Tarekat (Islam): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
k + dan ce.
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
Baris 34:
 
== Tanggapan ==
Ada yang menganggap mereka yang menganggap orang-orang sufi dan tarekat sebagai orang yang bersih (''shafa'') dari kekotoran, penuh dengan pemikiran "dan yang baginya sama saja antara nilai [[emas]] dan [[batu]]-batuan," tulis Muhammad Sholikhin dalam bukunya. Ada pula yang menganggap mereka mencapai makna orang yang berkata benar, semulia-mulianya [[manusia]] setelah para [[Nabi]] sebagaimana firman Allah dalam QS. [[An-Nisa]] (4):69.<ref name=Sh19-20/> Namun demikian, [[Ibnu Taimiyah]] mengatakan pendapat ini salah sama sekali. Yang benar, adalah "orang-orang yang berijtihad dalam ketaatannya kepada Allah."<ref>Sholikhin (2008) hal.22.</ref>
 
== Tarekat-tarekat di Indonesia ==