Kadirun Yahya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jokoansari (bicara | kontrib)
k PENAMBAHAN ARTIKEL
Jokoansari (bicara | kontrib)
k tambahan artikel
Tag: VisualEditor karakter berulang [ * ]
Baris 758:
 
Sumber:
[http://sufimuda.wordpress.com/2008/12/03/napak-tilas-maulana-ss-kadirun-yahya-ma-msc/http://sufimuda.wordpress.com/2009/01/08/napak-tilas-maulana-ss-kadirun-yahya-ma-msc-2/http://sufimuda.wordpress.com/2009/03/19/napak-tilas-maulana-ss-kadirun-yahya-ma- http://sufimuda.wordpress.com/2008/12/03/napak-tilas-maulana-ss-kadirun-yahya-ma-msc/
http://sufimuda.wordpress.com/2009/01/08/napak-tilas-maulana-ss-kadirun-yahya-ma-msc-2/
http://sufimuda.wordpress.com/2009/03/19/napak-tilas-maulana-ss-kadirun-yahya-ma-]msc-selesai/
 
<br>
 
== '''CAPITA SELECTA I''' ==
[[(Catatan:Pada tulisan ini terdapat pula dialog beliau dengan Bung Karno)]]
 
Tentang Agama-Metaphysika-Ilmu Eksakta,diutarakan dalam kata sambutan Bapak
Prof.Dr.H.Kadirun Yahya,pada peresmian gedung sumbangan Kopertis Pusat
bertempat di Kampus Universitas Panca Budi Medan,tanggal 13 Maret 1981.
 
Yang kami hormati .
 
- Bapak Direktur Direktorat Perguruan Tinggi Swasta Dep.
P dan K Bapak Prof.lr. Soekisno Hadikoemoro dan Staf.
 
- Bapak Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I,
Bapak Dr. A. P.Parlindungan SH.
 
- Bapak Sekretaris Kopertis Wilayah l, Bapak
Chainurrasyid SH.
 
- Bapak—bapak pejabat instansi Pemerintah dan Perguruan
Tinggi Swasta lainnya.
 
- Serta Para Guru Besar, para Dosen, para Mahasiswa, para
Staf UNPAB dan hadirin sekalian.
 
Assalamualaikum W. W.
 
Kiranya selayaknyalah bila pada saat yang berbahagia hari
ini, kami terlebih dahulu memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT. atas kurnia-rahmat
yang telah dilimpahkan Nya kepada kita sekalian.
 
Selanjutnya kami mengambil sejenak kesempatan dengan
se-sederhana mungkin untuk menjelaskan secara garis besar, sesingkat-singkatnya
tentang Fakultas Kerohanian dan Metaphysika, karena dari semula selalu
mengundang berbagai pertanyaan dan tanggapan.
 
Hanya karena sifatnya secara "to the point"
sesuai dengan waktu singkat yang tersedia, rasanya belumlah memadai maka kami
senantiasa melapangkan waktu bagi mereka yang membutuhkan penjelasan lebih
mendetail lagi.
 
Hadirin sekalian,
 
Fakultas Metaphysika UNPAB, yang kini membawahi 3 jurusan
yaitu jurusan paedagogik, jurusan kesehatan dan jurusan tasauf atau sufi,
adalah merupakan satu kesatuan yang berupa Fakultas.
 
Berbeda seperti di Amsterdam, Washington atau Los
Angeles, dimana metaphysika tidak berbentuk fakultas akan tetapi merupakan satu
mata kuliah atau maximal satu jurusan dibawah naungan Fakultas Philosophy.
 
Fakultas Metaphysika UNPAB membahas dan mempermasalahkan
metaphysika dengan menggunakan bahasa penyajian ilmu exacta, umpamanya
mathematika, kimia, physika dan sebagainya, dengan dasar/titik tolak agama
Islam Mulia Raya. Sehingga agama tidak lagi merupakan yang
"mengkhayali"atau "menakut-nakuti" atau "menina
bobokan" atau "membohong-bohongi" seperti anggapan sebagian
ummat manusia yang sinis.
 
Akan tetapi agama, khususnya agama Islam yang berdasarkan
Al Qur’an, Hadist dan Akal itu, ternyata merupakan satu agama yang rieal,
serieel-rieelnya, yang konkrit dan nyata penyelamat di dunia sampai akhirat sarta
sekaligus penempa terciptanya Insan Insan Kamil.
 
Jika sekiranya ilmu exacta umpamanya ilmu physika kita
Ianjutkan, kita tingkatkan sehingga masuk ke dalam ilmu bilghoibi, ke dalam
ilmu Kerohanian maka akan terungkaplah, akan di “discover" apa itu agama,
akan jelaslah segala rahasia-rahasia yang selama ini dianggap sebagai kegaiban
yang misterius, kini dapat dimengerti dangan nyata dan rieel. Sehingga keimanan
manjadi kokoh.
 
Kokoh terhadap serangan-serangan atheisme dan
manusia-manusia yang tidak percaya. Bahkan akan jelas kelihatan bahwa agama itu
adalah hukum-hukum rieel seperti hukum physika, kimia dan sebagainya, hanya
martabat dan dimensinya jauh lebih tinggi serta absolut dan sempurna.
 
Tetapi analogienya secara syari’i sama saja. Bila kita
patuhi, kita ikuti hukum-hukum itu dengan seksama maka tersedia bagi kita
kurnia yang sebesar-besarnya yang disebut "pahala". Coba kita lihat
<nowiki>:</nowiki>berabad-abad lamanya para sarjana mengadakan riset dan percobaan / percobaan /
experimen-experimen terhadap alam semesta sehingga menguasai rahasia-rahasia
hukum-hukum alam jagad raya,umpamanya dalam bidang elektronika. Dan hasilnya
sebagai “pahalanya" rahmat elektronika tidak dapat dipisahkan lagi dari
kehidupan modern dewasa ini.
 
Bila pula riset dan percobaan-percobaan kita lanjutkan,
Kita tingkatkan ke dalam alam methaphysika maka mau tidak mau, bila kita penuhi
rukun-rukun dan syarat-syaratnya dengan metodenya yang tepat.Kita pun akan
memperoleh energi alam metaphysika yang jauh lebih dahsyat sebagai
"'pahala"/kurnia, energi yang dapat menghancurleburkan semua tenaga
alam metaphysika yang bathil dan alam physika yang bathil, karena alam
metaphysika absolut adalah lebih halus dan lebih tinggi dimensinya dan
energinya (ingat saja rumus relativiteits theorie dari Einstein). Contoh-contoh
energi metaphysika antara lain Iihat saja kehebatan Nabi Allah Ibrahim
menghancurkan Namrud, Nabi Musa menghancurkan Firaun dan Nabi besar Muhammad
SAW. yang telah merobah gelap gulita zaman jahiliyah, hanya dalam masa tidak
sampai 23 tahun, menjadi alam adabiyah yang cemerlang dimana terdapat “baldatun
toyibatun warrabbun gafur". Muhammad telah merobah manusia dan kemanusiaan
yang negatif hidup dalam alam gelap gulita menjadi manusia-manusia positif yang
beradab yang hidup dalam alam cemerlang.
 
Demikianlah antara lain kedahsyatan energi mataphysika”
yang di samping hal-hal tersebut di atas,juga membukakan tabir apa sebab segala
amalan-amalan "misterius" dapat membuahkan “pahaIa" yang
hebat-hebat dan lain-lain dan sebagainya.
 
“''Longer
more a Believe but it has become to be a science; Religion is science of the
highest dimension''".
 
Seperti
halnya ilmu kimia yang dulunya juga dianggap misterius, tetapi menjadi ilmu
yang nyata dan rieel, setelah diletakkan dasar-dasar ilmiahnya oleh
sarjana-sarjana besar umpamanya Lavoisier, Berzelius, Gay Lussac, Avogadro,
Proust, John Dalton, Rutherford, Niels Bohr, Arrhenius. Mendelejeff, Einstein
dan lain-lain sehingga sekarang telah dapat dimanfaatkan dan dinikmati oleh
ummat manusia modern dewasa ini, sehingga John Dalton berkata : “''chemistry
has proved to be a great blessing for mankind and humanity''", kami
tambahkan "''in this physical life".''
 
Kemudian
kami ucapkan ; "''ReIigion, Believe in God has proved to be greatest
blessing ever existed for mankind and humanity in this life and in the
hereafter".'' Satu contoh lagi, betapa hebat energi metaphysika Al Qur’an antara lain
kelihatan dalam satu ayat berikut ini :
 
Lau
anzalnaa haadzal qur-aana ‘alaa jabalin lara-aitahuu khaasyi'am mutashaaddi’am
min khasyyatil laah wa tilkal amtsaalu nadhribuhaa lin naasi la'allahum
yatafakkaruun. (Alhasyr :21).
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> “Andaikata Al Qur’an ini kami turunkan di atas sebuah gunung, akan kamu lihat
gunung itu tunduk dan pecah berantakan demi takutnya kepada
Allah.Perumpamaan-perumpamaan itu kami adakan untuk manusia agar mereka
berpikir".
 
Betapa dahsyat kekuatan energi yang tersimpan dalam Al
Qur’an. Tetapi jika kita salah mengartikannya, dengan meletakkan satu buah
kitab Al Quran yang dibaca sehari-hari itu, maka jangankan satu buah,
segudangpun kita letakkan di atas bukit, bukan bukit yang akan hancur akan
tetapi pasti kitab Al Quran itu yang akan pecah berantakan. Jadi bagaimana ini
? Al Qur‘an mana yang dimaksud?.
 
Metaphysika dapat memberi jawaban dengan tegas dan exact.
Coba kita ambil perbandingan dengan ilmu electricity umpamanya, dimana Edison
pernah berkata kitabku ini membuat gelap gulita menjadi terang benderang, Tentu
di sini bukan benda "buku" karangan Edison itu dimaksud, karena jika
bukunya itu diletakkan dalam gelap malahan ia yang akan hilang atau digelapkan
orang. Tetapi bila metode yang diterapkan Edison dalam bukunya untuk
membangkitkan energi electronika dan kemudian disalurkan dengan bola-bola pijar
lampu maka akan terpijarlah cahaya yang cemerlang penghalau kegelapan .Demikian
pulalah tenaga-tenaga energi metaphysika yang tersimpan dalam Al Qur'an,
jangankan bukit yang sebuah benda mati akan hancur, bahkan dosa pun akan
hancur, setan pun akan hancur, pendeknya apa sajapun akan hancur dihantam oleh
energi yang terbit dari AlQuranul Karim jika disalurkan melalui ayat—ayat
dahsyat yang tepat. Sehingga seorang sarjana physika Barat Steven Hawking,
seorang physicus yang brilliant dewasa ini mengumpulkan data-data tentang
energi Al Qur’an dalam bukunya, yang berjudul : ''The subatomic world in the
Qur’an.''
 
Energi tersebut di atas tidak hanya dapat menghancurkan
tetapi sekaligus / pada saat itu "menerbitkan / menggantinya" dengan
sesuatu yang hebat dan positif.
 
Lihatlah apa yang telah dipraktekkan Muhammad, dari
menghancurkan jahiliyah,negatif hitam pekat, menjelma dunia adabiyah, yang
positif bersih putih sebagai cangkokan dari surga di dunia. Kini timbul
pertanyaan apakah energi-energi tersebut di atas sudah dapat dilaksanakan kaum
muslimin?.
 
Apakah ini sudah dikuasai dan diperoleh umat islam, yang
dimasyhurkan dengan nama khalifah Allah di atas bumi, terutama di zaman
memuncaknya teknologi modern dewasa ini ?. Dimanakah letaknya tenaga rahasianya
sehingga Nabi Isa, Nabi Musa, Nabi Muhammad dan lain-lainnya yang juga anak manusia seperti kita juga, memperoleh karunia
dahsyat metaphysika demikian ? Sehingga dapat menghancurkan musuh agama yang
sedemikian tangguhnya atau memang itu semua hanya untuk beliau-beliau saja,
sehingga bagi kita hanya cerita menjelang tidur atau di waktu istirahat, atau
apakah Tuhan itu “berdiscriminasi “?
 
Berbagai permasalahan timbul yang harus dipecahkan, apa
lagi dalam zaman hyper modern dewasa ini yang teknologi sudah mencapai tingkat
mutakhir sehingga alam pikiran manusia sedemikian kritis dan tidak mau menerima
semua itu begitu saja.
 
Segala-galanya itu akan tetap tersuruk, tersirat,
ter-rahasia_ misterius, tersimpan dalam Al Qur’anul Karim dan lenyap kembali
tanpa dapat dimanfaatkan oleh kaum muslimin, selama tidak dilakukan riset dan
percobaan-percobaan dengan menggunakan "Kunci" utamanya ilmu
metaphysika yang halus dan tinggi, berasal dan berdasarkan serta bersumber pada
Al Quranul Karim dan Hadits dan ilmu pengetahuan exacta, yang khusus hanya ada
di Fakultas Metaphysika UNPAB, Fakultas satu-satunya di Indonesia bahkan di
Dunia, dimana disajikan, dikupas, diolah, dicernakan, diriset.
 
Agama/lImu Kerohanian dengan menggunakan bahasa alat ilmu
Exacta.
 
''The
Creation of the Universe is a big exact event''.
 
Penciptaan jagad raya adalah pekerjaan maha besar yang
exact.
 
Membuat rumah, jembatan saja sudah pekerjaan exact.
Betapa lagi penciptaan jagad raya, dimana semua hutan bintang, matahari, bumi,
planet planet semuanya berputar pada as-nya dengan rapi dan teratur, dengan
keseimbangan yang mengagumkan keseimbangan antara tanaga -tenaga centrifugaal
dan centripetaal yang maha Raksasa, sudah jelas ilmu physika berhak mengamhil
bagian dalam menerangkan kebesaran Kalimatullahil hiyal Ulya, Dalam hai ini
kita jangan salah paham, kami tekankan di sini bahwa metaphysika sekali-kali
tidak mancampuri soal dan cara ibadah. Sekali-kali tidak. Ibadah satu zarahpun
tidak boleh diganggu gugat dan terganggu. lbadah adalah "murni”,
sebagaimana yang telah disampaikan Allah SWT melalui Rasul Nya sarta telah
tertuang nyata dalam Al Qur’an dan Hadist, Jadi tegasnya metaphysika hanya
merupakan "Scientifical explanation" dari ayat-ayat AI Qur’an dan
Hadist-Hadist, yang antara lain meriset sehalus-halusnya dengan exact, satu hal
yang maha bernilai yaitu methoda untuk mendirikan "SHALATUL
KHAASYI’IN" dan bagaimana pula cara terhayatinya "TIDAK LALAI
BERKEKALAN MENGINGAT ALLAH DIMANA DAN BILAMANAPUN", dan lain-lain ayat
yang hebat-hebat.
 
Semua ini adalah kunci-kunci dari ibadah dalam
meraih"energi metaphysika"dari pada Allah SWT, yang tersimpan dalam
Al Qur’anul Karim, Dan sesuai dengan ilmu exacta semua ini membutuhkan riset
yang bertahun-tahun serta percobaan-percobaan yang tekun, teliti, dan terus
menerus yang dihimpun dalam satu kata "ISTlQAMAH istilah dalam Al Quran,
Hai ini disebabkan karena masalah shalatul khasyi’in adalah masalah “to be or
not to be” sebab Allah SWT. satu noktah pun tidak mau mundur dari takaran bahwa
shalat yang diterima adalah "Shalatul khasyi'in” , sedangkan hingga
sekarang ini, dewasa ini tidak kita temukan seorang Ustad pun atau Mufti Besar
sekalipun yang dapat menerangkan metode atau cara pelaksanaan teknis bagaimana
menegakkan shalatul khaasyiin, seolah-olah metode ini tidak ada terdapat dalam
Al Quran.
 
Sudah barang tentu hal yang begini Maha Penting, Maha
Pokok sebagai "'TIANG AGAMA ISLAM", sudah barang tentu mesti ada
dalam AI Qur’an, hanya saja tempatnya terletak tersembunyi, tersuruk, ter-rahasia dalam ayat—ayat Agung, justru
karena nilainya yang sangat tinggi, yang hanya dapal diungkapkan dengan alat
ilmu Tasauf yang dalam pula, bersama-sama ilmu Metaphysika Exacta yang tinggi.
 
Problema problema sekitar tenaga energi Metaphysika
seperti tersebut di atas yang tersimpan dalam Al Qur'anul Karim Islam Mulia
Raya inilah dengan alat-alat ilmu exacta menjadi tugas utama dan lapangan
Fakultas Metaphysika Universitas Pembangunan Panca Budi.
 
Para hadirin yang kami muliakan.
 
Kita melihat di sini bahwa Fakultas Metaphysika UNPAB
memang benar-benar mengawinkan agama dengan ilmiah exacta, sesuai dengan apa
yang telah didesak, dianjurkan, dan ditonjolkan urgensinya berkali-kali oleh
Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno, dan sampai saat sekarang
ini anjuran itu masih diteruskan permintaannya sebagai ''rising demands''
yang disampaikan oleh yang mulia Menteri Agama kita yang sekarang, yaitu Bapak
Alamsyah R. Prawiranegara, agar supaya agama Islam didakwahkan secara ilmiah.
Kalau kita bicara tentang ilmiah, ilmiah ini sangat luas dan banyak mengundang
berbagai tanggapan kalau ilmiah itu di bidang sosial, tetapi kalau ilmiah itu
di bidang exacta dimana segala sesuatu tak dapat ditawar-tawar, karena ilmu
exacta mernpunyai mata sorot yang tajam yang riel sehingga segala macam
khilafiah, segala macam yang "tersembunyi“ dapat dikupas secara nyata, dan
pada ilmu bidang exacta segala sesuatu dapat diambil percobaan-percobaan, dan
dapat dilihat perkembangannya.
 
Dalam puluhan tahun belakangan ini tidak putus-putusnya
berdatangan berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus tokoh-tokoh sarjana basar
,professor professor, doktor-doktor pria dan wanita dari Luar dan Dalam negari
mengunjungi Universitas Pembangunan Panca Budi, dan melihat, meriset,
mempelajari theorie dan prakteknya dalam pelaksanaan dari pada teknik Shalatul
Khaasyiin, dan bukan sedikit pula yang mencucurkan air mata, ketika mereka
sampai kepada ilmulyakin, ainal yakin dan terutama hakkul yakin, dimana
dirasakan,diresapkan kebesaran Allah SWT. dalam shalatul khaasyiin.
 
Kami sendiri sejak zaman Belanda telah mengajarkan
ilmu-ilmu exacta, physika,kimia, dan lain-lain pada Mulo B, HBS - B. terus
sampai pada zaman Jepang, dan sampai zaman Kemerdekaan sekarang ini.
 
Dan kami berpuluh-puluh tahun pula mempelajari ilmu Agama
Islam dalam bidang Tasauf-nya dan bidang Syufi-nya dari Tokoh-tokoh Besar Dunia
yang masyhur-masyhur maka inilah yang memberi kami kemampuan untuk mengawinkan
ilmu exacta dengan Agama Islam Mulia Raya, pada umumnya ilmu Ke-Tuhanan dengan
ilmu-ilmu exacta yang dalam.
 
Kalau Al Qur’anul Karim merupakan wadah dari pada
Firman-Firman Tuhan yang tertulis, maka ilmu exacta merupakan Sunnatullah yang
tak dapat ditawar yang seperti diucapkan olah Menteri Agama kita yang dahulu
Prof. Dr. H. Mukti Ali.
 
Pada resepsi Wisuda IAIN (Institut Agama Islam Negeri)
pada tahuri 1978 di Medan, bahwa iImu-iImu alam adalah Firman-Firman Tuhan yang
tidak tertulis dalam Al Qur’an; kedua ilmu ini pulalah yang dikawinkan pada
Fakultas Metaphysika antara Ilmu Agama Islam yang mendalam mulai dari lapisan
atas sampai lapisan bawahnya, mulai dari lapisan Ilmu Fiqihnya, Ilmu Tauhidnya,
sampai kepada lapisan Ilmu Tasaufnya, dikawinkan, diparalelkan, digabungkan,
digandengkan, dengan IlmuSunnatullah, sehingga terbitlah suatu perpaduan yang
sangat kompak dan maha kuat yang semuanya menjunjung tinggi kebesaran
Kalimatullahil Hiyal ‘Ulya yang secara rieel dapat meresap ke dalam sukma dan
kalbu kaum mukmin intelektuil yang menjadikan akan dia lambat laun sebagai
lnsan Kamil dan ,sebagai calon Khalifah Allah di atas bumi_karena mewarisi
"Pusaka Rahasia" daripada Allah dan Rasulullah antara lain Shalatul
Khaasyiin.
 
Dimana-mana ilmu Methaphysika ini dikuliahkan seperti
pada Universitas Padjadjaran di tahun 60-an, sewaktu Rektornya dijabat oleh
Prof.Drg. Suria Soemantri, pada tahun 1964 dimana kami sebagai Guest Professor,
di SESKOAD t/C bandung sewaktu Direkturnya dijabat oleh Bapak Mayjen.
Soedirman, dimana juga kami sebagai Guest Pofessor dan juga selama
bertahun-tahun di Universitas Prof.Dr.Moestopo, pada Fakultas Kedokteran Gigi
dan Fakultas Kedokteran Umum dimana kami sebagai Guru Besar Luar Biasa selama 5
tahun; juga selama 3 tahun pada Post Graduate Studies (yang pertama di
Indonesia) di Jakarta, di mana kami sendiri sebagai Rektornya semasa Bapak
Prof.Dr.lr. Toyib Hadiwijaya sebagai Menteri P.D. K.
 
Ilmu Methaphysika ini dimana-mana mendapat perhatian yang
mendalam dan sangat berkesan pada para hadirin dan mudah-mudahan mereka itu
semuanya mendapat tauhid pada Allah yang sekokoh-kokohnya.
 
Juga dalam tugas keliling kami sebagai Ketua Scientifical
Department Pusat dari Team Konsultasi Penganut-penganut Agama Seluruh Indonesia
(dimana duduk di dalamnya Presiden R.I. dan hampir seluruh angkatan Menteri
Kabinet Dwikora), dan sebagai STAF PENASEHAT AHLI MENTERI NEGARA RI BIDANG
KESRA (semasa Bapak DR. IDHANI KHALID) hingga pensiun di tahun 1972 (33 tahun
Dinas pada RI.), ternyata ilmu Methaphysika exacta mendapat sambutan Dalam dan
Luar Negeri (sebagai Anggota "International League" 1 Religion &
Science ; Florence Italy tahun 1969 dan New Delhi India tahun 1972), yang
benar—benar patut disyukuri akan kebesaran Allah SWT.
 
Demikianlah secara singkat kami telah mencoba menjelaskan
apa itu Fakultas Methaphysika Universitas Pembangunan Panca Budi.
 
Selanjutnya para hadirin sekalian yang dihormati,
 
UNPAB didirikan sejak tahun1961 dan telah mengalami
pergulatan dalam berbagai kesulitan.Dan pada suatu saat di masa lalu berada
pada keadaan "to be or not to be" Keadaan yang umumnya pernah dilalui
Universitas Swasta.
 
Dalam keadaan demikian datanglah cemeti rahmat yang kami
pandang sebagai bantuan pertolongan, yaitu diberinya kesempatan untuk membenahi
diri, berkat kemurahan dan kebijaksanaan secara nyata dari Bapak Dr. A. P.
Parlindungan,SH selaku KOPERTIS WILAYAH I beserta Stafnya, sehingga UNPAB
seolah-olah diberi tenaga baru dan dapat berbakti dengan wajar kepada Nusa
Bangsa, sesuai dengan Piagam Panca Budi yang berbunyi ;
 
1.
devotion or worship to God - pengabdian kepada Allah SWT
 
2.
devotion or worship to the Nation - pengabdian kepada Bangsa
 
3.
devotion or worship to the Country - pengabdian kepada Negara
 
4.
devotion or worship to the World - pengabdian kepada Dunia
 
5.
devotion or worship to Mankind and Humanity-pengabdian kepada Manusia dan
Perikemanusiaan
 
Dan sekarang Universitas Pembangunan Panca Budi
keadaannya seperti tercermin dengan apa yang dapat kita saksikan saat ini,
apalagi sesudah mendapat bantuan-bantuan dari Departemen P & K Direktorat
Perguruan Tinggi Swasta, yang di samping gedung/bangunan yang sedang kita
resmikan sekarang ini, kami telah menambah pula pembangunan Fakultas Pertamanan
dan Fakultas Metaphysika (bangunan bertingkat 3 dan kini telah rampung 30%) dan
Fakultas Pertanian (sedang berjalan 20%) serta di samping gedung bantuan
Kopertis sedang dibangun pula sebuah Kantor yang hampir selesai.
 
Semua ini dapat kami laksanakan dengan sangat
murah,karena di Kampus kami ini bermukim sekitar 100 orang pemuda dari seluruh
pelosok Indonesia dan dari berbagai macam suku serta berasal dan bermacam-macam
golongan, ada yang yatim piatu ada yang keluarganya tidak berpunya, ada yang
berasal dari drop out sekolah, pecandu narkotika, pemabuk, pengangguran,
banditisme, setengah sinting, frustasi dan lain-lain, yang "''good for
the devil''",yang kemudian setelah diluruskan mentalnya secara teknis
metaphysic magnetis (sejajar dengan memagnitkan besi yang molekul-molekulnya
duduk centang perenang setelah dimagnitkan menjadi teratur dan berkiblat ke
Utara Selatan, kalau manusia berkiblat ke Tuhan), mereka dalam waktu sangat
singkat berobah 180 derajat, kemudian mereka dimasukkan ke dalam
"VocationaI job training centre" sehingga mereka dapat bekerja dan
turut membangun, sesuai dengan bakatnya masing-masing, ada yang jadi tukang
batu, tukang kayu, tukang listrik, tukang water leiding, sopir, administrasi
serta lain-lainnya; tentu saja dengan dibimbing dan dituntun oleh tenaga-tenaga
ahli dalam bidangnya masing-masing, semuanya secara cuma-cuma dibiayai oleh
Yayasan kami.
 
Dengan sistem dan cara inilah kami membangun sehingga
berdasarkan perhitungan selama ini kami dapat membangun dengan biaya 4 atau 5
kali lebih hemat.
 
Umpamanya seperti gedung sumbangan KOPERTIS ini berkisar
biayanya sekitar Rp. 9 juta, sedangkan gedung yang sedang dibangun di
sampingnnya yang kami bangun sendiri yang hampir sama besarnya, tetapi biayanya
hanya sekitar Rp.2,5 juta saja, dan sampai sekarang baru keluar biaya sekitar
tidak sampai Rp.1,5 juta.
 
Atas dasar itu, jika sekiranya kami diperkenankan
mengajukan permohonan berupa usul yaitu jika sekiranya nanti ada sumbangan
bangunan untuk Panca Budi maka sebaiknya sumbangan tersebut diberikan saja
berupa uang tunai,sehingga kami dapat membangun dengan memakai dana yang sama
untuk bangunan yang mungkin 5 kali lebih besar, tentu saja dengan pengawasan dan
kerja sama dengan KOPERTIS WILAYAH I.
 
Akhirul kalam,Kami sebagai insan beragama bukan saja
terutama sekali bersyukur sedalam-dalamnya ke hadirat Allah SWT, akan tetapi
istimewa pula berterima kasih yang sebesar-besarnya baik kepada Bapak Prof. lr.
Soekisno selaku Direktur PTS Pusat dan juga kepada Bapak Dr. A.P.
Parlindungan,SH selaku KOPERTIS WIL I beserta Staf KOPERTIS WILAYAH I diiringi
doa harapan semoga Rahmat Allah SWT senantiasa menyertai beliau-beliau itu,
Amin.
 
Sekian dan terima kasih atas segala respons terhadap
pidato singkat kami ini.
 
Wassalamualaikum wa rahmatullaahi wa barakatuh .
 
Medan, 13 Maret 1981.-
 
'''PROF. DR. HAJI KADIRUN YAHYA'''
 
'''"Dianjurkan agar ditelaah oleh yang benar-benar
Sarjana atau Sederajat'''
 
'''(''Voor Denkers en Filosofen, Voor Zoekers en
Serieuzen)"'''''
 
'''K o m e n t a r
1:'''
 
'''METAPHYSIKA
EXAKTA '''Adalah llmu yang ;
 
1. Membuktikan, bahwa AGAMA adalah Wet-Wet
rieel/Hukum-hukum yang sempurna, yang nyata menyelamatkan Hidup dan Kehidupan
INSAN Dunia dan Akhirat, dan yang mampu membentuk INSAN-INSAN KAMIL.
 
2. Tidak mengganggu gugat satu zarah pun soal-soal
IBADAH, bahkan memperkokoh IBADAH dan AMALAN-AMALAN yang nawafil.
 
3.
Merupakan Scientifical Explanation dari AYAT-AYAT SUCI AL QUR`AN & AL
HADIST atas dasar ilmu Exakta.
 
4.
Meng-ungkapkan (me-ontdekken), bahwa ''I Believe in God is no longer more a
Believe but it has become to be a science; Religion is science of the highest
dimension Chemistry, which was also Considered to be "Misterious"
before, has proved to be a great blessing for mankind and humanity in this
life".Religion, Believe in God has proved to be the greatest blessing ever
existed for mankind and humanity in this life and in the hereafter.''
 
