Said Aqil Siroj: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
'''Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A.''' ({{lahirmati|[[Cirebon]],[[Jawa Barat]]|03|07|1953}}) adalah Ketua Umum (Tanfidziyah) Pengurus Besar [[Nahdlatul Ulama]] Periode 2010-2015.
 
Said Aqil Siraj terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015 lewat Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama ([[NU]]) di Asrama Haji SindiangSudiang, [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]. Said unggul dengan perolehan 294 suara dari rivalnya Slamet [[Effendi Yusuf]] yang mendapat 201 suara. Sebelumnya, KH [[Sahal Mahfudz]], terpilih menjadi Rais Aam PBNU. Said Aqil Siradj Ketua Umum Pengurus Besar [[Nahdatul Ulama]] (PBNU) 2010-2015 Selama penghitungan suara berlangsung, pendukung kedua kubu terus menyemarakkan suasana. Pendukung Said dan Slamet terus memekikkan kalimat ‘Allahu Akbar’ saat kedua nama jagoan mereka disebut. Said Aqil Siraj dan Slamet maju ke putaran kedua setelah memperoleh masing-masing 178 suara dan 158 suara. Keduanya dianggap memenuhi syarat untuk maju dalam putaran kedua pemilihan calon ketua umum PBNU. Dalam tata tertib muktamar seorang calon harus mengumpulkan 99 suara untuk ditetapkan sebagai calon ketua umum. Sementara itu, Sholahuddin Wahid (Gus Solah) hanya mendapatkan 83 suara, Ahmad Bagja (34), Ulil Absar Abdala (22), Ali Maschan Moesa (8), Abdul Aziz (7), Masdar Farid Mas’udi (6). Mereka gagal memperoleh angka 99 suara dari muktamirin sehingga tidak bisa mengikuti putaran kedua.
 
==''Riwayat Pendidikan''==