Ia menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan [[Universitas Padjadjaran]] sampai dengan tahun 1962. Kemudian, ia mendapatkan gelar pascasarjana Master of Arts bidang Kurikulum dari [[University of California]] di [[Amerika Serikat]] pada tahun 1971. Adapun doktornya diselesaikan di [[IKIP Bandung]] pada tahun 1981.<ref name=merdeka/>
Penasihat [[Persatuan Guru Republik Indonesia]]<ref name=merdeka/> ini telah banyakikut berkiprah dimemperjuangkan dunia pendidikan Indonesia. Hidup dan kehidupannya didedikasikan penuh untuk kemajuan pendidikan. Berbagai pemikiranPemikiran dan gagasan cemerlangnyabeliau perihaldi dunia pendidikan dapat kitadijumpai jumpai dalam berbagaiberupa makalah dan buku yang beliau tulis. Sepak terjangnya dalam mengkritisi berbagai persoalan pendidikan melalui organisasi ISPI kurun waktu 10 tahun masa jabatannya dapattelah kitadimuat telaahdi bersama dalam berbagaibeberapa media, baik cetak maupun elektronik.<ref>{{cite web|url=http://www.majalahpendidikan.com/2011/03/resensi-landasan-dan-arah-pendidikan.html|title=Reorientasi Sistem Pendidikan Nasional, Resensi Buku ''Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita''|author=M. Asrori Ardiansyah|website=Blog Kabar Pendidikan|accessdate=29 Agustus 2013}}</ref>
Salah satu bukunya yang terkenal [[Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita]] <ref>http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/52848/landasan-dan-arah-pendidikan-nasional-kita.html </ref>banyakikut menginspirasi para praktisi pendidikan tanah air. Ketua Dewan Direktur [[CINAPS]] ini juga banyak menggeluti pengembangan pendidikan dan melakukan perbandingan dengan negara maju. Dalam buku itu banyak hal yang beliau ungkap. Mulai dari pembangunan sekolah sebagai pusat pembudayaan sistem kurikulum dan tuntutan dunia yang mengglobal, kontroversi ujian nasional hingga profesionalisme guru yang harus dibangun secara konsisten (www.gramediashop.com). Buku lainnya yang telah beliau terbitkan antara lain Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu (1989), Memantapkan Sisdiknas (1991) dan Pendidikan Nasional sebagai Transformasi Budaya (2003).
Menurut [[St. Sularto]]—Wakil Pemimpin Umum [[Kompas]], <ref> http://penadeni.com/2011/12/17/soedijarto-dosen-dan-aktivis-pendidikan-sejati/Soedijarto</ref> merupakan seorang pakar praktisi pendidikan yang menempatkan praksis pendidikan sebagai bagian dari usaha sepanjang hayat yang memerlukan keputusan politis. Sejarah perlu mencatat bahwa sosok ini saat menjadi anggota MPR (1999-2004) telah berhasil mengegolkan keputusan politis [[20 persen]] dari [[APBN]] untuk anggaran pendidikan. Dalam kacamata [[Prof. Dr. Bedjo Sujanto, M.Pd]]—–Ketua I ISPI Pusat sekaligus Rektor UNJ, sosok Soedijarto dalam kurun 40 (empat puluh) tahun telah menggeluti dunia pendidikan sebagai [[pendidik]], [[ilmuwan]], dan [[birokrat]]. Soediajrto juga menekankan kesejahteraan diharapkan dapat berjalan seiring sejalan dengan tingkat kecerdasan masyarakat yang menjadi tanggung jawab bersama antara [[pemerintah]] dan [[masyarakat]].