Denny Januar Ali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maharaja2 (bicara | kontrib)
Maharaja2 (bicara | kontrib)
Baris 69:
 
Sejak tahun 2005, [http://www.lsi.co.id/ Lingkaran Survei Indonesia] (LSI) telah aktif dalam melakukan [http://www.lsi.co.id/ survey] pemilihan dan memprediksikan siapa yang akan memenangkan pemilihan---- mulai dari partai politik, kandidat presiden, kandidat anggota DPR/DPRD/DPD dan kandidat kepala daerah. LSI berani mempublikasikan hasil prediksi tersebut lewat konferensi pers dan iklan di media massa. Tujuan publikasi tersebut bukan untuk mempengaruhi pemilih, tetapi untuk membuktikan dan menunjukkan bahwa survei dan riset sosial bisa dipakai sebagai alat prediksi. Hasil-hasil prediksi LSI selama ini selalu tepat. Apa yang diprediksikan oleh [http://www.lsi.co.id/ survey indonesia] LSI, tercermin dari hasil aktual ketika Pemilu atau Pilkada diumumkan. Harian Republika menyebut Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sebagai “dukun politik” karena kerap memprediksi kemenangan seorang kandidat ataui partai jauh sebelum pemilihan dilakukan. <ref name="footer-8"> “Jadi 'Dukun Politik' Lewat [[Metode Survei]]”, Republika Newspaper, Tuesday, February 27th, 2007</ref> Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan lima buah penghargaan karena ketepatan dan akurasi LSI dalam memprediksikan hasil pemilihan. (1) [http://www.lsi.co.id/ Survei Indonesia] Pertama yang Akurat yang diiklankan, pada Pilkada Provinsi Kepulauan Riau tahun 2005. (2) Survei Prediksi Pemilu Legislatif Pertama yang Akurat yang diiklankan, tahun 2009. (3) Survei Prediksi Pemilu Presiden yang Akurat yang diiklankan, tahun 2009. <ref name="footer-9"> [http://www.muri.org/index.php?news_id=3597&start=0&category_id=42&parent_id=42&arcyear=2010&arcmonth=11] Prediksi Pemilu Presiden yang Akurat yang diiklankan, tahun 2009</ref> , (4) Survei Prediksi Pilkada Akurat Terbanyak yang diiklankan Dalam Satu Musim Pilkada (13 Pilkada, tahun 2005-2008). (5) Lembaga Riset yang Paling Banyak Membuat Prediksi Berdasarkan [http://www.lsi.co.id/ Survey] yang Akurasinya 100% dalam Satu Bulan yakni 5 Prediksi yang Akurat di Bulan Maret 2006 <ref name="footer-10"> “[http://www.lsi.co.id/ LSI] Meraih 5 Rekor MURI”, Tempo Newspaper, May 4th, 2006</ref>
 
[http://lsi.co.id/ Lingkaran Survei Indonesia] (LSI) adalah [http://lsi.co.id/ konsultan politik profesional pertama di Indonesia]. Sebelum Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memang ada beberapa orang atau lembaga yang ikut membantu kemenangan partai atau kandidat. Tetapi mereka tidak menyebut dirinya sebagai konsultan politik profesional. LSI adalah lembaga pertama yang menyebut diri sebagai konsultan politik profesional<ref name="footer-11"> Muhammad Qodari,” The Professionalisation of Politics: The Growing Role of Polling Organisations and Political Consultants” in Edward Aspinall and Marcus Mietzner (ed), Problems of Democratisation in Indonesia: Elections, Institutions and Society, Singapore, Institute of Southeast Asian Studies, hal.</ref> Masuknya para profesional dalam politik telah dimulai pada Pemilu tahun 2004. Mereka umumnya berasal dari biro iklan komersial, seperti Hotline Advertising dan Matari Advertising yang membantu partai dalam merancang iklan dan pesan kampanye. Pada tahun 2005, LSI memulai kerja dengan spesialisasi pada konsultan untuk politik, dan menawarkan jasa bukan hanya sebatas pada iklan dan pengemasan kandidat (citra). LSI menawarkan semua jenis pekerjaan yang dibutuhkan untuk kemenangan kandidat---mulai dari penyiapan strategi, visi misi, kampanye dari rumah ke rumah, kampanye media, hingga penyiapan saksi saat pemilihan<ref name="footer-12"> Muhammad Qodari, loc.cit, hal.</ref> Setelah LSI, kemudian bermunculan berbagai lembaga konsultan politik di Indonesia, seperti Indobarometer, Fox Indonesia, Polmark Indonesia, Milenium Cipta Citra dan sebagainya. <ref name="footer-13"> [http://www.tempo.co/read/news/2012/07/30/078420093/Legitnya-Bisnis-Konsultan-Pilkada]“Legitnya Bisnis Konsultan Pilkada”, Tempo Magazine, July 30th ,2012; [http://peluangusaha.kontan.co.id/news/margin-legit-dari-bisnis-jasa-konsultan-politik/2012/09/03] “Margin Legit dari Bisnis Jasa Konsultan Politik”, Kontan Magazine, September 3rd, 2012.</ref>
 
