Bakso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
Dalam proses pembuatanya, ada bakso yang dicampur dengan [[boraks]] atau [[bleng]] untuk membuat tepung menjadi lebih kenyal mirip daging serta lebih awet.<ref>[http://www.suaramerdeka.com/harian/0709/03/ragam05.htm Boraks Ada dalam Makanan Kita, Suara Merdeka]</ref> Hal ini membuat bakso pernah dianggap makanan yang kurang aman oleh [[BPOM]]. BPOM mengingatkan bahwa mengonsumsi makanan berkadar boraks tinggi selama kurun 5–10 tahun dapat meningkatkan risiko [[kanker hati]].<ref>{{cite web|url=http://pkditjenpdn.depdag.go.id/English/index.php?page=infodtl&InfoID=8&dtl=1|title=Watch Out For The Food We Consume|last=Staff writer|year=2006|publisher=Directorate of Consumer Protection, Jakarta, Indonesia|accessdate=2009-02-10}}</ref> Maka bakso yang dijual di berbagai pasar tradisional dan pasar swalayan diwajibkan bebas boraks.
 
Karena bakso terbuat dari daging, maka sebaiknya bakso disimpan dalam kondisi beku sebelum direbus untuk dikonsumsi supaya tidak basi. Karena alasan itulah di supermarket bakso dijual dalam kondisi beku untuk menjaga temperatur agar bakso dapat terjaga kualitasnya dan tidak tercemar bakteri. Konsumen perlu berhati-hati dalam memilih bakso yang dijual oleh pedagang bakso keliling. Bakso yang dijual tetapi dipajang di etalase pada temperatur ruang rawan tercemar bakteri, misalnya bakteri penyebab diare atau salmonela penyebab tifus. Pilihlah bakso yang tengah direbus.hgfhgh
 
== Referensi ==