Efek media: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Boriezz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
 
Menurut Keith R. Stamm & John E. Bowes (1990) Efek media dalam mempengaruhi manusia, dibagi menjadi dua bagian, yaitu : <ref name="kit">Keith R. Stamm & John E. Bowes, The mass communication process: a behavioral and social perspective, 1990</ref>
#Efek Primer, yaitu efek yang ditimbulkan karena adanya terpaan, perhatian dan pemahaman. Jika manusia tidak bisa lepas dari media massa, maka efek yang ditimbulkan sungguh-sungguh terjadi. Semakin memahami apa yang disampaikan oleh media, maka semakin kuat pula efek primer yang terjadi. Contoh terjadinya efek primer adalah, saat media menayangkan atau menulis berita mengenai maraknya polisi ditembak oleh orang tidak bertanggung jawab, maka di saat yang sama, masyarakat tertarik menyimak berita itu dengan saksama. <ref>http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/11/0605455/Polisi.Kembali.Ditembak.Mati.Razia.pun.Digelar.Lagi.</ref>
Contoh terjadinya efek primer adalah, saat media menayangkan atau menulis berita mengenai maraknya polisi ditembak oleh orang tidak bertanggung jawab, maka di saat yang sama, masyarakat tertarik menyimak berita itu dengan saksama. <ref>http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/11/0605455/Polisi.Kembali.Ditembak.Mati.Razia.pun.Digelar.Lagi.</ref>
#Efek Sekunder, yaitu efek yang ditimbulkan karena adanya perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan prilaku (menerima dan memilih). Yang termasuk dari efek sekunder adalah prilaku penerima yang ada dibawah kontrol langsung si pemberi pesan.
Efek sekunder diyakini lebih menggambarkan realitas yang sungguh-sungguh terjadi di masyarakat. Salah satu bentuk efek sekunder adalah efek dari teori penggunaan dan kepuasan, atau uses and gratificationS, yang memfokuskan perhatian pada audience atau masyarakat sebagai konsumen media massa, dan bukan pada pesan yang disampaikan. Dalam perspektif teori tersebut, audience dipandang sebagai partisipan yang aktif dalam proses komunikasi, meski tingkat keaktifan setiap individu tidaklah sama.