Ajaran Samin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
'''Ajaran Samin''' (disebut juga '''Pergerakan Samin'' atau ''Saminisme''') adalah salah satu suku yang ada di Indonesia. Masyarakat ini adalah keturunan para pengikut [[Samin Surosentiko]] yang mengajarkan ''sedulur sikep'',
Masyarakat Samin sendiri juga mengisolasi diri hingga baru pada tahun '70-an, mereka baru tahu Indonesia telah merdeka. Kelompok Samin ini tersebar sampai [[Jawa Tengah]], namun konsentrasi terbesarnya berada di kawasan [[Blora]], Jawa Tengah dan [[Bojonegoro]], [[Jawa Timur]] yang masing-masing bermukim di perbatasan kedua wilayah.<ref name="Java">{{cite journal|last=King|first=Victor T.|title=Some Observations on the Samin Movement of North-Central Java: Suggestions for the Theoretical Analysis of the Dynamics of Rural Unrest|journal=Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde|year=1973|pages=457–481|url=http://www.jstor.org/stable/27861364}}</ref> Jumlah mereka tidak banyak dan tinggal
== Ajaran ==
Baris 13:
== Penyebaran ==
Tersebar pertama kali di daerah [[Klopoduwur, Blora]], Jawa Tengah. Pada 1890 pergerakan Samin berkembang di dua desa hutan kawasan [[Randublatung, Blora]], Jawa Tengah. Gerakan ini lantas dengan cepat menjalar ke desa-desa lainnya. Mulai dari pantai utara Jawa sampai ke seputar hutan di [[Pegunungan Kendeng]] Utara dan Kendeng Selatan, atau di sekitar perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur menurut peta sekarang.<ref>{{cite book|last=Sastroatmodjo|first=Suryanto|title=Masjarakat Samin (Blora)|year=1952|publisher=the Indonesian Information Ministry's publication|location=Central Java, Indonesia|pages=482}}</ref>
== Pokok-pokok ajaran Saminisme ==
Baris 51:
Menurut Samin, [[perkawinan]] itu sangat penting. Dalam ajarannya perkawinan itu merupakan alat untuk meraih keluhuran budi yang seterusnya untuk menciptakan “''Atmaja (U)Tama''” (anak yang mulia).
Dalam ajaran Samin
Demikian beberapa [[ajaran kepercayaan]] yang diajarkan Samin Surosentiko pada pengikutnya yang sampai sekarang masih dipatuhi warga samin.
Baris 79:
=== Sikap terhadap lingkungan ===
Pandangan [[masyarakat]] [[Samin]] terhadap lingkungan sangat positif, mereka memanfaatkan [[alam]] (misalnya mengambil [[kayu]]) secukupnya saja dan tidak pernah mengeksploitasi. Hal ini sesuai dengan pikiran masyarakat Samin yang cukup sederhana, tidak berlebihan dan apa adanya. [[Tanah]] bagi mereka ibarat ibu sendiri, artinya tanah memberi penghidupan kepada mereka. Sebagai [[petani tradisional]] maka tanah mereka perlakukan sebaik-baiknya. Dalam pengolahan lahan (tumbuhan apa yang akan ditanam) mereka hanya berdasarkan [[musim]] saja yaitu peng[[hujan]] dan [[kemarau]]. Masyarakat Samin menyadari isi dan kekayaan alam habis atau tidak tergantung pada pemakainya.
=== Pemukiman ===
Baris 85:
=== Upacara dan tradisi ===
[[Upacara]]-upacara [[tradisi]] yang ada pada masyarakat Samin antara lain [[nyadran]] (bersih desa) sekaligus menguras sumber air pada sebuah sumur tua yang banyak memberi manfaat pada masyarakat. Tradisi selamatan yang berkaitan dengan [[daur hidup]] yaitu [[kehamilan]], [[kelahiran]], [[khitanan]], [[perkawinan]], dan [[kematian]]. Mereka melakukan tradisi tersebut secara sederhana.
== Masyarakat Samin saat ini ==
Perubahan zaman juga berpengaruh terhadap tradisi masyarakat Samin. Mereka saat ini sudah menggunakan [[traktor]] dan [[pupuk]] [[kimiawi]] dalam [[pertanian]], serta menggunakan
== Lihat pula ==
|