Daftar peribahasa Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tengku syariful (bicara | kontrib)
Tengku syariful (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
*"[[Ada udang di balik batu]]."
*"[[Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang]]."
*"[[Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh]]."
 
*"[[Adat air cair, adat api panas]]."
*"[[Adat ayam ke lesung, adat itik ke pelimbahan]]."
*"[[Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah]]."
*"[[Adat diisi lembaga dituang]]."
*"[[Adat juara kalah menang, adat saudagar laba rugi]]."
*"[[Adat menyabung, adat gelanggang]]."
*"[[Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam]]."
*"[[Adat pasang berturun naik]]."
Baris 51 ⟶ 54:
*"[[Alang berjawab, tepuk berbalas]]."
 
*"[[Anak anjing bolehkah menjadi anak musang jebat]]."
*"[[Anak cantik, menantu molek]]."
*"[[Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan]]."
*"[[Anak dipangku, kemenakan (keponakan) dibimbing]]."
*"[[Anak harimau tidak akan jadi anak kambing]]."
*"[[Anak seorang, penaka tidak]]."
 
*"[[Angan-angan mengikat tubuh]]."
*"[[Angin tak dapat ditutupi, asap tak dapat digenggam]]."
*"[[Angan lalu paham tertumbuk]]."
*"[[Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam]]."
*"[[Angin yang berputar, ombak yang bersabung]]."
 
*"[[Anjing menggongongdiberi makan nasi, kafilahbilakah berlalukenyang]]."
*"[[Anjing ditepuk, menjungkit ekor]]."
*"[[Anjing galak, berani babi]]."
*"[[Anjing menggongong, kafilah berlalu]]."
*"[[Anjing mengulangi bangkai]]."
*"[[Anjing menyalak takkan menggigit]]."
 
*"[[Antah berkumpul sama antah, beras sama beras]]."
 
*"[[Api kecil baik padam]]."
*"[[Api padam puntung berasap]]."
*"[[Api padam puntung hanyut]]."
 
*"[[Arang habis besi binasa]]."
*"[[Arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun tidak akan putih]]."
*"[[Arang tersapu dimuka]]."
 
*"[[Asal ada, kecilpun pada]]."
*"[[Asal ayam ke lesung, asal itik ke pelimbahan]]."
 
*"[[Asam di gunung garam di laut bertemu dalam satu belanga]]."
*"[[Atap ijuk perabung upih]]."
*"[[Awak kalah gelanggang usai]]."
*"[[Awak rendah sangkutan tinggi]]."
*"[[Awak sakit daging menimbun, sakit kepala panjang rambut]]."
 
*"[[Ayam berinduk, sirih berjunjung]]."
*"[[Ayam bertelur diatas padi mati kelaparan]]."
*"[[Ayam ditambat disambar elang]]."
*"[[Ayam hitam terbang malam]]."
*"[[Ayam menang kampung tergadai]]."
*"[[Ayam putih terbang siang]]."
 
==B==
*"[[Badai pasti berlalu]]."
 
*"[[Bagai air di daun talas]]."
*"[[Bagai anjing beranak enam]]."
*"[[Bagai anjing melintang denai]]."
*"[[Bagai anjing menyalak diekor gajah]]."
*"[[Bagai api dengan asap]]."
*"[[Bagai aur dengan tebing]]."
*"[[Bagai aur diatas bukit]]."
*"[[Bagai ayam bertelur di padi]]."
*"[[Bagai ayam lepas bertaji]]."
*"[[Bagai bara dalam sekam]]."
*"[[Bagai bulan kesiangan]]."
*"[[Bagai bumi dan langit]]."
*"[[Bagai disalak anjing bertuah]]."
*"[[Bagai duri dalam daging]]."
*"[[Bagai kacang lupa akan kulitnya]]."
*"[[Bagai kambing dihela ke air]]."
*"[[Bagai katak dalam tempurung]]."
*"[[Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau]]."
*"[[Bagai melepaskan anjing terjepit]]."
*"[[Bagai makan buah simalakama]]."
*"[[Bagai meminum air bercacing]]."
*"[[Bagai menampung air dengan limas pesuk]]."
*"[[Bagai mendapat durian runtuh]]."
*"[[Bagai menegakkan benang basah]]."
*"[[Bagai menggantang anak ayam]]."
*"[[Bagai musang berbulu domba]]."
*"[[Bagai musuh dalam selimut]]."
Baris 90 ⟶ 137:
*"[[Bagai telur di ujung tanduk]]."
*"[[Bagaikan air dengan minyak]]."
 
*"[[Bahasa menunjukan bangsa]]."
 
*"[[Bakar air ambil abunya]]."
 
