tempo>[http://www.tempo.co/read/news/2006/03/14/05575127/Pemerintah-Pertanyakan-Dana-Flu-Burung-AS Tempo: Pemerintah Pertanyakan Dana Flu Burung AS] </ref> Siti kemudian menyadari bahwa dana bantuan AS diberikan pada NAMRU-2 dengan argumentasi bahwa laboratorium ini melakukan riset H5N1 dan telah berkoordinasi dengan Kementrian Kesehatan, dan memperkerjakan 175 pegawai dimana 19 diantaranya adalah warga AS.<ref name=CH2/>
Pada bulan April 2008 sebuah telegram yang dikirimkan oleh [[Kedutaan Besar AS]] Jakarta untuk Washington yang dibocorkan oleh situs Wikileaks melaporkan perkembangan dimana ada pemberitaan yang mengumumkan bahwa Pemerintah Indonesia telah menutup NAMRU-2 <ref name=Wikileaks2>{{en}} [https://www.wikileaks.org/plusd/cables/08JAKARTA740_a.html Wikileaks: U.S. NAVAL MEDICAL RESEARCH UNIT GETS MEDIA ATTENTION]</ref> Kedutaan Besar AS di Jakarta tidak tahu menahu mengenai penutupan ini dan meminta agar Washington menanggapi MoU yang dikirimkan agar pembicaraan dapat dilanjutkan.<ref name=Wikileaks2/>
Pada bulan Oktober 2008 Siti kemudian menolak (lagi) mengirimkan contoh virus ke NAMRU-2 dengan mengedepankan isu intelejen asing dan permintaan bahwa A.S. tunduk akan tuntutan Indonesia mengenai transparansi transfer virus WHO. <ref name=JP1>{{en}}[http://www.thejakartapost.com/news/2008/04/25/us-insists-immunity-all-namru2-laboratory-staff.html U.S. insists on immunity for all Namru-2 laboratory staff]</ref> Tuduhan aktivitas intelejen dibantah oleh Duta Besar [[Cameron Hume]] dengan menyatakan bahwa seluruh hal yang terjadi di NAMRU-2 transparan. Semua proyek riset telah disetujui oleh Kementrian Kesehatan dan Pemerintah Indonesia memiliki akses pada riset yang sedang dikerjakan. Sehingga tuduhan tidak transparan ini aneh. <ref name=JP1/> Hume juga meminta agar Indoensia memisahkan isu NAMRU-2 dan transparansi perpindahan virus yang merupakan sistem WHO karena hal ini merupakan dua hal yang berbeda.<ref name=JP1/>▼
▲Pada bulan Oktober 2008 Siti kemudian menolak (lagi) mengirimkan contoh virus ke NAMRU-2 dengan mengedepankan isu intelejen asing dan permintaan bahwa A.S. tunduk akan tuntutan Indonesia mengenai transparansi transfer virus WHO. <ref name=JP1>{{en}}[http://www.thejakartapost.com/news/2008/04/25/us-insists-immunity-all-namru2-laboratory-staff.html U.S. insists on immunity for all Namru-2 laboratory staff]</ref> Tuduhan aktivitas intelejen dibantah oleh Duta Besar [[Cameron Hume]] dengan menyatakan bahwa seluruh hal yang terjadi di NAMRU-2 transparan. Semua proyek riset telah disetujui oleh Kementrian Kesehatan dan Pemerintah Indonesia memiliki akses pada riset yang sedang dikerjakan. Sehingga tuduhan tidak transparan ini aneh. <ref name=JP1/> Hume juga meminta agar
Pada bulan April 2009 telegram lain yang dikirimkan [[Kedutaan Besar AS]] Jakarta untuk Washington yang dibocorkan oleh situs Wikileaks mengungkapkan permintaan Dr. [[Emil Salim]], penasehat presiden, untuk meneruskan kerjasama dengan NAMRU-2 dengan memindahkannya dibawah [[Kementrian Riset dan Teknologi]]. <ref name=Wikileaks1>{{en}} [https://www.wikileaks.org/plusd/cables/09JAKARTA632_a.html Wikileaks: U.S.-INDONESIA: MOVING AHEAD WITH HEALTH COLLABORATION]</ref> Hal ini dirasakan perlu untuk "mengurangi beban politik" Kementrian Kesehatan.<ref name=Wikileaks1/>
==Rujukan==
|