5.
Ternyata adalah sebagai/dapat disebut" PAHLAWAN AGAMA" BHAYANGKARA
AGAMA", yang mempertahankan dan mempertebal IMAN dan TAUHID kepada ALLAH
SWT,dan berdiri kokoh sebagai batu karang atas dasar Exakta menghadapi lawan
(ATHEISME, Kafirisme, Syirik-isme dan lain-lain).
 
6. Menerangkan Phenomena—Phenomena dalam Agama dan
Mu'jizat para Rasul diterangkan dengan llmu Exakta yang dalam dalam.
 
7. Jelas menunjukkan mana yang mu'jizat para Nabi, mana
yang berupa Keramat para Solihin dan Siddiqin dan mana pula yang berupa
istidraj dari Sihir, Jin, Syetan ala Fir’aun, Bal’an bin Bal’un, Basisa dan
lain-lain.
 
8. Menunjukkan mana yang Tasauf Islam sejati, mana pula
Aliran Kepercayaan Kebathinan yang bathil, walaupun sama-sama memakai Ayat-ayat
AlQuran (perbandingan saja mana Manusia yang asal Nikah, mana pula Manusia yang asal Zina, sedangkan
semua proses physis dan Manusia-physisnya pada zahirnya sama saja
kelihatannya).
 
9. Menerangkan masalah yang paling sulit tetapi paling
pokok dan paling bernilai, yaitu ; bagaimana methode/pelaksanaan
technis/menegakkan Shalatul Khaasyin, atas dasar Al Qur’an dan Hadist &
Ilmu Exakta (jangan lupa ilmu Exakta membuat semua masalah menjadi Objektif,
tidak Subjektif).
 
10.
dan lain-lain dan lain-lain.
 
'''K o m e n t a r
II'''
 
'''METAPHYSIKA EXAKTA Adalah llmu yang :'''
 
Mengungkapkan, men-Discover,me-ontdekken ,bahwa kalaulah
Sarjana Sarjana llmu Physika menemukan tenaga-tenaga dahsyat dari elemen-elemen
Alam (naturelementer), umpamanya Air Danau yang hening bening sunyi senyap yang
dipakai sehari-hari oleh orang-orang kampung hanya untuk mandi,mencuci dan
lain-lain, dengan Methodik yaitu dibuat waterfall yang mengeluarkan Tenaga
Raksasa berpuluh-puluh kilowatt atau tekanan-tekanan yang beratus-ratus
Atmosfir, hanya dengan Methodik pemampatannya saja yang pada gilirannya dapat
pula menerbitkan tenaga tenaga Atom, Nuclear, Hydrogen, Sinar Lasser yang
dahsyat-dahhsyat dan lain-lain, maka paralel dengan itu,ilmu Methaphysika
Exakta mengungkapkan men-discover, meontdekken pula tenaga-tenaga yang lebih
dahsyat, lebih halus dan lebih hebat lagi yang keluar dari Ayat-Ayat Suci Al
Qur’an, yang sahari-hari hanya dilagu-lagukan dalam Musabaqah dangan lagu-lagu
yang merdu oleh para Qori dan Qori’ah, yang akan mengeluarkan dengan Methodik
yang jitu tenaga-tenaga yang "Unlimited"dahsyatnya dari getaran
getaran "Maha Ultra-sonoor" dari "Goddelljka isotopen yang Absolut"
yang akan sanggup menghadapi tenaga-tanaga fisik dari Atom dan Nuclear dari
Negara-Negara Super-power mana sajapun, walaupun dari "Manusia" Mars
sekalipun, Semua itu tergantung kepada Methodik pelaksanaan teknisnya, sehingga
mencapai getaran-getaran yang sebenarnya.
 
Coba kita dengarkan Ayat Al Quran yang berbunyi :
 
Wa
allawistaqaamu ‘alat thariiqati Iaasqainahum maa-an ghadaqaa. (Surat Jin ayat 16),
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> "Dan bahwasanya jika mereka tetap berdiri di atas methodik yang benar
niscaya akan Kami turunkan hujan (rahmat) yang lebat (nikmat yang
banyak)".
 
Tenaga-tenaga
Metaphysika Al Quran ada tegas disebut-sebut Tuhan dalam Al Quran (antara lain,
Surat AI Hasyr : 21 ) yang kita sitir pada pidato di atas dan telah
dipertontonkan keunggulannya oleh para Rasul dalam menghadapi lawan-lawan Agama
yang tangguh-tangguh yang bersenjatakan senjata yang hebat-hebat dan berlasykar
yang besar-besar serta memiliki pula tanaga tenaga Metaphysika yang sakti-sakti
(Fir`aun sampai sekarang sebagai mummi dikabarkan masih sakti) namun semua itu
hancur dihantam kekuatan Al Quran.
 
Tenaga
-tenaga fisika yang bagi kita, “''Mortal beings''”, sudah begitu hebat, tak
disebut-sebut Tuhan dalam Al Qur‘an Tuhan hanya menyebut-nyebut tenaga AlQuran,
itu tandanya bahwa tenaga Al Quran adalah Absolut sedangkan tenaga alam Fisika
adalah relatif sesuai dengan apa yang disebut Prof.Dr. Alberlt Einstein dalam
relativiteits theorinya.
 
Allah
SWT yang maha Absolut itu tidak menganggap penting membicarakan yang
relatif-relatif, karena semua itu “kecil bagi-Nya”, Tenaga Metataphysika banyak
sekali diperlihatkan Tuhan dalam Kitab Kitab Suci (ingat saja kiamat Dunia pada
zaman Nabi Nuh, kiamat pada zaman Nabi Luth mu’jizat-mu’jizat Nabi Sulaiman,
Nabi Daud melawan Goliath, Nabi Isa menghidupkan orang mati. Kerikil-kerikil
atau buah sijjil yang memusnahkan tentara Abrahah yang menyerang Ka’bah di
tahun Gajah, Nabi Ibrahim melawan Namrud, Nabi Musa melawan Fir’aun,
mu’jizat-mu’jizat Muhammad semasa hidupnya dan lain-lain).
 
Sedangkan tenaga alam fisik yang relatif itu, hanya
disebut-sebut dan dipertontonkan para professor professor, para teknisi pada
umat manusia itu pun sudah hebat sekali kelihatannya.
 
Undang -undang alam fisik sejak Dunia berkembang sudah
ada, dan akan tetap ada dan tidak habis-habisnya selama Dunia ini ada, tetapi
baru dalam abad-abad mutakhir ini dijuluk dan dikeluarkan oleh para sarjana di
Negara Negara Super Power untuk dimanfaatkan umat manusia.
 
Undang-undang alam metaphysika sudah ada sebelum Dunia
ada, dan di dunia ini ia tetap ada terus, tetapi tersembunyi dan di alam akhir
ia masih tetap ada terus, karena ia adalah Absolut .Namun pada zaman Awal.
Zaman purbakala dahulu ia sudah dikeluarkan / dijuluk dan dipertontonkan
kehebatannya oleh para Nabi, diteruskan oleh para pewaris para solihin dan
shidiqin oleh para Wali Songo sebagal Ahli-ahli “professi” metaphysika di zaman
Purba,sedangkan di zaman modern sekarang ia seolah-olah sudah hilang bukan
karena ia tidak ada lagi, tetapi karena tak ada lagi orangnya yang mengetahui
rahasianya bagaimana methoda pelaksanaan teknis cara menjuluknya, supaya ia
dapat terbit kembali dari alam tersembunyinya dengan dahsyatnya, yang akan
sanggup menghadapi senjata apa sajapun dari lawan,walaupun sakti physis, atau
sakti methaphysis sekalipun.
 
Sebenarnya tenaga metaphysika secara tradisionil di
Indonesia sudah seringkali dipakai olah para Kiyai-Kiyai, Mbah-Mbah atau Tuan
Syekh - Tuan Syekh kita yang sudah banyak kembali kepangkuan Allah SWT.
Umpamanya di zaman Jepang dan di zaman Revolusi Fisik, dimana kami sendiri
mempersaksikannya selaku pucuk pimpinan di Sumatera dan salah satu lasykar
Islam, dimana berhari-hari bermalam-malam beliau-beliau itu beramal
beramai-ramai dangan para jemaahnya, berwirid. dengan khusyuk 10-40 hari agar
lndonesia jaya dalam perang kemerdekaannya.
 
Dan Beliau-Beliau itu berhasil succes dengan gemilang
bersama-sama lasykar- lasykar pemuda kita walaupun mereka tak tahu teori ilmiah
metaphysiknya.
 
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa perang Saidina Ali
r.a (perang dengan Kekuatan fisik) adalah perang betina dan perang saidina Abu
Bakar adalah perang jantan (perang dangan kekuatan kebatinan).
 
Betapa hebatnya dan dahsyatnya kekuatan metaphysika itu
sehingga tenaga metaphysika dapat mempertahankan dan menjamin keamanan Dunia
dan keutuhan jagat Raya, dapat kita dengar dari sabda Rasulullah:
 
لاَتَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يَبْقىٰ عَلَى وَجْهِ الاَرْضِ مَنْ يَقُوُلُ اللهُ اللهُ
 
“Laa taquumus saa’atu hattaa laa yabqa ‘alaa wajhil ardhi
mayyaquulu Allah Allah”
 
Artinya : “Tiada akan datang kiamat, kecuali kalau tidak
ada lagi orang yang membaca Allah, Allah. (Hadist riwayat Imam Muslim).
 
(Tentu saja dengan methodik yang tepat, kalau tak
memenuhi syarat segala sesuatu tentu tak laku, umpama : Kalimah Allah yang
"sembrono" diucapkan asal saja, mana laku).
 
Jadi pada hakikatnya bukan karena Negarawan-Negarawan
yang hebat-hebat, atau senjata-senjata yang mutakhir atau angkatan perang yang
dasyat atau politik yang melangit tingginya, yang dapat menjamin keamanan dan
keutuhan jagad ini, tetapi tenaga metaphysik yang terbit dari kalimah Allah
yang Maha Agung. Disini kelihatan, bahwa kekuatan potensi kalimah Allah adalah
Maha dahsyat sehingga mampu mempertahankan existensi Dunia dari kehancuran
total oleh tenaga apa saja apapun. Ilmu yang begini dahsyat sudah barang tentu
perlu sekali kita riset dimana letak ilmiahnya, dimana letaknya Clewnya, The
How to do-nya, dari amalan-amalan yang kelihatannya “mubazir”, atau seolah-olah
hanya untuk membuang-buang waktu saja, seperti yang dianggap kaum muda zaman
sekarang, seolah-olah menghabis-habiskan waktu dengan percuma,karena tak ada
kelihatan hasilnya, sebenarnya karena dilaksanakan tanpa methodiek yang tepat
atau tanpa methodik sama sekali tetapi jika dilaksanakan dengan methodiek yang
tepat, baru kelihatan segala kebenaran dari segala ucapan Rasul dan Allah dalam
Al Qur'an; Al Qur’an dan Al Hadis bukan untuk orang tolol untuk menafsirkannya
dan mengamalkannya, tetapi untuk orang yang benar-benar Ber-akal dan ber-ilmu
tinggi dan dalam.
 
AL ISLAM adalah AGAMA yang sangat AGUNG dan sangat dalam
“INNADDIINA INDALLAHIL ISLAM".
 
Inilah salah satu contoh problema berat yang menjadi
tugas utama dari FAKULTAS METAPHYSIKA UNPAB untuk memecahkannya, yang
satu-satunya ada di dunia.
 
Satu..lagi ucapan Rasul :
 
بِسْمِ اللهِ الذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌُ مَا فِى الاَرْضِ وَلاَ فِى السَّماءِ
 
“Bismillaahil ladzi laa yadhurru ma’as mihi syai un maa
fil ardhi wa laa fis samaa’i”
 
Artinya : “Atas nama Allah, yang tidak memberi mudharat
apa-apa yang di langit dan di bumi ialah orang-orang yang beserta dengan
nama—Nya”.
 
Ternyata Kalimah Allah itu benteng yang Maha hebat pula
rupanya yang tak dapat ditembus oleh apa sajapun.
 
Kami yakin atas dasar kedua Sabda Rasul di atas bahwa
nanti dihari-hari terakhir itu “Insinyur” Allah SWT yang hebat yang bernama Isa
AI Masih akan turun ke Dunia dan dengan seorang diri saja mampu menghancurkan segala musuh agama,Dajjal dan Yajud
Ma’jud dengan senjata Metaphysika yang tak ada taranya itu.
 
Sedangkan Archimedes saja di zaman dahulu sudah mampu
dengan seorang diri saja memusnahkan habis sebuah Armada besar Xerxes, Raja
Diraja Parsi, hanya dengan berdiri di atas Bukit Syracuse meng-covergeer
sinar-sinar Matahari dengan cermin besar berbentuk setengah bola, yang
ditujukan sebagai kaca api terhadap layar-layar Armada Xerxes.
 
Hasilnya mengagumkan, seluruh Angkatan perang Xerxes
musnah terbakar.Begitu pulalah secara analog, insinyur Allah Ta‘ala yang
bernama Isa anak Maryam itu akan mengconcentreer energie cahaya dari Nur Ilahi
yang tak terhingga besarnya, melalui suatu apparatus metaphysis terhadap Dajjal
dangYa‘jud Ma’jud, cahaya dahsyat halus yang bergerak tidak melalui wereld
ether sebagai Media, tetapi melalui media yang lebih halus lagi, yang tak dapat
ditangkap oleh radar media yang disebut dalam Ilmu Tasauf,Latifaturrabbaniah.''And
that Will blaze everthing and every enemy into Atomic pieces which will
dissappearas as dust before the wind.''
 
Dalam satu perkataan :''vernietigd tot oeratomen door
fanomenaie Goddelijke Isotopen ''(Musnah habis manjadi oeratom oleh
Isotop-Isotop dahsyat tenaga Ketuhanan). The Hands of God, kata orang Awam.
 
Lihat
Rumus Mathematikanya :
 
Musuh
Dajjal, Ya’jud ma’jud + hantu + lawan apa saja lagi : '''∞ '''= 0
 
'''∞ '''= Goddalijke Isotopen (isotop-isotop Ketuhanan), tenaga
Unlimited yang Absolut yang kekal dan Abadi, yang ada di Dunia dan di Akhirat =
senjata Allah = Kalimah Allah, istilah pewayangan = Senjata Cakra dari Wisnu di
tangan Ramawijaya yang mampu memapas habis jagad ini jika perlu.
 
Coba
pula kita lihat Ayat ;
 
اَعُوْذُ
بِاِ اللهِ مِنَ الشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ
 
“A'uu
dzu billaahi minas syaithaanir rajiim”.
 
Artinya : “Aku berlindung dengan Allah dari pada Syetan
yang kena rajam.”
 
Syetan Hantu, Jin + Gandarwo + Syetan Alas mana saja : '''∞ '''= 0
 
∞ = Kalimah Allah.
 
Tetapi kalau ∞ bukan asli, tetapi palsu karena tanpa Methodiek atau
salah Methodiek (jadi batal = tak jadi), maka semua lawan yang diatas tak akan
lari, bukan Jin dan lain-lain yang lari, tetapi akhirnya kita sendiri yang terpaksa terbirit-birit,
lintang pukang atau tunggang langgang atau Kita ditangkapnya dan habis
dimakannya atau dicekiknya dan dibunuhnya.
 
Apakah ini tidak serieus namanya ? Lampu merah, atau
barangkali sudah S.O.S bagi kita?, jika pada sakratul maut nanti ternyata
Kalimah Allah kita lumpuh,tak berdaya, tak mampu/palsu, menghadapi dan
menghantam segala macam godaan yang menyesatkan dari Syetan angkara murka dan
iblis la‘natulIah yang sangat sakti, di saat-saat terakhir kita '?
 
Fisakratil
maut hanya datang 1 kali dalam hidup dan kehidupan kita, ini berarti: HARUS
LULUS Ujian terakhir : To be or not to be !
 
Jangan harap Nabi turun ke kubur. Nabi-nabi semua turun
di Dunia,Di Dunia diselesaikan semuanya. Di Dunia harus semua sudah rampung.
 
Lebih-lebih lagi/istimewa lagi tentang menguasai senjata
KALIMAH ALLAH YANG MAHA DAHSYAT dan MAHA SAKTI yang mampu mempertahankan JAGAD
ini dari KEHANCURAN !
 
Berfikir secara EXAKT ; Bukankah kriteria : mampu
mengendalikan / handling KALIMAH ALLAH, salah satu barometer yang nyata tentang
Sempurnanya IMAN seseorang, karena dalam hidupnya telah mampu memanfaatkan
KALIMAH ALLAH YANG MAHA DAHSYAT dan MAHA SUCI ?
 
Berfikir secara EXAKT, jika KALIMAH ALLAH yang MAHA SUCI
yang MAHA DAHSYAT itu sudah jinak di tangannya, bukankah itu suatu pertanda,
bahwa ia seorang MUKMIN SEJATI, karena MEWARISI PUSAKA ALLAH dan RASUL.
 
Berfikir secara EXAKT, dan bukankah ia telah menjadi
seorang “EXPERT”.
 
Metaphysika Ketuhanan, seorang INSAN KAMIL, SEORANG
KHALIFAH ALLAH di atas Bumi ? yang semuanya ini cara mencapainya ada terdapat
pada LAPISAN SEBELAH DALAM AL-QUR’AN ?
 
Inilah dia orangnya yang termasuk golongan yang mengusai
AWALUDDIINI MA’RlFATULLAH dan AKHIRUDDIINI MA’RlFATULLAH.
 
Dan inilah dia orangnya yang Menguasai sepenuh-penuhnya
dengan ILMULYAKIN, AINALYAKIN dan HAKKULYAKIN, RUKUN ISLAM yang MAHA POKOK,
yaitu :
 
Dua KALIMAH SYAHADAT yang MAHA DAHSYAT, inilah dia MUKMIN
SEJATI,
 
Inilah manusia, INSAN yang telah dibina oleh AL QUR'AN
secara yang sebenar-benarnya, itulah gunanya AL QUR’AN diturunkan, untuk
membentuk MANUSIA-MANUSIA menjadi INSAN-INSAN KAMIL, KHALIFAH-KHALIFAH ALLAH DI
ATAS BUMI, AHLI-AHLI SYORGA di DUNIA dan di AKHIRAT kelak, karena di
tangannya/di dadaNya duduk bersemayam AKRAB SEKALI/JINAK SEKALI KALIMAH ALLAH
YANG MAHA SAKTI yang tidak bercerai dengan yang PUNYA NAMA yaitu ALLAH SWT YANG
MAHA KAMIL SENDIRI.
 
Hadist QUDSI :
 
قال الله تعالى : لَمْ يَسَعْنِيْ اَرْضِيْ وَلاَ سَماَءيْ وَوَسِعَنِيْ قَلْبُ عَبْدِيَ الْمُؤْمِنُ الَّيِّنُ الْوَادِعُ
 
Qaalallahu ta’aalaa : Lam yasa‘nii ardhii walaa samaaii
wa wassianii Qalbu l‘abdiyal Mukminul layyinul waadi’
 
Artinya : “Allah Ta’ala berfirman: Tak dapat memuat Zat
Ku, Bumi dan Langit-Ku, yang dapat memuat Zat-Ku, ialah Hati hamba-Ku yang
Mukmin, lunak dan tenang”.(HR. Ahmad dari Wahab bin Munabbih).
 
Jadi bagaimana rahasianya, supaya ia asli ?tidak palsu
atau negatif, atau batal atau tak jadi ?
 
Secara sangat sederhana coba lihat : + x - = - (Aljabar)
 
Hak
x bathil = bathil; Haq gandeng bathil = bathil.
 
(Kita
lihat pula Laa yamassahu illal mutahharun = Qur’an ini tak dapat disentuh tak
dapat berhasil bagi yang tak disucikan)
 
Jadi bagaimana mestinya ? coba kita lihat lagi : + x + =
+ (Aljabar)
 
Haq dibaca diatas yang Haq (suci) - (Jasmani suci dan
Rohpun suci) baru ia menjadi Haq = Asli = Syah = benar tak bathal.
 
Sebenarnya yang mengatakan : A’uu dzu billaahi minas
syaithaanir rajiim”, siapa? Nabi ! kita yakin/iman pada Beliau, karena Sabda
Beliau adalah sama atau dibenarkan oleh Firman Allah, kenapa pada Beliau
berhasil, dan pada kita tidak.
 
Mau tak mau kita harus letakkan isi Dada Pribadi
Rasul-Rasul itu di bawah teropong Microscoop Metaphysika kita, karena
beliau-beliau itulah yang menguasai technieknya, dan beliau-beliau itu bagi
kita adalah Turutan, Ikutan, Suri Tauladan, Contoh, bukan saja dalam Peri
Akhlak atau ibadat saja, tetapi juga dalam semua hal-hal, juga dalam hal
Ma’rifatullah, kalau tidak mana bisa kita masuk Surga ?
 
Untuk masuk Surga yang sama, kan syaratnya harus sama
pula ? Mana pula ada syorga kelas kambing yang syaratnya lebih murah dan Tuhan
tidak mengukur dengan 2 (dua) sukatan, Tuhan itu kan adil ? Surga itu kan
Kampung Abadi, Kampung Allah Ta’ala?, Rumah Allah, istana Allah? yang suci
bersih untuk Ahli-Ahlinya yang dikasihi? Rumah Allah hanya satu, yaitu pada sisi-Nya,
 
“Yaa
ayyatuhan nafsul muthmainnah irji’ii ilaa rabbiki raadhiyatan mardhiyah
fadkhulii fii ‘ibadii wad khulii jannatii". (Al Fajru ayat 27 - 30)
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> Hai nafsu (jiwa) yang tenang (suci), Kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dangan
(hati) ridha dan diridhai (Tuhan), maka masuklah kamu dalam golongan
hamba-hamba-Ku. Dan masuklah kamu ke dalam Syorga-Ku.
 
Di
atas telah disebut-sebut bahwa perjuangan Kemerdekaan kita berisi penuh dengan
"The Hands of God", yang dijuluk oleh para Kyai kita; coba renungkan
saja; mana mungkin kita dapat menang perang terhadap Sekutu, yang sudah 2(dua)
kali memenangkan perang dalam Perang Dunia yang besar-besar,sedangkan kita
Bangsa yang tak terlatih dengan sebagian besar hanya bambu runcing pula sebagai
senjata ? “The Hands of God” lagi.
 
Dalam
Pemberontakan PRRI - PERMESTA yang sangat berbahaya yang hampir memecah belah
Negara Kesatuan Pancasila kita . Tetapi berakhir dengan smooth dan baik-baik
saja, “The Hands of God” lagi.
 
Begitu
juga perang TRIKORA, DWIKORA, kemana jadinya perginya Karel Doorman, “The Hands
of Gods” lagi, apalagi di saat-saat yang sangat mengerikan lagi, COUP GESTAPU
yang terkutuk yang mernbunuh Putra-putra terbaik Bangsa kita? yang hampir menghapuskan
Negara Pencasila secara Total dari muka bumi?
 
Coup
Komunis internasional tak pernah gagal dimana-mana di Dunia, kenapa di
Indonesia ia mesti gagal? nyata “The Hands of God” yang dijuluk oleh para Kyai
dan Solihin kita yang sangat berjasa dimasa lalu, sehingga Negara Pancasila
yang sangat kita cintai yang bersila Pertamanya “ Ketuhanan Yang Maha Esa”
terhindar dari bahaya Kiamat dan hapus dari muka bumi persada Indonesia.
 
لاَتَقُوْمُ
السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يَبْقىٰ عَلَى وَجْهِ الاَرْضِ مَنْ يَقُوُلُ اللهُ اللهُ
 
Laa
taquumus saa’atu hattaa laa yabqa’alaa wajhil ardhi mayyaquulu , Allah Allah.
 
Artinya : "Tiada akan datang Kiamat,, kecuali kalau
tidak ada lagi orang yang membaca Allah, Allah (Hadits riwayat Imam Muslim).
 
(Tentu saja dengan Methodik yang tepat, kalau tak
memenuhi syarat, segala sesuatu tentu tak laku, umpama Kalimah Allah yang
"Sembrono" diucapkan asal saja, mana laku, Red),
 
Dan
lain-lain dan lain-lain
 
Sebagai
Muslim yang bertanggung jawab akan hidupnya, begitu juga sebagai ABRI sebagai
alat pertahanan Bangsa, kita wajib benar-benar menyelidiki sedalam-dalamnya
dimana letak sebenarnya kekuatan Kalimah Allah itu.
 
Inilah termasuk dalam lapangan dan tugas dari Fakultas
Metaphysika UNPAB.
 
Kita mengetahui bahwa ENERGIE dapat ditransformir menjadi
tenaga apa saja yang construktif. Umpamanya Electronika dapat ditransformir
jadi cahaya, panas, tenaga penggerak, suara, jarak dekat, jarak jauh, radio,
televisi dan lain-lain dan lain-lain, tergantung pesawat apa (Media apa) yang
dipakainya.
 
Itu sebabnya Tuhan dapat mengeluarkan tenaga dahsyat
seperti Neraka untuk memusnahkan segala yang kotor-kotor, dapat dibayangkan
betapa HEBAT panasnya api NERAKA itu digerakkan oleh tanaga inti yang tak
terhingga ( '''∞ ''') besarnya. Dan tenaga itu ('''∞ ''') semuanya
diwariskan Allah pada Pewaris-Pewaris (Para Rasul dan para Solihin dan para
Mukmin sejati.
 
Sehingga Allah memberi nama julukan pada golongan
istimewa itu sebagai “Khalifah Allah” di atas bumi, karena menguasai tenaga
Maha Super power yang dapat dipakai untuk DAMAI dan untuk PERANG SUCI
semata-mata, bukan untuk PERANG EXPANSI / AGRESSIE atau lain-lainnya, tetapi
DEFENSIF AKTIF, kita akan lihat ayat-ayat itu HIDUP dan DAHSYAT bertenaga
sepenuhnya karena telah diisi dengan tenaga inti Kalimah Allah ('''∞''')
 
Ia mampu membabat semua lawan physis atau methaphysis, di
lautan, di daratan, di udara dan di langit sekalipun (manusia angkasa)
 
Perbandingkan (sebagai illustrasi) :
 
1. Tenaga Singkang dari Silat Tiongkok Kuno yang dapat
membuat sabuk sutra yang lemas menjadi Toya sebagai baja yang keras jika
dialiri oleh Singkang tersebut.
 
2. Pukulan jarak jauh melalui udara dari tenaga Singkang
yang hebat.
 
3. Senjata methaphysika Ramawijaya yang bernama Kiyai
Dangu, berupa panah hidup yang mampu menawan Dasa Muka / Rawana yang
kesaktiannya tak dapat ditandingi oleh Dewa manapun dan yang tak dapat
mati-matinya sepanjang masa. Kiyai Dangu hidup bergerak dan terbang sendiri,
mengelilingi angkasa sesudah diisi oleh Ramawijaya dengan digendangi oleh Tabuh
Gala galur.
 
4. Kawat-kawat elektronika tak ada tenaga sedikit pun
sebelum di isi dengan energi elektronika dari Central. Begitu dibuat Contact,
kawat-kawat tersebut adalah sangat berbahaya, dapat membunuh, membakar, dan
lain-lain, tetapi dapat pula dimanfaatkan guna pembangunan-pembangunan yang
positif dan Construktief.
 
5. Jangankan Ayat-ayat Al Quran, batu-batu, air dan
lain-lain jika diisi dengan KALIMAH INTI, akan mempunyai daya hancur yang
menakjubkan, ingat saja BATU-BATU SIJJIL yang dijatuhkan burung·burung ABABIL, batu-batu
pelontar pemusnah Setan oleh Nabi Allah Ibrahim pada Jumroh yang tiga di Mina.
Air yang di bacakan FATIHAH oleh RASULULLAH untuk menyembuhkan berbagai-bagai
penyakit dan lain-lain.TONGKAT yang diisi dengan KALIMAH ALLAH oleh MUSA
menjadi Naga yang memakan semua ular-ular Fir’aun dan lain-lain.
 
6. KALIMAH INTI yang dipakai oleh Nabi ISA disalurkannya
melalui tangannya untuk mengusir Syetan, Jin, Penyakit, Kematian dan lain-lain
dengan :
 
Rumus
EVERYTHING : '''∞''' = 0
 
DESEASE
<nowiki>:</nowiki> '''∞
'''= 0 ; JIN. SYETAN +HANTU : '''∞''' = O ; DEATH : '''∞''' = 0
 
Hadits
<nowiki>:</nowiki>
 
من
كان اخرالكلامه لااله الا الله دخل الجنة
 
“Man kaana akhiru kalaamihi laa ilaaha Illallah, dakhalal
jannah”
 
Artinya "Tiada mati seseorang yang menyebut pada
akhir katanya Laa ilaaha illallaah, melainkan hidup pada sisi Allah”
 
(Barang siapa yang pada akhir katanya Laa ilaaha
Illallaah, masuklah ia ke dalam Syorga).
 
Para Pembaca yang budiman,
 
Maafkan kami, rasanya kami tidak dapat meneruskan
penguraian dari theorie-theorie dari pelaksanaan technieknya di sini, karena
bukan saja rasanya terlalu sacraal, tetapi juga terlalu sulit, dan akan terlalu
panjang dan luas karena harus banyak sekali memakai hukum-hukum Agama dan
hukum-hukum Physika berdampingan, karena selalu harus berdasarkan 2(dua)dasar
pokok (Akal dan AlQuran)serta harus memakai 2(dua) istilah yang synoniem = sama
arti, yaitu istilah dalam AlQuran & AlHadits dan istilah Academis Exact,
yang meyakinkan dengan Wet-Wet pokok dari ilmu Fisika dan Ilmu AQuran.
 