*"[[Bayang-bayang sepanjang badan]]."
*"[[Bayang-bayang sepanjang tubuh, selimut sepanjang badan]]."
*"[[Bayang-bayang tidak sepanjang badan]]."
 
*"[[Belajar di yang pintar, berguru di yang pandai]]."
 
*"[[Belum besar sudah diambak]]."
*"[[Belum beranak sudah ditimang]]."
*"[[Belum dipanjat asap kemenyan]]."
*"[[Belum merangkak sudah belajar lari]]."
 
*"[[Berakal ke lutut, berontak ke empu kaki]]."
*"[[Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian]]."
*"[[Berarak tiada berlari]]."
*"[[Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing]]."
*"[[Berakal ke lutut, berontak ke empu kaki]]."
*"[[Berdiang di abu dingin]]."
*"[[Bergantung tiada bertali, bersalai tiada api]]."
*"[[Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi]]."
*"[[Berkerat rotan berpatah arang]]."
*"[[Berkering air ludah]]."
*"[[Bermain air basah, bermain api terbakar]]."
*"[[Berniaga diujung lidah]]."
*"[[Bersakit-sakit dahulu, baru mati kemudian]]."
*"[[Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian]]."
*"[[Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh]]."
*"[[Bersuluh menjemput api]]."
*"[[Besar diambak tinggi dianjung]]."
*"[[Besar pasak dari pada tiang]]."
Baris 115 ⟶ 174:
*"[[Biar lambat asal selamat]]."
*"[[Biduk lalu kiambang bertaut]]."
*"[[Bondong air, bondong ikan]]."
*"[[Buah yang manis berulat di dalamnya]]."
*"[[Bukan air muara yang ditimba, sudah disauk dari hulunya]]."
*"[[Bumi mana yang tiada kena hujan?]]."
*"[[Buruk muka cermin dibelah]]."
*"[[Busut juga ditimbun anai-anai]]."
 
==D==
Baris 124 ⟶ 185:
*"[[Dahulu timah sekarang besi]]."
*"[[Dalam lautan bisa di duga, dalam hati siapa tahu]]."
*"[[Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri.]]"
*"[[Di mana ada kemauan, di sana ada jalan]]."
*"[[Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung]]."
*"[[Di mana tak da lang, aku lah lang, kata belalang]]."
*"[[Dia picik seperti ular]]."
*"[[Dianjak layu, dibubut mati]]."
*"[[Diam emas, bicara perak]]."
*"[[Digila beruk berayun]]."
*"[[Diindang ditampi teras, dipilih antah satu-satu]]."
*"[[Diindang tidak berantah]]."
*"[[Dimana ada kemauan, di sana ada jalan]]."
*"[[Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung]]."
*"[[Dimana tak ada lang, aku lah lang, kata belalang]]."
*"[[Dimandikan dengan air segeluk]]."
*"[[Disisih sebagai antah]]."
*"[[Dikasih hati minta jantung]]."
*"[[Duduk sama rendah, tegak sama tinggi]]."
*"[[Dunia tak selebar daun kelor]]."
 
==DE==
*"[[Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri.]]"
 
*"[[Elok berarak dihari panas]]."
==H==
*"[[Enggang lalu, atal jatuh, anak raja mati ditimpanya]]."
 
 
 
==H==
 
*"[[Habis adat dengan kerelaan, hilang adat tegal mufakat]]."
*"[[Habis beralur, maka beralu-alu]]."
*"[[Habis manis sepah dibuang]]."
*"[[Hafal kaji karena diulang, pasar jalan karena ditempuh]]."
*"[[Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua]]."
*"[[Hemat pangkal kaya]]."
*"[[HidupHendak sepertiulam, anjingpucuk dengan kucingmenjulai]]."
*"[[Hidup enggan mati tak mau]]."
*"[[Hidup seperti anjing dengan kucing]]."
*"[[Hidup seperti umang-umang]]."
 
 
==I==
 
*"[[Ingin hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai]]."
*"[[Ilmu pengetahuan adalah kekuatan]]."
Baris 151 ⟶ 231:
 
==J==
 
*"[[Jadilah kumbang, hidup sekali di taman bunga, jangan jadi lalat, hidup sekali di bukit sampah]]."
*"[[Jadilah orang pandai bagai padi yang merunduk]]."
*"[[Jauh di mata, dekat di hati]]."
*"[[Jika air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut]]."
 
