Sinagoga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
JThorneBOT (bicara | kontrib) clean up, removed: {{Link FA|fr}} |
||
Baris 8:
=== Sejak Zaman Musa ===
Tradisi Yahudi menyebutkan akar sinagoge dimulai sejak zaman [[Musa]], atau bahkan pada zaman para [[Patriarkh]].<ref name="Rowley">{{id}}H. H. Rowley. ''Ibadat di Israel Kuna''. 1981. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 164-187.</ref> [[Flavius Yosefus]] dan [[Philo]] menyatakan bahwa sinagoge didirikan oleh Musa sebagai tempat orang-orang Yahudi mendengarkan [[Taurat]] seminggu sekali.<ref name="Rowley"/> [[Targum Onkelos]] menyatakan [[Yakub]] sebagai pelayan sinagoge ({{Ayat|Kejadian|25|27}}), sedangkan [[Targum Yonatan]] mengatakan bahwa [[Yitro]] mengajak Musa untuk mengajarkan umat Israel mengenai doa-doa yang harus diucapkan di dalam sinagoge-sinagoge mereka.<ref name="Rowley"/> Kemudian [[Targum Tawarikh]] mengartikan bukit pengorbanan yang ada di [[Gibeon]] sebagai suatu sinagoge.<ref name="Rowley"/>
=== Sejak Masa Reformasi Yosia ===
Baris 20:
=== Pada Masa Pembuangan ===
Kebanyakan ahli mendukung pendapat bahwa sinagoge mula-mula berdiri di pembuangan di [[Babel]] yakni sejak abad ke-5 SM.<ref name="
== Perkembangan Sinagoge ==
Melihat informasi yang menyinggung tentang sinagoge, dapat disimpulkan bahwa sinagoge telah lama ada sebelum masa [[Perjanjian Baru]].<ref name="Rowley"/> [[Yesus]] [[Kristus]] kerap kali mengunjungi sejumlah sinagoga di Galilea (misalnya dalam [[Markus 1|Injil Markus pasal 1]]). Di dalam catatan Perjanjian Baru, sinagoge telah ada di mana-mana, baik di Palestina maupun di luar Palestina.<ref name="Rowley"/> Pada waktu [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] dan rekan-rekannya pertama kali mengunjungi suatu kota di wilayah Roma, mereka mula-mula mengunjungi sinagoga setempat. Di dalam bukti arkeologis lainnya, terdapat bukti adanya sinagoge di [[Mesir]] pada abad ke-3 SM, dan tentu saja bukan yang pertama didirikan di situ.
Pada masa pasca-Pembuangan, institusi Bait Suci dikembangkan kembali dan menjadi pusat keagamaan orang-orang Yahudi.<ref name="Ehrman"/> Akan tetapi, peran sinagoge-sinagoge tetap penting sebagai tempat persekutuan orang-orang Yahudi di perantauan.<ref name="Ehrman"/> Karena itulah, orang-orang Yahudi di luar Palestina biasa mengumpulkan persembahan tahunan untuk mendukung peribadahan di Bait Suci, terlebih bagi mereka yang tidak dapat datang ke Bait Suci untuk mengikuti ritus tahunan.<ref name="Ehrman"/> Selain itu, sinagoge juga berperan untuk mempertahankan identitas Yahudi di perantauan melalui pembacaan Kitab Suci, doa-doa, dan perayaan hari besar Yahudi.<ref name="Ehrman"/>
Perkembangan sinagoge juga amat dipengaruhi oleh perkembangan kaum Farisi pada abad ke-2 SM.<ref name="Rowley"/> Pada waktu itu, orang-orang yang dapat membaca serta menafsirkan Taurat adalah kaum Farisi, sehingga mereka berperan besar di dalam persekutuan-persekutuan lokal di kalangan rakyat Yahudi.<ref name="Rowley"/> Hal yang sama terjadi ketika Bait Suci dihancurkan tahun 70 M dan umat Yahudi tersebar ke tempat-tempat lain.<ref name="Rowley"/> Kelangsungan identitas Yahudi menjadi tergantung pada kaum Farisi, yang disebut juga rabi sebab hanya mereka yang dapat membaca dan menafsirkan Taurat.<ref name="Rowley"/> Mereka berperan penting di dalam sinagoge-sinagoge lokal di tempat-tempat orang Yahudi tinggal.<ref name="Rowley"/> Di masa itulah, studi terhadap Taurat, doa-doa, dan perbuatan baik menggantikan ritus Bait Suci dan persembahan kurban.<ref name="Hans"/> Peran penting sinagoge dan rabi masih berlangsung hingga masa kini.<ref name="Hans"
Sepanjang [[sejarah Yahudi]], sinagoge-sinagoge dibangun oleh bermacam-macam orang, seperti para orang-orang raya maupun kaum-kaum tertentu.<ref name="Berslov"/> Misalnya, sinagoga-sinagoga Sephardi yang didirikan oleh kaum Sephardi yang mengungsi ke kota-kota besar, di mana sudah terdapat jemaah-jemaah Yahudi.<ref name="Berslov"/> Umat Yahudi [[Eropa Timur]] dicirikan oleh adanya ''[[kloiz]]'' (harfiah, "tempat berkumpul") di mana jemaah yang seprofesi beribadah bersama-sama. Jadi, ada ''kloiz'' penjahit, ''kloiz'' pemikul air, dan seterusnya.