Dengan lain perkataan ; Firman Allah harus disesuaikan
selalu/harus Confirm dengan Sunnatullah Qur‘an (bidang Tasauf) & Akal
(Bidang Exakta).
 
Tetapi sebagai gantinya di bawah ini kami akan Nukilkan
suatu pengalaman kami yang berkesan, yang dapat berfungsi sebagai illustrasi
dari soal-soal di atas,yaitu dalam pertemuan kami dengan Bung Karno, PBR,
(Pemimpin Besar Revolusi) semasa hayatnya.
 
Kisahnya adalah sebagai berikut:
 
Pada sekitar bulan Juli 1965 kami sebagai Anggota Dewan
Curator seksi ilmiah USU (tahun 1965 — 1970) diminta oleh Rektor USU, Drg.
Nazir, atas nama USU menghadap Presiden di Jakarta untuk berbagai-bagai urusan.
 
Selama ini Anggota-Anggota teras USU belum pernah dan
kurang berani menghadap sendiri pada PBR yang merupakan seorang Tokoh Besar
yang paling hebat dan ditakuti/disegani pada zaman itu, berhubung banyak di
antara Pimpinan USU bekas N.S.T., tetapi sejak Drg. Nazir sebagai Rektor
(seorang dari Angkatan 45) mulailah dirintis hubungan langsung dengan PBR
dimana kami (juga dari Angkatan 45) diutus ke Jakarta pada waktu itu (insya
ALLAH semua urusan berhasil baik). Yah, kami merasa tak perlu
takut-takut/enggan, karena kami merasa tak pernah bersalah, walaupun politis
maupun sosial, culturil ,criminil atau lain-lain.
 
Pada saat itu kami diterima di beranda Istana Merdeka
bersama-sama dengan Prof. Ir. Brojonegoro (alm), Prof. Dr. Syarif Thayib, Bapak
Suprayogi,Admiral John Lie., Pak Sucipto Besar, Kapolri, Duta Besar Belanda,
dan lain-lain semua beserta Staf, ada sekitar 20 orang semua.
 
Dan kami beserta rombongan (Drs. Iskandar, sekarang
Koordinator Teknis Inspeksi Pajak Jakarta Pusat dan isterinya yang khabarnya
masih keturunan dari Kadilangu jadi masih ada hubungan dengan Bung Karno, dan
Bapak Drs.Yahya Senawat sekarang Pegawai Tinggi pada Departemen Pertanian R.I.)
 
Begitu berkumpul, Bung Karno berucap ; Wah pagi-pagi
begini: saya sudah dikepung olah 3 (tiga) Professor-Professor, dan kemudian
saya dipersilahkan langsung duduk dekat Beliau, dan Beliau berucap ; Professor,
ik hoorde van jou al sinds 4 jaar, maar nu pas ontmoet ik jou (Saya dengar
tentang engkau sudah 4 (ampat) tahun, tetapi baru sekarang aku ketemu engkau)
lk wou je eigenlijk iets vragen (Sebenarnya ada sesuatu yang akan ku tanyakan
padamu) tentang sesuatu hal yang kira-kira 10 (sepuluh) tahun, saya cari-cari
jawabnya, tetapi belum ketemu jawaban yang memuaskan.
 
Saya bertanya-tanya pada semua Ulama-UIama dan para
Intelektuil yang saya anggap tahu, tetapi semua jawaban tidak memuaskan saya,
en jij bent U1ama tegelijk intellectueel van de Exacta en Methaphysica-man.
 
Kami menjawab : apakah soalnya itu Bapak Presiden ?
 
Beliau menjawab, saya bertanya lebih dahulu tentang yang
lain, sebelum saya memajukan pertanyaan yang sebenarnya.
 
Manakah yang lebih tinggi, Presidentschap atau
Generaalschap atau Professorschap dibanding dengan Surga-schap ?
 
Kami menjawab; Syorga-schap, Accoord, kata bung Karno.
Manakah lebih banyak dan lebih lama pengorbanannya antara Pangkat-Pangkat Dunia
yang tadi, dibanding dengan Pangkat Surga?
 
Kami jawab untuk Presidentschap atau Generalschap atau
Professorschap, harus berpuluh-puluh tahun berkorban dan ber-abdi pada Negara,
Nusa dan Bangsa atau pada ilmu Pengetahuan, sedangkan untuk mendapat Surga
harus berkorban untuk Allah segala-galanya berpuluh-puluh tahun terus menerus bahkan
menurut Agama Hindu atau Budha harus beribu-ribu kali hidup dan berabdi, baru
barangkali dapat masuk Nirwana. Accoord kata Bung Karno.
 
Nu heb ik je pakken Professor (Sekarang baru dapat
kutangkap engkau, Professor).Tetapi sebelum saya majukan pertanyaan pokok itu,
saya cerita sedikit:
 
Saya telah banyak melihat teman-teman saya meninggal
dunia lebih dahulu dari saya dan hampir semuanya matinya jelek karena banyak
dosa rupanya, saya pun banyak dosa dan saya takut mati jelek. Maka saya
selidiki Al Quran dan Hadits bagaimana caranya supaya dengan mudah hapus dosa
saya dan dapat ampunan dan mati senyum, dan saya ketemu satu Hadits yang bagi
saya sangat berharga.
 
Bunyinya kira-kira sebagai berikut : Rasulullah kira-kira
bersabda , Seorang Wanita penuh dosa berjalan di Padang Pasir, bertemu dengan
seekor anjing yang kehausan, Wanita tadi mengambil gayung dan air dan memberi
Anjing kehausan itu minum, Rasul lewat dan ia berkata : Hai Para sahabatku,
lihatlah, dengan memberi minum Anjing itu, hapus dosa Wanita itu Dunia dan
Akhirat dan ia Ahli Surga.
 
Professor, tadi engkau katakan bahwa untuk mendapat Surga
harus berkorban segala-galanya, berpuluh-puluh tahun untuk Allah baru dapat
masuk Syorga, itu pun barangkali.
 
Sekarang seorang Wanita yang berdosa dengan sedikit saja
jasa, itu pun pada seekor Anjing pula, dihapuskan Tuhan dosanya dan ia Ahli
Surga.
 
How
do you explain it Professor '? Waar zit’t Geheim (Mana rahasianya itu?).
 
Saya
hening sejenak lalu berdiri meminta kertas, sambil berkata :
 
Presiden,
U zeit, dat U in 10 jaren‘t antwoord niet hebt kunnen vinden, laten we zien
(Presiden, tadi Bapak katakan dalam 10 tahun tak ketemu jawabnya, coba kita
lihat), mudah-mudahan dengan bantuan Allah dalam 2 (dua) menit saja saya coba
memberikan jawaban yang memuaskan.
 
Bung
Karno adalah seorang insinyur dan saya adalah Ahli Kimia/Physika, jadi Bahasa
kami sama , yaitu Exakta.
 
Saya tulis di atas kertas
 
10 : 10 = 1 ya kata Beliau.
 
10 : 100 = 0.01 ya kata Beliau.
 
10 : 10000 = 0.001 ya kata Beliau.
 
20
 
10 : ∞ = 0 ya kata Beliau.
 
1.000.000 : ∞ = 0 ya kata Beliau. ∞= (tak terhingga)
 
15
 
Berapa saja + Apa saja : ∞ = 0 ya kata Beliau
 
Dosa : ∞ = 0 ; ya kata Beliau.
 
Nah,
 
1 x ∞ = ∞ ya kata Beliau.
 
0.5 x ∞ = ∞ ya kata Beliau.
 
1 zarah x ∞ = ∞ ya kata Beliau.
 
Nah, sang Wanita walaupun hanya sezarah jasanya, bahkan
terhadap seekor Anjing sekalipun, mengkaitkan, menggandengkan gerakannya dengan
Yang Maha Akbar, mengikut sertakan Yang Maha Besar dalam gerakan-gerakannya,
maka hasil dari gerakannya itu menghasilkan IBADAT yang begitu besar, yang
langsung dihadapkan pada dosa-dosanya, yang pada saat itu juga hancur
barkeping-keping, ditorpedo oleh PAHALA yang MAHA BESAR itu :
 
1 zarah x ∞ = ∞
 
Dosa : ∞ = 0
 
Ziedaar het Antwoord, Presiden ( Itulah dia jawabnya
Presiden) Bung Karno diam sejenak dan kemudian berucap : Geweldig (Hebat).
 
Belum habis 2 (dua) menit jawabannya sudah dapat,
didukung pula oleh ilmu Mathematika.
 
Ia diam sejenak, kemudian dengan tajam ia bertanya
lagi.Bagaimana ia dapat hubungan dengan Sang Tuhan '?
 
Jawab : Dengan mendapatkan frequantie-Nya. Tanpa
mendapatkan frequentie-Nya tak mungkin ada contact dengan Tuhan.
 
Lihat saja, walaupun 1 mm jaraknya dari sebuah Zender
radio, kita letakkan radio kita dengan frequentie yang tidak sama, radio kita
itu tidak akan mengeluarkan suara dari Zender tersebut. Begitu juga, walupun
Tuhan itu dikhabarkan berada lebih hampir dari kedua urat leher kita tak
mungkin ada contact jika frequentie-Nya tak kita dapati.
 
Tanya :Bagaimana mungkin kita dapat fraquentie dari Yang
Maha Akbar sedang kita manusia kecil, sibaharu yang sedang berkekurangan ?
 
Jawab ; Melalui isi Dada Rasulullah ,Haditsh Qudsi
berbunyi:
 
ان هذالقران طرفه بيد الله وطرفه بأيديكم فتمسكوابه
 
“Inna hadzal qur aana tharafuhu biyadillah wa tharafuhu
bi aydiikum, fatamassakuu Bihi”. (Abi Syuraihil Khuza’ayya ra).
 
Artinya : “Bahwasanya Al Qur`an ini satu ujungnya di
tangan Allah dan satu lagi di tangan kamu, maka peganglah kuat-kuat akan dia.
 
Quran adalah salah satu tali hubungan antara RASUL dengan
ALLAH dan Firman Allah
 
Fa
idzaa sawwaytuhuu wa nafakhtu fiihi min ruuhii faqa‘uu lahuu saajidiin.
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> Maka setelah Aku sempurnakan dia dan Aku tiupkan di dalamnya sebagian RohKu,
rebahkanlah dirimu bersujud kepadaNya (Al Hijr<nowiki> </nowiki>:29 )
 
Nur
ilahi yang terbit dari Allah sendiri adalah tali yang nyata antara Allah dengan
Rasulullah.Ujung Nur ilahi itu ada dalam dada Rasulullah. Ujungnya itulah yang kita hubungi pula,
sudah jelas kita akan mendapat frequentie daripada Allah SWT.
 
Lihat saja Sunatullah : Hanya cahaya Matahari saja yang
satu-satunya sampai pada Matahari, Tak ada yang sampai pada Matahari, melainkan
cahayanya sendiri. Juga gas-gas yang seringan-ringannya tak ada yang sampai
pada Matahari, walaupun “edelgassen” seperti : Xenon, Crypton, Argon, Helium,
Hydrogen dan lain-lain tidak sampai, semua vacuum .
 
Yang sampai pada Matahari hanya cahayanya karena ia
terbit dari padanya dan tak bercerai siang dan malam dengannya.
 
Kalaulah matahari umurnya 1 (satu) juta tahun maka
cahayanya pun akan berumur sejuta tahun pula. Kalau Matahari hilang, maka
cahayanya pun hilang. Matahari hanya dapat dilihat melalui cahayanya, tanpa
cahaya, Matahari pun tak dapat dilihat. Namun cahaya Matahari, bukanlah
Matahari-cahaya Matahari adalah getaran transversaal dan Longitudinaal dari
Matahari sendiri.(Huygens)
 
Begitu pula Nur lllahi adalah terblt darl Fi’il - Sifat -
Zat Allah - Ta‘ala (Tasauf: AlHikam - Tanwilur Qulub – Hidayatus Salikin dan
lain-lain). Dan Rasulullah adalah satu-satunya manusia di akhir zaman yang
mendapat Nur ilahi dalam Dadanya Muthlak jika hendak mendapat frequentie Allah,
ujung dari Nur itu yang berada dalam Dada Rasul muthlak perlu kita hubungi!
 
Tanyanya lagi ; Bagaimana pula kita dapat menghubungi
ujung tali Allah itu, yang berada dalam Dada Rasulullah.
 
Sedangkan Beliau itu sudah sekian lama wafat ? Dan dimana
pula Roh Beliau itu sekarang? Semuanya tetap masih misteri ?
 
Memang tajam Bung Karno itu.
 
Jawab : Dengan khidmat dan tadarruk memperbanyak SHALAWAT
ATAS NABI, kita berhubung dengan Roh Beliau, berarti kita dapat frequentie
Beliau dan dengan langsung pula dapat frequentie Allah SWT karena Rasul tidak
terdinding dari Allah SWT.
 
Hadits Qudsi :
 
اِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوْفٌُ بَيْنَ السَّمَاءِوَالاَرْضِ لاَ يَصْعَدُ مِنْهُ شَيْءٌُحَتَّى تُصَلِّي عَلىَ نَبِيِّكَ
 
Artinya :”Tidak Ku kabulkan doa seseorang, tanpa shalawat
atas RasulKu. Doanya tergantung di awang-awang” (HR. Abu Daud dan An Nasai).
 
Terjemahan Akademis : “Tidak engkau mendapat
frequentie-Ku tanpa lebih dahulu mendapat frequentie Rasul-Ku.”
 
Ternyata
Rasulullah is the Big Conductor kita kepada Allah SWT.
 
Bung
Karno berdiri dan berucap ; Professor, you are marvelous, you are wonderful,
enormous, kemudian dengan merangkul kedua tangan saya, ia berkata Professor
doakan saya supaya dapat mati senyum nanti di belakang hari.
 
Saudara-saudara Pembaca yang Budiman,
 
Saudara-saudara tentu saja dapat menerka, bahwa semua
urusan berjalan lancar dan berhasil, Bung Karno sejak itu tak bertemu lagi
dengan kami.
 
Beberapa tahun kemudian. Beliau diberitakan wafat. Dari
resensi-resensi lbu Kota, harian-harian, majalah-majalah yang mengcover
kepergian Beliau selalu memberitakan bahwa Beliau dalam keadaan senyum menutup
matanya untuk selama-lamanya.
 
Ada seorang Wartawan bernama Mahmud Fatha yang
memberitakan dalam Majalah-nya (Selecta/lndah), bahwa beberapa tahun sebelum
Wafatnya Bung Karno bertemu dengan seorang ulama lntellectueel, dimana ia mohon
didoakan pada Allah agar ia dapat mati senyum kelak; rupanya ternyata doa
tersebut dikabulkan Allah SWT.
 
Para Pembaca yang budiman,
 
Kami telah tiba pada akhir komentar kami, yang akan kami
tutup dengan Komerntar Nomor III,
 
“ Tetapi sebelumnya kami turunkan di sini beberapa Ayat
& Hadits tentang Khalifah-Khalifah Allah INSAN-INSAN KAMIL MUKAMIL
PEWARIS-PEWARIS Allah dan RASUL yang dimaksud dalam Komentar ini,
 
Pada halaman ini tertera beberapa Ayat & Hadits
tentang Pewaris Allah dan Rasul / Mukmin Sejati.
 
1.
“Wa nuriidu annamunna ‘alal ladziinas tudh’ifuu fil ardhi wa naj alahum
aimmataw wa naj alahumul waaritsiin” Artinya :”Dan kami kehendaki dengan nikmat
Kami kepada hamba-hamba Kami,di muka bumi lalu Kami jadikan mereka menjadi
ikutan dan orang penerima warisan” (Surat Al Qashash :5)
 
2.
“Faulaaika ma'alladziina ’an ‘amallaahu ’alaihim minannabiyyiina,
washshiddiiqiina, wasysyuhadaa i washshaalihiin.”Artinya : Mereka itulah
orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah seperti para Nabi-Nabi,
Siddiqin (Ulama), Syuhada, dan Salihin (Ulama).” (Surat Annisa 69)
 
3.
“Waja'alnaa minhum aimmatay yahduuna biamrina lammaa shabaruu wakaanuu
biaayaatinaa yu’minuun” .Artinya : Dan Kami jadikan mereka menjadi ikutan untuk
menunjuki manusia dari perintah Kami dengan sabar serta yakin dengan keterangan
Kami (Surat Assajadah :24 )
 
4.
“Ulaaikal ladziina hadallaahu fabihudaa humuq tadih”.Artinya : Mereka itulah
orang yang telah diberi Allah petunjuk, maka ikutlah dia dengan petunjuk itu.
(Surat Al-An ‘am: 90 )
 
5.
“Yaa qaumanaa ajiibuu daa’iyallaahi wa’aaminuu bihii yaghfirlakum min
dzunuubikum wayujirkum min adzaabin aliim”Artinya :Wahai kaum Kami ikutlah
(kata-katanya) orang yang menyaru kamu kepada Allah, dan parcayalah kepadanya,
niscaya Allah mengampuni dosamu dan melepaskan kamu daripada azab yang
pedih”(Surat Al Ahqaf :31 )
 
6.
“Ulaaika humul mukminuuna haqqan lahum darajaatun ‘inda rabbihim wamagh firatun
warizqun kariim” Artinya:Meraka itulah orang-orang sebenar-benarnya
beriman,Mereka mendapat derajat yang tinggi dari Tuhannya, dan ampunan serta
rezki yang mulia.” (Surat Al Anfal:4)
 
7.
“Innalladziina yubaayi ‘uunaka innama yubaayiuunallaaha, yadullaaha fauqa
aidiihim”Artinya:Barang siapa berjanji teguh dengan engkau sebenarnya mereka
berjanji teguh dengan Allah; Tangan Allah di atas tangan mereka." (Surat
Al Fathu:10)
 
8.
“Ittabi‘uu malla yasalukum ajran wahum muhtaduun”Artinya:ikutlah orang yang
tiada meminta upah kepadamu itu, karena mereka mendapat pimpinan yang
benar(Surat Yasin:21)
 
9.
“Wamay yatawallallaaha warasuulahu walladziina aamanuu fainna hizballaahi humul
ghaalibuun “Artinya : Barangsiapa yang mengangkat Allah dan Rasul Nya dan orang
yang beriman menjadi pemimpinnya, maka adalah ia masuk partai Allah itulah yang
mendapat kemenangan (Surat Al Maidah:56 ).
 
10.
 
قال
الله تعا لى: لم يسعني الارضي ولا سماءي ووسعني قلب عبدي المؤمن اللين الوادع
 
“Qaalallahu
ta’aalaa:Lam yasa’nii ardhii walaa samaa-i wawassianii Qalbu ‘abdil Mukminuun
layyinul waadi”Artinya :Allah Ta'ala berfirman tak dapat memuat zat-Ku, bumi
dan langit-Ku,yang dapat memuat zat-Ku, ialah hati hamba-Ku yang Mukmin, lunak
dan tenang.(Hadis Qudsi).
 
11.
“Inna haadzihi tadzkiratun faman syaa‘at takhadza ilaa rabbihi
sabiilaa”.Artinya : Sesungguhnya ini menjadi peringatan. Barang siapa yang hendak mendapat
pengajaran, niscaya diambilnya methode untuk menyampaikannya kepada Tuhan.” (Al
Muzamil : 19).
 
12.
 
ان الله قال من عادلي وليا فقد اذنته باالحرب وما تقرب الي عبدي بشيئ احب الي مما افترضته عليه وما يزال عبدي يتقرب الي بالنوافل حتى احبه فإذا احببته كنت سمعه الذييسمع به وبصره الذي يبصربه ويده التي يبطش بها ورجله التي يمشي بها ولئن سألني لأعطينه ولئن استعذني لأعيذنه
 
“Innallaha qaala man ‘aadalii waliyyan faqad adzantuhu
bil harbi wamaa taqarraba ilayya abdii bisyai'in ahabbu ilayya mimmaf taradh
tuhu ‘alaihi wamaa yazaalu ‘abdii ya taqarrabu ilayya binnawaafiili hattaa
uhibbahuu faidzaa ahbabtuhuu kuntu sam ‘ahul ladzii yasma‘u bihii
wabasharahulladzii yubshiru bihii wayadaahullatii yabthusyu bihaa
wariglahullatii yamsyii bihaa walain saalanii u`thiyannahuu walainnis
ta’aadzanii Iau ‘ii dzanahuu.”
 
Artinya :
 
“Barangsiapa yang memusuhi seseorang penolong-Ku, maka
Aku mengumumkan perang kepadanya, dan apabila hamba-hamba Ku menghampirkan diri
kepada-Ku dengan sesuatu amalan, tanda lebih kasih ia kepada-Ku, dari pada
hanya sekedar mengamalkan apa-apa yang telah Ku wajibkan atasnya. Kemudian ia
terus menerus mendekatkan dirinya kepada Ku dengan amalan-amalan yang nawafil
(yang baik), hingga Aku mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya,
adalah Aku pendengarannya bila ia mendengar, dan Aku lah penglihatannya bila ia
melihat, dan adalah Aku tangannya bila ia mengambil (melakukan sesuatu), dan
adalah Aku kakinya bila ia berjalan; demi jika memohon niscaya Aku perkenankan
permohonannya, demi jika ia meminta perlindungan pastilah Aku lindungi dia
(Hadis Qudsi, diriwayatkan Imam Bukhari).
 
''' '''
 
'''K o m e n t a r
 I I I'''
 
'''METAPHYSIKA
EXAKTA'''
 
Para pembaca yang budiman,
 
Kiranya janganlah para pembaca yang budiman beranggapan,
setelah membaca pidato, komentar, mengenai Metaphysika Exakta yang mungkin
masih baru terdengar bagi para pembaca yang budiman, mendapat kesan atau beranggapan
bahwa kamilah orangnya yang dapat mempraktekkan segala apa yang kami utarakan
di atas, bukan, sekali-kali tidak.
 
Kami hanya pencetus yang kira-kira paling banyak seperti
yang kalau kita ambil sebagai contoh umpamanya :
 
1. Galileo Galilei yang mencetuskan pendapat, bahwa Bumi
berputar mengelilingi Matahari, bukan Matahari yang berputar mengelilingi
Bumi.Galileo Galilei yang mancetuskan, tatapi Copernicus yang membuktikan
sesudah kira-kira 300 tahun di belakang.Ucapan barsayap dari pada Galileo Galilei
<nowiki>:</nowiki>''To Explain one word of a wiseman, science sometimes needs one thousand
years for it.''
 
2. Pascal mencetuskan Hukumn pemampatan dari pada air,
tetapi yang melaksanakan prakteknya dengan tenaga-tenaga Raksasa Hydraulik
untuk meluruskan Menara Eifel sewaklu miring letaknya, adalah para Technisi
pada abad-abad berikutnya.
 
3. James Watt adalah orangnya yang mancetuskan tanaga Uap
dalam pot Papin (Papiniaanse pot), tetapi yang membuat Kapal Api dan Lokomotif
bukanlah dia tetapi Sarjana di belakang dia.
 
4. Edison sipencetus ilmu Electronika, tetapi yang
mengelolanya secara luas adalah Sarjana besar Prof.Dr. Lorenz dari Negeri
Belanda.
 
5. Hukum Black, mengenai panas, ia yang mencetuskannya
tetapi yang mengolahnya adalah Prof. Kamerlingh Onnes dan Prof. Keesom dari
Negeri Belanda juga (a.l. membekunya Helium dengan Helium-Liquifactor).
 
6. Arrhenius, adalah sipencetus ionen theoria tetapi
pengelolanya dilaksanakan secara electrolysa oleh sarjana-sarjana lain dalam
penciptaan pabrik-pabrik raksasa dalam menguraikan Unsur-Unsur tunggal dengan
cara Electrolysa atas dasar ionen theorie dari Arrhenius dengan memakai Anode
dan Kathode sebagai Pool positif dan negatif.
 
7. Prof. Dr. Albert Einstein ahli Physika terbesar di
dalam abad 20 ini, yang mencetuskan theorie Relativiteit dengan Rumusnya yang
masyhur, tetapi yang melaksanakan pembentukan Bom Atom bukanlah dia tetapi
Sarjana – Sarjana di belakangnya di masa Perang Dunia Ke II dan diikuti
pembuatan Nuclear dan lain-lain. Ia sendiri terkejut melihat hasil dari
theorinya itu.
 
8. Dan lain-lain dan lain-lain.
 
Rasanya kami pun paling banyak paling banter, begitulah
rasanya barangkali kira-kiranya. Jadi para pembaca yang budiman, kalau rasanya
pembaca yang terhormat "tertarik"pada wejangan-wejangan di atas
janganlah cari diri Pribadi kami, kami hanya pencetus, Wet-Wet itu dimana-mana
ada dan kami adalah seorang Pensiunan Pegawai Negara yang sudah tua, yang lebih
suka bermain-main dengan cucu-cucunya yang lucu-lucu yang dikumpulkannya
berpuluh-puluh orang banyaknya di kelilingnya bersama-sama tinggal dalam
Kampus.
 
Dan kami lebih suka beristirahat atau berjalan kaki di
tempat-tempat yang tenang-tenang daripada mencampuri urusan Dunia yang tidak
habis- habisnya, yang akhimya toh akan ditinggalkan juga.Namun, jika andaikata,
umpamanya para pembaca yang budiman berkebetulan berada di Medan dan hendak
mengunjungi Fakultas Metaphysika sudah barang tentu dapat diterima dengan
hormat oleh para petugas-petugas kami, tentu saja sebaiknya diconfirm lebih
dahulu,karena petugas-petugas kami semuanya selalu sibuk dalam
tugas-tugasnya,yang mana insya Allah dapat memberikan keterangan-keterangan
secukupnya yang diperlukan, karena kami sendiri selalu tak dimana
 
beradanya justru karena suka sekali sebentar-sebentar berkelana, suka
tetirah ke Malaysia umpamanya, ke pegunungan-pegunungan dan lain-lain ke tempat
yang nyaman-nyaman, atau hubungi saja perwakilan-perwakilan kami berada di
seluruh Persada Tanah Air dan Luar Negeri yang alamatnya dapat dilihat pada
kalender kami teristimewa Perwakilan Jakarta.
 
Segala tugas kami, sebagai Ketua Umum Yayasan dan Rektor Universitas maupun
Pengobatan Metaphysika,untuk Luar dan dalam Negeri sebenarnya semua telah Kami
pindah tangankan, hanya nama kami masih terpampang sebagai Simbolik, sebagai
Sesepuh/Pembina untuk restunya saja lagi, kata mereka.
 
Sebagian besar dari Pengurus YAYASAN dan Pengurus Universitas adalah
anak-anak didik kami sendiri, atau anak atau menantu, yang masih senang melihat
kami, orang tuanya dan gurunya, sebagai “pemimpin” nya untuk semangat,
dayamotor, semangat juangnya barangkali.
 
Segala kegiatan urusan Luar dan Dalam Negeri sebenarnya sudah kami
letakkan, diambil alih oleh tenaga-tenaga muda Sarjana - Sarjana dari
bermacam-macam bidang yang senantiasa berada di keliling kami, dan bermukim dalam
Kampus.
 
Patah tumbuh, hilang berganti, kata pepatah.
 
Sebelum saya akhiri komentar ini, saya mohon maaf sebesar-besarnya pada
para pembaca yang budiman, rekan-rekan yang dihormati, Mufti-Mufti yang
dikasihi, andaikata kiranya komentar ini terasa seperti menggurui rekan-rekan
yang kami cintai semuanya,kami sadar benar, bahwa kita tak pantas jadi guru
satu sama lain, karena ilmu kita itu hanya sekelumit, dibanding dengan
keMaha-pintaran jagad ini.
 
Kami anggap yang semua kami paparkan ini hanya sebagai "''The Egg of
Columbus''“ tak lebih tak kurang, jadi bukanlah sesuatu yang luar biasa,
hanya sesuatu yang kebetulan ketemu saja, sudah tentu dengan Bimbingan, Taufik
dan Hidayat dari yang Maha Rahman dan Yang Maha Rahim.
 
Sekianlah kiranya ala kadarnya uraian-uraian kami sebagai penutup dari
komentar kami.
 
Semoga kita semuanya selalu kiranya mendapat Tautik dan Hidayah dari Allah
SWT,serta hidup dalam ketentraman dan ketenangan serta senantiasa selalu
beserta dengan yang Maha Rahman dan Maha Rahim hingga akhir hayat dan terusnya
hingga nun di seberang sana kelak, Amin.
 
Terima kasih atas segala respons membaca Naskah ini.
 
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh.
 
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad.
 
Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa wa maulanaa Muhammad.
 
Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa habiibina wa syafii’ina
wa zukhrina wa maulana Muhammad.
 
Hormat kami,
 
'''PROF. DR. HAJI
KADIRUN YAHYA'''
 
== '''CAPITA SELECTA 2''' ==
(Catatan
<nowiki>:</nowiki> Didalam Capita Selecta jilid II ini juga diungkapkan tentang Isra' Mi'raj
ditinjau dari sudut Ilmu Metafisika Eksakta serta Persiapan untuk menegakkan
Shalat yang Khusyu')
 
 
'''TENTANG'''
 
'''AGAMA -
METAFISIKA · ILMU EKSAKTA'''
 
Diutarakan dalam :
 
Kata Sambutan Bapak Prof. DR. H. Kadirun Yahya
 
REKTOR UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI ( U N P A B)
 
Mengenai : Identitas Fakultas Ilmu Kerohanian dan
Metafisika pada buku Tanggapan tentang PYRAMIDA, UFO dan ETI ditinjau dari
sudut Ilmu Metafisika Eksakta disertai Komentar
 
M
e d a n, 13 Maret 1982
 
'''KATA SAMBUTAN
DARI BAPAK REKTOR'''
 
'''UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN'''
 
'''PROF. DR. HAJI
SAIDI SYECH KADIRUN YAHYA MUHAMMAD AMIN.'''
 
