Hukum dan etika media komunikasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 48:
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.<ref name="Introducing Communication Theory"> West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. ''Introducing Communication Theory''. Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.</ref> Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.{{fact}} Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. <ref name="Ilmu Komunikasi"> Komala, Lukiati. 2009. ''Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks''. Bandung: Widya Padjadjaran </ref> Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.<ref name="Teori Komunikasi"> Rohim,Syaiful.2009. ''Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi''. Jakarta: Rineka Cipta </ref>
 
== '''Perlunya Etika Komunikasi''' ==
[[Etika]] adalah pedoman atau aturan [[moral]] untuk situasi-situasi dimana [[media]] memiliki efek negatif dan [[hukum]] tidak bisa menjaga [[tingkah laku]]. [[Kode]] [[etik]] kebanyakan diciptakan oleh [[organisasi]] [[profesional]]. [[Etika]] adalah peraturan [[moral]] yang menuntun [[tingkah laku]] seseorang. Para pendidik yang memainkan peran yang penting dalam menerapkan [[etika]]. [[Etika]] merupakan komponen yang penting dalam [[pendidikan]] [[jurnalisme]]. Di dalam [[jurnalisme]] terdapat beberapa [[etika]] yang harus dipatuhi yaitu akurasi, [[keadilan]], [[kerahasiaan]], [[privasi]].
Saat ini [[informasi]] yang disajikan oleh [[media]] telah berubah menjadi [[komoditi]] dan mimetisme. Berkat [[media]],[[budaya]] baru telah terbentuk dan [[masyarakat]] telah berubah karenanya. Mengatasi [[keseimbangan]] antara tugas membimbing [[masyarakat]] lewat program-program yang disuguhkan kepada [[masyarakat]] dan pemenuhan tugas sebagai [[alat]] [[produksi]] [[ekonomi]]. [[Media]] pun membangun image sebagai kebutuhan masyarakat dan juga pencapai kebutuhan [[ekonomi]] baginya. Yang menjadi [[masalah]] yaitu [[sikap]] dari [[masyarakat]] yang tidak menunjukkan adanya perlawanan atas bentuk [[program]] yang ditawarkan oleh [[media]] sehingga [[media]] perlu membawa [[etika]] dan menerapkan dampak di dalam [[masyarakat]] yang harus dilindungi dan mengurangi adanya penyalahgunaan dari dampak negatif [[media]] itu sendiri.
 
== '''Dimensi Etika Komunikasi''' ==
:'''''Tujuan'''''
::# nilai-nilai yang ada dalam [[Demokrasi]]
::# [[hak]] manusia untuk berekspresi
::# hak yang dimiliki [[publik]] akan [[informasi]] yang benar
 
:'''''Aksi'''''
::# tatanan aturan [[Hukum]] dan [[institusi]]
::# hubungan - hubungan kekuasaan
::# mempunyai peran asosiasi, [[lembaga]] konsumen, komisi pengawas
 
:'''''Sarana'''''
::# kesadaran akan [[moral]] atau nurani aktor komunikasi
::# ilmu [[deontologi]] [[jurnalisme]]
 
== '''Media sebagai Sarana Publik''' ==
Fungsi [[media]] dapat digunakan sebagai sarana [[kritik]] terhadap [[kekuasaan]] dan kontrol [[masyarakat]]. Selain itu [[media]] juga berfungsi sebagai [[ruang]] [[publik]] atau [[ruang]] antara [[publik]]. Namun [[prinsip]] ''[[berita]] buruk merupakan [[berita]] baik'' mendorong [[media]] untuk membuat pemberitaan terkait [[skandal]] maupun keburukan [[pemerintah]]. Hal ini menyebabkan [[pemerintah]] menjadi [[apriori]] terhadap [[pers]]. [[Pemerintah]] tidak bisa melihat sisi positif dari [[kebebasan pers]]. Padahal pemberitaan yang dilakukan [[pers]] dapat memberikan fungsi [[audit]] yang gratis untuk kinerja [[pemerintah]]. [[Pers]] berperan dalam mengangkat [[aspirasi]] [[publik]], kelompok-kelompok pinggiran maupun kaum lemah. Kemudian mendiskusikan urusan-urusan [[publik]], memberikan kesempatan kepada [[masyarakat]] untuk berdialog dan bernegosiasi dengan pemegang [[kekuasaan]] atau perumus kebijakan serta sebagi [[media]] pertukaran [[gagasan]], menyerap [[aspirasi]]-aspirasi [[politik]].
 
