Allah jang Palsoe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
fix
Farras (bicara | kontrib)
Baris 30:
 
==Alur==
Kakak beradik Tan Kioe Lie dan Tan Kioe Gie bersiap-siap meninggalkan rumah mereka di [[Cicurug|Cicuruk]] dan bekerja di kota: Lie hendak pergi ke [[Bandung]] dan bekerja di sebuah perusahaan di sana, sedangkan Gie pergi ke Batavia (sekarang [[Jakarta]]) dan menjadi [[tata cetak|penata ketikcetak]]. Ketika mereka mengepak barang, tunangan Kioe Lie, Gouw Hap Nio, bertamu. Ia meninggalkan makanan ringan untuk ayahnya, petani miskin Tan Lauw Pe, sebelum pulang. Ayahnya berjanji mengasuh Pe ketika kedua putranya sedang merantau. Lie dan Gie sudah bersiap-siap, berpisah dengan ayahnya, dan berangkat ke stasiun kereta api.
 
Tiga tahun kemudian, Lie mengunjungi Gie di rumahnya di Batavia. Gie menjadi wakil kepala editor surat kabar ''Kamadjoean'' dan dikenal sebagai dermawan di seluruh kota. Sementara itu, Lie menjadi manajer sebuah pabrik tapioka, tetapi berencana meninggalkan bosnya Lie Tjin Tjaij dan pindah ke pesaingnya, Tjio Tam Bing, yang menawarkan Lie dua kali lipat gajinya. Gie meminta Lie mempertimbangkan ulang atau setidaknya berusaha tidak merebut semua pelanggan Tjaij. Lie sudah kukuh dengan tujuannya sambil mengatakan bahwa Tuhan membantu siapapun yang berusaha. Sebelum Lie keluar makan siang dengan Bing, keduanya membahas pernikahan. Karena Lie tidak berencana menikahi Hap Nio secepatnya, Gie meminta izin menikah duluan. Meski Lie tidak suka dengan tambatan hati Gie, seorang gadis yatim miskin bernama Oeij Ijan Nio, ia merestui Gie.