Kemunculan [http://lsi.co.id/ konsultan politik] tidak bisa dilepaskan dari perubahan politik di Indonesia. Pasca tahun 2004, Indonesia memasuki era baru dimana pejabat-pejabat publik dipilih secara langsung oleh rakyat----mulai dari presiden, anggota DPR, DPRD, DPD, walikota, Bupati hingga gubernur. Untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), total di seluruh Indonesia terdapat lebih dari 500 pemilihan yang melibatkan rakyat secara langsung. Untuk pemilu legislatif (DPR Pusat, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota) total memperebutkan sekitar 19 ribu kursi. <ref name="footer-14"> On 2004 General Election, there were a total of 16.711 legislative seats fought by candidates including 550 seats on DPR-RI, 132 seats on DPD, 1.894 seats on Provincial DPRD, and 14.135 seats on City/Regency DPRD. On 2009, the number increased to 18.440 seats, consisted of 560 seats for DPR-RI, 132 seats for DPD, 1.998 seats for Provincial DPRD, and 15.750 seats for City/Regency DPRD.</ref> Era ini melahirkan kebutuhan partai dan kandidat akan tenaga profesional yang bisa membantu mereka memenangkan pemilihan. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sejak tahun 2004 terlibat sebagai konsultan politik profesional. Cara-cara mendekati pemilih dilakukan secara rasional, mulai dari pemetaan pemilih, pengenalan kekuatan partai dan kandidat, pemilihan pesan, pembuatan iklan dan kampanye, Get Out the Vote (GOTV), hingga pelatihan saksi. Dengan cara-cara yang ilmiah tersebut, klien (partai atau kandidat) bisa mengetahui posisinya secara akurat. Biaya pemilihan juga bisa ditekan secara signifikan, karena pendekatan kepada pemilih dilakukan dengan target yang jelas.
 
[http://lsi.co.id/ LSI] menjadi pelopor karena pertama kali membuka pasar ini dan hingga kini profesi konsultan politik telah diterima oleh partai, kandidat dan komunitas politik di Indonesia. Konsultan politik sekarang ini diterima sebagai bagian penting dari proses dan aktor politik di Indonesia. Kiprah LSI sebagai pelopor konsultan politik ini telah diakui dan banyak diliput oleh media massa di Indonesia. Selain menjadi pelopor, LSI juga menjadi pionir, karena keberhasilannya dalam memenangkan klien---partai politik, kandidat kepala daerah. Hingga tahun 2012, LSI telah membantu kemenangan 24 gubernur di seluruh Indonesia.
 
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) juga dikenal karena aktif melakukan perhitungan cepat ( [[Quick Count]]) pada Pemilu dan Pilkada. Wilayah Indonesia sangat luas dan banyak letak geografis yang sulit dijangkau. Ini menyebabkan hasil pemilihan biasanya memakan waktu lama. Hasil Pemilu / Pilkada umumnya baru bisa diketahui 2 minggu hingga 1 bulan setelah pemilihan. Dulu, orang harus menunggu waktu yang lama untuk mengetahui siapa pemenang Pemilu / Pilkada. Situasi politik di daerah menjadi tidak kondusif. Kantor KPU tiap hari didatangi pendukung calon untuk mengetahui perkembangan suara calon---tidak jarang diiringi dengan demonstrasi dan aksi kekerasan. Pengusaha dan kegiatan ekonomi selama itu juga tidak bisa beraktifitas menunggu pemenang Pemilu / Pilkada. Kesulitan-kesulitan tersebut, bisa diatasi lewat Quick Count. Quick Count pada dasarnya adalah perhitungan cepat dengan menggunakan sampel Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang diambil secara ilmiah. <ref name="footer-15"> Melissa Estok,, Neil Nevitte and Glenn Cowan, The Quick Count and Election Observation, New York, National Democratic Institute (NDI), 2003, page 1-3.</ref> Jika dilakukan dengan benar, hasil quick count tidak akan berbeda jauh (kurang dari 1%) dari hasil pemilihan aktual yang diumumkan oleh KPU. Lewat quick count, perhitungan bisa dilakukan secara cepat. Setidaknya 4 jam setalah perhitungan suara, pemilih sudah bisa mengetahui siapa pemenang pemilihan.
 
LSI adalah salah satu lembaga yang berperan dalam mempopuilerkan quick count. Setiap kali quick count, LSI selalu membuat konferensi pers dan bekerjasama dengan televisi nasional dan media lokal menyiarkan secara “live” hasil quick count. Dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2007 misalnya, hasil quick count LSI ditayangkan secara live di TV One dan Vivanews.com. <ref name=footer-16"> [http://metro.news.viva.co.id/news/read/352205-lihat-hasil-quick-count-pilkada-dki-di-vivanews] lihat hasil quick count pilkada dkidi-vivanews</ref> Lewat cara ini, quick count saat ini telah diterima sebagai cara untuk mengetahui secara cepat hasil pemilihan. Dulu, kandidat dan partai kerap kali memprotes atau menyangsikan hasil quick count. Saat ini, terjadi fenomena menggembirakan. Kandidat yang kalah dalam quick count kerap langsung mengucapkan selamat kepada (calon) pemenang. Dengan itu, kondisi politik lokal bisa stabil dan tidak penuh gejolak.
 