== '''Kekerasan Media''' ==
Kesalahan lain [[media]] yaitu menyajikan [[pesan]] [[kekerasan]] di dalam [[program]] yang disiarkan tanpa memikirkan [[usia]] individu yang menontonnya. Telah terjadi banyak kasus yang menyeret nama [[media]] sebagai pelaku tindak [[kekerasan]] berbagai golongan [[masyarakat]]. Nilai-nilai itu dapat mempengaruhi tanpa sadar [[masyarakat]] yang menontonnya. Maka [[etika]] [[komunikasi]] mau tak mau juga harus merumuskan, mendefinidikan dan menentukan batas-batas [[kekerasan]]. berdasarkan peristiwa yang terjadi di [[Amerika Serikat]], pada tanggal [[20 April]] [[1999]], dua [[siswa]], '''Dylan
Klebold''' (''18 tahun'') dan '''Eric Harris''' (''17 tahun''), melakukan penembakan secara brutal dengan [[senapan]] [[mesin]] pada [[jam]] [[sekolah]] di '''''Sekolah Menengah Atas Columbine''''', '''Littleton, '''Colorado''', [[Amerika Serikat]]. Bergaya [[koboi]], kedua [[remaja]] ini menembakkan [[peluru]] dari [[senapan]] mesinnya di [[kantin]], di ruang [[kelas]], lorong [[koridor]], dan teras depan [[sekolah]]. 12 [[siswa]] dan seorang [[guru]] tewas terbunuh. Lebih dari 20 orang luka-luka. Kedua pelaku pun [[bunuh diri]] dengan [[menembak]] diri usai serangan membabi [[buta]]. [[Pembantaian]] ala [[koboi]] itu terjadi kembali berkali-kali di [[negeri]] [[paman Sam]] itu pada tahun-tahun terakhir ini dan jumlah [[korban]] semakin lebih banyak. Dalam hal ini, maka [[etika]] [[komunikasi]] diciptakan agar dapat mendukung pihak yang [[rentan]] menjadi [[korban]] [[kekerasan]] [[media]], tanpa terjebak bersikap represif.
 
== '''Tanggung Jawab Media''' ==
::Pertama, [[media]] harus menyajikan “pemberitaan yang benar, komprehensif dan [[cerdas]].” [[Media]] dituntut] untuk selalu akurat, dan tidak berbohong. [[Fakta]] harus disajikan sebagai fakta, dan pendapat harus dikemukakan murni sebagai pendapat. Kriteria [[kebenaran]] juga dibedakan menurut ukuran [[masyarakat]]: [[Masyarakat]] sederhana dan [[masyarakat]] modern.
 
::Kedua, [[media]] harus berperan sebagai forum pertukaran pendapat, komentar dan [[kritik]]. Karenanya, [[media]] tak hanya berfungsi sebagai sumber informasi melainkan juga forum penyelesaian [[masalah]]. Setiap [[masalah]] yang menjadi urusan [[publik]] dan berhubungan dengan [[publik]] disodorkan oleh [[media]], untuk kemudian dibahas bersama dan dicarikan jalan keluar.
 
::Ketiga, [[media]] harus menyajikan gambaran khas dari setiap kelompok [[masyarakat]]. Syarat ini menuntut [[media]] untuk memahami karakteristik dan juga kondisi semua [[kelompok]] di [[masyarakat]] tanpa terjebak pada [[stereotipe]]. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya [[konflik]] [[sosial]] di [[masyarakat]] terkait dengan isi [[berita]] yang disajikan.
Baris 91:
* [http://www.depkominfo.go.id/ Departemen Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia]
* [http://tech.groups.yahoo.com/group/motivasi-komunikasi-leadership/ Milis Komunikasi]
{{Reflist}}
 
* http://id.shvoong.com/books/1942088-etika-komunikasi-menipulasi-media-kekerasan/
 
* http://www.scribd.com/doc/6026803/Etika-media
* http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=1386&Itemid=1
* http://ganie-souza.blogspot.com/2009/01/etika-komunikasi.html
* http://almubarak.multiply.com/journal/item/71
* http://atwarbajari.wordpress.com/2008/09/20/media-massa-dan-tanggung-jawab-kepada-publik/
* http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&task=view&id=6455&Itemid=47
* http://www.eputobi.net/page44.html
 
[[Kategori:Komunikasi| ]]
Baris 99 ⟶ 106:
[[fa:ارتباطات]]
[[li:Kommunikasie]]
 
{{Reflist}}
*http://id.shvoong.com/books/1942088-etika-komunikasi-menipulasi-media-kekerasan/
*http://www.scribd.com/doc/6026803/Etika-media
*http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=1386&Itemid=1
*http://ganie-souza.blogspot.com/2009/01/etika-komunikasi.html
*http://almubarak.multiply.com/journal/item/71
*http://atwarbajari.wordpress.com/2008/09/20/media-massa-dan-tanggung-jawab-kepada-publik/
*http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&task=view&id=6455&Itemid=47
*http://www.eputobi.net/page44.html