Pasukan Gerakan Khas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
|lambang = [[Image:Utkpatch.jpg|150px]]
|nama = Pasukan Gerakan Khas
|markas = KantorMabes Utama PolisiPDRM ([[Bahasa Melayu]]:Ibu Pejabat Polis UtamaDiRaja Malaysia), Bukit Aman, [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]].
|kekuatan = Rahasia
|persenjataan = Glock 18, Glock 19, H&K USP Compact, H&K Mark 23, Sig Sauer P226, Sig Sauer P228, Sig Sauer P2022, Steyr M9, STI 5.0, Vektor SP1, Yavuz 16 Compact, Franchi SPAS 12, Franchi SPAS 15, Mossberg 500, Remington M870, Reminton M1100, Winchester M12, H&K MP5A3, H&K MP5A5, H&K MP5-N, H&K MP5K-PDW, H&K MP5K-PDW, H&K UMP 9, Colt M4A1, Colt M16A1, Colt M16A2, H&K G36-C, Steyr AUG A2, Acc-Int. PM, HK PSG-1, H&K MSG 90, SIG SSG-2000, FN Minimi, M60E2
Baris 19:
Pada tanggal [[20 Oktober]] [[1997]], batalyon khusus Komando 69 (ringkasnya '''VAT 69''') dan Unit Tindakan Khas PDRM digabungkan dalam satu kesatuan digelarnya Pasukan Gerakan Khas, diresmikan oleh Kepala Kepolisian Malaysia ([[Bahasa Melayu]]:''Ketua Polis Negara''), Inspektur Jenderal Tan Sri (B) Rahim Noor. Namun, nama Pasukan Gerakan Khas ini dikekalkan dan kedua-dua detasemen terpisah semula pada tahun 2004 dan diberikan gelaran baru. Unit Tindakan Khas disebut '''Pasukan Gerakan Khas A''' dan '''Pasukan Gerakan Khas B''' merupkan gelarannya kepada Komando 69.
 
Pusat operasinya bermarkas di KantorMabes PolisiPDRM Bukit Aman ([[Bahasa Melayu]]:Ibu Pejabat Polis DiRaja Malaysia, Bukit Aman), [[Kuala Lumpur]] dan dikepalai oleh DirektorDirektur Keselamatan Dalam Negeri/Ketenteraman Awam. Satuan ini di pimpin oleh seorang Komandan yang berpangkat Senior Assisten Commissioner II dan merupakan Deputi DirektorDirektur bagian Keselamatan Dalam Negeri/Ketenteraman Awam (KDN/KA).
Berikutan saat terjadinya [[peristiwa 11 September 2001]], kesatuan ini diterjunkan dalam operasi antiteror bagi menanggulangi segala ancaman teroris masuk ke nagara ini. Di samping itu, mereka juga bergabung dengan pasukan elite Angkatan Tentara Malaysia ([[Bahasa Indonesia]]:Tentara Kerajaan Malaysia) saperti 10 PARA, Grup Gerak Khas, PASKAL dan PASKAU bagi memastikan keamanan dan kedamaian Malaysianya terjamin.
Baris 28:
UTK memiliki kemampuan yang sama persis dengan korps SWAT Amerika Serikat ini ditugasi menangani aktivitas kriminal bersenapan di pekan dan perkotaan. UTK dibentuk selepas kasus sandera di bangunan AIA Kuala Lumpur oleh JRA (''Japanese Red Army'', Tentara Merah Jepang) pada [[Agustus]] [[1975]]. Manakala Komando 69 asalnya adalah batalyon khusus ''Field Force'' atau Pasukan Polis Hutan (kini Pasukan Gerakan Am) melaksanakan operasi militer dihutan bersama pasukan-pasukan ATM untuk menanggulangi ancaman kominis pada tahun [[1969]] hingga berakhirnya situasi darurat di Malaysia pada tahun [[1989]], yakni 20 tahun. Dilatih khusus oleh Special Air Service, prajurit Komando 69 kini telah menerima latihan berbagai tempur dan misi pengintaian khas. UTK diberi baret maroon dan Komando 69 dianugerah baret perang pasir, yaitu baret kebanggaan yang dianugerah detasemen ke 22 SAS.
 
Pada [[14 Nopember]] [[2006]], adalah menjadi sejarahnya bagi PGK apabila kepala pemerintah kerajaan Malaysia, [[Tuanku Syed Sirajuddin|Seri Paduka Banginda Yang Dipertuan Agung Tuanku Syed Sirajuddin Syed Putera Jamalullail]] berkenan menganugerahnya baret Komando 69 dan UTK sebagai '''Baret Diraja''' sempena persaraanya sebagai Yang Dipertuan Agung di Markas Latihan Polisi ([[Bahasa Melayu]]:Pusat Latihan Polis, PULAPOL) Jalan Semarak, Kuala Lumpur.
 
==Latihan Gabungan==
Baris 182:
 
== Operasi yang diketahui==
[[Image:UTKSTAR.jpg|thumb|250px350px|Kompi-kompi tempur Pasukan Gerakan Khas anti teror PDRM beraksi dengan senapan submesin MP5 dan perlengkapan sokongannya dalam latihan penyanderaan.]]
=== Ops Subuh ===
3 hari kemudian selepas insiden pencurian senjata pada [[20 Juli]] tahun [[2000]], satu operasi dinamai Ops Subuh dirancang. Satu detasemen PGK B dikepalai oleh Assisten Superintendent of Police (ASP) Abd Razak bin Mohd Yusuf bersama detasemen Angkatan Tentara Malaysia pimpinan, [[Letnan Jenderal]] Zaini bin Mohamad Said dikirim ke Sauk, Perak untuk bertemu dengan kepala militan Al Ma'unah, Mohamad Amin bin Mohamad Razali.
Baris 198:
=== Penentangan Reformasi ===
 
Pada malamnya tanggal [[20 September]] [[1998]], anggota tim anti-teroris Pasukan Gerakan Khas Mabes PDRM menyerbu kediaman mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato' Sri [[Anwar Ibrahim]] dengan terberkasnya beliau setelah 18 hari dipecat dari kabinet dan memulakan gerakan reformasi ke atas Dato' Sri Dr [[Mahathir Mohamad]] bersama 100, 000 orang di Kuala Lumpur dan juga dituduh karena kasus korupsi dan [[sodomi]]. 6 tahun kemudiannya yakni 2004, beliau dibebaskan oleh Dato' Seri [[Abdullah Ahmad Badawi]] yang kini menjabat jabatan Perdana Menteri Malaysia yang ke-5.
 
=== Operasi-operasi lainnya ===