Formaldehida: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 45:
== Sifat ==
Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada dalam wujud gas, tetapi bisa larut dalam air (biasanya dijual dalam kadar [[larutan]] 37% menggunakan merk dagang 'formalin' atau 'formol' ). Dalam air, formaldehida mengalami polimerisasi dan sedikit sekali yang ada dalam bentuk monomer H<sub>2</sub>CO. Umumnya, larutan ini mengandung beberapa persen [[metanol]] untuk membatasi polimerisasinya. '''Formalin''' adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%.
Meskipun formaldehida menampilkan sifat kimiawi seperti pada umumnya aldehida, senyawa ini lebih reaktif daripada aldehida lainnya. Formaldehida merupakan [[elektrofil]], bisa dipakai dalam reaksi [[substitusi aromatik elektrofilik]] dan [[sanyawa aromatik]] serta bisa mengalami reaksi [[adisi elektrofilik]] dan [[alkena]]. Dalam keberadaan [[katalis]] [[basa]], formaldehida bisa mengalami [[reaksi Cannizzaro]], menghasilkan [[asam format]] dan metanol.
Formaldehida bisa membentuk trimer siklik, [[1,3,5-trioksana]] atau polimer linier [[polioksimetilena]]. Formasi zat ini menjadikan sifat-sifat gas formaldehida berbeda dari [[hukum gas ideal|sifat gas ideal]], terutama pada tekanan tinggi atau udara dingin.
Formaldehida bisa di[[oksidasi]] oleh oksigen atmosfer menjadi [[asam format]], karena itu larutan formaldehida harus ditutup serta diisolasi supaya tidak kemasukan udara.
== Produksi ==
Secara industri, formaldehida dibuat dari [[oksidasi]] [[katalis|katalitik]] metanol. Katalis yang paling sering dipakai adalah logam [[perak]] atau campuran [[oksida besi]] dan [[molibdenum]] serta [[vanadium]]. Dalam sistem oksida besi yang lebih sering dipakai (proses Formox), reaksi metanol dan [[oksigen]] terjadi pada 250 °C dan menghasilkan formaldehida, berdasarkan [[persamaan kimia]]
:2 [[metanol|CH<sub>3</sub>OH]] + [[oksigen|O<sub>2</sub>]] → 2 H<sub>2</sub>CO + 2 [[air|H<sub>2</sub>O]].
Katalis yang menggunakan perak biasanya dijalankan dalam temperatur yang lebih tinggi, kira-kira 650 °C. dalam keadaan ini, akan ada dua [[reaksi kimia]] sekaligus yang menghasilkan formaldehida: satu seperti yang di atas, sedangkan satu lagi adalah reaksi dehidrogenasi
:[[metanol|CH<sub>3</sub>OH]] → H<sub>2</sub>CO + [[hidrogen|H<sub>2</sub>]].
Bila formaldehida ini dioksidasi kembali, akan menghasilkan [[asam format]] yang sering ada dalam larutan formaldehida dalam kadar [[ppm]].
Di dalam skala yang lebih kecil, formalin bisa juga dihasilkan dari konversi [[etanol]], yang secara komersial tidak menguntungkan.
== Kegunaan ==
Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar [[bakteri]], sehingga sering digunakan sebagai [[disinfektan]] dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan, Formaldehida dikenal juga dengan nama '''formalin''' dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai, kapal, gudang dan pakaian.
Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam [[vaksinasi]]. Dalam bidang medis, larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat [[kutil]]. Larutan dari formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk sementara mengawetkan bangkai.
Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi [[polimer]] dan rupa-rupa [[bahan kimia]]. Jika digabungkan dengan [[fenol]], [[urea]], atau [[melamina]], formaldehida menghasilkan [[resin]] [[termoset]] yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen, misalnya yang dipakai untuk [[kayulapis]]/tripleks atau [[karpet]]. Juga dalam bentuk busa-nya sebagai [[insulasi]]. Lebih dari 50% produksi formaldehida dihabiskan untuk produksi resin formaldehida.
