Protein C-reaktif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun) |
|||
Baris 4:
CRP ditemukan oleh William S. Tillett (1892-1974) dan Thomas Francis, Jr. (1900-1969) pada tahun 1930 di laboratorium milik Oswald T. Avery (1877-1955). Ketika itu, kedua peneliti tersebut sedang mengadakan studi klinis dan laboratorium untuk mengembangkan terapi bagi infeksi pneumococcal pneumonia. Mereka menemukan suatu antigen baru yang disebut Fraksi C dan melanjutkannya dengan pemeriksaan imunologi terhadap pasien penderita infeksi pneumonia. Tilett dan Francis membuktikan bahwa Fraksi C dapat bereaksi kuat terhadap pasien yang berada dalam tahap awal infeksi dan infeksi akut, namun setelah pasien sembuh maka reaksi dengan Fraksi C menghilang. Dalam percobaan lanjutan, ternyata Fraksi C tersebut juga dapat bereaksi dengan pasien penderita penyakit atau inflamasi lainnya, seperti endocarditis dan demam rematik akut.<ref name="cen">[http://centennial.rucares.org/index.php?page=C-Reactive_Protein C-Reactive Protein: From Pneumococcal Pneumonia to Cardiovascular Disease Risk], The Rockefeller University. Diakses pada 18 Agustus 2013.</ref>
Beberapa tahun kemudian, Avery, Theodore J. Abernethy, dan Colin MacLeod (1909-1972) mempublikasikan senyawa yang disebut C-reactive protein dan menjelaskan sifat dari protein tersebut. Maclyn McCarty (1911-2005) berhasil mengkristalisasi CRP
Di tahun 1990, para peneliti membuktikan bahwa inflamasi berperan terhadap perkembangan [[Aterosklerosis|aterosklerosis]] sehingga CRP dapat digunakan untuk penilaian risiko (prediksi) penyakit jantung atau kardiovaskular. Penelitian juga menunjukkan adanya kemungkinan CRP berperan di dalam perkembangan penyakit tersebut sehingga saat ini mulai dikembangkan obat yang dapat menurunkan kadar CRP di dalam tubuh.<ref name="cen"/>
|