==K==
 
*"[[Kacang lupa kulitnya]]."
*"[[Kail sejengkal janganlah menduga dalam lautan]]."
Baris 162 ⟶ 245:
*"[[Kalau tak ada angin bertiup, takkan pokok bergoyang]]."
*"[[Kalau tak ingin terlimbur pasang, jangan berumah di tepi laut]]."
*"[[Karena mulut badan binasa]]."
*"[[Kasih anak dipertangis, kasih di bini ditinggal-tinggalkan]]."
*"[[Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan]]."
*"[[Ke gunung sama mendaki, ke lurah sama menurun]]."
*"[[Kecil-kecil anak, sudah besar menjadi onak]]."
*"[[Kecil teranja-anja besar terbawa-bawa, tua berubah tidak]]."
*"[[Kejujuran bertahan sangat lama]]."
*"[[Keluar mulut harimau, masuk mulut buaya]]."
*"[[Kemana angin deras, kesitu condongnya]]."
*"[[Kemarau setahun dihapuskan hujan sehari]]."
*"[[Kepala boleh panas, tetapi hati harus tetap dingin]]."
Baris 173 ⟶ 260:
 
==L==
 
*"[[Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya]]."
*"[[Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya]]."
*"[[Laksana apung-apung dipermainkan gelombang]]."
*"[[Lancar kaji karena diulang, lancar jalan karena ditempuh]]."
*"[[Lebih baik mati berkalang tanah, dari pada hidup bercermin bangkai]]."
*"[[Lebih baik satu burung di tangan dari pada sepuluh burung di pohon]]."
*"[[Lempar batu sembunyi tangan]]."
*"[[Lembah juga yang dituruti air]]."
*"[[Lidah tak bertulang]]."
*"[[Lubuk alam tepian bumi]]."
Baris 183 ⟶ 273:
 
==M==
 
*"[[Makan hati berulam jantung]]."
*"[[Malang bagai ayam, padi masak makan kehutan]]."
*"[[Malu bertanya, sesat di jalan]]."
*"[[Manusia merencanakan, Tuhan menentukan]]."
*"[[Mati satu tumbuh seribu]]."
*"[[Meletakkan api dibubungan]]."
*"[[Memancing di air keruh]]."
*"[[Memang lidah tidak bertulang]]."
*"[[Membasuh muka dengan air liur]]."
*"[[Membeli kerbau bertuntun]]."
*"[[Membubuhkan arang dimuka orang]]."
*"[[Menangguk di air keruh]]."
*"[[Menang jadi arang, kalah jadi abu]]."
*"[[Mencoreng arang di muka sendiri]]."
*"[[Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri]]."
*"[[Mengadu ujung jarum]]."
*"[[Mengharap burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan]]."
*"[[Mengharapkan hujan turun, air di tempayan ditumpahkan]]."
*"[[Menjilat air liur sendiri]]."
*"[[Menuhuk kawan seiring menggunting dalam lipatan]]."
*"[[Menunggu ara hanyut]]."
*"[[Menyelam sambil minum air]]."
*"[[Merajuk air diruang, hendak karam ditimba juga]]."
*"[[Mulut bicara, badan binasa]]."
*"[[Mulutmu harimaumu]]."
*"[[Musuh jangan diadang, selisih jangan dicari]]."
 
==N==
 
*"[[Nang benar yang berdiri sendirinya]]."
*"[[Nasi sudah menjadi bubur]]."
 
==P==
 
*"[[Padi masak, jagung mengupih]]."
*"[[Panci mengatakan belanga hitam]]."
*"[[Panas mentari di kepala orang banyak, panas hati dirasa sendiri]]."
*"[[Panas mentari setahun, dihapuskan hujan sehari]]."
*"[[Pandai berminyak air]]."
*"[[Patah hilang berganti]]."
*"[[Pencegahan lebeih baik daripada pengobatan]]."
*"[[Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna]]."
*"[[Pikir itu pelita hati]]."
*"[[Pinjaman kayu ara]]."
*"[[Pucuk dicinta ulam tiba]]."
 
==R==
 
*"[[Rajin pangkal pandai]]."
*"[[Rajin pangkal pandai]]."
*"[[Rusak anak oleh menantu]]."
 