Assalaamu`alaikum
Wr. Wb.
 
Pertama
sekali kami mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT dan mengucapkan terima kasih
kepada Sdr. Drs. Haji Iskandar Zulkarnain Sm.Hk. Sdr. Drs. U.N. Lukman Hakim
dan Sdr. dr. Haji Firman Sebayang Bsc atas usahanya dalam menerbitkan sebuah
buku yang berjudul “TANGGAPAN MENGENAI : PIRAMIDA, UFO ( Unidentified Flying
Object ) dan ETI ( Extra Terrestrial Intelligence Being. ), ditinjau dari sudut
ilmu Metafisika.
 
Dengan terbitnya buku ini. maka terlihatlah beberapa hal
yang sangat positif dan membesarkan hati kami, yaitu :
 
'''Pertama''', adanya kemampuan dan keberanian dari alumni
Fakultas Ilmu Kerohanian dan Metafisika UNPAB. untuk menyatakan buah fikirannya
kepada masyarakat, melalui sebuah buku, yang berarti bahwa "''Transfer of
Knowledge''" dari Fakultas ilmu Kerohanian dan Metafisika kepada anak
didiknya atau dari seorang Maha Guru kepada mahasiswanya, secara relativ telah
berhasil sehingga penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat dalam bidang
ilmu Metafisika, tentunya akan dapat disempurnakan dan ditingkatkan lagi untuk
seterusnya.
 
'''Kedua''', penulisan buku ini tentu tidak terlepas dari
akibat, adanya dorongan dan tuntutan dari beberapa faktor yang saling mendukung
satu sama lain, yaitu adanya kebanggaan dan kegembiraan sipenulis-sipenulis
terhadap llmu Metafisika yang dipelajarinya, sedang di lain pihak terlihat pula
adanya kebutuhan terhadap hukum ilmu Metafisika dari mahasiswa-mahasiswa
Fakultas llmu Kerohanian dan Metafisika itu sendiri, yang dalam hal ini
tentunya tidak terlepas dari adanya minat masyarakat untuk mempelajari
/memperhatikan /mempercayai serta meyakinkan,adanya faktor-faktor Metafisis,
yang harus diperhitungkan dalam hidup dan kehidupan seseorang manusia, maupun
dalam kehidupun bernegara dan eksistensi di dunia selanjutnya ; dan semua hal
ini menunjukkan hak hidup atau eksistensi Fakultas llmu Kerohanian dan
Metafisika telah sedemikian kokohnya ditinjau dari segala bidang.
 
'''Ketiga''' , dengan adanya dasar-dasar yang kokoh di atas,
maka secara pribadi kami melihat bahwa cita-cita yang melatar belakangi
pendirian Fakultas llmu Kerohanian dan Metafisika yang secara hakikinya
semata-mata ditujukan untuk mempertahankan dan menerangkan secara ilmiah
eksakta akan kebenaran dan kepercayaan terhadap kebesaran Allah SWT Yang Maha
Akbar serta Firman-firmannya dan Fenomena-fenomena dalam AlQuran dan Hadits
telah menjadi suatu kenyataan. Justru itu kami sangat bergembira atasnya, dan bersyukur
pada Allah SWT tak putus-putusnya.
 
Kemajuan ilmu pengetahuan yang dewasa ini telah begitu
hebat, mengakibatkan masyarakat ilmiawan berpikir secara lebih kritis dan lebih
mendalam, dan hanya dapat dan mau bersedia meyakini sesuatunya melalui adanya pembuktian
yang ilmiah dan nyata ; masyarakat tidak lagi dapat dipaksa berpikir secara
dogmatis sedang di lain pihak, fenomena-fenomena alam Metafisika, bahkan
Firman-firman Tuhan di dalam kitab-kitab suci banyak yang sulit untuk
dimengerti dan ditafsirkan dengan logika biasa; misalnya saja Firman Tuhan yang
mengatakan bahwa Tuhan itu berada di Arasy, sehingga nabi Muhammad SAW
memerlukan kendaraan yang sangat cepat ( buraq )untuk melaksanakan Isra’ dan
Mikrajnya seakan-akan bertentangan pula dengan Firman lainnya yang mengatakan
bahwa Tuhan itu " berada lebih dekat bagimu daripada urat lehermu sendiri
", lalu dilemahkan pula oleh ayat-ayat yang mengatakan, Tuhan itu berada
di mana-mana, dan ayat yang terakhir ini dapat menimbulkan pertanyaan-pertanyaan
yang membingungkan, misalnya : apakah Tuhan itu berada di pokok kayu,di rumah
berhala; di gua-gua, di Istana Nyai Loro Kidul, dan rumah maksiat, di meja
judi, pada sisi orang musyrik, atau di tempat-tempat lain dan sebagainya ?
 
Akibat adanya hal-hal yang sulit·sulit itu, yang
seolah-olah bertentangan ayat satu dengan ayat yang lain, dapat membuat
masyarakat yang kritis menjadi jauh daripada kepercayaan terhadap Agama.
 
Pendapat-pendapat yang didukung oleh
argumentasi-argumentasi yang seakan-akan rasionil, dapat menyudutkan
ajaran-ajaran tentang kebenaran Agama. Masyarakat akan menjadi mudah
terpengaruh kepada Filsafat-filsafat yang berbau atheisme dan akhirnya lambat
laun akan kehilangan kepercayaan terhadap Tuhan dan Agama. Masyarakat yang
terombang-ambing itu secara mudah dapat melaksanakan larangan Agama membuat
-buat filsafat hidup sendiri-sendiri. yang akhirnya akan menghancurkan
masyarakat itu sendiri seperti yang kita lihat dan rasakan dewasa ini di mana
di tengah-tengah syiar Agama yang diperhebat secara tradisionil dengan memakui
biaya yang bermilyard-milyard rupiah, iman dan keyakinan terus juga menjadi
pudar dan merosot terus-terusan di kalangan masyarakat,
kriminalitas-kriminalitas, kemorosotan-kemorosotan akhlak dan moral,
kenakalan-kenakalan remaja, bukan merupakan yang wajar lagi, tetapi
menggidikkan bulu roma yang hanya dapat dilakukan sebagai manifestasi dari jiwa
yang seolah-olah tak pernah disentuh atau dihinggapi oleh Agama, seperti
tindak-tanduk atheisme, kafirisme total, dan lain-Iain semata-mata.
 
Keadaan inilah antara lain yang mendorong Fakultas ilmu
Kerohanian dan Metafisika mengangkat "senjata" dengan mendidik
kader-kader Akademisi yang militan dan cerdas, agar memiliki kekuatan iman yang
sempurna dan pengetahuan-pengetahuan Agama yang luas dan dalam, berdasarkan
AlQuran dan Hadis serta dilandasi ilmu pengetahuan modern, khususnya ilmu
eksakta.
 
Fakultas Ilmu Kerohanian dan Metafisika mengingatkan dan
menunjukkan dengan nyata, dan dapat dirasakan dan dipraktekkan kepada umat
manusia, bahwa Agama Islam Mulia Raya ada menyimpan tenaga energi Metafisika
yang sangat Dahsyat yang terpendam dan tersembunyi sebagai Limpahan Kurnia dan
sebagai Rahmat Allah, yang tak habis-habisnya yang mampu membendung semua yang
negativ tersebut di atas, yang secara ilmiah disebut : "Tenaga Positif tak
terhingga (∞) dari Alam Metafisika Ketuhanan" yang mampu menghancurkan
segala keonaran - keonaran dalam diri pribadi ( dunia kecil ) dan di dalam
Dunia yang luas ini. Teknik-teknik metodik pembangkit tenaga metafisis yang
hebat itu perlu sekali di akhir zaman ini diriset, diselidiki dan digali
kembali untuk dapat dimanfaatkan untuk kemenangan umat manusia yang ber-Agama,
sebab tanpa unsur-unsur energi metafisik, Agama akan merupakan kebudayaan
manusia belaka yang pasti lambat laun akan hancur berantakan dan akhirnya
lenyap dari muka bumi a.l dilanda taufan teknologi modern yang dahsyat dewasa
ini. Dan ibadat hanya akan merupakan kegiatan-kegiatan dalam lingkungan alam
fisika saja, yang berarti tidak menembus alam metafisis (Ketuhanan) sedang
dilain pihak, pada zaman nabi-nabi dahulu kala terlihat pula
kenyataan-kenyataan bahwa tenaga-tenaga yang menghancurkan kezaliman dan
menegakkan kebenaran, semuanya selalu memakai undang-undang tenaga metafisika.
 
Tanpa faktor energi metafisis tidak akan mungkin nabi Isa
as dan nabi Ibrahim as, dapat menghidupkan makhluk yang sudah mati, nabi Isa as
mampu berjalan di atas air dan mampu berjalan menembus dinding; nabi Ibrahim
tahan di bakar hidup-hidup, nabi Nuh mampu menggiring ke dalam kapalnya segala
macam binatang liar, ular- ular, kalajengking, lebah liar, dan lain-lain, dan
kotoran-kotoran dan najis manusia yang dimasukkan kaum kafir ke dalam
bahteranya, bertukar sifat menjadi obat yang sangat mujarab dan dikuras habis
kembali oleh kaum kafir tadi, dan tanpa tenaga metafisik nabi Musa as tak akan
mampu membelah lautan, dan nabi Sulaiman as tak akan mampu dapat berkomunikasi
& menguasai alam hewan, dan alam halus, dan nabi Daud yang masih belum
cukup dewasa, dapat menumbangkan lawannya yang perkasa raksasa Goliath, dan
nabi Muhammad SAW yang tak pernah kalah dalam perangnya, walaupun tentaranya
seringkali lebih sedikit bilangannya daripada musuh, dan mampu memutar umat dan
dunia dari mental jahiliah hingga menjadi berakhlak adabiah yang terpuji dan
gilang gemilang dalam waktu yang relativ amat singkat. Begitu juga Sholihin dan
Shiddiqin Islam seperti Walisongo di Jawa, Syech Abdur Rauf di Aceh, Syech
Burhanudin di Ulakan Padang Pariaman dan lain - lain berhasil dengan briliant
menegakkan panji-panji Agama di Bumi Indonesia dengan bantuan tenaga metafisik
(secara populer/tradisionil disebut dengan Rahmat atas Kurnia Allah SWT dan
lain-lain, dan lain-lain Iagi.
 
Tenaga-tenaga ini mesti dan wajib diolah kembali sebab
dengan tenaga ini kebesaran Agama dahulu kala dimulai, hanya dengan tenaga ini
pula agama dapat dilanjutkan dan dipertahankan sampai akhir zaman, dan akhirnya
hanya dengan tenaga ini pulalah kemenangan agama dapat terujud (Fadzikrillaahu
la’allakum tuflihun).
 
Disamping mengajarkan ilmu metafisis secara teoritik,
Fakultas Ilmu Kerohanian dan Metafisika juga mengajarkan metodik praktek
metafisika itu sendiri. Sebab ilmu pengetahuan yang tinggi tanpa dibarengi
dengan praktek tidak akan ada hasilnya.
 
Sebagai contoh, suatu pengetahuan yang tinggi dan
sempurna tentang perlistrikan, tidak akan ada manfaatnya sama sekali bagi
manusia tanpa memulai mempraktekkan pembuatan generator-generator listrik itu
sendiri.
 
Dengan memiliki kemampuan teori dan praktek,
sarjana-sarjana lulusan Fakultas Ilmu Kerohanian dan Metafisika akan mampu
melaksanakan dakwah Islam berdasarkan Al Quran dan Hadis dan ilmu eksakta, sedangkan “secara spesialisasi"
sarjana-sarjana Jurusan Tasauf mampu memimpin dan membina ''Spirituil Islamic
Training Centre'' dan ''Spirituil Mental Health Centre.''
 
Sarjana-sarjana jurusan kesehatan dapat melaksanakan
pengobatan-pengobatan terhadap penyakit psikis dan fisis dengan lebih gemilang
dan sukses, lebih khusus lagi terhadap bermacam-macam penyakit mental, karena
penterapannya memakai sistem berganda (multiple system ) yakni pengobatan
berdasarkan ilmu kedokteran modern, dibantu dengan pengobatan alam ( ''Naturheil
wissenschafft'' ) dan ramuan-ramuan alam ( ''Natural ingredients'' ) dan
dibantu pula oleh Tenaga Metafisis yang disalurkan dan ditujukan langsung ke
arah sasarannya yakni penyakit itu sendiri. Dengan getaran-getaran yang maha
ultrasonoor, penyakit-penyakit gigih tersebut seperti kanker, leukemia,
rheumatic, dan lain-lain, ikut intensif bergetar hingga di luar kemampuan
kapasitasnya, dan akhirnya hancur dan pecah berantakan dengan sendirinya,
sedangkan daya hidup si sakit, ditingkatkan semaksimal mungkin. Terhadap
keluhan-keluhan dan kelainan-kelainan penyakit mentalnya dan penyakit jiwa
lainnya, cukup diluruskan dan diarahkan mentalnya ke arah qiblat yang haqiqi
yakni pada Allah SWT, di mana semua penyakit itu dilebur di dalamnya hingga 0 (
nol ) atau diluruskan seperti meluruskan maknikul-maknikul dalam sepotong besi
yang centang perenang duduknya hingga lurus dan teratur, dan besi itu menjadi
sebuah magnit yang mempunyai daya tolak dan daya tarik, sebagai karunia alam
fisik, jika pada manusia akan mampu menolak bala dan menarik rahmat secara
otomatis, sebagai karunia dari alam metafisik.
 
Sarjana-sarjana jurusan pendidikan, dapat mengajarkan
teori - teori tentang filsafat Ketuhanan Yang Maha Esa dan Metafisika pada
badan-badan pendidikan tinggi atau badan-badan lain yang diperlukan.
 
Melalui penelitian-penelitian, riset-riset yang kira-kira
selama 35 tahun lamanya telah dilaksanakan, ilmu Kerohanian dan Metafisika
eksakta sekarang telah mampu dan meyakinkan umum menerangkan secara ilmiah
eksakta teori-teori dari setiap Kebesaran yang diperlihatkan Allah SWT melalui
firman-firmanNYA dalam kitab-kitab suci, dan melalui mukjizat - mukjizat yang
dikeluarkan oleh para nabi-NYA dan di samping itu Metafisika menerangkan pula
kekeramatan - kekeramatan dari para ahli Tasauf yang hidup di belakang para
nabi yakni Sholihin dan Shiddiqin kita. Adakalanya dengan menyelidiki sejarah
kehidupan para ahli Metafisika IsIam (para ahli Tasauf/ahli Sufi) dari zaman
dahulu kala, dan dalam hubungannya satu sama lain, kebenaran - kebenaran dan
fakta-fakta dari Kitab - Kitab suci dapat pula diperkuat dan dibuktikan,
melalui kenyataan-kenyataan dalam sejarah.
 
Dan yang paling kita syukuri tak habis-habisnya, ialah
kenyataan- kenyataan, bahwa baru sekarang ilmu metafisika secara eksak dapat
mempertemukan falsafah dari AlMukarram-AlMukarram Islam yang masyhur-masyhur.
umpamanya dapat mempertemukan faham Tasawuf ''Al- Ghazali'' dan faham Tasauf
''Ibnu Thaimiyah'' dan ''Jalaluddin Rumi''. Dengan sendirinya dapat pula
dipertemukan faham ''Syech Ahmad Khatib'' dan ''Syech Mungka'' dalam ilmu
Tasaufnya dan lain-lain, sehingga Metafisika eksakta besar sekali sahamnya
dalam mempersatukan Al Islam Mulia Raya. Bahkan Iebih jauh lagi, ummat
ber-Agama di Dunia dapat dipersatukan Metafisika dalam Hukum Universilnya (''Alle
meridianen komen by de polen samen'') = semua meridian bersatu di titik pool
Utara dan pool Selatan.
 
Jika ''DR Mohammad Natsir'' berkata :" ''Iqbal ''adalah
jembatan yang mempertemukan Filsafat Barat dengan persediaan Bathin Timur (Buku
Tasauf karangan ''Prof.DR.Hamka'' halaman 197) dan ''Prof.DR.Hamka''
menulis '': Rumi ''dan ''Ghazali'' telah bertemu dalam jiwa ''Iqbal''
(Buku Tasauf karangan Prof.DR.Hamka halaman 197); dan kalau Iqbal
mempertemukannya secara ''Filosofis sosial'', Metafisika eksakta mempertemukan kedua Filsafat itu
secara Filosofis Eksak yang tak dapat dibantah, seperti juga dapat diterangkan
secara eksak, pertemuan antara darah hitam dan darah merah dalam tubuh manusia.
Metafisika eksakta telah menemukan dan dapat menguraikan dengan Hukum-hukum dan
dalil-dalil eksakta dan membuktikannya, dalam menerangkan mukjizat-mukjizat
para nabi antara zaman yang satu dengan zaman yang Iain, walaupun telah beratus-ratus
tahun jauhnya.
 
Perlu dijelaskan, bahwa melalui yang dipelajari, diriset
dan dimanfaatkan pada Fakultas Ilmu Kerohanian dan Metafisika adalah
semata-mata Metafisika islam yang absolut yang didasari atas dasar AI Quran dan
Hadis tidak menyinggung atau mempelajari metafisika lain-lainnya yang bukan
bersumber dari Agama. Bahkan Fakultas ilmu Kerohanian dan Metafisika juga
memberi penerangan kepada umat ber-Agama, agar jangan terpengaruh kepada
aliran-aliran kebatinan yang batil / tidak bersumber Al Quran dan Hadis.
 
Kami teringat akan sejarah pada zaman dahulu kala,
sewaktu Islam mulai mendarat di Tanah Jawa, dan Islam mulai membawa Hukum-Hukum
Islam, maka rakyat di sana menolaknya dengan alasan: kami telah mempunyai agama
kebatinan Jawa (mysticsm). Kemudian Islam menerjunkan ke depan
kekuatan-kekuatan Metafisikanya ( Tasauf dan ilmu Sufinya ) sebagai Pahlawan
dan Bhayangkaranya atau "RPKAD-nya". maka barulah kebatinan di pulau
Jawa itu mundur dan tunduk menerima Islam, kemudian barulah dapat bersemi dan
berkembang ilmu Fiqih sebagai pengatur yang sempurna dalam tatakrama kehidupan
umat Islam pada waktu itu. Untuk kesekian kalinya terbukti lagi, bahwa Kekuatan
Metafisika dalam Agama, sebagai Proyek yang sempurna dari Allah SWT tak pernah
kalah dan selalu mampu mengungguli segala macam tenaga kebatinan dari aliran
kebatinan mana saja pun yang tidak bersumber dari kitab-kitab suci.
 
Di dalam Agama ternyata tersembunyi tenaga-tenaga
kebatinan maha dahsyat yang tak dapat dikalahkan oIeh tenaga aliran kebatinan
mana sajapun, karena kebatinan Agama bersumber dari Energi Alam Metafisika
Ketuhanan yang tak terhingga (lihat komentar).
 
Selanjutnya Sarjana-sarjana Fakultas ilmu Kerohanian dan
Metafisika, tidak akan kesulitan dalam mencari atau menciptakan pekerjaan,
sebab sarjana-sarjana Metafisika dapat berwiraswasta dengan mendirikan
tempat-tempat peribadatan seperti Mesjid-mesjid, Surau-surau, Madrasah-madrasah
yang selain untuk tempat mengaji dan beribadat pada Allah SWT, berfungsi pula
sebagai Spirituil Mental Health Centre dan Spirituil Islamic Training Centre,
yang antara lain melaksanakan kegiatan - kegiatan di bidang sosial, seperti
tempat pengobatan pencandu narkotika, premanisme.
 
Vocational Job Training dan lain-lain yang pada saat ini
sudah didirikan sebanyak lebih dari 70 (tujuh puluh) buah jumlahnya di seluruh
Indonesia dan Luar Negeri.
 
Akhirulkalam, dan ''last but not least'', tidaklah
rasanya berlebihan, maka kami utarakan di sini, bahwa Fakultas llmu Kerohanian
dan Metafisika adalah Senjata Trisula yang sangat Ampuh dari Pahlawan dan
Bhayangkara Agama dan Ibu Pertiwi Indonesia, yang mempertahankan kemurnian
Agama dan Keampuhan serta Kesaktian Panca Sila.
 
Senjata Trisula tersebut :
 
1. Sula Pertamanya merupakan Alat Penangkal dan
Penghancur Filsafat atheisme dan ekses-eksesnya.
 
2. Sula Kedua merupakan Penangkal dan Pembasmi aliran
kebatinan yang batil ( Syirik dan kafirisme ).
 
3. Sula Ketiga berfungsi untuk menggugah kembali hati
nurani umat ber-Agama, untuk meneliti dengan seksama tenaga- tenaga rahasia
yang sangat dahsyat, yang selalu tersedia, tetapi tersimpan tersembunyi dalam
Al Qur 'an yang Suci dan Agung ( ''The Sub atomic world in the Qur `an),''
yang selama ini kurang diperhatikan, bahkan diabaikan sama sekali
pembinaannya.(Baca kesimpulan seruan Simposium IAIN Ciputat ).
 
Dan finally, terakhir sekali Kepada Sdr. Drs. Haji
Iskandar Zulkarnain Sm.Hk, Sdr. Drs. U.N. Lukman Hakim dan Sdr. dr. Haji Firman
Sebayang Bsc. saya mengucapkan selamat yang setulus-tulusnya, serta terus
berjuang dan maju terus, pantang mundur dalam menegakkan Panji-Panji kebesaran
Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai Sila Pertama yang Maha Sakti dari Panca Sila
yang kita cintai bersama, dan sekaligus mentenarkan nama Fakultas Ilmu
Kerohanian dan Metafisika di Dunia sebagai sumbangsih dan bakti suci
saudara-saudara pada Tuhan Yang Maha Esa, pada Nusa & Bangsa, pada
Perikemanusiaan, dan pada Dunia khusus dalam segi : Mengangkat Moral / Harkat
Agama di Dunia dan Panca Sila di bumi Persada Indonesia yang kita cintai.
Semoga Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim memberkahi karya-karya saudara
berlipat ganda.
 
A m i n.
 
''' '''
 
'''REKTOR
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI'''
 
'''PROF. DR. HAJI
SAIDI SYECH KADIRUN YAHYA MUHAMMAD AMIN MSC.'''
 
'''K O M E N T A R'''
 
'''TASAUF  ISLAM  DAN
ILMU METAFISIKA EKSAKTA'''
 
'''( 1 )'''
 
Di zaman memuncaknya teknologi modern dewasa ini, di
akhir zaman, di Abad Kurun XV Hijriah yang tingkatan rasio telah begitu tinggi
dan begitu pesat dan hebat perkembangannya, Agama masih tetap saja diterangkan
dan dijabarkan secara tradisional dan secara dogmatis, sehingga dunia ilmiah
internasional mulai mencapnya "kolot, usang, out of date, ketinggalan
Zaman, tak Iaku", bahkan dianggap "dusta" dan macam-macam lagi
yang dilontarkan pada Agama, karena kelihatan seolah-olah Agama tak mampu atau
tak "berani dihebat-ilmiahkan", sehingga sama derapnya dengan
perkembangan teknologi modern dewasa ini. Juga karena tenaga energi Agama tak
pernah lagi kelihatan dan tak dapat terbuktikan lagi akan kebesarannya. Agama
seakan-akan kehilangan bukti-bukti dan fakta-fakta tentang fenomena-fenomenanya
dan keramat-keramatnya, yang khas ditunjukkan oleh para Rasul di zaman dahulu
kala, sewaktu Agama baru mulai ditegakkan. lni adalah karena sebahagian besar dari perhatian dan pembinaan
Agama, di dalam maupun di luar negeri, hanyalah pada bidang-bidang Islam yang
menyangkut zahir Agama saja, seperti Fiqih,ilmu Mantik, Nahu, Bayan, Ilmu
Syaraf,Tafsir, Bahasa Arab, Tarbiyah, Sejarah, Kebudayaan dan lain-lain,
sehingga perhatian dan pembinaan terhadap Nyawa Agama, yang mengandung energi
dari agama Islam itu sendiri, yaitu Bidang Tasauf dan Sufinya, yang sebenarnya
begitu dahsyat dan dalam serta sangat ilmiah, diabaikan dan dilupakan sama
sekali.
 
Sedangkan firman ALLAH dalam Al Quran :
 
Yaa
ayyuhal ladziina aamanud khuluu fissilmi kaaffah ( QS.Al Baqarah : 208 ),
 
Artinya : " Hai orang-orang yang beriman, masuklah
kamu dalam lslam itu secara keseluruhan ".
 
Memang benar sekali firman ALLAH itu, karena sebenarnya
ilmu Tasauf dan Sufi itu adalah ilmu yang sangat halus dan sangat dalam, yang
mampu secara vertikal menembus sedalam-dalamnya dan sehalus-halusnya, terus
masuk ke dalam lapisan terdalam dari AI Quranul Karim.
 
Ia ternyata mampu dan berhasil dengan gilang-gemilang
secara teori dan praktek, bersama-sama dengan penerangan dari ilmu Metafisika
eksakta, membukakan TABIR RAHASIA dan kekuatan KALIMAH ALLAH yang Mahasakti,
yang terpendam dalam Al Qur’an, sesuai dengan firman-firman ALLAH Yang Maha
Suci dan Yang Maha Perkasa, antara lain sebagai senjata Metafisika Mukmin yang
Maha Ampuh, Yang Abadi, yang tak dapat luntur dan tak terkalahkan sepanjang
masa, di alam mana sajapun, di dunia dan di akhirat; karena ilmu Rahasia yang
dahsyat ini sebenarnya, adalah Pusaka ALLAH dan Rasulullah bagi para Mukmin
sejati, sebagai modal segala-galanya baginya, yang semestinya harus telah dapat
diterimanya di dunia langsung dari ALLAH SWT via Rasulullah SAW, disamping
segala macam ilmu Hukum Islam, untuk kesempurnaan hidup di dunia sampai ke
akhirat, sehingga terujud kesempurnaan HABLUM MIN ANNAS dan HABLUM MINALLAH.
 
Sesuai dengan kesimpulan Putusan dari Simposium IAIN
tahun 1966 , yang antara lain memutuskan bahwa: Ilmu Fiqih dan ilmu Tasauf
adalah sama-sama sangat penting, kedua-duanya adalah " saudara kembar
", yang tak terpisahkan satu sama lain,dan kedua-duanya tak boleh
diabaikan dan harus dibina bersama-sama.
 
Sekali lagi sesuai dengan firman ALLAH tadi :
 
" Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu dalam
Islam itu secara keseluruhan " ( AI Baqarah ayat 208 ).
 
Ilmu Fiqih mengatur kesempurnaan hubungan hidup beragama
dan bermasyarakat, sedangkan Ilmu Tasauf mengatur kesempurnaan hubungan dengan
ALLAH SWT sebagai sumber kekuatan dan kemenangan umat berAgama. Kedua-duanya
meliputi lautan ilmu, kalau Fiqih merupakan lautan ilmu yang meluas secara
horizontal, maka Ilmu Tasauf dan Sufi, merupakan lautan ilmu yang menembus
vertical ke dalam. Kalau pelajaran ilmu Fiqih masuk ke dalam otak dan alam
sadar manusia serta tindak-tanduknya manusia, maka pelajaran
Ilmu Tasauf dan Sufi tembus ke dalam alam di bawah sadar dan alam di atas
sadarnya, bahkan terus kepada Rohnya/nyawanya yang dihubungkan langsung dengan
kebesaran ALLAH SWT via Arwahul Muqaddasah Rasulullah SAW.Jika ilmu Fiqih
umpamanya mengajarkan lafaz, niat dan pelaksanaan teknis dari dimensi
fisisnya/zahirnya ibadat, maka ilmu Tasauf/Sufi mengajarkan teknis pelaksanaan
kerohanian daripada ibadat yaitu cara menghubungkan diri Rohani / Arwah,
langsung kehadirat Allah SWT.
 
'''(2)'''
 
Dalam hal menerangkan teori-teori ilmiah daripada
pelaksanaan teknis ilmu kerohanian ini yang termasuk dalam bidang Ilmu Tasauf
dan Sufi, juga tentang proses-proses dan perkembangannya,Ilmu Metafisika
eksakta mempunyai saham yang terbesar dalam menguraikan Hukum-hukum yang
absolut, berkenaan dengan liku-liku ilmu Kerohanian Agama Islam ini. Di sanalah
nyata kembali : PERANAN YANG SANGAT PENTINGNYA DARI ILMU KEROHANIAN DAN
METAFISIKA EKSAKTA.
 
Mengenai penerangan dan pelaksanaan teknisnya sebenarnya
kita telah masuk ke dalam alam gaib, yang tak dapat dilihat dan tak dapat
dilukiskan dengan kata-kata yang tepat. Sejak zaman dahulu kala sampai sekarang
ini belum diketahui atau belum ditemui Ilmunya yang cukup sempurna dan mampu
secara memuaskan memberi penerangan bagi para cendekiawan Islam.
 
