Kota Bitung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 9:
== Sejarah ==
Menurut cerita sejarah, nama Bitung diambil dari nama sebuah pohon yang banyak tumbuh di daerah utara Jazirah Pulau Sulawesi
Daerah pantai yang baru ini ternyata banyak menarik minat orang untuk datang dan tinggal menetap sehingga lama kelamaan penduduk Bitung mulai bertambah. Sebelum menjadi kota, Bitung hanyalah sebuah desa yang dipimpin oleh Arklaus Sompotan sebagai Hukum Tua (Lurah)pertama desa Bitung dan memimpin selama kurang lebih 25 tahun, yang pada saat itu Desa Bitung adalah termasuk dalam Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa. Arklaus Sompotan sendiri dimakamkan di desa Karegesan minawerot kecamatan Kauditan .Seiring sejalan dengan perkembangan Bitung sebagai suatu kawasan yang strategis serta jumlah penduduk yang semakin bertambah dengan pesatnya maka pada kepemimpinan Gubernur H.V Worang sekitar akhir tahun 1970-an Bitung dijadikan Kota Administratif yang kemudian diangkatlah Walikota Pertama yaitu Wempie Worang Yang merupakan adik Dari Gubernur H.V Worang. Dari Sekitar tahun 1940-an, para pengusaha Jepang yang mengusahakan Laut Sulawesi tertarik dengan keberadaan Bitung dibandingkan Kema (di Wilayah Kabupaten Minahasa) karena menurut pandangan mereka Bitung bisa dijadikan pelabuhan pengganti Kema. Salah satu pengusaha Jepang yang mendirikan Perusahaan Ikan di Bitung adalah Tuan Sakamoto yang beristrikan Lintje Worang Yang merupakan anak dari Walikota Pertama Bitung Wempie Worang, begitu besar kecintaannya pada Kota Bitung sehingga pada akhir hayatnya ia ingin agar dimakamkan di Kecamatan Kauditan Minahasa Utara yang merupakan tanah kelahiran dari sang istri tercinta (sekitar 5 menit dari arah Kota Bitung) . Bitung juga memiliki [[Pulau Lembeh]] yang merupakan salah satu Pulau terbesar di Sulawesi Utara yang merupakan milik dari Dotu Xavier Dotulong, yang pada perkembangannya bisa dijadikan sebagai penahan ombak alamiah yang dapat melindungi Pelabuhan Bitung sepanjang tahun dari terpaan angin dan gelombang yang besar.
|