Wanita dan anak-anak dahulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nash Session (bicara | kontrib)
Rotlink (bicara | kontrib)
k fixing dead links
Baris 9:
 
== Kritik ==
Dr David Benatar memandang aturan "wanita dan anak-anak dahulu" (serta [[wajib militer]]) sebagai bukti apa yang [[Warren Farrell]] sebut sebagai "[[The_Myth_of_Male_Power#.22Why_Men_are_the_Disposable_Sex.22|keterbuangan pria]]", ketika perlindungan nyawa seorang wanita lebih diutamakan ketimbang nyawa seorang pria.<ref name="DBenatar1">{{cite web|url=http://www.accessmylibrary.com/article-1G1-105518205/second-sexism-discrimination-against.html|title=The Second Sexism|first=David|last=Benatar|date= April 1, 2003|publisher=AccessMyLibrary|accessdate=April 15, 2010|archiveurl=http://web.archive.org/web/20121023083837/http://www.accessmylibrary.com/article-1G1-105518205/second-sexism-discrimination-against.html|archivedate=October 23, 2012}}{{Dead link|date=February 2012}}</ref> Kebijakan ini, terutama pada insiden semacam tenggelamnya ''Titanic'', telah mengakibatkan naiknya jumlah janda atau anak yatim yang menghadapi masalah ekonomi dan sosial. Banyak pria yang menjadi pewaris orang tua mereka.{{Citation needed|date=February 2012}} Di bawah perjanjian warisan pada umumnya, ketika si pria meninggal, warisan tersebut diteruskan kepada anak pria tersebut, sementara istri yang ditinggalkan tidak berhak menerima atau mengendalikan aset warisan tersebut.{{Citation needed|date=February 2012}} Dengan kata lain, mereka tidak bisa hidup tanpa uang.
 
==Catatan kaki==