Sewaktu manusia masih sederhana pemikirannya, Agama tak
mungkin dapat diterangkan secara ilmiah yang sempurna, walaupun Islam adalah
Agama ilmiah dan amaliah.
 
الإسلام علمي و عملية
 
Al Islaamu ‘ilmiyyun wa ‘amaliyatun
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> Islam adalah ilmiah dan amaliah (HR. Bukhari).
 
Oleh karenanya, penerimaan Agama bagi umat pada waktu itu
untuk sebagian besar ditekankan dan diajarkan secara dogmatis dan kepercayaan
semata-mata. Hanya sebagian kecil saja agama diajarkan secara ilmiah populer.
Kemudian fakta-fakta/ fenomena-fenomena dari Agama itu sendiri yang ditonjolkan
sebagai mukjizat-mukjizat para utusan- -utusan ALLAH yang diwahyui, yang memang
dahsyat mengagumkan, meng-imponir dan meyakinkan para pengikut-pengikutnya.
 
Dengan meningkatnya taraf ilmu pengetahuan, maka nyata
kelihatan, bahwa Islam adalah agama yang sangat ilmiah, ia mampu diuraikan
secara lebih memuaskan, namun sejauh ini masih tetap didekati melalui metodologi
ilmu sosial dan falsafah, belum memakai metodologi ilmu eksakta.
 
'''(3 )'''
 
Semua fenomena - fenomena / keajaiban - keajaiban atau
kekeramatan - kekeramatan yang terbit dari alam gaib ke alam nyata, oleh Agama
mulai zaman dahulu hingga sekarang dirubrisir sebagai berikut : Jika datangnya
dari para Rasul, itu tandanya disalurkan dari kekuatan ALLAH SWT, dan jika
tidak dari para Rasul, maka itu datangnya dari ahli-ahli sihir, yang disalurkan
dari setan, jin dan iblis. Jadi pedoman bagi Agama,yang maha mutlak dari dahulu
sampai sekarang, ialah : Segala sesuatu adalah HAQ atau SAH dari
ALLAH, jika disalurkan/ datangnya melalui Rasulnya masing-masing. Dan ini masih
berlaku sampai sekarang dan sampai kiamat dunia dan sampai ke Akhirat, karena
ini adalah Hukum yang ABADI/Hukum yang HAKIKI dan MUTLAK, karena hanya dalam
dada/Rohani para Rasul ditanamkan Nur Ilahi/Wahyu/ Frekuensi tak terhingga ( ∞)
daripada ALLAH SWT, untuk disalurkan melalui lisan dan gerak-geriknya pada umat
manusia di dunia (Para Rasul sebagai "SATELIT" ALLAH SWT. Di alam
mayapada ini, yang selalu, setiap saat, dapat berkomunikasi dengan ALLAH SWT).
 
'''( 4 )'''
 
Kemudian ilmu pengetahuan jalan terus, berkembang dan
meningkat terus. Teori-teori ilmu alam yang dahsyat-dahsyat ditemukan, dan
sewaktu teori dahsyat itu diIaksanakan dalam prakteknya, terbitlah dan
muncullah fenomena-fenomena dahsyat dari alam fisika, sebagai hasilnya atau
“pahalanya”, yang disebut "''Wonders or Marvels of physical Nature''"
(Kedahsyatan-kedahsyatan alam physika). Sedangkan Agama masih dianut secara
tradisional dan dogmatis yang kalaupun ada pengupasan secara ilmiah, adalah
hanya dalam bidang ilmu sosial atau falsafahnya saja. Oleh karenanya, sudah
jelas Agama akan jauh ditinggalkan dan akhirnya tak dipedulikan sama sekali,
dan kalau Agama sudah mulai ditinggalkan dan tak dipercayai lagi, maka kehancuran
dunia sudah di ambang pintu!!!
 
'''(5)'''
 
Untuk mengimbangi ini semua, kaum Agama yang sadar akan
hal ini memperhebat dakwahnya. Bermilyard-milyard dana di keluarkan, namun
kelihatannya masih sia-sia belaka, demoralisasi akhlak jalan terus, iman terus
juga memudar, amanah terus juga rusak, silaturrahim, kasih sayang dan Iain-lain
antara sesama umat merosot, peperangan sesama ber-Agama Islam berkecamuk, semua
urusan mulai diatur atas dasar materi semata-mata dan Iain- Iain,dan lain-Iain.
 
Sebagian Ulama-ulamanya gontok-gontokan, karena
merebutkan HARTA, TAHTA dan AYATUL "KAROSI", Ustad-ustad nya banyak
yang tak dapat dipercayai lagi, korupsi merajalela, ayat-ayat Quran dibelokkan
untuk kepentingan-kepentingan pribadi dan lain-lain, dan lain-lain. Kemudian
kesalahan ini semua dicarikan di luar Agama, bukan di dalam pelaksanaan Agama
atau di dalam diri pribadi sendiri.
 
Kesalahan-kesalahan semua itu, dicarikan kambing hitamnya
yaitu kemajuan teknologi modern-lah yang menyebabkannya !!! Sebenarnya kemajuan
teknologi, dengan segala fasilitas dan "pahalanya", adalah Rahmat
Ilahi dari kekayaan-Nya dan ke-Rahmanan serta ke-Rahiman-Nya yang dijolok
keluar dengan metode ilmu teknologi modern.
 
Tetapi, bagi yang kurang imannya, rahmatpun akan menjadi
bala , apalagi didatangkan bala padanya, tentu akan menjadi "neraka"
baginya (jadi fasiq). Bagi yang beriman, jika bala sekalipun yang didatangkan,
disambutnya sebagai Rahmat, yang dianggapnya sama dengan Petunjuk dari ALLAH
SWT., apalagi jika didatangkan Rahmat, itu baginya mendatangkan Kebahagiaan
atau "Surga". Jadi
<nowiki>:</nowiki> ''It is not the gun,and it is not the Man behind the gun, but is the Soul in
the Spirit of the Man behind the gun.''
 
'''(6)'''
 
Ilmu
Tasauf dan Sufi seperti yang kami sitir di atas tadi, adalah suatu ilmu dalam
Agama Islam yang sangat dalam dan sangat halus, yang mampu menembus ke dalam
alam bilghoibi,aIam bathin, yang sudah jelas sulit sekali untuk diilmiahkan,
apalagi pada zaman dahulu kala.
 
Justru di siniiah letak problema yang sebenarnya, apa
sebab Ilmu Tasauf dan Sufi itu diabaikan dan kurang diperhatikan.
 
Karena sulitnya ilmu ini diterangkan secara kongkrit,
persoalannya bahkan dapat menimbulkan khilafiah, seperti yang selama ini
dirasakan, dan ada kalanya dapat merenggangkan Kesatuan dan Persatuan Umat
Islam yang maha bernilai itu. Oleh karenanya dalam diskusi-diskusi para pemeluk
Agama selalu dihindari penelaahan mengenai ilmu Tasauf dan sufi, karena
persoalannya dianggap terlalu berat dan halus dan terlalu sulit dicerna oleh
orang awam.
 
Ahli-ahli di bidang ini yang menguasai seluruh teori dan
prakteknya atau Guru besarnya yang mampu memberikan penerangan ilmiah yang
memuaskan bagi para ahli fikir Islam jarang sekali dapat dijumpai.
 
Pertikaiannya sering terletak pada tafsir masing-masing
pengalaman serta rasa dalam beribadat yang tak mungkin dipindah rasakan kepada
orang lain yang belum pernah merasakannya atau belum pernah merasakannya
sendiri. Tetapi semua itu bukanlah alasan untuk melupakan atau untuk
membuangnya sama sekali, apalagi untuk ditendang atau ditolak. Jangan, seribu
kali jangan.Tindakan serupa itu adalah salah sama sekali. Karena justru
kedahsyatan agama terletak pada energi yang tersimpan dalam lapisan sebelah
dalam Alquran. Hal ini hanya dapat dijolok dan dikeluarkan melalui suatu metode
yang terletak dalam bidang ilmu Tasauf dan Sufi bukan terletak dalam bidang
hukum Fiqih. Fiqih islam bukanlah ilmu dan metodenya untuk mengupas pengaturan
kesempurnaan hubungan antara Rohani kita dengan Allah SWT sebagai sumber
kekuatan dan kemenangan umat ber-Agama. Ilmu Tasauf dan Sufi Islamlah yang
mampu membuka dan menerangkan secara tuntas metodologinya untuk menembus dari
alam sadar ke alam di bawah sadar dan terus kepada Rohnya/nyawanya yang
dihubungkan langsung dengan kebesaran ALLAH SWT sejajar dengan kekuatan benda
materi yang terletak dalam atomnya, yang hanya dapat dijolok dan dikeluarkan
dengan suatu yang termasuk dalam bidang hukum-hukum Fisika, Kimia, bukan dalam
bidang hukum-hukum Pidana ataupun Perdata dan sebagainya.
 
'''(7)'''
 
Cukup banyak pemeluk agama Islam yang telah merasa puas
diri dengan mempelajari dan merasa menguasai Ilmu Fiqih. Sebenarnya dengan
penguasaan pengetahuan ilmu Fiqih orang baru mengenali salah satu atau sebagian
dari ilmu yang “bersaudara kembar” yaitu Ilmu Fiqih dan Ilmu Tasauf serta sufi.
Orang yang belum mempelajari Ilmu Tasauf dan Sufi tentu merasa asing terhadap
Ilmu Tasauf dan sufi tersebut. Karena asing dan belum mengenalnya, orang bisa
saja tidak menyukainya atau menghindari untuk mempelajarinya. Keadaan ini sama
halnya dengan Agama Islam pada awal kelahirannya, sebagaimana Rasulullah saw.
pernah bersabda:
 
بدأالاسلام غريبا وسيعود كما بدأ غريبا فطوبى للغرباء
 
Badaa al lslaamu ghariiban wasaya`uudu kamaa badaa
ghariiban fathuuba lilghurabaa-i (Hadits Riwayat. Muslim dari Abu Hurairah)
 
Artinya : "Permulaan Islam ini asing, dan akan
kembali asing pula, maka gembiralah orang-orang yang dianggap asing".
 
Coba lihat saja kehebatan Kalimah ALLAH yang bertubi-tubi
disebutkan dalam Al Quran dan Al Hadis. Kekuatan dan Kesaktian lslam
benar-benar asing bagi sebahagian besar orang Islam sendiri,walaupun dapat
dibacanya setiap saat mukjizat-mukjizat Kalimah Sakti yang Maha Agung itu.
Karena Kesaktian Islam baginya tak pernah menunjukkan bukti kebenarannya secara
nyata dalam praktek hidup sehari-hari, maka lslam hanya dipercayainya dalam
alam khayalnya, yang tak pernah berbekas dan berkesan sedikitpun serta tak
pernah dapat diaktualisasikan dalam kenyataannya. Kebesaran dan Kebenaran serta
kemaha manfaatan dari Kalimah ALLAH ini, harus mampu kita realisasikan setiap
waktu yang diperlukan. Bila hal ini terbukti, maka ilmu kita im baru
sungguh-sungguh BENAR. Nilai kebesaran dari suatu ilmu ialah, bila ilmu itu
dapat menghasilkan dalam realitasnya manfaat yang besar bagi umat manusia dalam
hidup dan kehidupannya. Ilmu yang hanya diketahui teorinya saja tanpa menguasai
cara/metode pelaksanaan teknis daripada prakteknya, belumlah dapat dikatakan
benar (masih "dusta"). Umpamanya saja seseorang yang hanya mengetahui
teorinya atau dan pendengarannya saja tentang llmu bela diri terhadap serangan
harimau, orang itu pasti akan tewas jika diserang harimau, walaupun ia telah
yakin (ilmul yakin) akan ilmu bela diri itu, apalagi pernah melihat sendiri
bahwa ilmu itu dapat menyelamatkan seseorang dari serangan harimau. Begitu juga
orang yang selalu ataupun tiap hari melihat bela diri itu dimainkan, dilatih di
mukanya sendiri, dipertontonkan dalam arena adu tempur dengan macan dan
ternyata menang, dan walaupun ia sendiri barangkali telah pula mempelajarinya
dan melatihnya sendiri ilmu itu tetapi belum tamat atau belum sempurna, maka
besar sekali kemungkinannya ia pun akan tewas juga, kalau diserang harimau
walaupun ia telah ilmulyakin dan ainal yakin sepenuhnya terhadap ilmu itu.
Tetapi seseorang, yang telah menguasai ilmu itu sepenuhnya dalam teori dan
prakteknya, atau dalam hidupnya memang itu pulalah profesinya, yaitu menangkap
macan hidup-hidup dengan ilmu silatnya, maka barulah ilmunya itu dinamai Haqqul
yakin (= sungguh-sungguh benar baginya). Tepat sekali dalam AL HIKAM disebut :
 
"llmul yakin (keyakinan yang didapat dari pengertian
teori pelajaran).
 
Ainul-yakin ( keyakinan yang didapat dari fakta kenyataan
lahir setelah terungkap / terbuka)
 
Haqqul - yakin (keyakinan yang benar - benar langsung
dari ALLAH, dan tidak dapat diragukan sedikitpun, yaitu keyakinan yang
mutlak".
 
Dengan demikian, Ilmul-yakin adalah masih dusta,
Ainul-yakinpun masih dusta, HaqquI-yakin barulah benar.
 
'''( 8 )'''
 
Menguasai ilmu bela diri sebagai senjata, sampai pada
haqqul-yakin sama sekali tidaklah wajib bagi kita, tetapi ilmu "''handling''",
llmu menguasai teknik senjata Kalimah ALLAH sebagai pokok dan dasar segala
ibadat, ini pastilah wajib sekali bagi seluruh kaum muslimin ! Karena kalau
tidak dikuasainya, mana mungkin ia dapat menegakkan Shalat yang khusuk
(Shalatul Khasiin), karena hanya Kalimah Allah yang Maha Suci yang dapat
men-suci-kan hati sanubari kita dari noda-noda syirik khafi, yang dimasukkan
iblis ke dalam diri kita.
 
Shalat yang tidak khusuk adalah karena Sang Iblis
laknatullah masih tetap bersarang dalam hati kita. Dengan lain perkataan :
Dalam menegakkan Shalat, walaupun kita (jasmani )telah disucikan dari segala
macam najis, kita( rohani )seIaIu masih disertai lblis-Iaknatullah dalam Shalat
kita. Sudah jelas Shalat yang begini rupa. Shalat yang tertolak.
 
Rumus Aljabar:
 
" + x - = - " yang haq ( shalat ) gandeng yang
bathil ( lblis ) = BATHAL; daging kambing campur daging babi, tertolak; naik
haji pakai uang curian, uang korupsi, uangjudi, uang maksiat, hajinya tertolak,
bathal; membuat mesjid dari uang haram, tertoIak( bathal amalannya ) malahan
mendapat murka ilahi, bukan ridha ilahi ( + x - = - ).
 
'''( 9 )'''
 
Dan Sang lblis ini bukan main saktinya. Coba bayangkan
saja, lblis ialah Guru dari Firaun yang sangat sakti, dialah Guru Bal’an bin
BaI’un yang bukan kepalang saktinya, dialah yang mampu mengalahkan Basisa yang bukan
main dahsyat kesaktiannya, dia pulalah yang memperdayakan Adam a.s., Rasul
Utama dan Rasul Pertama, sehingga "terpelanting" dari dalam Syorga.
llmunya sangat halus dan tinggi, sehingga ia mampu menyusup ke dalam
Syurga,apalagi menyusup ke dalam hati kita manusia yang lemah, tanpa terasa !
Tidak mungkin kita menang melawannya dan tak mungkin kita mampu mengusirnya
dari hati kita dengan Kalimah ALLAH "buatan” kita sendiri, karena kita
yang "membuat"-nya pun tidak khalis !! Selain sangat sakti dan tak kelihatan
karena halusnya, iapun "tamatan sekolah tinggi di langit ", bukan
main pintarnya, sedangkan kita hanya tamatan sekolah di bumi ! Belum lagi
umurnya, entah sudah berapa ratus ribu tahun. Bila dibandingkan dengan Iblis,
kita adalah sebagai bocah yang masih ingusan dan selalu dapat di
"tokoh"/ ditipunya dengan mudah.
 
Hanya senjata Kalimah ALLAH "asli” dan
"tulen" dari ALLAH yang diberikan-Nya, yang harus kita kuasai teknik
/cara pendayagunaannya, itulah yang mampu menghancurkan iblis.
 
'''(
10 )'''
 
Firman
ALLAH berbunyi :
 
Qad
aflahal mukminuuna alladziina hum fii shalaatihim khaasyiuun (QS. Al Mu’minuun
<nowiki>:</nowiki>1-2 ).
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> "Sesungguhnya mendapat kemenanganlah orang-orang mukmin yang berhati
khusyuk dalam Shalatnya".
 
Tiada khusyuk berarti tiada menang, dan tiada menang
berarti kalah dan orang yang kalah pastilah dijajah, apalagi oleh iblis musuh
bebuyutan itu. Selama ia tidak mampu khusuk, atau selama ia tidak mampu
menguasai cara meng”handling" Kalimah ALLAH yang maha sakti itu, selama
itu pulalah ia jadi anak jajahan iblis, dan kalau ini berlarut-larut sampai
ke-fisaktaratil maut, alangkah karamnya hidup cucu Adam yang begini rupa! !!
Tidak menang berani kalah, orang kalah pastilah dijajah, apalagi kalah oleh
Iblis laknatullah, musuh bebuyutan itu selama-lamanya kita akan dijajahnya,
disiksanya. dihajabnya, dianiayanya, diperdayanya, dan akhirnya
"dijualnya" ke neraka, kecuali bila kita mampu menegakkan Shalat
khusyuk atau sampai kita mampu “handling" Kalimah ALLAH itu. Begitu kita
pandai Shalat khusuk, barulah kita mulai menang (Al Mu’minuun ayat 1-2 ) itu
berarti barulah iblis mulai Iari, barulah mulai berjaya ucapan kita :
"A`uudzu billahi minasy syaithaanir rajiim " "dalam
reaIitasnya", dalam HAQQUL YAKIN yang sebenar-benarnya. Kalimah ALLAH Yang
disalurkan/yang terbit daripada ALLAH SWT sendiri, baruiah ia
tulen/asli/HAQ/SAH dan Berjaya, yang kita salurkan via Rohani Rasulullah SAW
dan via Rohani kita sendiri, terus melalui lisan kita, ditujukan pada
sasarannya !!! Barulah maha dahsyat akan hasilnya !!!
 
Lihat Rumus Aljabamya :
 
Setan, iblis, hantu,jin dan Iain-lain : ∞ = 0 ∞ = Nama
Allah
 
(∞=Kalimah ALLAH asli langsung dari sumbernya dengan
potensi tak terhingga).
 
Coba kita dengar firman ALLAH yang berbunyi :
 
Wa
maa ramaita idz ramaita walaa kinnallaaha ramaa ( QS. Al Anfal : 17 ).
 
Artinya : " Bukan Engkau( ya Muhammad ) yang
melontar, memukul, memanah, melainkan Aku ( ALLAH )".
 
Kesimpulan eksakta : Bukan Engkau (ya Muhammad) yang melontar,
memukul, memanah, “menyebut" melainkan Aku (ALLAH)
 
'''( 11 )'''
 
Pengertian daripada llmu Tasauf dan Sufi serta rahasia
teknis pelaksanaannya yang diuraikan oleh llmu Metafisika Eksakta yang harus
kita pelaiari, kita kuasai dan kita mahirkan, kita raga-sukmakan, yaitu harus
ada “''Schakel''" antara Gerak ALLAH dengan gerak kita, kira-kira
seperti “''Schakel''” antar putaran mesin mobil dengan roda mobil.Atau jika mau lebih erat lagi, seperti sebatang pedang di
tangan seorang ahli silat yang masyhur dan hebat yang memegang pedang itu,
sehingga lawan benar-benar berhadapan dengan Pendekar atau "jagoan"
yang tak terkalahkan, yang memegang dan mengendalikan pedang itu sendiri.Dapat
diperkirakan, bahwa semua lawan akan terbabat habis ! Apalagi Kalimah ALLAH
yang tulen, yang Haq, yang disalurkan dari sumber aslinya. Belum lagi ia sampai
pada sasarannya, Radiasi-Nya / Sinar-Nya / Nur-Nya sajapun sudah memusnahkan
segala lawan, segala setan, segala bencana, segala huru-hara, segala yang onar
- onar di dalam dan di luar diri kita, dan dapat pula ditujukan dalam segi
positifnya pada diri di sekeliling kita, pada diri kampung halaman kita, dan
pada diri Negara kita dan akhirnya dapat pula ditujukan energi yang maha hebat
tersebut pada Dunia kita, bahkan pada seluruh jagad ini, sehingga kiamat dunia
dan kiamat jagad ini sekalipun dapat dibendung dan dicegah, apalagi bencana
alam, galudo, gempa bumi dan Iain-Iain malapetaka, semuanya sudah pasti dan
jelas dapat dihindarkan dan akhirnya dapat dibatalkan sama sekali, ditahan oleh
energi tak terhingga dari Kalimah ALLAH yang maha dahsyat itu, yang dijolok
turun dengan pelaksanaan teknis daripada handling ( pengalaman ) Kalimah ALLAH,
ilmu mana terletak dalam bidang Tasauf dan Sufi !! yang teknis pelaksanaannya
diuraikan secara ilmiah oleh ilmu Metafisika Eksakta yang hipermodern.
 
لاَتَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يَبْقىٰ عَلَى وَجْهِ الاَرْضِ مَنْ يَقُوُلُ اللهُ اللهُ
 
Laa taqumus saa’atu hatta laa yabqaa alaa wajhii ardhi
mayyaquulu ALLAH ALLAH ( HR. Imam Muslim )
 
Artinya:"Tiada akan datang kiamat kecuali kalau
tidak ada lagi orang yang membaca ALLAH ALLAH ".
 
Tentu saja yang dimaksud dengan “orang yang membaca ALLAH
ALLAH”, ialah hamba-hamba ALLAH seperti yang tersebut di atas,yaitu
Manusia-manusia Pilihan/Master-master Specialist atau teknokrat - teknokrat
yang menguasai ilmu teknik Kalimah ALLAH atau yang menguasai ilmu Physika di
alam Meta yang Maha Akbar ! (Alam KeTuhanan).
 
Lihat rumus Aljabar:
 
(ANCAMAN) BENCANA ALAM ') + KIAMAT DUNIA +KIAMAT JAGAD
RAYA : ∞ = 0 :(baca dibagi)
 
Makna DIBAGI ∞ adalah DISAPU HABIS OLEH KALIMAH ALLAH
 
∞ =Kalimah ALLAH asli yang maha dahsyat, dengan penuh
potensi-potensi tak terhingga, yang setiap saat “''STANDBY''”/ SIAP SEDIA
untuk diterjunkan dan disalurkan melalui SALURAN HAQNYA dan ditujukan terhadap
sasaran-sasarnya,jika dijolok turun oleh para Master-Master Specialist/
 
Teknokrat-teknokrat ahli PHYSIKA di alam META!! (Alam
Ketuhanan).
 
Menurut istilah tradisionalnya jika didoakan oleh para
KEKASIH-KEKASIH ALLAH, para RASUL, para AULIA, para RIJALULLAH (laki—laki
ALLAH, PAHLAWAN-PAHLAWAN ALLAH) yang perkasa, maka turunlah perlindungan ALLAH
dari sifat RAHMAN dan RAHIMNYA !!!
 
Kalimah ALLAH yang di “‘handling", di "amalkan",
atau menurut istilah tradisionalnya di "do’akan" dengan
"khusuk", Kalimah ALLAH yang demikian, mempunyai daya hancur, daya
energi yang maha dahsyat yang tak terhingga. Ia tidak terkungkung pada jarak
dan waktu, karena jarak dan waktu, Ienyap dengan potensi yang tak terhingga
(∞), karena potensi Kalimah ALLAH mempunyai aksi radius yang tak terhingga ( ∞
) ke segala jurusan dan segala masa dan zaman, sampai-sampai dapat tembus ke
Akhirat.Sebelum dunia dan sesudah dunia diciptakan. sebelum alam semesta diciptakan
dan sesudah alam semesta dilenyapkan. Kalimah ALLAH tetap jaya, karena la tak
bercerai dengan Yang Punya Nama ialah ZAT YANG MAHA-MAHA SEGALA.
 
Waktu : ∞ = 0 Neraka : ∞ = 0 :(baca dibagi)
 
Alangkah bahagianya Kaum Mufarridun<sup>1</sup> yang
mendapat kurnia Ilahi yaitu mampu beserta nama ALLAH sepanjang masa dari Dunia
sampai ke Akhirat . Berapa dahsyat Kalimah ALLAH yang begini rupa, yang
dipusakakan ALLAH pada para KhaIifah-Nya yaitu para Rasul, para Anbia, para
Aulia, para Sholihin, Shiddiqin, para Syuhada, para Mukmin sejati dan para
Mujaddid<sup>2</sup> yang menguasai ilmu metode pelaksanaan teknisnya secara
ilmul, ainal dan haqqul yakin ! ALLAHU AKBAR !!!
 
'''(12)'''
 
Sudah jelas yang mempusakai ini bukan jasmani kita
(termasuk otak, fikiran-fikiran dan lain-lain) tetapi Roh kita. Roh kita adalah
kita juga. Di Dunia, sekarang ini ia ada beserta dengan jasmani kita nanti pada
sakaratul maut ia bercerai dengan jasmani kita, masing-masing kembali pula
asalnya. Kalau jasad kembali pada tanah karena isi dan asalnya adalah dari tanah,
Roh kita ini kemana ia kembaIi ?!! Apakah selama ini, isinya, substansinya,
berisi Kalimah ALLAH asli? Jika begitu sudah jelas ia pasti kembali pada ALLAH
SWT, karena dalam hidupnya sudah, selalu, senantiasa ia beserta dengan ALLAH
itu.
 
Hadits Qudsi :
 
قال الله تعا لى: لم يسعني الارضي ولا سماءي ووسعني قلب عبدي المؤمن اللين الوادع
 
Qaalallahu ta’aalaa: Lam yasa`nii ardhii walaa samaaii wa
wasianii qalbu ‘abdiil Mukminul Iayyinul waadi’.
 
Artinya :"ALLAH TA’ALA berfirman: Tak dapat memuat
Zat-Ku, Bumi dan langitKu,yang dapat memuat Zat-Ku ialah Hati hamba-Ku yang
Mukmin, lunak dan tenang" (R. Ahmad dari Wahab bin Munabbih).
 
Ia tidak masuk Surga Iagi, karena sejak di dunia ia sudah
masuk, sudah berada di dalam Surga sesuai sabda Rasulullah “Siapa yang di dunia
sudah masuk Surga, di Akhirat ia tak masuk lagi”(Yang sudah di dalam, tentu tak
masuk lagi ke dalam, mereka yang di Iuarlah yang masuk !). Surga hakiki ialah
beserta dengan ALLAH. Roh yang senantiasa beserta dengan nama-Nya di dunia,maka
Roh yang demikian adalah sangatlah sucinya, karena ALLAH selalu menyertainya,
sejak dari dunia semasa ia masih hidup berdampingan dengan jasmaninya. ALLAH
yang di Akhirat adalah sama juga dengan ALLAH yang di dunia dan Roh kita yang di Dunia, adalah
sama dengan Roh kita yang di Akhirat, memang Roh kita yang di dunia itulah yang
menyeberang ke Akhirat kelak, dan Roh kita itulah sejak dari Dunia ini,yang
harus diajar menyertai ALLAH dalam gabungannya dengan Roh Rasulullah SA W
sehingga pastilah Roh kita itu beserta dengan Nama ALLAH yang WAJIBUL WUJUD,
karena senantiasa bersama-sama bahkan selalu bersatu, bergabung, berimam-imam
tahqiq<sup>3</sup> dengan Roh Rasulullah SAW yang tidak berdinding dengan ALLAH
SWT.
 
Usaha menggabungkan Roh kita dengan Roh Rasulullah,
menyertakannya, tidaklah merupakan suatu dosa atau suatu kesalahan, sekali-kaIi
tidak! Bahkan suatu kehormatan yang tak dapat dinilai tingginya, suatu
pekerjaan yang sangat perlu sekali diIaksanakan, agar Roh kita dapat bersujud
dengan sebaik-baiknya dan sesempurna-sempurnanya,bersama-sama, berimam-imam
tahkik dengan Roh Rasulullah yang khalis mukhlisin, sebagai tanda abdi kita
yang setinggi-tingginya dan suci murni terhadap AI Malikul Mulki yang Wahdahu
Laa syarikalah!!! (inilah
Shalat yang muntahi, Shalat ihsan, Shalat Assalatul mi’rajuI mu’minin!).
 
Sebagai gambaran kita lukiskan di bawah ini secara eksak:
 
Roh
yang demikian (IV), jika telah dilepas dari Jasmaninya,ia akan terbang
"langsung" ke Alam Kalimah ALLAH secara kilat dengan kecepatan tak
terhingga (∞), bersama-sama dengan Roh Rasulullah, yang telah dilazimkan berada
bersamanya (berimam/beserta) sejak dari dunia dan ia hanya berhenti pada Alam
Kalimah Tak terhingga (∞); Sang Roh memandang ke luar dan ke dalam hanya ada
Kalimah ALLAH saja yang kelihatan. Sang Roh berucap: ALLAHU AKBAR ! sesuai dengan ayat Al
Quran :
 
Fa
ainamaa tuwallu fatsamma wajhullah
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki>"Barang ke mana saja kamu memandang di situlah wajah ALLAH"(QS.Al Baqarah
<nowiki>:</nowiki>115)
 
Sang Roh telah tiba di Syorga, tanpa jasmani, untuk
selama-lamanya.
 