Untuk mensintesis bahan-bahan kimia, formaldehida dipakai untuk produksi [[alkohol]] polifungsional seperti [[pentaeritritol]], yang dipakai untuk membuat [[cat]] [[bahan peledak]]. Turunan formaldehida yang lain adalah [[4,4'-MDI|metilena difenil diisosianat]], komponen penting dalam cat dan busa [[poliuretana]], serta [[heksametilena tetramina]], yang dipakai dalam resin fenol-formaldehida untuk membuat [[RDX]] (bahan peledak).
Sebagai formalin, larutan senyawa kimia ini sering digunakan sebagai [[insektisida]] serta bahan baku pabrik-pabrik resin plastik dan bahan peledak.
=== Daftar kegunaan formalin ===
* Pengawet [[mayat]]
* Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
* Bahan pembuatan [[sutra]] [[sintetis]], [[zat pewarna]], [[cermin]], [[kaca]]
* Pengeras lapisan [[gelatin]] dan [[kertas]] dalam dunia [[Fotografi]].
* Bahan pembuatan [[pupuk]] dalam bentuk [[urea]].
* Bahan untuk pembuatan produk [[parfum]].
* Bahan pengawet produk [[kosmetika]] dan pengeras [[kuku]].
* Pencegah [[korosi]] untuk sumur minyak
* Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang [[konsumen]] seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci [[piring]], pelembut [[kulit]], perawatan [[sepatu]], [[shampoo]] [[mobil]], [[lilin]], pasta gigi, dan pembersih [[karpet]].
=== Penggunaan Formalin yang salah ===
Melalui sejumlah [[survei]] dan pemeriksaan [[laboratorium]], ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktek yang salah seperti ini dilakukan oleh [[produsen]] atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh prduk yang sering diketahui mengandung formalin misalnya
# [[Ikan]] segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, [[insang]]nya berwarna merah tua (bukan merah segar), awet sampai beberapa hari dan tidak mudah [[busuk]].
# [[Ayam]] potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
# [[Mie]] basah : Mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
# [[Tahu]] : Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur awet beberapa hari dan tidak mudah basi.
== Pengaruh terhadap badan ==
Karena [[resin]] formaldehida dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu lapis/tripleks, karpet, dan busa semprot dan isolasi, serta karena resin ini melepaskan formaldehida pelan-pelan, formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang sering ditemukan. Apabila kadar di udara lebih dari 0,1 mg/kg, formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi [[kepala]] dan [[membran mukosa]], yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa terbakar, serta kegerahan.
Jika terpapar formaldehida dalam jumlah banyak, misalnya terminum, bisa menyebabkan kematian. Dalam tubuh manusia, formaldehida dikonversi menjadi [[asam format]] yang meningkatkan keasaman darah, tarikan napas menjadi pendek dan sering, [[hipotermia]], juga [[koma (medis)|koma]], atau sampai kepada kematiannya.
Di dalam tubuh, formaldehida bisa menimbulkan terikatnya [[DNA]] oleh [[protein]], sehingga mengganggu ekspresi [[genetika|genetik]] yang normal. Binatang percobaan yang menghisap formaldehida terus-terusan terserang [[kanker]] dalam [[hidung]] dan [[tenggorokan]]nya, sama juga dengan yang dialami oleh para pegawai pemotongan papan artikel. Tapi, ada studi yang menunjukkan apabila formaldehida dalam kadar yang lebih sedikit, seperti yang digunakan dalam bangunan, tidak menimbulkan pengaruh [[karsinogen]]ik terhadap makhluk hidup yang terpapar zat tersebut.
=== Pertolongan pertama bila terjadi keracunan akut ===
Pertolongan tergantung pada konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban. Sebelum ke rumah sakit, berikan arang aktif ([[norit]]) bila tersedia. Jangan melakukan rangsangan agar korban muntah, karena akan menimbulkan risiko [[trauma]] [[korosif]] pada [[saluran cerna]] atas. Di rumah sakit biasanya tim medis akan melakukan bilas lambung ([[gastric lavage]]), memberikan arang aktif (walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan pada saat [[endoskopi]]). Endoskopi adalah tindakan untuk mendiagnosis terjadinya [[trauma esofagus]] dan saluran cerna. Untuk meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat dilakukan [[hemodialisis]] (cuci darah). Tindakan ini diperlukan bila korban menunjukkan tanda-tanda [[asidosis metabolik]] berat.
== Pranala luar ==
|