Zamzam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibensis (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Lutfiarfianto (bicara | kontrib)
k penambahan sejarah
Baris 5:
Zamzam merupakan sumur mata air yang terletak di kawasan [[Masjidil Haram]], sebelah tenggara [[Kabah]], berkedalaman 42 meter. Menurut riwayat, mata air tersebut ditemukan pertama kali oleh [[Siti Hajar]] setelah berlari-lari bolak-balik antara [[bukit Safa]] dengan [[bukit Marwah]], atas petunjuk [[Malaikat Jibril]], tatkala [[Ismail]], putera Siti Hajar, mengalami kehausan di tengah [[padang pasir]], sedangkan persediaan [[air]] tidak ada.
 
== Sejarah ==
Umat Islam percaya sumur zam-zam ditemukan oleh Siti Hajar isteri kedua Nabi Ibrahim a.s dan ibu dari anak Nabi Ibrahim iaitu Nabi Ismail.Siti Hajar dan anak kecilnya Nabi Ismail kehausan di kawasan gurun kering kerontang . Karenanya itu Siti Hajar berlari kecil 7 kali antara bukit Safa dan Marwa untuk mendapatkan air untuk anak kecilnya itu.
 
Allah mengirim malaikat Jibrail untuk mengeluarkan air suci dari tengah-tengah padang pasir itu. Lokasinya ialah tempat Nabi Ismail menghentak-hentak kaki dan menangis. Siti Hajar berusaha menutup sumber mata air itu dengan batu-batu dan mengucapkan zamzam yang berarti 'berhenti air'.
 
Dalam sebuah riwayat disebutkan jika Siti Hajar tidak menutup sumber mata air dengan batu, niscaya wilayah tersebut menjadi banjir. Pada saat itu di daerah tersebut belum ada penduduk satupun. Pada zaman itu para khafilah menandai keberadaan air dengan melihat adanya burung-burung yang terbang di angkasa, ketika ada burung terbang di atas padang pasir, pasti di bawahnya ada sumber mata air. Setelah para khafilah menemukan sumber mata air, mereka melihat Siti Hajar berada di tempat itu. Para khafilah bertanya, siapakah pemilik mata air ini, Siti Hajar mengatakan, "aku". Kemudian para khafilah mengatakan, mereka bersedia menukar dengan apapun asal bisa mendapatkan air. Siti Hajar mengatakan bahwa air itu tidak dijual, selama mereka mengakui bahwa pemilik air adalah Siti Hajar. Demikianlah, makin hari, makin banyak yang bermukim di wilayah sekitar Zamzam, sehingga menjadi pemukiman penduduk.
 
 
Kakek Nabi Muhamad s.a.w bernama Abdul Muttalib telah menjaga, mengurus dan menjaga keselamatan satu-satunya sumber air di kota Mekah zaman pra Islam.
 
 
Perkataan "zamzam" dipercayai berasal daripada ungkapan "zomk-zomk" bermakna "berhenti mengalir" - yang diucapkan oleh Siti Hajar dalam usahanya menakung air yang berhamburan keluar.
 
 
Menurut hadis, Abu Tharr Al-Ghifari, sahabat Nabi Muhammad S.A.W, berkata semasa beliau mula-mula tiba di Mekah pada zaman permulaan Islam, beliau hidup dengan meminum air zamzam selama sebulan.
{{Thibbun Nabawi}}
{{islam-stub}}