Hadits Qudsi :
 
من كان اخرالكلامه لااله الا الله دخل الجنة
 
Man Kaana akhiru kalaamihi laa ilaaha illallah dakhalal
jannah.
 
Artinya : "Barang siapa yang pada akhir katanya Laa
ilaaha illallah, masuklah ia ke dalam Syorga"
 
Sewaktu di dunia, Roh yang seperti itu, selalu juga
"tiba" di "syorga"(=beserta dengan ALLAH) karena telah
dibiasakannya selalu berzikirullah dalam keadaan bersatu dengan Roh Rasulullah,
tetapi kemudian selalu pula "Kembali" lagi ke “dunia", karena
belum tiba waktunya untuk pergi selama-lamanya, berhubung masih ada tugas
daripada ALLAH untuk dunia.
 
Qul
inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiin
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> Katakanlah! Sesungguhnya shalatku dan segala ibadatku dan hidup matiku bagi
Allah Tuhan sekalian Alam
 
(QS.Al- An’aam :162).
 
'''(13)'''
 
Kembali kita pada soal menyebut kalimah ALLAH! Rupanya
bukan main sulitnya menyebut dan menyalurkan Kalimah ALLAH itu secara yang sebenar-benarnya
sehingga mampu menghancurkan sasaran-sasarannya, kalau hanya untuk menyebutnya
saja orang kafir pun dapat melakukannya dengan mudah,tetapi sekedar hanya untuk
menyebut bunyinya saja. Tenaga tak terhingga (∞) Alam Metafisika Ketuhanan itu
yang benar-benar harus/wajib mampu dihadirkan dan dimunculkan, barulah Sang
lblis lari. Kalau tidak, ia tidak akan lari bahkan kita yang akan dihajarnya
terus menerus habis-habisan. Agar supaya tenaga tak terhingga ( ∞ ) itu hadir,
kita harus mendapatkan frekuensinya lebih dahulu, yang hanya dapat diperoleh
dalam dada (rohani =hati) para Rasul, karena disitu ditanamkan Nur Ilahi, ke
situ pulalah harus kita hubungkan rohani kita, kita masukkan, kita satukan,
kita lebur rohani kita, baru Roh kita mendapat frekuensi yang tak terhingga
(∞), karena Roh kita telah bersatu dengan Roh Sang Rasul. Kalau ini sudah dapat
terlaksana berarti saluran telah dipasang, baru automatis mengalir energi -
energi dari ayat-ayat ALLAH, antara lain energi "A’uudzu billaahi minasy
syaithaanir rajiim” dan kita pun ikut "membonceng" menyebutnya,jadi
bukan kita yang memproduksinya sendiri, walaupun pada zahirnya kelihatan dan
kedengaran keluarnya sama saja dengan ucapan-ucapan orang-orang awam lainnya!
 
Wa
maa ramaita idz ramaita walaa kinnallaaha ramaa.
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> " dan waktu kamu melempar itu sebenarnya bukan kamu yang melakukannya,tetapi
Allah jualah ( QS.Al-Anfal<nowiki> </nowiki>:17 ).
 
Kesimpulan eksakta: Bukan Engkau( Ya Muhammad ) yang
melontar, memukul, memanah, “menyebut" melainkan Aku ( ALLAH ).
 
'''( 14 )'''
 
Di Zaman teknologi modern sudah begitu memuncak, Agama
yang mengandung unsur ilmu Ketuhanan yang maha dahsyat, sudah waktunya wajib
diuraikan dan dijabarkan pula secara teknis ilmiah seperti tersebut di atas,
dan harus mampu pula menonjolkan kemaha superior-an dari Ketuhanan itu sendiri.
Ilmu Tuhan adalah Maha Superior, Maha Unggul dan harus berada di atas segala
ilmu Alam mana sajapun. Tidak mungkin Tuhan kalah terhadap ilmu alam yang
diciptakan-Nya sendiri !!!
 
Kataballaahu
laaghlibanna anaa warusuulii innallaaha qawiyyun aziizun.
 
Artinya : "ALLAH telah menetapkan bahwa tiada kamus
kalah bagi-Ku dan Rasul-Rasul-Ku. Sesungguhnya ALLAH Maha Kuat dan Maha Gagah
(QS.Al Mujaadilah :21)
 
Hanya saja karena manusia hanya memupuk dan mendalami
serta meningkatkan teknik daripada ilmu alam belaka, sedangkan para ahli Agama,
tidak mampu, tidak biasa, dan tidak mengerti bahkan tidak faham dan asing
baginya sama sekali untuk memupuk atau mendalami, apalagi meningkatkan teknik
daripada Ilmu Ketuhanan yang maha dahsyat, sehingga Ilmu Teknik Ketuhanan (
Tasauf dan sufi) tidak berkembang dan tercecer atau ketinggalan jauh sekali di
belakang, sehingga Agama Iambat laun kehilangan keramatnya.
 
Pemeluk Agama sendiri mulai bimbang, atau mulai
kehilangan kepercayaannya pada Agama, mereka mulai dihinggapi rasa cemas,
panik, gelisah akan huru-hara,takut dan khawatir dalam hidup. Mereka cari
pegangan lain dan berjuang di bidang materi semata-mata, sehingga terbitlah
suasana gontok-gontokan dan lain-lain yang negativ dan kurang sehat seperti hal
tersebut di atas tadi, atau yang kurang imannya lari kepada alam kebathinan
yang bathil.
 
Disini pulalah kesyukuran kita yang sebesar-besarnya pada
ALLAH SWT, karena Ilmu Metafisika Eksakta ternyata mampu sepenuhnya dengan
gilang-gemilang mengimbangi, bahkan mengungguli kehebatan-kehebatan teknik
daripada teknologi modern. Sehingga perhatian dari puluhan ribu kaum
cendekiawan Muslim di dalam dan di luar negeri tertarik kembali akan
bukti-bukti kebesaran Agama, yang diuraikan secara teori dan praktek, atas
dasar ilmu eksakta yang tak dapat ditolak akan kebenarannya. Hal ini meyakinkan
dan mengagumkan akan kemaha ilmiahan dari AI Islam Mulia Raya, karena antara
Iain mengungkapkan : Hukum-hukum kemenangan yang mutlak dari hidup dan
kehidupan seorang Mukmin Sejati dari Dunia sampai ke Akhirat, di mana sajapun
ia berada dan terhadap lawan manapun ia pasti akan menang !!
 
Ilmu Metafisika mengungkapkan, bahwa dalam diri pribadi
seorang Mukmin yang perkasa, berada tersembunyi, atau ia beserta dengan suatu
tenaga oer atom yang maha dahsyat, dan tak terhingga, yang hanya dapat dijolok
keluar/dimunculkan dengan mengamalkan Firman-firman ALLAH dan AI Hadis yang
terletak dalam hukum-hukum pada Bidang Tasauf dan Sufi dengan memakai suatu
metode yang halus dan hebat dalam AlQuran yang selama ini tersembunyi /tersuruk
bagi si awam Islam sendiri,justru karena halusnya dan tingginya!!
 
Kita jangan lupa, bahwa di dalam lapisan sebelah dalam
dari jalan Agung yang dimasyhurkan dengan nama Sirathal mustaqim, berada jalan
yang sangat halus dan sangat suci,langsung menuju Zat yang Maha Suci dan Maha
Halus, yaitu Maha Raja Diraja Bumi dan Langit , AI Malikul Mulki, yang Maha
Agung, Maha Perkasa, yang Wahdahu Laa Syarikalah !!!
 
'''( 15 )'''
 
Metode yang halus dan dalam seperti yang dimaksud di
atas,itulah antara lain yang diuraikan oleh ILMU KEROHANIAN DAN METAFISIKA
EKSAKTA, secara ilmiah, atas dasar teknologi modern dan atas dasar Hukum-hukum
eksakta, sehingga benar-benar mengagumkan akan ke-ilmiahan dari Al-Islam Mulia Raya,dan sekaligus
membukakan pula tabir Rahasia ke-Maha Dahsyatan Energi Kalimah ALLAH, yang kita
agung-agungkan sepanjang masa, yang mampu melebur gunung, dosa, iblis, setan
dan jagad ini, jika perlu ! Bahkan juga sebaliknya, mampu pula menghindarkan,
menyingkirkan, membatalkan malapetaka alam, bencana alam, bahkan mampu menahan
terjadinya Kiamat Dunia dan Kiamat jagad ini sekalipun! Allahu Akbar!
 
'''(16)'''
 
Di bawah ini kita akan baca beberapa ayat AlQuran dan
AlHadis yang mengkiaskan kehebatan seorang Mukmin yang selalu disertai tenaga
Oer atom yang maha dahsyat itu, agar Saudara-saudaraku kaum Muslimin dapat
berpikir dan merenungkannya serta dapat memanfaatkannya untuk kemenangan hidup
Dunia Akhirat dalam segala sektor kehidupan.
 
'''1.'''
 
قال الله تعا لى: لم يسعني الارضي ولا سماءي ووسعني قلب عبدي المؤمن اللين الوادع
 
Qaalallaahu taalaa : Lam yasa’nii ardhi wala samaaii wa
wasianii qalbu ‘abdiil Mukminullayyinul waadi`.
 
Artinya : " Allah Ta’ala berfirman,Tak dapat memuat
zat-Ku, Bumi dan Langit-Ku yang dapat memuat Zat-Ku, ialah Hati hamba-Ku yang
Mukmin lunak dan tenang"( R. Ahmad dari Wahab bin Munabbih ).
 
Kesimpulan : Dalam kalbu seorang Mukmin, berada tenaga
oer atom yang maha dahsyat yang ia harus pandai /mampu mencari metode/caranya
untuk mengeluarkan dan memanfaatkannya.
 
'''2.'''
 
Wa
nahnu aqrabu ilaihi min hablil wariid
 
Artinya : "Dan Kami Iebih hampir kepadanya daripada
kedua urat lehernya"( QS. Qaf ayat 16 ).
 
Kesimpulan : Tenaga dahsyat itu sangat hampir pada sang
Mukmin, sayang ia tak mengerti cara pelaksanaan teknis untuk memanfaatkannya.
la percaya tetapi tak dapat menghasilkannya!!! Sayang seribu kali sayang!!!
Maka oleh sebab itu, ia tetap kalah dalam perjuangan hidupnya terhadap
lawannya( iblis ).
 
'''3.'''
 
Wa huwa ma’akum aina maa kuntum
 
Artinya : "Dia beserta kamu di mana kamu berada
"( QS. Al-Hadid : 4 ).
 
Kesimpulan : Sang Mukmin selalu rupanya beserta dengan
Yang Maha kaya, Maha Segalanya, kenapa kita tetap menderita, karena barangkali
belum benar mukmin kita.
 
'''4.'''
 
Wamay
yutiillaaha warrusuula Fauulaaaika ma`alladziina an ‘amallaahu ‘alaihim minan
nabiyyina wash shiddiqiinn wasy syuhadaa’ wash shaalihiin wahasuna ulaaika
rafiiqan.
 
Artinya : "Barang siapa mentaati ALLAH dan Rasul,
maka mereka itu bersama-sama dalam deretan orang-orang yang diberikan ALLAH
Kurnia kepada mereka yaitu Nabi-Nabi, orang-orang yang benar, orang-orang
syahid dan orang-orang yang saleh. Adalah sebaik-baiknya bersahabat dengan mereka.
( QS. Annisa’: 69 ).
 
Komentar : Bersahabat dalam arti bukan saja semasa hidup
di dunia yaitu antara jasmani dengan jasmani, tetapi yang lebih penting yang
selalu dilupakan, adalah bersahabat antara rohani dengan rohani, yang merupakan
persahabatan yang tidak akan bercerai-cerai dan akan tetap bersahabat, walaupun
mungkin yang seorang telah mendahului berpulang ke alam baka dan telah menjadi
penghuni Surga pada sisi Allah SWT.Karena mereka yang sederetan duduknya dengan
para Nabi, syuhada,Shalihin, pastilah pada akhir katanya tak mungkin lupa
menyebut /mengingat akan ALLAH, karena selama hayatnya di dunia, zikrullah itu
telah dilatihnya sedemikian rupa,sebanyak-banyaknya dan tak
henti-hentinya/istiqamah dengan methode yang tepat, sehingga zikrullah itu telah
meraga sukma dalam dirinya ,tembus hingga ke alam di bawah sadar dan alam di
atas sadarnya.
 
Sesuai hadis qudsi :
 
من كان اخرالكلامه لااله الا الله دخل الجنة
 
"Man kaana akhirul kalaamihii Iaa ilaaha illa llaah
dakhalal jannah".
 
Artinya: "Barang siapa yang pada akhir katanya
Laailaaha illallah, masuklah ia ke dalam surga.
 
'''5'''
 
Wa`lamuu annallaaha ma`al muttaqiin.
 
Artinya : "Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya ALLAH
bersama orang-orang yang taqwa" (QS. Attaubah:36 ).
 
Kesimpulan
<nowiki>:</nowiki>
 
# Besertalah
selalu dengan orang taqwa, karena ALLAH beserta dia.
# Orang
taqwa selalu dipelihara ALLAH dari segala bala dan bencana.
# Kalau kita
masih kalang kabut, tandanya kita belum taqwa, belum disertai ALLAH.
 
'''6.''' Al-Hikam menyebutkan, dalam sebuah hadis qudsi ALLAH
bersabda :Para Wali-Ku di bawah naungan-Ku,tiada yang mengenal mereka dan
mendekat kepada seorang wali, kecuali jika ALLAH memberikan taufiq hidayah-Nya.
Supaya ia langsung juga mengenal kepada ALLAH dan kebesaran-Nya yang diberikan
kepada seorang manusia yang dikehendaki-Nya.
 
'''7.''' Dalam Al-Hikam diceritakan pula : "Sahl bin
Abdullah ketika ditanya oleh muridnya : Bagaimanakah mengenal Waliyullah itu ?
Jawabnya : ALLAH tidak memperkenalkan mereka, kecuali kepada orang-orang yang
serupa dengan mereka,atau kepada orang yang bakal mendapat manfaat dari mereka
(yakni untuk mengenal dan mendekat kepada ALLAH). Rahmat kebijaksanaan ALLAH
telah menetapkan para Wali itu dengan hijab basyariyah (kebiasaan manusia).
 
Komentar Dalam ilmu Sifat 20 ada tertulis : "Harus”
Rasulullah itu bersifat manusia, dengan tidak mengurangkan martabatnya yang
maha tinggi (Syaikh Thohir bin Saleh Aljazairi Al—Jawahirul Kalamiyyah
terjemahan Dja`far Amir, Penerbit Raja Murah Pekalongan, halaman 59-60).
 
'''8'''.
 
من عادلي وليا فقد اذنته باالحرب
 
Man ‘aadali waliyyan faqad adzantuhu bil harbi.
 
Artinya : " Barang siapa yang memusuhi penolong-Ku
(WaIi-Ku) akan Ku nyatakan perang kepadanya" (Hadis Qudsi Riwayat
Bukhari).
 
Kesimpulan : ALLAH Yang Maha hebat, bersiap-siap
perang,kalau WaIi-nya diserang.
 
'''9.'''
 
Wa
maa ramaita idz ramaita walaa kinnnallaaha ramaa (QS. Al Anfal :17).
 
Artinya : "Bukan Engkau (ya Muhammad) yang melontar
/ memukul / memanah,melainkan Aku (ALLAH)"
 
Kesimpulan : ALLAH yang berperang melawan musuh
Aulia-Nya.
 
'''10.'''
 
“Faainamaa
tuwalluu fatsamma wajhullaahi “
 
Artinya:
Kemana saja kamu menghadap maka di sana lah wajah Allah”(QS.Al-Baqarah:115)
 
Kesimpulan : ALLAH menempatkan kekasih-kekasih-Nya dalam
kapsuI/sangkar/benteng yang di Iuar dan di dalam dijaga dengan Nama-Nya.
 
'''11.'''
 
“Laa
tahzan innallaaha ma’anaa”
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> Jangan takut jangan berduka cita bahwa sesungguhnya ALLAH beserta
kita"(QS.At-Taubah:40)
 
Kesimpulan : Benar-benar tak perlu takut dan cemas, jika
kita adalah orang yang taqwa /mukmin. Kita yang Taqwa, tetap dijaga dan
dipelihara ALLAH.
 
'''12'''
 
ان الله قال من عادلي وليا فقد اذنته باالحرب وما تقرب الي عبدي بشيئ احب الي مما افترضته عليه وما يزال عبدي يتقرب الي بالنوافل حتى احبه فإذا احببته
 
كنت سمعه الذي يسمع به وبصره الذي يبصربه ويده التي يبطش بها ورجله التي يمشي بها ولئن سألني لأعطينه ولئن استعذني لأعيذنه
 
Innallaha qaala man ’aadaIii waliyyan faqad aazantuhu bil
harbi wamaa taqarraba ilayya ‘abdii bisyai-in ahabhu ilayya mimmaftaradhtuhu
‘aIaihi wamaa yazaaIu ‘abdii yataqarrabu ilayya binnawaafiili hataa uhibhahuu
faidzaa ahbabtuhuu, Kuntu sam’ahul ladzii yasma`u bihii wabasharahu ladzii
yubshiruu bihii wayadahul latii yabthisyubihaa warijlahul latii yamsyii bihaa
walain sa-alanii la-u’thiyannahuu walainista’aadzanii la u’iidzannahu
 
Artinya : "Barang siapa yang memusuhi seseorang
penolongKu,maka Aku mengumumkan perang kepada-Nya, dan apabila hamba-hambaKu
menghampirkan diri kepada-Ku dengan sesuatu amalan tanda ia lebih kasih ke
pada-Ku, daripada hanya sekedar mengamalkan apa-apa yang telah Kuwajibkan
atasnya.Kemudian itu ia terus menerus mendekatkan dirinya kepada-KU dengan
amalan amalan yang nawafil (yang baik) hingga Aku mencintainya. Maka apabila
Aku telah mencintainya adalah Aku pendengarannya bila ia mendengar dan Akulah
penglihatannya bila ia melihat dan adalah Aku tangannya bila ia mengambil
(melakukan sesuatu) dan adalah Aku kakinya bila ia berjalan,jika ia memohon
niscaya Aku perkenankan permohonannya, jika ia meminta perlindungan pastilah
Aku lindugi dia" (Hadis Qudsi, riwayat Imam Bukhari)
 
'''(17)'''
 
Segala macam Ayat dan Hadis tersebut di atas, selama ini
kiranya sudah pernah kita ketahui semuanya, karena dapat dibaca dalam Al Quran
dan buku-buku Hadis, tetapi tak pernah atau tidak secara serius, terlintas pada
kita untuk mendalaminya dan memanfaatkannya karena kurang mengerti akan
bagaimana cara mempraktekkannya. Tak pernah ada gurunya atau Guru besarnya yang
mampu mengajarkan pelaksanaan teknis daripada prakteknya.
 
Tibalah saatnya sekarang ini, setelah berpuluh-puluh
tahun, lebih dari 35 tahun terus menerus dengan seksama, diadakan riset, secara
kontinu, terhadap Ayat-ayat Al Quran dan Al Hadis atas dasar Tasauf dan Sufi
Islam dan ilmu Eksakta baru sejak itulah Metafisika Eksakta mulai berkembang.
Ilmu ini mampu menguraikan Hukum-hukum Sufi dalam Islam secara ilmiah eksakta,
sehingga Ayat-ayat dan hadis tersebut dapat berbuah atau ber-PAHALA nyata.
Ayat-ayat Al Quran dan Hadis tersebut harus telah mampu menjadi kenyataan
kenyataan kemenangan yang harus telah dapat nyata kelihatan dan terasa, sejak
dalam hidup ini di dunia, dan yang pasti akan berkelanjutan terus sampai ke
Akhirat, karena berdasarkan hukum-hukum yang benar-benar Absolut Benar dan oleh
karenanya berlaku di alam mana saja pun,karena Kalimah ALLAH, di alam mana saja
pun dapat berbuah dan berhasil sukses dengan gilang - gemilang, jika diamalkan,
asal saja kita mampu memenuhi segala rukun dan syaratnya, zahir dan bathin,
fisik dan metafisiknya.
 
Ia pasti akan berhasil dengan gilang gemilang dan
mengagumkan.Ilmu Metafisika Eksakta menunjukkan metodenya yang tersimpan dalam
Ilmu Tasauf dan Sufi Islam secara tepat dan jitu sekali, sangat eksak, sehingga
tak mungkin dapat dibantah oIeh siapa pun, baik dalam teori, maupun dalam
prakteknya, yang mengagumkan para cendekiawan Islam di seluruh dunia, terutama
para ahli ilmu eksakta sendiri, karena merekalah yang Iebih mengerti akan
hukum-hukum eksakta, walaupun ia bukan seorang muslim.
 
Ucapan-ucapan para Rasul dapat diuraikan secara eksak,
dan sekaligus Ilmu Metafisika menunjukkan cara pelaksanaan teknisnya, bagaimana
metodenya, agar dapat mewarisi semua hasil-hasil pahala-pahala yang tertuang
nyata dalam ayat-ayat AlQuran dan AlHadis tersebut di atas. Dan metode itu
ternyata ada dalam AlQuran dan Al Hadis dengan jelasnya.
 
Kesimpulan : Ilmu Metafisika Eksakta Islam mengangkat dan
membuktikan, bahwa AlIslam Mulia Raya adalah benar-benar Agama yang maha ilmiah
dan maha eksak, serta maha tinggi.
 
Innad-diina
‘indal-laahil Islam
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> "Sesungguhnya Agama pada sisi ALLAH adalah Islam" (QS.Ali Imran<nowiki> :
19)</nowiki>
 
Hadits
Riwayat Bukhari :
 
الإسلام
يعلوا ولا يعلى عليه
 
Al
lslaamu ya’luu walaa yu'laa `alayhi.
 
Artinya:"Islam adalah sangat tinggi, tiada yang
dapat meIebihinya"(Hadis Riwayat Bukhari).
 
Di sini nyata kembali kehebatan Ilmu Kerohanian dan
Metafisika Eksakta !!!
 
'''(18)'''
 
Di bawah ini kami perinci beberapa hasil-hasil dari
kehebatan-kehebatan Ilmu Kerohanian dan Metafisika Eksakta sebagai
contoh-contoh :
 
1. Ilmu Kerohanian dan Metafisika Eksakta telah berhasil
dengan gemilang mengangkat HARKAT AGAMA ISLAM, dari Agama yang dianggap
"kolot” dan dogmatis, menjadi Agama Ilmiah yang super modern dalam segala
bidang, di forum Ilmiah INTERNASIONAL, sebagai Agama ciptaan ALLAH SWT, yang
Maha Sempurna, sepanjang masa, dalam segala liku-Iikunya dan lapisan-lapisannya
dan sebagai Agama yang mengandung ilmu dan energi yang maha dahsyat.
 
2. Ilmu Kerohanian dan Metafisika Eksakta telah berhasil
menunjukkan dalam teori dan praktek, bahwa Al Islam bukanlah semata-mata Agama
untuk ibadat atau untuk suluk-suluk/beramal-beramal saja di mesjid-mesjid atau
langgar-langgar, tetapi Islam menunjukkan hukum-hukum kemenangan hidup yang
absolut, yang tak terkalahkan di zaman perang dan di zaman damai, di Dunia dan
Akhirat.
 
3. Ilmu Kerohanian dan Metafisika Eksakta telah berhasil
menunjukkan, bahwa dalam Al Islam berada senjata Maha Ampuh, Modal yang tak
habis-habisnya, Rezeki yang tak kering-keringnya, yang scmuanya tak
lekang-lekangnya dari si pemeluk Agama itu (Mukmin sejati, khalifah ALLAH);
bahkan Islam ada menyimpan dua Surga satu di dunia dan satu lagi di akhirat, yang
tidak ada huru hara, karena tidak mampu menembus benteng “kapsul" Kalimah
ALLAH yang mana keras, bahkan mampu
memadamkan api huru hara yang sedang berkecamuk dalam kehidupan manusia ''("the
blowing, out of the fires") ''Sesuai dengan ucapan Rasul :
 
بِسْمِ اللهِ الذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌُ مَا فِى الاَرْضِ وَلاَ فِى السَّماءِ
 
Bismil laahil ladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil
ardhi wa laa fis samaa-i
 
Artinya: "Atas nama Allah,yang tidak memberi
mudharat apa-apa yang di langit dan di bumi ialah bagi orang yang beserta
dengan nama-Nya".
 
4. Ilmu Kerohanian dan Metafisika Eksakta telah berhasil
membersihkan jiwa manusia dari syirik nyata dan syirik khafi (tersembunyi),
sehingga berdiri Shalatul khasyiin yang sangat indah permai dan damai, penuh
nikmat dan Kurnia Ilahi.
 
5. Ilmu Kerohanian dan Metafisika Eksakta telah berjasa
dalam memberantas aliran-aliran kebatinan yang bathil dan thariqat-thariqat
yang menyeleweng dari rel Agama yang sering dijumpai di kampung-kampung dan di
segala benua, sehingga selama berpuluh-puluh tahun lamanya telah merusak nama
harum dan citra ilmu Tasauf dan Sufi Islam di mata dunia dan di mata ahli
Fiqih, kaum muslimin sendiri, ilmu yang begitu agung, luhur, halus, tinggi,
murni dan suci serta mulia dan ilmiah, tetapi juga maha dahsyat!
 
Hanya ilmu Tasauf dan Sufi Islam yang berintikan Kalimah
maha sakti, yang Super-Aktif, yang mampu sebagai PAHLAWAN dan BHAYANGKARA
AGAMA, diterjunkan ke lapangan untuk menghadapi segala macam kekuatan-kekuatan
Al Iblis dan antek- anteknya dan segala macam kekuatan ilmu aliran kebathinan
apa saja pun, karena ilmu Tasauf dan Sufi Islam, mampu menyalurkan melalui
saluran Haq-nya, yaitu isi Dada Rasulullah SAW, energi dari Alam Metafisika
Ketuhanan yang maha dahsyat, untuk dihadapkan pada lawan yang bagaimanapun
tangguhnya, pasti akan hancur luluh.
 
Ayat
AlQuran:
 
“Lau
anzalnaa haadzal qur’aana ‘alaa jabalil laraaitahuu khaasyiam mutashaddi ‘am
min khasyatillaah wa tilkal amtsaalu nadhribuhaa linnaasi la’allakum yatafak
karuun”
 
Artinya:
Andaikata AIquran itu KAMI turunkan di atas sebuah gunung akan kamu lihat
gunung itu tunduk dan pecah berantakan demi takutnya kepada Allah" (QS.AI
Hasyr : 21 ).
 
Komentar dan Konklusi eksakta (dari Al Hasyr:21)
 
'''i'''.Jelas Firman Allah berbunyi :
 
"Andaikata AlQuran ini KAMI turunkan …..
 
Jadi jelas bukan kamu, atau engkau atau kita, atau
manusia mana saja pun, bukan! tetapi KAMI/AKU/ALLAH yang menurunkan AI Quran,
bukan kamu; (AKU yang menyebut, bukan kamu;AKU yang menujukan bukan kamu),
AIQuran-KU,yang isinya ayat-ayatKU (yang AKU, bukan kamu, yang sebut) atau
KaIimah-kaIimah-KU (yang AKU bukan kamu, yang sebut) dan AKU, bukan kamu, yang
tujukan pada sasaran-sasarannya, maka jelas musnahlah sasaran-sasaran itu jadi
abu dan hilang lenyap (seperti gelap gulita pasti hilang lenyap diusir oleh
sinar cahaya matahari yang cemerlang dan gilang gemilang!). Dan ini adulah Wet
AKU, Iradat-KU dan Qodrat-Ku yang mutlak, Absolut dan ABADII!
 
Penjelasan :
 
Quran-KU, bukan Quran-mu! Quran-KU adalah Perkataan-KU,
IA adalah SABDAKU, Titah-KU, Perintah-KU, IRADAT-KU, Qodrat-KU, Kalimah-KU!
 
IA adalah Suara-KU (lihat selanjutnya ilustrasi), tidak
berhuruf bersuara,mengandung getaran-getaran maha ultrasonoor, maha dahsyat,
yang dalam sedetik saja, mampu menciptakan apa-apa yang AKU hendak ciptakan,
dengan hanya menyebut “Kun fayakun!" maka seluruh kekuatan jagad ini
bergerak untuk mengujudkannya! SebaIiknya SUARAKU, yang tidak berhuruf bersuara
itu juga, dapat pula memusnahkan segala-galanya dalam jagad ini,jika AKU
kehendaki, hanya dalam sedetik saja juga !
 
Arti "AKU" di sini adalah ALLAH dan arti
"engkau" atau "mu", adalah manusia (kita).
 
Quran-mu, adalah sebuah Kitab; yang terdiri dari kertas
dan dawat (yang sudah jelas tidak akan mampu menghancurkan sepotong papan dalam
lemari tempat ia diletakkan), tetapi memang adalah sebuah Kitab yang sangat
tinggi nilainya, karena isinya adalah menunjukkan dan menggambarkan akan
KEBESARANKU, agar engkau mengabdikan dirimu pada-KU, untuk keselamatanmu
sendiri Dunia Akhirat dan akhirnya mencintai-KU dan Rasul-KU dengan sepenuh
hatimu.
 
