Kerapatan Gereja Protestan Minahasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 130:
Di samping itu pula, ketika [[Gubernur Jenderal]] Belanda mengunjungi Minahasa pada tahun 1934 dia membawa persetujuan [[Ratu Belanda]] untuk mendirikan [[Gereja Masehi Injili Minahasa]] ([[GMIM]]) pada 30 September 1934 dengan alasan memenuhi permintaan rakyat Minahasa untuk mendirikan gereja otonom di Minahasa. Di kalangan petinggi KGPM melihat “sikap baik itu” hanyalah untuk menghambat perkembangan KGPM dengan cara mengadu-domba sesama masyarakat Minahasa.
 
Setelah sidang Wakan secara berturut-turut muncul 56 sidang pelopor yakni, Sidang Karimbow (5 November 1933), Sidang Tompasobaru (12 November 1933), Sidang Tetey (19 November 1933), Sidang Tompaso (10 Desember 1933), Sidang Kawangkoan (7 Januari 1934) dan sidangSidang Wuwuk (7 Juli 1934).
 
==Pimpinan Pusat==
Pimpinan Pusat GPP :
* Ketu Umum : Gbl. Tedius K. Batasina, S.Th
* Sekretaris Umum : Gbl. FerryFetrisia Max LiowAling, M.Th
 
== Kantor pusat ==