==S==
 
*"[[Sambil menyelam minum air]]."
*"[[Satu orang makan nangka, semua kena getahnya]]."
*"[[Seayun bagai berbuai]]."
*"[[Sebab buah dikenal pohonnya]]."
*"[[Sebagai anjing terpanggang ekor]]."
*"[[Sebagai melihat asam]]."
*"[[Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi]]."
*"[[Sedia payung sebelum hujan]]."
*"[[Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain]]."
Baris 226 ⟶ 339:
*"[[Seguru, seilmu, jangan mengganggu]]."
*"[[Sejelek-jelek pemimpin pasti punya anak buah, sebaik-baik pemimpin pasti punya musuh]]."
*"[[Sekali air besar, sekali tepian berubah]]."
*"[[Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya]]."
*"[[Sekali membuka pura, dua tiga utang terbayar]]."
*"[[Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui]]."
*"[[Sekali tepuk dua lalat]]."
*"[[SepandaiSekerat pandai tupai meloncatular, jatuhsekerat jugabelut]]."
*"[[Selama air hilir, selama gagak hitam]]."
*"[[Sepandai pandai tupai meloncat, jatuh juga]]."
*"[[Seperti anai-anai bubus]]."
*"[[Seperti anak ayam kehilangan induk]]."
*"[[Seperti anjing berebut tulang]]."
*"[[Seperti anjing berjumpa pasir]]."
*"[[Seperti anjing bercawat ekor]]."
*"[[Seperti anjing dengan kucing]]."
*"[[Seperti anjing mengunyah tulang]]."
*"[[Seperti antah ditepi gantang, masuk tak genap keluar tak ganjil]]."
*"[[Seperti api dalam sekam]]."
*"[[Seperti api makan ladang kering]]."
*"[[Seperti aur ditarik sungsang]]."
*"[[Seperti ayam dimakan tungau]]."
*"[[Seperti ayam gadis bertelur]]."
*"[[Seperti ayam mengarang telur]]."
*"[[Seperti ayam pulang ke pautan]]."
*"[[Seperti ayam termakan rambut]]."
*"[[Seperti elang menyongsong angin]]."
*"[[Seperti katak dalam tempurung]]."
*"[[Seperti katak hendak jadi lembu]]."
*"[[Seperti Kerbaukerbau Dicucukdicucuk Hidungnyahidungnya]]."
*"[[Seperti menggantang asap]]."
*"[[Seperti meniup api diatas air]]."
*"[[Seperti pinang dibelah dua]]."
*"[[Seperti rusa masuk kampong]]."
*"[[Seperti telur di ujung tanduk]]."
*"[[Seperti ular dicubit ekor]]."
*"[[Seperti ular kena palu]]."
 
*"[[Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga]]."
*"[[Sesak alam tempat diam, tak berbumi tempat tegak]]."
*"[[Setajam-tajam pisau, masih lebih tajam lidah]]."
*"[[Setinggi-tingginya bangau terbang, akhirnya ke pelimbahan juga]]."
*"[[Sia-sia menggiring angin, terasa ada tertangkap tidak]]."
*"[[Siapa yang kena cubit, itulah yang merasa sakit]]."
 
*"[[Sudah beruban baru bergaum]]."
*"[[Sudah jatuh, tertimpa tangga pula]]."
*"[[Sudah ketengah makan api]]."
*"[[Sudah terantuk baru tengadah]]."
 
*"[[Surga berada di telapak kaki ibu]]."
 
==T==
 
*"[[Tahu di angin turun naik]]."
*"[[Tahu di angin berkisar]]."
*"[[Tak ada api, masakan ada asap]]."
*"[[Tak ada gading yang tak retak]]."
*"[[Tak ada rotan, akarpun jadi]]."
*"[[Tak air telang dipancung, tak emas bungkal diasah]]."
*"[[Tak bisa menari dikatakan lantai yang berjungkit]]."
*"[[Tak kenal maka tak sayang]]."
*"[[Tak kan lari gunung dikejar]]."
*"[[Terajak pada orang yang enggan]]."
*"[[Tiada kuning oleh kunyit, tiada hitam oleh arang]]."
*"[[Terapung tak hanyut, terendam tak basah]]."
*"[[Tercengang puar bergerak andilau]]."
*"[[Terpijak benang arang, hitam telapak]]."
*"[[Tiada berorang di air]]."
*"[[Tiada kuning oleh kunyit, tiada hitam oleh arang]]."
*"[[Tiada membesarkan air]]."
*"[[Tidak tahu antah terkunyah]]."
*"[[Tidur berulam air mata]]."
*"[[Tinggi kayu ara dilangkahi, rendah bilang-bilang disuruki]]."
*"[[Tong kosong nyaring bunyinya]]."
*"[[Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi]]."
 
==U==
 
*"[[Udang hendak mengatai ikan]]."
*"[[Udang tak tahu dibungkuknya]]."
*"[[Ular bukan, ikanpun bukan]]."
*"[[Umur baru setahun jagung, darah baru setampuk pinang]]."
*"[[Untung ada, tuah tidak]]."
*"[[Untung sabut terapung, untung batu tenggelam]]."
*"[[Untung sepanjang jalan, malang sekejap mata]]."
*"[[Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak]]."
 
__NOTOC__