Istana Kerajaan Phnom Penh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 49:
'''Preah Thineang Dheva Vinnichay Mohai Moha Prasat''' atau "Balairung Singgasana" ({{lang-km|ព្រះទីនាំងទេវាវិនិច្ឆ័យមហៃមហាបា្រសាទ}}) berarti "Singgasana Suci Hakim Agung."
Balairung Singgasana adalah tempat di mana pejabat kepercayaan raja, jenderal dan pejabat kerajaan langsung melakukan tugasnya. Kegiatan ini masih dilakukan di tempat ini sampai sekarang, sebagai tempat untuk upacara keagamaan dan kerajaan (seperti upacara [[penobatan]] dan pernikahan kerajaan) serta sebagai tempat pertemuan untuk tamu Raja. Bangunan berdenah salib yang dimahkotai dengan tiga menara. Menara pusat setinggi 59 meter dengan puncak menara dimahkotai kepala [[Brahma]] bermuka empat berwarna putih. Di dalam balairung singgasana terdapat tiga tahta kerajaan (satu bergaya barat dan dua lainnya bergaya Kamboja tradisional) dan serta patung dada para raja dan ratu Kamboja bersepuh emas, mulai dari pemerintahan Raja Ang Doung hingga kini. Balairung singgasana ini adalah bangunan kedua yang dibangun di tempat ini. Ruang singgasana pertama dibangun dari kayu pada 1869-1870 atas perintah Raja Norodom. Balai singgasana itu dibongkar pada tahun 1915. Bangunan yang kini ada dibangun pada tahun 1917 dan diresmikan oleh Raja Sisowath pada tahun 1919. Bangunan ini berukuran 30x60 meter. Seperti semua bangunan dan struktur di Istana , Balairung Singgasana ini menghadap ke timur dan paling bagus difoto di pagi hari. Ketika mengunjungi, perhatikan takhta
[[Singgasana]] tradisional atau The Preah Thineang Bossabok ({{lang-km|ព្រះ ទីនាំង បុស្បុក}}) adalah tahta klasik sembilan tingkat bergaya Khmer kuno. Setiap Raja Khmer harus duduk di atasnya pada hari penobatan sambil mengenakan Regalia kerajaan. Singgasana ini dipenuhi ukiran sulur-sulur bunga yang rumit dan memiliki dua tingkat kecil berukir patung [[Garuda]] mengangkat bagian atas bossabok tersebut. Tiga dari sembilan tingkat singgasana mewakili tingkatan neraka di bawah, bumi di tengah, dan langit di atasnya. Di sekitar bossabok adalah empat emas sembilan berjenjang payung. Pada puncaknya, bossabok ini dimahkotai oleh payung kerajaan berwarna putih sembilan tingkat ({{lang-km| ព្រះ មហា ស្វេត ឆ័ត្រ}}) yang menandakan daya universal dimiliki raja. Di depan bossabok adalah takhta. Pada meja yang terdapat di samping singgasana terdapat perangkat minum teh dan perangkat [[kinangan]] (wadah sirih-pinang) dari emas, yang merupakan bagian dari regalia dan selalu ada di atas meja. Dibalik Preah thineang bossabok adalah bossabok lain yang disebut ''Preah Thineang Nearyrath Sophea'' ({{lang-km|ព្រះ ទីនាំង នារីរ័ត្ន សោភា}}). Preah Thineang Bossabok adalah untuk raja dan Preah Thineang Nearyrath Sophea di bagian belakang adalah untuk ratu. Setiap raja harus duduk di bossabok depan sementara ratu duduk di bossabok belakang yang lebih tinggi. Setelah duduk di bossabok sambil mengenakan regalia tersebut, raja dan ratu akan diantar menuju tandu untuk kemudian akan diarak keliling kota.
|