Sebagai ilustrasi:
 
Dalam ilmu silat Tiongkok kuno ada juga disebut-sebut
senjata hebat dari suara getaran tinggi (digerakkan dalam ether) yang mampu
dikeluarkan oIeh seorang ahli silat “Sakti”, yang disebut KHIKANG,yang mampu
merobohkan puluhan lawan sekaligus dengan jantung putus, atau otak berdarah,
karena organ-organ halus tersebut tak mampu mengikuti getaran-getaran ether
yang dahsyat itu, hingga berantakan (putus-putus ataupun pecah-pecah
tali-talinya!).
 
Untuk melawannya ialah dengan membentengi diri dengan
Kalimah ALLAH. yang disalurkan, jangan yang “‘diproduksi” diri sendiri. Itu
sebabnya selalu kita dengar di Jawa dan di Sumatera, masih banyak orang-orang
Islam, bahkan pemimpin-pemimpinnya,yang masih dapat kena disantet oleh
lawan-lawannya dari golongan ahli kebathinan negatif.
 
'''ii.''' Dan karena selama ini Firman ALLAH semuanya selalu
senantiasa turun ke Dunia melalui SALURANNYA atau “KOMPUTER"-NYA yang maha
sempurna,yaitu ROHANI para RASUL yang KHALIS MUKHLISIN (yang masih bersatu
dengan jasmaninya pada waktu itu) maka pedoman bagi kita orang mukmin ialah,
jika datangnya dari pada para Rasul adalah sama dengan datangnya daripada ALLAH sendiri! maka oleh sebab itu
tidak ada lain jalan bagi kita, untuk mempusakai/memiliki apa yang dimiliki
ROHANI para RASUL tersebut, ialah melanjutkan menyambung tali ALLAH, yang
langsung menyalurkan suara ALLAH itu, via Rohani para Rasul terus pada Ruhani
kita sendiri, agar Rohani kita tersebut berfungsi pula sebagai saluran lanjutan
dari TALI ALLAH YANG MAHA DAHSYAT DAN MAHA KERAMAT (Sudah jelas, sesudah Ruhani
kita tersebut ditempa,dilebur,dimurnikan pula lebih dahulu dalam Kancah/Tungku
ZIKRULLAH berkali-kali, bertubi-tubi, bertahun-tahun, istiqamah terus-menerus,
hingga akhirnya khalis mukhlisin khawas lil khawas, kaamil mukamil agar
suitable, mampu dan sesuai, dipakai untuk Fungsi-Fungsi Agung dan dahsyat
tersebut di atas!).
 
Methode pelaksanaan teknis daripada Zikirullah inilah
yang perlu sekali diriset oleh seluruh Kaum Muslimin di dunia, agar ia menang
dalam arti yang seluas-Iuasnya dan sedalam-dalamnya!!!)
 
Kemudian baru lisan kita ikut "membonceng",
"meniru" ucapan ayat-ayat agung tersebut, seperti yang selama ini
kata perbuat secara awam, tetapi sekarang berisi getaran-getaran yang maha
ultrasonoor dari kodrat ALLAH SWT yang Maha Dahsyat, yang sedang disaIurkan!!!
Methode inilah yang perlu dicari dan diriset!!!
 
'''iii. Alllah berfirman dalam Hadis Qudsi:'''
 
من عادلي وليا فقد اذنته باالحرب
 
Man ‘aadalii waliyyan faqad adzantuhu bil harbi
 
Artinya: "Barang siapa yang memusuhi penolongKu
(Wali-Ku) akan kunyatakan perang padanya" (Riwayat Bukhari).
 
Jika ALLAH berperang, seluruh Angkatan Malaikat turut
mendukung dan seluruh jagad ini ikut menggempur! Segala elemen-elemen, yang ada
dalam alam ini, ikut membantu-Nya? lawan akan Iangsung berhadapan dengan
getaran-getaran maha dahsyat, dari energi-energi tak terhingga dari ayat-ayat
AI Quran yang mahasakti dari "KAMI"/ALLAH yang meluncur langsung dari
“SUMBER” segala energi jagad ini melalui “TALI”/”POLONGAN”/”SALURAN” dari maha
“KOMPUTER”-Nya yang hebat dan gagah perkasa, tepat tak mungkin meleset, lurus
pada sasarannya!
 
Di sinilah kiranya tiba saatnya kelak, di mana
“MERIAM" ALLAH SWT yang bernama Isa Al Masih, yang gagah perkasa,dalam
peperangan dahsyat di akhir zaman terhadap Yahjud Ma’jud dan
Dajjal,menghadang,mematahkan dan menghancurkan, segala serangan-serangan atom
dan nuclear dari Dajjal dan Yahjud Ma’jud laknatullah itu.
 
Teknokrat Fisika di alam Meta akan berhadapan dengan
Teknokrat Fisika di alam dunia, dalam adu tempur yang dahsyat!
 
Jendral ALLAH Ta’ala akan mengadu siasat tempur dengan
Jendral Ya’jud Ma’jud dan Dajjal!
 
Peperangan maha hebat antara kedua top potensi ini yang
belum pernah dipertontonkan di dunia selama dunia berkembang, sudah jelas seru
dan dahsyat serta gegap gempita.
 
Semoga umur kita cukup panjang untuk mempersaksikan
pertempuran maha hebat antara orang “kayangan”sebagai petugas Tuhan melawan
Dajjal dan Ya’jud Ma’jud yang merusak dunia sebagai petugas Maha Raja Diraja
Iblis! ·
 
Dan semua ini terjadi di alam mayapada kita ini!!
 
Kedua-duanya Maha terlatih; yang satu terlatih/Master
dalam menguasai teknik Senjata Atom Kalimah ALLAH, yang satu lagi terlatih
dalam senjata atom dari hidrogen yang sangat halus. Siapa yang akan menang akan
terbukti oleh Firman ALLAH yang berbunyi :
 
Kataballaahu
la-aghlibanna anaa wa rusulii,Innallaaha qawwiyyun aziizun
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki>”Allah telah menetapkan, bahwa tiada kamus kalah bagi-Ku dan
rasul-rasul-Ku.Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Gagah” (QS
Al-Mujadilah:21)
 
'''iv. a).''' Analog dengan getaran-getaran electron-electron
listrik yang keluar langsung dari sebuah dinamo Raksasa, yang bertenaga
beratus-ratus ribu volt, melalui tali-talinya yang sambung menyambung menuju
sasarannya! Lampu-Iampu neon tanpa kawat, alat-alat penguji listrik (test-pen)
tanpa kawat, berpuluh-puluh meter jarak dari padanya pun sudah semua
nyala,begitu hebat radiasi tegangan listrik itu.
 
b). Jangankan kalimah Allah Radiasi-Nya, Cahaya-Nya atau
NURNYA saja pun, yang baru mau dikirim sekali pun, lawan/iblis sudah pun
terbirit-birit menghilang! (Jarak : ∞ = 0 , artinya "sebelum" pergi
sudah pulang. dengan lain perkataan, sebelum perang sudah menang. Sedangkan ''Julius
Caesar'' saja berani berucap : ''vini, vidi, vici'', yang artinya : Saya
datang, saya melihat, saya menang, apalagi AL MALIKUL MULKI, SANG MAHA RAJA
DIRAJA Dl LANGIT DAN Dl BUMI, lANYA sebelum pergi perang, baru saja
bersiap-siap untuk perang, IA sudah menang. (lawan/iblis sudah menghilang,
karena mereka pun mempunyai "radar" halus).
 
c). Jangankan NURNYA, Nur Muhammad sajapun, yang selalu
tak bercerai dengan NURNYA, (Nurun Ala Nur) jika dikirim sudah pun cukup untuk
memusnahkan lawan/iblis secara total!
 
Itulah
sebabnya Wajah Rasulullah yang di atasnya berada Wajhullah, tak mungkin dapat
diserupai oleh setan iblis! Mendekat pun sang iblis tak berani sama sekali. Baru saja
ia/iblis berniat hendak datang, iapun telah musnah!
 
d). Jangankan Nur Muhammad, yang selalu beserta NUR
ILAHI, Rohani para Khalifah ALLAH pun yang telah menerima Kurnia daripada
ALLAH, menerima : NURUN ala NURIN, yahdillaahu linuurihi manyasyaau (Surat An
Nur ayat 35) = Nur Ilahi berdampingan Nur Muhammad, ltulah diberikanNya kepada
manusia yang dikehendaki-NYA (yang dikasihi-NYA, diridhoi-NYA,yang selalu
mendo’a : Ilahi anta maqsudi waridhoka mathlubi)! Wajah Rohani para Aulia ALLAH ini saja pun, sudah cukup
memusnahkan Al lblis secara total! Itu pula sebabnya Ruhani para Aulia
ALLAH/Khalifah ALLAH yang telah diberikan Nurun ala Nurin oleh ALLAH, juga tak
mungkin, tak mampu, tak dapat diserupai atau didekati sekalipun oleh Al lblis!
Sebelum Al lblis berniat menyerangnya, ia sudah musnah! dibakar habis, disinar
musnah, oleh "DEKKING" yang MAHA DAHSYAT SANG ROHANI Aulia ALLAH itu, yaitu NURUN’ALA
NURIN dari ALLAH SWT sendiri Sesuai dengan Firman-firman Allah dan Hadis antara
lain :
 
ALLAH yang berperang melawan musuh Aulia-Nya; dan
Iain-lain (Iihat pada halaman-halaman sebelumnya).
 
Sekian komentar dan konklusi eksakta tentang Surat Al
Hasyir ayat 21 di atas.
 
Secara strategi, sesudah “tugas-tugas operasional"
dimenangkan oIeh ilmu Tasauf dan Sufi Islam tersebut di atas, maka barulah Ilmu
Fiqih diterjunkan di belakangnya, untuk mengatur selanjutnya segala sesuatunya
secara "teritorial", bukan lagi secara operasional demi kelestarian
hidup manusia yang penuh rukun dan damai, aman dan sentosa, adil makmur serta
bahagia, dalam alam kehidupan suci putih bersih :
 
Baldatun
thayyibatun wa rabbun ghafuur.
 
Artinya "Negara aman makmur dan mendapat
keridhaan" (QS. Saba’:15).
 
6. Ilmu Kerohanian dan Metafisika Eksakta telah berjasa
dalam mempersatukan faham falsafah ahli-ahli Tasauf yang besar-besar di masa
lalu, yang kelihatannya seolah-olah bertikai, tetapi sebenarnya berada dalam
maqam lapisan-lapisan tersendiri dalam Ilmu Sufi Islam yang satu.
 
7. Ilmu Kerohanian dan Metafisika Eksakta telah berhasil
menunjukkan sebab-sebab kesulitan-kesulitan dalam menegakkan shalatul khasyiin
dan memberikan jalan untuk mengatasinya dengan sebaik-baiknya.
 
8. Ilmu Kerohanian dan Metafisika Eksakta telah mampu dan
berhasil menerangkan atas dasar ilmu eksakta segala macam mu’jizat-mu’jizat dan
kekeramatan para Rasul dan Wali-wali yang kenamaan.
 
9. Ilmu Kerohanian dan Metafisika Eksakta dapat pula
menguraikan dan "menterjemahkan" makna dari ayat-ayat suci dan sabda-
sabda Rasul dalam bahasa ilmu eksakta, yang dikagumi para ahli Fisika kimia di
dunia dan mampu mengambil konkIusi-konklusi yang tepat yang maha bernilai untuk
pedoman dalam hidup dan beribadat!!!
 
10. Ilmu Kerohanian dan Metafisika Eksakta mampu dengan
eksak menunjukkan betapa EKSAK-NYA (nyatanya) dan TINGGINYA Firman-firman ALLAH
dan sabda-sabda Rasul, yang tak dapat ditolak oleh ilmu pengetahuan dunia,
sekalipun yang setinggi-tingginya!
 
الإسلام يعلوا ولا يعلى عليه
 
Al islaamu ya’luu walaa yu’laa alayhi.
 
Artinya : "Islam adalah sangat tinggi, tiada yang
dapat melebihinya". (HR Bukhari).
 
11.Ilmu Kerohanian dan Metafisika Eksakta menunjukkan,
bahwa kekalahan-kekalahan Umat ber-Agama di seluruh dunia ialah,karena
ketidakmampuannya lagi (impotency) untuk menyalurkan energi-energi Alam
Metafisika Ketuhanan untuk membentengi diri dari rongrongan iblis halus dari
dalam diri dan dari gempuran-gempuran iblis kasar dari luar diri.
 
Agama adalah telah menjadi tidak lebih dari kebudayaan
manusia belaka, yang tidak mampu menembus ke Alam Metafisika Ketuhanan.
 
12. ''Last but not Ieast'', llmu Kerohanian dan
Metafisika Eksakta telah berhasil menunjukkan bukti-bukti nyata dalam
eksperimen-eksperimennya yang maha bernilai akan kekuatan Kalimah ALLAH antara
lain (semuanya didukung bukti authentik).
 
a. Dalam meredakan amukan badai dan topan di lautan lepas
di Samudera Indonesia di sebelah Utara pulau Nias secara mengagumkan, terjadi
pada awal Juni tahun 1981 (ada bukti).
 
b. Menyehatkan pasien-pasien yang tak sembuh oIeh
pengobatan dokter-dokter.
 
c. Mengatasi anak-anak nakal, banditisme, narkotika dan
lain-lain.
 
d. Membantu keamanan kawasan.
 
e. Memadamkan huru hara.
 
f. Membantu mencegah dan menghindari / menghentikan/
menyelamatkan peperangan.
 
g. Dan beribu-ribu kasus lain yang terjadi di luar akal
manusia biasa yang kami tidak utarakan di sini.
 
Sehingga banyak orang-orang cendekiawan di luar negeri,
yang tadinya bukan Islam atau sinis terhadap Agama, masuk ke dalam Agama Islam
Mulia Raya atau kembali pada Agama At-Tauhid, karena yakin sepenuhnya akan
kebenaran teori dan praktek ilmiah dari Ilmu Kerohanian dan Metafisika dalam
menerangkan Agama At-Tauhid secara eksak, dan karena melihat bukti-buktinya
yang nyata.
 
'''(19)'''
 
Bukan metode saja yang diterangkan oleh ilmu Metafisika
Eksakta, tetapi ilmu Metafisika Eksakta mampu menerangkan segala mu’jizat para
Rasul sebagai suatu fenomena eksak dan Iogis, dapat dipahami, diikuti dan
dipelajari serta dipraktekkan. Dengan metafisika eksakta kita Insya ALLAH pasti
akan berhasil, jika segala hukum-hukumnya dan segala syarat-syarat yang
sehalus- halusnya dapat dipenuhi oleh si peneIiti/ si pelaksana. Para Rasul
tersebut berhasil tak lain tak bukan, ialah karena mereka mampu memenuhi segala
persyaratan-persyaratan, dengan sekhalis-khalisnya dan sehalus-halusnya dari
hukum - hukum eksak alam Metafisika Ketuhanan, sehingga berbuahlah Pahala Alam
Metafisika Ketuhanan bagi beliau- beliau itu. Jadi Metafisika bukanlah suatu
ilmu yang tidak dapat dipelajari, tetapi memang tunduk pada wet-wet
(hukum-hukum) tertentu, yang siapa saja pun dapat melaksanakannya dan
berhasiI!! Begitu juga Agama adalah melulu undang-undang mutlak, absolut dan
eksak, yang jika dituruti dengan seksama, kita pasti terdampar, di suatu pulau
bahagia Dunia Akhirat, dimana para Rasul, Aulia dan Mu’min sejati, Sholihin dan
Shiddiqin, para Syuhada bermukim untuk selama-lamanya, yaitu pada sisi
ALLAH, Yang Maha Hidup dan Maha Sejahtera, yang tak ada kamus mati dan
menderita dunia akhirat. Jadi metafisika bukanlah sesuatu yang khayali, yang
barangkali, yang samar-samar, yang abstrak, atau untung-untungan, tetapi
sesuatu yang benar-benar nyata dan pasti!!
 
Kesimpulan-kesimpuIannya antara lain :
 
1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi manusia yang ingin
mengamalkan Ilmu Metafisika Eksakta harus sama seperti yang dipenuhi para
Rasul, karena ia adalah wet yang tak dapat diubah (seperti hukum-hukum ilmu
alam physika tak dapat diubah).
 
2. Iradat ALLAH adalah Hukum.
 
3. Iradat ALLAH adalah sinonim dengan Qodrat-Nya, artinya
siapa yang melaksanakan Iradat-Nya, memenuhi Wet-Nya, ia akan mendapat Kurnia;
yaitu Qodrat ALLAH akan mengikutinya dengan sendirinya. Seperti halnya seorang
insinyur yang memenuhi undang-undang alam fisika ia akan mendapat karunia alam
fisika itu (kekuatan alam fisika itu menjadi miliknya, yang dapat dimanfaatkan
untuk pembangunan).
 
4. Sebagai mukmin kita harus berjuang mati-matian, agar
syarat-syarat atau hukum-hukum metafisika eksakta untuk Hablum minallah dapat
tercapai (Sabda Rasul : Syurga itu di bawah naungan pedang yang tajam, dalam
arti harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh).
 
5. Dan lain-lain.
 
Kami di sini tidak akan menerangkan teori-teori yang
sehalus-halusnya dari metode metafisika yang kami gambarkan seperti tersebut di
atas, karena kami menganggap hal itu tidak akan dapat memuaskan bagi semua
pihak dan tak akan sepenuhnya dapat dipahami. Seperti juga Teori Relativitas
dari Prof. Dr. Albert Einstein, yang menghasilkan tenaga dahsyat Atom dan
Nuclear dan lain-lain faedah alam fisika yang hebat-hebat,juga terlalu sulit
untuk dicerna bagi ahli fisika biasa, apalagi bagi orang awam. Teori
Relativitas itu pun dipahami manusia tertentu setelah orang melampaui
tahapan-tahapan/tingkatan yang meninggi.
 
Sudah jelas ilmu teknik "Metafisika Ketuhanan"
lebih sulit lagi dicerna bagi manusia awam.
 
Satu contoh lagi : pendapat Galileo, bahwa bumi yang
berputar mengitari matahari, bukan matahari yang mengitari bumi, paham tersebut
tak dapat dicerna oleh masyarakat masa itu; baru 300 tahun sesudahnya,
kebenaran itu dapat dibuktikan oleh seorang ahli fisika dan Filosof,
Copernicus. Dan terus terang saja, sampai saat ini, orang awam masih tidak
mengerti akan hal ini, karena kelihatannya bertentangan dengan kenyataan. Orang
awam masih berpendapat, bahwa matahari yang mengitari bumi, bukan sebaliknya!
 
'''II. URAIAN
RINGKAS MENGENAI ISRA’ DAN MI’RAJ RASULULLAH S.A.W.'''
 
'''DITINJAU DARI
SUDUT ILMU METAFISIKA EKSAKTA'''
 
'''(20)'''
 
Saya akan mencoba untuk mengemukakan dan menguraikan satu
contoh, sebagai illustrasi yang nyata, karena saya sendiri sebenarnya tidak
pula merasa puas, kalau tak ada sekelumit gambaran, yang agak jelas, tentang
apa yang dimaksud dengan kehebatan ilmiah metafisika eksakta itu. Contoh yang
diambil ialah salah satu fenomena yang hebat sekali, satu fenomena yang sampai
sekarang, tetap hangat dan aktual dan menggemparkan Dunia yaitu : ISRA’ dan
MI’RAJ RASULULLAH SAW disorot dari sudut ILMU METAFISIKA EKSAKTA!
 
Marilah pelan-pelan kita ikuti uraian-uraian yang sangat
ilmiah ini dengan tenang dan dimulai dengan Bismillah dan ingat akan Rahman dan
Rahim serta Kasih ALLAH SWT, Penguasa Semesta Alam.
 
Terlebih dahulu saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya,jika ada sesuatu yang kurang sedap dalam uraian-uraian ini,
karena mungkin kurang sesuai dengan selera kita. Tetapi kita harus sadar, bahwa
ada kalanya kebenaran itu adalah pahit, tetapi kalau sudah dikenal, bahwa
kebenaran yang pahit itulah obat satu-satunya, maka kebenaran itu akan menjadi
manis ''(Truth is bitter, but Truth is also sweet).''
 
Seperti juga bala yang diturunkan ALLAH, tentu terasa
sakit dan pedih pada awalnya, tetapi kalau kita arif dan bijaksana, pandai
mengambil pelajaran daripada bala yang diturunkan ALLAH itu, maka akhirnya bala
itu akan menjadi petunjuk yang sangat berharga. Sedangkan musuh yang
mencari-cari kelemahan-kelemahan kita siang dan malam, adalah sebenarnya alat
yang baik sekali, untuk menunjukkan kekurangan- kekurangan kita yang
kadang-kadang kita tidak sadari sama sekali.
 
Begitu juga Saya percaya, bahwa kita semua sadar
benar-benar, bahwa kita bukan hidup di zaman Galileo Galilei lagi, di mana
ucapan- ucapan ilmiah eksak yang benar, tetapi tidak atau belum dipahami,
orangnya lantas akan "dikejar-kejar", atau difitnah seenaknya saja.
 
Dewasa ini, kita hidup di abad hipermodern, kurun XV H,
yang sudah hampir kiamat lagi barangkali (oleh "permainan" atom,
nuclear dan sinar Laser dari manusia-manusia atau "ulah/tingkah"
galaxy di alam semesta ruang angkasa), yang semua problema-problema ilmiah
benar-benar harus diselidiki kebenarannya, dan kalau memang benar, dapat
diambil manfaatnya sesuai dengan firman ALLAH yang berbunyi :
 
Yaa
ayyuhal-ladziina aamanuu injaa-akum faasiqun binaba-in fatabayyanuu an
tushiibuu qauman bijahaalatin Fatushbihuu `alaa maa fa’altum naadimiin,
 
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman apabila
orang-orang fasiq datang membawa berita kepadamu maka periksalah lebih dahulu
dengan seksama. Supaya kamu jangan sampai mencelakakan orang lain tanpa
mengetahui keadaannya, sehingga kamu akan menyesal atas kecerobohanmu itu"
(QS. AI Hujurat : 6).
 
Kesimpulan
<nowiki>:</nowiki>
 
# Apalagi
jika berita itu datangnya dari seorang lslam Sejati! Dan seorang yang
benar-benar ahli pula dalam bidangnya!
# Perlu
sekali diselidiki akan sesuatu hal sedalam-dalamnya dan seseksama mungkin
dengan ilmu yang dalam, halus dan tinggi pula yang ada pada kita, sebelum
diambil keputusan-keputusan yang menentukan, apalagi yang menyangkut
soal-soal Agama Islam!sebagai proyek ALLAH TA’ALA Yang Maha Tinggi, yang
sungguh-sungguh dalam, halus dan sangat tinggi sekali.
# Karena
kalau kita telah mengambil keputusan, umpamanya yang benar, disiarkan
sebagai berita bohong, atau sebagai sesuatu yang Salah karena kurang
selidik, atau kurang mampu menyelidik, alangkah celakanya kita ini, dan
bukan main hebat kutuk ALLAH jatuh pada kita karena kita telah jatuh pada
fitnah yang sangat keji, menyebarkan yang haq sebagai berita bohong, yang
diancam dengan neraka jahannam Dunia Akhirat.
 
Demikian sebagai pendahuluan, marilah kita mulai dengan
Nama ALLAH Yang Pengasih lagi Penyayang mengikuti : Uraian ringkas ISRA’ dan
MI’RAJ RASULULLAH SAW ditinjau dari sudut ILMU METAFISIKA EKSAKTA.
 
Maksud Isra’ dan Mi`raj Rasulullah SAW ialah untuk sujud/
hadir ke hadirat ALLAH SWT yang bersemayam di atas Arasy yang maha tinggi.
 
Jadi : ALLAH SWT berada di Arasy, sedangkan Rasulullah
SAW berada di Bumi.
 
Jarak antara keduanya tak terhingga jauhnya ; dalam
istilah ilmu pasti jarak yang tak terhingga dituIis : S = ∞
 
Menurut rumus Mekanika:
 
1) S = v x t
 
S = Spazium = distance =jarak,
 
v = Velocitas = speed = kecepatan.
 
t = tempo = time = waktu.
 
2) Jadi Jarak = kecepatan x waktu (lihat nomor 1 ).
 
3) S = v x t kalau jaraknya S = tak terhingga, maka
ditulis S= ∞
 
4) Jadi S = v x t
 
Menurut Ilmu Aljabar:
 
5) Kalau ∞ = v x t, maka v- nya harus (v = ∞ ).
 
atau t-nya harus (t = ∞ ).
 
6) Jadi ∞ = ∞ x t atau ∞ = v x ∞
 
Waktu yang dipakai Rasulullah SAW berangkat sesudah Isya
dan kembali sebelum Subuh, katakanlah + 6 jam pulang pergi, jadi satu
kali jalan menggunakan waktu 3 jam atau t = 3 jam.
 
7)
Diketahui : 2 t = 6 t = 3
 
8)
S = v x t S= ∞ t = 3
 
∞ = v x 3
 
Maka v = ∞ : 3
 
v = ∞
 
9) Jadi v mesti ∞
 
Artinya : Bahwa menurut rumus ilmu eksakta di atas,
Rasulullah SAW wajib memakai suatu alat/"Kendaraan"/faktor/frekuensi/yang
berdimensi/berkecepatan tak terhingga/tak terbatas, yang v-nya = ∞
 
Dan ini ternyata benar! Memang Rasulullah diberikan alat
buraq = Kilat. Yang kecepatannya dan frekuensinya tak terhingga : v = ∞ diberikan oIeh
ALLAH SWT.
 
Betapa EKSAK-NYA lSRA’ MI’RAJ ITU!!!
 
KESIMPULAN:
 
1) Tanpa memakai faktor tak terhingga (∞) siapapun
orangnya yang munajat ke hadirat ALLAH SWT tak kan sampai kepada ALLAH SWT!
 
-HUKUM EKSAKTA MEMBUKTIKANNYA!
 
- ISRA’ MI’RAJ MENUNJUKKANNYA, KEDUA- DUANYA TAK DAPAT
DITAWAR-TAWAR, TAK DAPAT DITOLAK KEBENARANNYA.
 
2) Munajat artinya : beribadat, berzikir, bershalat,
bersamadi, beri’tikaf dan lain-lain.
 
3) Sampai pada ALLAH artinya masuk Surga, karena Surga
adalah pada sisi ALLAH SWT (= ∞)
 
4) Dengan terang dan jelas kelihatan, bahwa tidak ada
satu manusiapun yang sampai pada ALLAH SWT dengan akal apa saja pun dengan
ma’rifat apa sajapun, bagaimanapun hebatnya, karena alat tak terhingga
(∞)adalah kepunyaan ALLAH, dan bukan kepunyaan manusia, karena manusia tidak
mempunyai kemampuan untuk itu. Manusia adalah BAHARU dan serba terbatas yang
tak dapat menghasilkan yang tak terhingga (∞)
 
5) Alat yang diberikan ALLAH SWT pada Muhammad SAW adalah
hanya satu-satunya yaitu "Nur-Nya”, mau tidak mau harus dapat kita salurkan
pada diri kita alat yang itu juga, karena tidak mungkin ada alat Iain yang
mencapai ALLAH SWT selain daripada Nur-Nya sendiri.
 
Faktor tak terhingga ( ∞) tidak dimiliki oleh manusia
manapun juga, karena tidak ada manusia yang bersifat tak terhingga( ∞ ),
melainkan ALLAH saja, maka faktor tak terhingga ( ∞ ) harus diberikan atau
dimasukkan oleh ALLAH itu sendiri pada manusia,baru manusia memilikinya dan
barulah manusia itu dapat berkomunikasi dengan ALLAH SWT (lihat uraian Isra`
dan Mi’raj di atas) dan sesuai dengan Firman ALLAH :
 
Nuurun
‘alaa nuurin, yahdillaahu linuurihii man yasyaauu
 
Artinya : " ............. Nur llahi berdampingan Nur
Muhammad, itulah diberikannya kepada manusia yang dikehendaki-Nya .... "
(Surat An Nur ayat 35).
 
6) Faktor tak terhingga (∞) ini tak dapat dan tak boleh
bertukar karena Nur Ilahi adalah satu tak boleh yang lain, harus yang itu juga,
karena jika yang lain, hasilnya/sampainya tidak akan sama. Harus yang diberikan
pada Muhammad SAW itu juga yang harus kita miliki, agar terjamin tempat
mendaratnya Muhammad SAW itu,sama dengan tempat mendaratnya kita. Tempat
mendaratnya Muhammad SAW adalah Surga, karena Surga adalah pada sisi ALLAH SWT.
 
