Dewaraja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Gunkarta (bicara | kontrib)
Baris 9:
Konsep dewaraja dibentuk melalui ritual keagamaan dan dilembagakan dalam pranata kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Asia Tenggara. Hal ini memungkinkan raja untuk mengklaim memiliki wewenang ilahiah yang bisa digunakan untuk memastikan legitimasi politik, mengelola tatanan sosial, aspek ekonomi dan agama. Dalam aspek politik, memperkuat pembenaran raja dan wangsa yang berkuasa sebagai penguasa negeri yang sah. Hal ini juga digunakan untuk menjaga ketertiban sosial, memuliakan raja sebagai dewa hidup pasti menuntut pelayanan maksimal dan pengabdian umatnya. Memperkenalkan sistem [[kasta]] India juga mendefinisikan kelas sosial, pekerjaan, serta cara hidup rakyat mereka.
 
Kepercayaan dewaraja juga memungkinkan raja untuk menggelarmengerahkan rakyatnya untuk melakukan pekerjaan umum berskala besar dan proyek-proyek raksasa, dengan memobilisasi rakyat mereka untukmisalnya menciptakan dan memelihara sistem pengairan [[hidrolik]] yang rumit untuk mendukung pertanian padi dalam skala besar, atau untuk membangun monumen agung, membangun [[candi|candi-candi]] untuk menghormati raja yang telah wafat. Contoh dari proyek-proyek pembangunan besar misalnya pembangunan candi [[Borobudur]], [[Prambanan]], juga kompleks percandian dan [[baray]] di [[Angkor]].
 
== Jawa ==