Indraprastha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rian asw (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rian asw (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Kota ini merupakan negeri yang gersang dan terkutuk sebelum diberikan kepada Panca Pandawa. Melihat keadaan itu, Sri [[Kresna]] memanggil [[Indra]], pemimpin para Dewa, untuk membantu [[Yudistira]] memperbaiki keadaan negeri tersebut. Dewa Indra memunculkan [[Wiswakarman]], arsitek para Dewa yang merancang kota megah. Dengan suatu upacara, Wiswakarman berhasil mengusir segala penyakit di negeri tersebut dan menyuburkan kembali daerah yang gersang. Perlahan-lahan kota tersebut menjadi kota yang makmur dan berduyun-duyun orang-orang dari negeri tetangga bermigrasi ke negeri baru tersebut. Kota Indraprastha pun menjadi kota besar. Setelah Yudistira naik tahta, kota Indraprastha tetap mendapat pengawasan dari [[Hastinapura]].
 
 
== '''Sejarah Indraprastha versi Jawa''' ==
 
 
Sejarah ini dikenal dengan kisah/lakon [[Babad Alas Wanamarta]].
Kurawa yang telah merasa berhasil membunuh Pandawa dalam cerita [[Bale Sigalagala]] terkejut ketika mengetahui ternyata Pandawa masih hidup. Prabu Duryudana yang tidak ingin kerajaan [[Astina]] atau [[Hastina]] diminta oleh Pandawa selaku penguasa yang sah mencari berbagai cara agar bisa membunuh kembali Pandawa. Untuk memperhalus niatan tersebut, Pandawa diberikan daerah yang masih berupa hutan yang bernama hutan Wanamarta (Wana = Hutan). Hutan tersebut terkenal keangkerannya, begitu angkernya sehingga digunakan istilah Manusia Datang, Manusia Mati, Hewan Datang, Hewan Mati (Jalma Mara, Jalma Mati, Sato Mara, Sato Mati) untuk menggabarkan keangkerannya.