7) Untuk mencapai frekuensi yang sama, tidak ada jalan
lain, Rohani kita mutlak harus dapat kita gabungkan dengan Rohani Muhammad,
yang hidup kekal dan abadi pada sisi ALLAH SWT sebagai “SATELIT” ALLAH Ta’ala
di alam semesta ini, yang senantiasa langsung berkomunikasi dengan ALLAH SWT.
Rohani digabung dengan Rohani tidaklah ada salahnya dan tidak berdosa, asal
pandai dan tahu cara pelaksanaan teknisnya, seperti juga frekuensi stasiun
radio Nusantara lll Medan,selalu menggabungkan diri dengan frekuensi pusat
Jakarta, dan kita akan mendengar langsung siaran pusat
 
Jakarta pada radio kita yang, sedang distel dengan
frekuensi stasiun radio Nusantara Ill Medan. Begitu juga sewaktu Muhammad Ali
bertinju di Stadion Rio de Janeiro, cukup kita menstel T.V. kita pada stasiun
Medan, Medan menggabungkan diri dengan Jakarta dan Jakarta dengan Palapa, dan
Palapa dengan Rio de Janeiro, kita melihat Muhammad Ali langsung bertinju di
layar TV kita di rumah kita sendiri.
 
Ilmu elektronika menunjukkan, bahwa tak ada sesuatu yang
dapat dihubungkan langsung dengan sesuatu melalui getaran,melainkan yang
mempunyai frekuensi yang sama. Analog dengan itu tak akan ada sedikitpun
kemungkinan kita untuk berhubungan langsung dengan ALLAH SWT dalam ibadah
termasuk mendoa, jika frekuens-Nya belum kita dapati lebih dahulu, ini hanya
didapati dalam Dada/Arwah Rasulullah SAW,karena di situ frekuensi tak terhingga
(∞ ) diturunkan untuk Beliau dan untuk Umat yang tahqiq padanya yaitu mu’min
sejati, yang rohnya selalu bergabung dengan Roh Rasulullah, Lain jalan tidak
akan ada kemungkinannya.
 
كن مع الله فإن لم تكن مع الله كن مع من مع الله فإنه يصيلك الى الله
 
kun ma’allaahi fain lam takun ma’allaah fakun ma`a man
ma`aIlahi fainnahu yushiluka ilallahi.
 
Artinya : Adakanlah, jadikanlah!) dirimu itu beserta
Allah jika engkau(belum bisa) menjadikan dirimu beserta Allah. maka adakanlah
(jadikanlah!) beserta orang-orang yang beserta Allah, maka sesungguhnya, (orang
itulah) yang menghubungkan engkau kepada Allah, (yaitu Rohaninya). (HR. Abu
Daud).
 
Rasulullah SAW menerima Wahyu bukan untuk Beliau saja,
tetapi juga untuk diteruskan kepada umat yang mukmin dan percaya, maka
frekuensi tak terhingga (∞) adalah termasuk juga Kurnia ilahi yang mutlak harus
diteruskan untuk kita miliki.
 
Kalau tidak demikian jangan kita mimpi atau berkhayal
bahwa kita akan masuk Syorga bersama Muhammad SAW, karena Surga adalah pada
sisi ALLAH SWT . Dan tiap beribadat, kita harus memakai alat tak terhingga (∞)
itu , maka barulah ibadat kita mempunyai harapan sampai pada ALLAH SWT (“Tidak
Kukabulkan do’a seseorang tanpa shalawat atas Rasul-Ku" H.R. Abu Daud dan
An Nasay).
 
Shalawat bukan sekedar bermaksud menyebut-nyebut
"Nabi sejahtera" saja, karena Nabi telah sempurna dan sejahtera,
tetapi sukma kita, yang perlu kita hubungkan dengan Sukma Nabi, supaya kita
sejahtera pula, karena bergabung dengan yang maha sejahtera atas dasar Hukum imbas-mengimbas
antara satu sama lain.
 
'''(21)'''
 
Persiapan Untuk Menegakkan Shalat Yang Khusyuk.
 
Untuk menegakkan shalat yang khusyuk, harus Iebih dulu
kita menggabungkan diri Rohani kita dengan diri Rohani Rasulullah yang suci
bersih, khalis mukhlisin (atau Roh kita harus berimam secara fusif/tahqiq
dengan Roh Rasulullah) yang mempunyai frekuensi tak terhingga (∞),maka Rohani kita akan ikut bergetar ikut bertasbih, ikut
berzikir, ikut berfrekuensi tak terhingga (∞) dan akhirnya akan disucikan oleh
Roh Rasul yang khalis mukhlisin; sesuai dengan firman ALLAH dalam AlQuran :
 
Nuurun
‘alaa nuurin, yahdillaahu linuurihii manyasyaau.
 
Artinya : "Nur Ilahi berdampingan Nur Muhammad,
itulah yang diberikan-Nya pada manusia yang dikehendaki-Nya" (QS.An Nur :
35).
 
Nuurun 'alaa nuurin.
 
Artinya : "Nur llahi dan Nur Muhammad"
 
Laqad
mannallahu ‘alal mu’miniina idz ba’atsa fiihim rasuulan min anfusihim
yatIuu’alaihim ayaatihi wa yuzakkiihim wa yu’alIimuhumul kitaaba wal hikmata wa
in kaanuu min qablu lafii dhalaalin mubiin.
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> "Sesungguhnya ALLAH telah memberi karunia kepada orang-orang yang
beriman ketika ALLAH mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan
mereka sendiri. la membacakan kepada mereka ayat-ayat ALLAH, membersihkan
(jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka AI Kitab dan Al Hikmah. Dan
sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu mereka berada dalam kesesatan yang
nyata". (Surat Ali Imran ayat 164).
 
Jika Roh kita telah suci, yang hanya dapat terlaksana
dalam gabungan dengan Roh Muhammad ( = beriman secara fusif dan tahqiq), barulah
kita berzikir dalam frekuensi tak terhingga (∞) itu, maka sesudah itu, barulah
tiba saatnya untuk mendirikan shalat dengan menyebut "ALLAHU AKBAR"
dalam shalat yang khusuk.
 
Wadzakarasma
rabbihii fashallaa.
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> "Zikirlah akan Tuhanmu dan tegakkanlah Shalat." (QS.Al A’la<nowiki> :
15).</nowiki>
 
Tentu zikir yang dimaksud seperti yang kita utarakan di
atas,yaitu dengan rukun dan syaratnya. Shalat yang begini rupa dipersiapkan
sebelum munajat, akan mempunyai harapan besar sekali sebagai : Ashalatul mi’rajul mukminiin, dalam maqam
ihsan,maqam muraqabah dan maqam musyahadah pada ALLAH SWT.
 
Bukan jasmani kita saja yang harus suci dalam shalat,
lebih-lebih lagi roh kitapun harus suci dari noda-noda syirik khafi.
 
Jika jasad disucikan dengan air bersih, maka roh hanya
dapat disucikan dengan Roh yang suci pula dan dengan Zikrullah.
 
Sebaliknya jangan coba-coba mengkhayal akan dapat masuk
Surga.
 
Tanpa memakai faktor tak terhingga (∞ ) tersebut di atas,
jangan berharap dapat berhubungan dengan ALLAH langsung, tanpa faktor tak
terhingga (∞ ), walaupun ALLAH itu berada lebih dekat dengan urat Iehermu.
 
Kalau frekuensinya tak diperoleh, tak mungkin ada
hubungan dengan ALLAH SWT. Seperti radio kita, kita Ietakkan 1 mm jaraknya
daripada sebuah pemancar radio, dengan frekuensi yang tak sama, radio kita
tidak akan mengeluarkan suara pemancar tersebut.
 
Waka-ayyin
min aayatin fissamawaati wal ardhi yamurruuna `alayha wahum `anhaa mu`ridhuun
 
Artinya: "Dan banyak sekali tanda-tanda(kekuasaan
ALLAH) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling
daripadanya" (QS.Yusuf :105).
 
Wayadhribul
laahul amtsaalaa linnaasi wal laahu bikulli syai-in ‘aliim.
 
Artinya: "ALLAH banyak membuat
perumpamaan-perumpamaan dalam melipat gandakan petunjuk-Nya kepada manusia. Dan
ALLAH Maha Mengetahui segala-galanya. (Surat An Nur ayat 35).
 
OIeh sebab itu, semasa kita hidup, sebelum mati, kita
harus berjuang sehebat-hebatnya dengan segala daya upaya, untuk mendapatkan
faktor tak terhingga (∞) ini, dan ini hanya berada dalam Dada/Rohani Rasululiah
SAW.
 
Sesuai
dengan ayat AlQuran :
 
Yaa
ayyuhal ladziina aamanut taqullaaha haqqa tuqaatihi, wa laa tamuutunna illaa wa
antum muslimuun”
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki> "Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada ALLAH sebenar-benar
taqwa dan janganlah kamu mati sebelum menjadi orang yang Muslim" (QS.Ali
Imran<nowiki> </nowiki>: 102).
 
Pada baris nomor 6 rumus di atas, tertulis :
 
∞ = ∞ x t atau ∞ = v x ∞ ini berarti kalau v= ∞, maka
t-nya boleh terbatas, tetapi kalau v-nya terbatas, maka t-nyalah yang harus ∞
Jadi kalau t = ∞ (tak terhingga), maka waktunya untuk sampai pada ALLAH adalah
tak terhingga, dan ini berarti bahwa kita tidak akan sampai-sampainya pada
ALLAH SWT sampai hari Kiamat, walaupun kita terbang dengan alat apa sajapun
selama bermilyard-milyard tahun lamanya, walaupun dengan akal dan ma’rifat apa
saja pun, karena kapasitasnya terbatas, bukan tak terhingga. Ini berarti bahwa
Roh kita tetap akan gentayangan untuk selama-lamanya di alam roh yang Iuas,
yang tak bertepi, tak berujung dan tak berpangkal, tanpa pedoman hingga
akhirnya hancur berantakan, karena sudah pasti disambar dan diperdayakan oleh
jin, setan atau iblis. Kemana hilangnya atau musnahnya? Wallahualam. Tetapi
pasti tidak dan bukan kembali pada ALLAH SWT, karena untuk sampai pada ALLAH
harus wajib memakai frekuensi tak terhingga (∞), yang hanya berada dalam dada
Rasulullah yang hanya dapat diwarisi dari Rasulullah SAW.
 
Ini pulalah sekaligus kunci terbesar satu-satunya
daripada segala ibadat, karena hanya dengan mendapatkan frekuensi tak terhingga
(∞) daripada ALLAH SWT, mengalirlah kekuatan Kalimah ALLAH yang maha Sakti
secara murni langsung melalui sukma Rasulullah SAW dan melalui arwahnya Sang
Mukmin yang telah khalis mukhlisin, tepat menuju sasarannya, dengan energi yang
tak terhingga, yang maha dahsyat yang dimiIikiNya, maka hancurlah bukit,
gunung, iblis setan atau Iawan apa saja, walaupun atom dan nuclear sekalipun,
akan hancur luluh, kalau dihadapkan pada oer atom Kalimah ALLAH yang maha-maha
dahsyat ini.
 
Dengan tenaga tak terhingga dari segala kekuatan di bumi
dan Iangit, dunia dan Akhirat, barulah berlaku realita : A’uudzu billahi minasy
syaithaanir rajiim dan lain-lain ayat, dalam arti kata realita yang
sebenar-benarnya, jika telah dihadapkan langsung pada Kalimah ALLAH mahasakti
yang khalis dan tulen (bukan Kalimat tiruan “produksi" manusia”).
 
Inilah dia SENJATA MAHA SAKTI di tangan Mukmin yang
PERKASA di segala zaman dari Dunia sampai ke Akhirat, yang diterimanya langsung
dari ALLAH SWT via saluran yang Haq, sebagai maha “''Controller''” dan “''Big
Conductor''” dari ALLAH SWT yaitu : Arwahul muqaddasah Rasulullah SAW
(Fazikrullah la’allakum tuflihuun).
 
''“Eureka! Eureka! Eureka! Wir haben das grosse Geheim
gefunden!"''
 
“Selamat! Selamat! Selamat! Kita telah menemukan Rahasia
Maha Sakti Kalimah ALLAH Yang maha Dahsyat!"
 
Hidup
kaum Mukmin! Hidup Al Islam Mulia Raya! Hidup kaum Mufarridun !
 
Allahu
Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.
 
'''(22)'''
 
Kita telah menemukan Rahasia Maha Akbar, walaupun baru
dalam teorinya saja. Rahasia yang dicari-cari Umat di Dunia,Umat yang pertama
sampai Umat yang penghabisan, yang dicari Umat ber-Agama yang pertama dan Umat
ber-Agama yang penghabisan.
 
Dan kalau ini belum ditemuinya, hidupnya belum sampai
pada tujuan fitrahnya, masih sia-sia, karena ia tak akan pernah sampai pada
Tuhannya hingga kiamat dunia dan tetap terlunta-lunta untuk selama-lamanya!!!
(Sesat engkau sekalian kecuali yang Kuberi taufiq. Hadits Qudsi, sabda Nabi ).
Dan inilah inti sebenarnya dari Hablum Minallah yang dihawa oleh tiap-tiap
Agama At Tauhid melalui Rasulnya masing-masing, yaitu Nur llahi, Nur Muhammad,
huwal awwalu wal akhiru, yang dapat menjelma menjadi 99 Asma’ul Husna, dengan
segala sifat-sifat kebesaran-Nya, yang dapat menjelma di dalam ayat-ayat Al
Qur’an yang Maha Angker, karena berisi dengan kalimah ALLAH = Nur Ilahi = Nur
Muhammad Yang Maha Angker dan Maha Sakti, langsung dari maha sumber aslinya
sendiri, yang dapat ditransfer menjadi segala macam ayat-ayat yang berisikan
Kalimah inti yang Maha Hidup, sehingga semua ayat itu akan hidup dan bertenaga
Maha Dahsyat, untuk memenangkan Agama ALLAH Mulia Raya sepanjang masa, kekal
dan ABADI karena melalui frekuensi tak terhingga (∞), mengalir Kalimah ALLAH
langsung dari Maha Sumber-Nya via Rasulullah, sebagai Controller dan
Conductornya, bukan ayat-ayat yang diproduksi manusia-manusia sendiri,
ayat-ayat yang memang berbunyi serupa, tetapi tidak berisi Kalimah Inti yang
maha hidup!
 
Inilah rahasia Senjata ALLAH maha dahsyat di tangan para
Rasul dan para Wali yang kenamaan dari abad ke abad, yang dijolok dan
dikeluarkan melalui hukum-hukum llmu Tasauf dan Sufi Islam, dengan metode
teknisnya yang tepat, yang ilmiahnya diuraikan dengan ilmu Metafisika Eksakta,
bidang yang sama sekali bukan terletak dalam ilmu Fiqih Islam.
 
Di sinilah secara khas kehebatan llmu Kerohanian dan
Metafisika Eksakta.
 
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil
hamd!
 
'''III. SUMBER KELEMAHAN DAN KEUNGGULAN UMAT BERAGAMA'''
 
'''(23)'''
 
Segala Firman-firman ALLAH yang tertuang nyata dalam
AIquran, dalam bahasa yang tak berhuruf dan tak bersuara, terus disampaikan
melalui Roh Rasul, kemudian diterjemahkan dalam bahasa manusia, dan melalui
ucapan-ucapan Rasulullah, disampaikan kepada Umat sedunia. Jadi yang bicara
sebenarnya, yang berfirman adalah ALLAH sendiri yang Haq, melalui Sang
Rasul.Bila Umatnya hanya bisa menyebut-nyebut dan membaca ayat-ayat itu
kembali, tanpa memakai alat/faktor tak terhingga (∞), ini berarti bahwa Umat
hanya meniru bunyi, tidak ditingkatkan dan diteruskan pelajarannya untuk meniru
pelaksanaan daripada tekniknya!
 
Di sinilah letaknya "kesaIahan" kita semua Umat
yang ber-Agama,sehingga Agama Akhirnya kehilangan keramatnya, karena telah
bertukar ujud, yaitu menjadi semata-mata ”kebudayaan manusia” belaka. Walaupun
syiar Agama masih ada, tetapi isinya yang maha keramat telah hilang, karena
ALLAH yang Maha Sakti tidak diikut-sertakan lagi di dalamnya, dalam arti yang
sebenar-benarnya. Umat tidak diajarkan cara menggabungkan diri Rohaninya dengan
diri Rohani Rasulullah lebih dahulu, sebelum mendirikan ibadatnya (ilmu
tersebut termasuk dalam bidang Sufi) sehingga tidak memiliki frekuensi tak
terhingga ( ∞) dan oleh karenanya ALLAH tidak ikut serta dalam gerak-gerik
ibadatnya! Yang diajarkan hanya pelaksanaan teknis daripada zahir ibadat saja
(ilmu Fiqihnya saja).
 
Di sinilah letaknya "Slip” yang terbesar dari
seluruh Dunia ber-Agama.
 
Agama yang begini rupa beserta Umatnya, lambat laun akan
kalah dan akhirnya hancur dibabat, oleh kehebatan-kehebatan teknologi modern,
dengan segala kejahilannya dan kelalaian-kelalaiannya.
 
Konperensi Tingkat Tinggi (K.T.T.) seluruh Dunia Islam,yang
beberapa kali bersidang pun, tak mampu mengutuk hanya satu negara Yahudi saja
pun, yang telah nyata menodai Baitul Muqaddis. Mesjid suci ke-3 kaum muslimin
sedunia; Israel oleh karenanya tambah lama tambah sombong dan congkak juga
kejahatannya.
 
Sedangkan pada zaman dahulu kala, umpamanya pada zaman
Maha Bharata, selalu dapat kita baca, bahwa tiap-tiap kutukan, berbekas dan
memusnahkan!
 
Tanda bukti yang nyata, bahwa kutukan Islam sedunia,
dewasa ini adalah kosong melompong belaka isinya, tak mempunyai kekuatan
apa-apa lagi, karena tidak diikut-sertakan tenaga metafisika Ketuhanan (Islam),
yang hanya dapat dijolok dan disalurkan menuju sasarannya oleh metode
pelaksanaan teknis metafisis yang terletak dalam bidang ilmu Tasauf dan Sufi
Islam.
 
Lihat para Rasul pada Zaman dahulu kala, umpamanya Nabi
Musa a.s.,ia mampu “membelah” lautan. Jelas bukanlah Musa, sebagai anak
manusia, yang mampu melaksanakan pekerjaan “maha hebat” itu, tetapi sudah jelas
langsung tenaga Alam Metafisika Ketuhanan yang melaksanakannya, yang
dijolok/disalurkan/di-"doa"-kan (ucapan secara tradisional) via anak
manusia yang bernama Musa a,s. (itulah dia Insinyur ALLAH Ta`ala yang menguasai
hukum-hukum ilmu PHYSIKA di ALAM META!).
 
Hukum-hukum ini tidak terletak dalam Hukum-hukum Fiqih. Analog
dengan itu pula, lnsinyur elektronika di alam fisika yang "nyata"
yang bernama Prof. Dr. Lorenz yang sudah tua itu, ternyata "mampu"
pula mengangkat ribuan mobil yang beratnya ribuan kilo dari pelabuhan, ke dalam
perut kapal yang besar, dengan menjolok/ menyalurkan/ men"doa"kan (=
ucapan secara tradisional) tenaga-tenaga hebat dari alam fisika elektronika,
sebagai karunia dari alam Ketuhanan.
 
Semua ilmu ini terletak dalam hukum-hukum Fisika (alam di
bawah alam Metafisika), bukan dalam hukum Pidana atau Perdata!
 
Begitu juga para Rasul di zaman dahulu dapat menyalurkan
kekuatan-kekuatan metafisika Ketuhanan itu, guna mendukung Sarana-sarana
Pembangunan Mental = Pembangunan Agama At Tauhid di masa itu, dan jika perlu
tenaga dahsyat tersebut dapat dipakai untuk menghancurkan lawan-lawan berat,
yang anti pembangunan Agama At-Tauhid, misalnya menghancurkan kekuatan kekuatan
hebat dan sakti dari raja-raja Agung seperi Fir’aun, Namrud,Abu Syufyan dan Abu
Jahal, Rakyat Nabi Nuh, Rakyat Nabi Luth, yang engkar dan Iain-Iain. Begitulah
kekuatan-kekuatan metafisika Ketuhanan pada zaman dahulu yang diperlihatkan
oleh para Rasul, untuk Pembangunan Agama/ Mental/Jiwa luhur, sebagai syarat
mutlak untuk pembangunan kelestarian kehidupan yang harmonis, serasi,aman, tenteram
dan makmur yang merata.
 
Jadi tegas kelihatannya, kekuatan metafisika dalam
Agama/Ketuhanan Yang Maha Esa, harus dijolok keluar dengan ilmu yang menembus
alam metafisika itu dan dipraktekkan sekaligus, sesuai dengan metodenya yang
tepat dan sesuai dengan kehendak hukum-hukum alam itu sendiri. Jelas kelihatan,
bahwa dengan tenaga metafisika Ketuhanan di tangan para Ahli (= para Rasul)
Agama At-Tauhid (yang membawa kehidupan aman tenteram, bahagia dunia akhirat)
pada zaman dahuIu dimulai dipertahankan dan dimenangkan dengan sukses dan
gilang gemilang dan pada zaman sekarang undang-undang hidup itu tetap berlaku,
karena pada HAKEKAT-NYA,kemenangan dalam hidup dan kemenangan Agama ialah
Kemenangan dalam pertempuran melawan AlIblis laknatullah yang dahsyat! Oleh
sebab itu senjata sakti penakluk iblis itu harus dipelihara terus, harus
dipelajari terus, harus diasah terus dan harus terus dimahirkan pendaya
gunaannya. Kalau tidak, keruntuhan moral Agama dan moral Bangsa, telah dapat
diramalkan walaupun syiar syariat agama masih berkumandang, namun kehancuran
dunia lambat Iaun akan tiba berangur-angsur.
 
لاَتَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يَبْقىٰ عَلَى وَجْهِ الاَرْضِ مَنْ يَقُوُلُ اللهُ اللهُ
 
Laa taquumus saa’atu hatta Iaa yabqaa ‘alaa wajhil ardhi
mayyaquulu ALLAH, ALLAH.
 
Artinya : "Tiada akan datang Kiamat. kecuali kalau
tidak ada lagi orang yang membaca ALLAH, ALLAH" (Hadits riwayat Imam
Muslim). (= Kalimah ALLAH asli yang disalurkan dari sumber-Nya, karena dijolok
keluar oleh para “Teknokrat" Ilmu Kalimah ALLAH- para Khalifah ALLAH, para
Aulia ALLAH/para Rijalullah laki-Iaki ALLAH yang gagah perkasa).
 
Oleh sebab itu tenaga-tenaga energi-energi metafisika
tersebut di atas, penting sekali sebagai motor yang dapat mendukung Pembangunan
Raksasa Bangsa Indonesia yang Besar menuju cita-cita Iuhur Proklamasi 45,
berlandaskan falsafah PANCASILA dan UUD 45 NEGARA REPUBLIK INDONESIA yang kita
cintai bersama.
 
Di sini terbukti lagi keunggulan ILMU KEROHANIAN dan
METAFISIKA EKSAKTA dengan salah satu tujuan emasnya yang gilang-gemilang, yaitu
untuk mendukung dan mensukseskan PEMBANGUNAN BANGSA dan NEGARA REPUBLIK INDONESIA
dengan tenaga Metafisika Ketuhanan.
 
'''(24)'''
 
Akhirulkalam, wahai kaum ber-Agama di seluruh Dunia,
terutama kaumku kaum Muslimin yang kucintai semua, marilah kita sadari
benar-benar, bahwa kita berada di dalam Kurun XV H, Kurun penuh dengan
ancaman-ancaman bahaya-bahaya, dari segala macam rupa,corak dan ragamnya,
 
maupun dalam bentuk peperangan dahsyat yang mengancam
terus menerus, huru-hara, kelaparan, demoralisasi, narkotika, penyakit
aneh-aneh, bencana-bencana alam, gempa bumi, galodo, banjir, kebakaran,
sindikat-sindikat destruktif dan lain-lain, yang semuanya ini, meminta
keprihatinan yang sangat serius dari kita semua.
 
Marilah kita menghayati dan mendalami dan mengamalkan
ayat Akbar dari ALLAH SWT dalam AI Quran, untuk menyelamatkan kita dari segala
macam ancaman tersebut di atas, yaitu menghayati dan mengamalkan ayat :
 
Yaa
ayyuhal ladziina aamanushbiruu wa shaabiruu wa raabithuu wattaqullaaha
la’allakum tuflihuun.
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki>"Wahai orang -orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada ALLAH,supaya kamu
beruntung (QS Ali Imran<nowiki> </nowiki>: 200).
 
Dan
mudah-mudahan ia akan membuahkan pahala Agung,sebagaimana yang difirmankan
ALLAH dalam AIquran, ayat yang penuh kebahagiaan dan kemenangan yaitu :
 
Yaa
ayyatuhan nafsul muthmainnah, irji‘ii ilaa rabbiki raadhiyatan mardhiyyah,
fadkhulii fii ‘ibaadii wadkhulii jannatii
 
Artinya
<nowiki>:</nowiki>"Hai nafsu (jiwa) yang tenang (suci), Kembalilah kamu kepada
Tuhanmu,dengan (hati) ridha dan diridhai (Tuhan). Maka masuklah kamu dalam golongan
hamba-hambaKu. Dan masuklah kamu ke dalam SyorgaKu" (Al Fajru, ayat
27-30).
 
Kesimpulan : Mulai dari Dunia terus sampai ke Akhirat.
 
'''(25)'''
 
Wahai kaumku kaum ber-Agama, khususnya kaum Muslimin yang
kukasihi di seluruh dunia, bersama ini aku mohon diri; dan dengan kerendahan
hati, mohon dimaafkan sedalam-dalamnya atas kemungkinan kaumku tersinggung di
sana-sini akan uraian-uraian di atas, karena tajam dan pedasnya, tetapi melihat
Kurun yang sudah begitu melarut, dan suasana dunia seperti sekarang ini, kami
merasa hanya inilah obatnya satu-satunya untuk menyehatkan dan memenangkannya,
yang telah terbukti mujarab sekali dalam Iingkungan terbatas yaitu antara +
2 juta manusia, yang telah diriset selama + 35 tahun lamanya atas dasar
lslam (Fiqih dan Tasauf/Sufi) dan ilmu Metafisika
 
Eksakta. Maka inilah yang dapat kami sumbangkan pada
Dunia, dengan niat yang sekhaIis-khalisnya demi keselamatan kita bersama.
 
Semoga Taufiq dan Hidayah ALLAH SWT selalu beserta kita
sekalian. AMIN.
 
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi Wabarakatuh.
 
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad!
 
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina wa maulana Muhammad!
 
Allahumma shalli ‘alaa sayyidina wa nabiyyina wa
habiibina wa syafi’ina wa zukhrina wa maulana Muhammad!
 
Hormat kami,
 
'''PROF. DR. HAJI
KADIRUN YAHYA '''
 
Catatan Kaki :
 
1. Menurut Rasul kaum Mufarridun ialah kaum yang mendapat
Syurga (selalu beserta ALLAH sebelum mati)
 
2 ان الله يبعث لهٰذه الامة على رأس كل مأة سنة من يجدد لها دينك
 
Sesungguhnya Allah akan membangkitkan untuk ummat ini
tiap-tiap seratus tahun, orang-orang hambanya yang membaharui (cara pengertian)
agamanya. (HR Abu Dawud).
 
Pengertian :
 
Allah akan membangkitkan/mengangkat seorang Hamba-Nya
untuk mennjadi “Pembaharu" pada kalangan Umat yang beragama Islam.Untuk
itu ketahuilah : Allah akan membangkitkan dalam Qurun setiap seratus tahun,
seorang Hamba-Nya yang menemukan dan mengungkapkan penemuan-penemuan ilmu –ilmu
baru dalam agama Islam ("meIalui ilmu laduni"). la akan mengungkapkan
tentang Iandasan ilmiah daripada metode ibadat atau cara-cara beribadat dalam
Islam yang sesuai dengan perkembangan kecerdasan Umat manusia pada zamannya dan
sesuai pula dengan peraturan-peraturan ALLAH dan Sunnah Rasul-Nya, Muhammad
SAW. Ini berarti, ia juga menguatkan dan mengajak umat agar taat dan rajin
melaksanakan amal ibadat Agama Islam, dengan syarat-syarat yang ditentukan
ALLAH dan Rasul-Nya sesuai pula dengan dasar analisa ilmu pengetahuan manusia,
kecerdasannya, baik untuk amal ibadah kehadirat ALLAH SWT,maupun untuk ibadah
terhadap sesama manusia (Hablum minaIIaahdan Hablum minannaas), Dalam Agama
dinamakan seorang Mujaddid. (lihat buku GERAKAN PEMBAHARUAN DALAM ISLAM)- At
Tajdid fil
 
Islam - S. Ali Yasir,Jilid I, P.P. Yayasan Perguruan
Islam Republik lndonesia, Yogyakarta. 1978).Komentar : Jadi ia bukan
sekali-kaIi membuat Agama baru. Tetapi mengungkapkan pandangan- pandangan
Ilmiah yang baru yang selama ini belum diungkapkan oleh kaum Muslimin di Dunia,
karena waktu itu belum sesuai dengan zamanny a, sehingga Islam tambah hebat
peranannya, dalam hidup dan kehidupan di Dunia sampai ke Akhirat, yang membawa
kemenangan haqiqi di mana saja.
 
3 Berimam-imam dengan tahqiq, berarti mengikut dengan
Tahqiq
 
4 H Salim Bahreisy :Terjemahan AI-Hikam (Pendekatan abdi
pada KhalikNya) ; Penerbit "Balai Buku" Surabaya, cetakan ke 3. 1980
hal 116
 
at kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik. Maka
mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang
tersebut dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka
di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
'''(QS. YUNUS:93)'''
 
== Pranala luar ==