Kelok 9: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Suasana di Kelok 9.jpg|thumb|
'''Kelok 9''' atau '''Kelok Sembilan''' adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari [[Kota Payakumbuh]] menuju [[Provinsi Riau]] dan merubakan bagian dari ruas jalan penghubung [[Jalan Raya Lintas Sumatera|Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera]]. Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Aie Putiah, [[Sarilamak, Harau, Lima Puluh Kota|Nagari Sarilamak]], [[Harau, Lima Puluh Kota|Kecamatan Harau]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[Sumatera Barat]]. Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam: [[Cagar Alam Air Putih]] dan [[Cagar Alam Harau]].<ref name="Abidin">[[Masoed Abidin|Abidin, Masoed]] (editor). ''Ensiklopedi Minangkabau'' (2005). Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau. ISBN 979-379-723-1. hlm. 229</ref>
Di sekitar Jalan Kelok 9 saat ini telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan ini membentang meliuk-liuk menelusuri dua dinding bukit terjal dengan tinggi tiang-tiang beton bervariasi mencapai 58 meter. Terhitung, jembatan ini enam kali menyeberangi bolak balik bukit. Rencananya, jembatan ini akan diresmikan penggunaannya pada bulan September 2013 dan akan mulai dibuka seminggu jelang lebaran untuk menunjang arus mudik.<ref>http://www.antaranews.com/berita/384895/jembatan-kelok-9-ditargetkan-siap-untuk-arus-mudik</ref><ref>http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=45897</ref>
== Sejarah ==
[[Berkas:File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Weg met haarspeldbochten door de kloof van Ajer Poetih TMnr 60004133.jpg|thumb|right|Kelok 9 pada tahun 1914. Kelok Sembilan mempunyai 9 kali belokan dengan sudut putar 180 derajat, cara Belanda untuk menyiasati beda tinggi yang mencolok antara jalan bagian bawah dan bagian atas. Cara ini efektif untuk memperpendek jarak tempuh karena tidak perlu memutar mengelilingi bukit.]]
Jalan Kelok 9 dibangun semasa pemerintahan [[Hindia-Belanda]] antara tahun 1908–1914<ref>http://www.limapuluhkota.go.id/index.php?mod=objek_wisata&act=show&id=23</ref><ref>http://minangkabaunews.com/artikel-2932-fenomena-alam-eksotik-kelok-9-sumatera-barat.html</ref> dan selesai pada tahun 1915.<ref name="Abidin">[[Masoed Abidin|Abidin, Masoed]] (editor). ''Ensiklopedi Minangkabau'' (2005). Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau. ISBN 979-379-723-1. hlm. 229</ref> Jalan ini meliuk melintasi [[Bukit Barisan]] yang memanjang dari utara ke selatan [[Pulau Sumatera]]. Jika direntang lurus panjang Kelok Sembilan hanya 300 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi sekitar 80 meter.<ref name="Abidin"/> Berdasarkan catatan [[Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia|Kementerian PU]], dalam sehari jalan ini dilalui lebih dari 10 ribu unit kendaraan dan pada saat libur atau perayaan hari besar meningkat 2 sampai 3 kali lipat.<ref>http://www.indonesiainfrastructurenews.com/2013/07/kemenpu-pastikan-jembatan-kelok-9-siap-digunakan-h-7/</ref> Namun, sejak dibangun Kelok Sembilan nyaris tak mengalami pelebaran berarti karena terkendala medan. Seiring peningkatan volume kendaraan yang melintas, kondisi jalan yang sempit dan terjal sering mengakibatkan kemacetan. Lebar jalan yang hanya 5 meter dan tikungannya yang tajam kerap menyulitkan kendaraan besar melintas karena tidak kuat menanjak.<ref>http://minangkabaunews.com/artikel-2932-fenomena-alam-eksotik-kelok-9-sumatera-barat.html</ref>▼
▲Jalan Kelok 9 dibangun semasa pemerintahan [[Hindia-Belanda]] antara tahun 1908–1914.<ref>http://www.limapuluhkota.go.id/index.php?mod=objek_wisata&act=show&id=23</ref><ref>http://minangkabaunews.com/artikel-2932-fenomena-alam-eksotik-kelok-9-sumatera-barat.html
Pada tahun 2000, lalu lintas kendaran antara [[Sumatera Barat]] dan [[Riau]] sudah mencapai antara 9.000 sampai 11.000 kendaraan sehari dengan mengangkut sekitar 15,8 juta orang dan sekitar 28,5 juta ton barang dalam setahun.<ref name="Abidin"/> Separuh dari barang yang diangkut adalah hasil pertanian dan peternakan. Karena sempitnya jalan Kelok Sembilan, jarak Bukittinggi—Pekanbaru sejauh 220 kilometer yang mestinya dapat ditempuh dalam waktu 4 jam, bisa memakan waktu 5 sampai 6 jam.<ref name="Abidin"/> Kapasitas angkut antarkedua wilayah pun berkurang menjadi setengahnya.<ref>http://koridorjawa.info/index.php/arsip-berita/88-jembatan-kelok-9-green-infrastructure-karya-bangsa-indonesia</ref> Mengatasi persoalan ini, Kepala Dinas Prasana Jalan Sumatera Barat Ir. Hediyanto W. Husaini mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membangun jembatan layang. Pmbangunan jalan layang Kelok 9 mulai dikerjakan pada November 2003 setelah memperoleh persetujuan pemerintah pusat melalui [[Badan Perencanaan Pembangunan Nasional]] pada Agustus 2003.
|