Sejak tahun 2005, LSI telah melakukan ratusan quick count dengan hasil yang akurat dan presisi. Semua quick count LSI dilakukan dengan proses yang cepat, hanya kurang dari 4 jam setelah pemungutan suara selesai. Hasil quick count dipublikasikan dalam konferensi pers dan kerjasama dengan televisi nasional (TV One dan Metro TV) dan televisi lokal. LSI mendapatkan sejumlah penghargaan atas akurasi quick count dari MURI (Museum Rekor Indonesia) atas akurasi quick count dalam meramal hasil Pilkada/ Pemilu. (1) Akurasi dalam melakukan quick count di Kabupaten Sumbawa bulan November 2010. Selisih antara hasil quick count dengan hasil aktual Pemilu adalah 0%. .<ref name="footer-17"> [http://www.muri.org/index.php?news_id=3595&start=0&category_id=42&parent_id=42&arcyear=2010&arcmonth=11]Akurasi dalam melakukan quick count di Kabupaten Sumbawa bulan November 2010 , [http://www.antaranews.com/berita/1294393293/lsi-denny-ja-ukir-rekor-quick-count] “LSI Denny JA Ukir Rekor Quick Count”</ref> Sebelum rekor ini, Lingakaran Survei Indonesia juga menciptakan rekor hasil quick count pada Pilkada Bupati Tanjung Jabung Timur, Jambi. Hitungan cepat LSI hanya berbeda 0,05 persen dengan hasil perhitungan KPU setempat.<ref name="footer-18"> [http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/10/21/35625/Bisnis-Menggiurkan-dari-Arena-Politik]“Bisnis Menggiurkan dari Arena Politik”, Suara Merdeka Newspaper, October 21st, 2008.</ref> (2) Quick Count Akurat yang diumumkan Tercepat (1 jam setelah TPS tutup) pada Pemilu Presiden tahun 2009. Quick count ini disiarkan secara live di TV One. (3) Quick Count Akurat Pertama Secara Berturut-turut 100 kali. <ref name="footer-19"> [http://www.suarapembaruan.com/home/lsi-network-pecahkan-3-rekor-muri/1338] “LSI Network Pecahkan 3 Rekor MURI”, Suara Pembaruan Newspaper, Thursday, November 23rd 2010.</ref>
 
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) juga pembuat opini publik. Hasil [http://www.lsi.co.id/ survei indonesia] dan pendapat LSI banyak menghiasi pemberitaan media nasional, dan menjadi referensi penting bagi elit politik, partai politik dan pembuat kebijakan. Sejak berdiri tahun 2005, tiap tiga bulan sekali, LSI melakukan [http://www.lsi.co.id/ survei nasional] dengan menanyakan kepada publik pendapat mereka atas isu dan kebijakan publik. Mulai dari isu aktual hingga isu-isu penting seperti demokrasi, Islam, toleransi, kinerja lembaga publik dan sebagainya. Hasil-hasil survei LSI tersebut dipublikasikan oleh LSI dalam sebuah konferensi pers yang dilakukan secara reguler. Hasil survei LSI itu seringkali mendapat perhatian media dengan menempatkannya sebagai berita penting. Hasil-hasil survei LSI mendapat porsi liputan luas. Menjadi bahan perdebatan di antara elit dan tokoh-tokoh politik. Hasil survei kerap menjadi bahan utama perdebatan dan diskusi dalam acara talkshow. Museum Rekor Indonesia (MURI) tahun 2011, memberikan penghargaan kepada LSI atas keberhasilan LSI dalam membuat hasil survei diberitakan di halaman utama suratkabar secara terus menerus. Rekor dari MURI itu diberikan setelah LSI berhasil membuat konferensi pers sebanyak 7 kali (sepanjang Juni-Oktober 2011) dan ketujuh konferensi pers tersebut berturut-turut menjadi headline berita suratkabar nasional.
 
Ini bisa dicatat sebagai sebuah keberhasilan, karena dua hal. Pertama, hasil [http://www.lsi.co.id/ survey indonesia] sudah dianggap sebagai “layak jual” oleh media dan suratkabar. Dulu, hasil survei dibuat oleh suratkabar di halaman dalam, kalah jauh dengan peristiwa atau komentar dari tokoh politik. Media saat ini telah menempatkan hasil survei tidak kalah pentingnya dengan peristiwa nasional atau komentar dari elit dan pejabat. Survei dan riset sosial menjadi bahan yang penting bagi media, asalkan lembaga survei bisa mengemas hasil survei secara menarik. Kedua, diskusi dan debat publik didasarkan pada data survei. Dulu, debat publik kerap kali dilakukan dengan adu argumentasi, tanpa melihat bagaimana suara publik atas topik yang didiskusikan. Hasil survei saat ini menjadi bagian penting dari diskusi publik. Pengamat dan elit politik kini kerap mengutip hasil survei untuk memperlihatkan bagaimana masyarakat memandang suatu isu.