▲Sepanjang [[sejarah Yahudi]], sinagoge-sinagoge dibangun oleh bermacam-macam orang, seperti para orang-orang raya maupun kaum-kaum tertentu.<ref name="Berslov"/> Misalnya, sinagoga-sinagoga Sephardi yang didirikan oleh kaum Sephardi yang mengungsi ke kota-kota besar, di mana sudah terdapat jemaah-jemaah Yahudi.<ref name="Berslov"/> Umat Yahudi [[Eropa Timur]] dicirikan oleh adanya ''[[kloiz]]'' (harfiah, "tempat berkumpul") di mana jemaah yang seprofesi beribadah bersama-sama. Jadi, ada ''kloiz'' penjahit, ''kloiz'' pemikul air, dan seterusnya. <ref name="Berslov"/> Satu ''kloiz'' yang sampai sekarang masih dilekati nama tersebut adalah Sinagoge [[Breslov]] di [[Uman, Ukraina]], yang mengakomodasi ribuan jamaah pada acara Breslover tahunan [[Rosh Hashana kibbutz]] (pertemuan doa).<ref name="Berslov"/> Sinagoge ini disebut "''Kloiz'' Baru" untuk membedakannya dari "''Kloiz'' Lama", yang dibangun oleh [[Nathan dari Breslov]] pada 1834.<ref name="Berslov">[http://www.breslov.org/roshhashana.html Rosh Hashanah di Uman]</ref>
== Fungsi Sinagoge ==
Baris 36 ⟶ 35:
Ada ahli yang berpendapat bahwa pendidikan keagamaan berupa pembacaan dan penafsiran Taurat merupakan fungsi utama dari sinagoge.<ref name="Rowley"/> Diketahui bahwa di sinagoge, Taurat tidak hanya dibicarakan dan dibahas pada waktu kebaktian, tetapi juga di dalam kurikulum pendidikan sehari-hari.<ref name="Rowley"/> Selain itu, pelajaran mengenai hal-hal umum juga diberikan di sinagoge.<ref name="Wahono"/>
Sinagoge juga menjadi tempat bagi calon-calon anggota baru agama Yahudi yang berasal dari non-Yahudi.<ref name="Toombs"/> Di dalam kitab-kitab Perjanjian Baru orang-orang seperti itu disebut dengan istilah "orang-orang yang takut akan Allah".<ref name="Toombs">{{id}}Lawrence E. Toombs. 1978. ''Di Ambang Fajar Kekristenan''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 54.</ref> Karena itu, dapat disimpulkan bahwa sinagoge juga menjadi tempat pendidikan bagi calon-calon agama Yahudi, namun tentu saja ini tergantung situasi dan peraturan masing-masing sinagoge.<ref name="Toombs"/>
=== Peribadahan ===
Ada pula ahli-ahli lain yang berpendapat bahwa fungsi utama sinagoge adalah dalam hal peribadahan.<ref name="Wahono"/> Ibadah-ibadah dilangsungkan di situ pada hari Sabat dan hari-hari besar lainnya.<ref name="Wahono"/> Pusat ibadah adalah pembacaan Taurat, dan seluruh desain dan suasana ruangannya diarahkan kepada pembacaan tersebut.<ref name="Wahono"/> Selain itu, sinagoge juga berfungsi sebagai tempat doa pada jam-jam doa Yahudi, dan dengan berkiblat ke arah Yerusalem.<ref name="Rowley"/>
=== Pertemuan-Pertemuan ===
Selain fungsi pendidikan dan peribadahan, sinagoge juga berfungsi sebagai tempat pertemuan-pertemuan masyarakat untuk membicarakan masalah-masalah sosial, politik, maupun keagamaan.<ref name="Rowley"/> Karena itu, sinagoge juga dapat menjadi tempat pengadilan (bandingkan {{Ayat|Matius|10|17}} dan {{Ayat|Kisah Para Rasul|26|11}}).<ref name="Rowley"/>
== Petugas Sinagoge ==
Baris 54 ⟶ 52:
=== Syelîakh Sibûr ===
Syelîakh Sibûr bertugas untuk mengucapkan doa di dalam ibadah.<ref name="Rowley"/> Syarat-syarat seorang Syelîakh Sibûr adalah aktif, dewasa, kepala keluarga, tidak kaya, bukan pedagang, mempunyai suara nyaring, dan pandai mengajar.<ref name="Rowley"/> Ada kemungkinan bahwa pada awalnya Syelîakh Sibûr bukanlah jabatan melainkan seorang yang dipanggil khusus untuk melakukan tugas-tugas tersebut.<ref name="Rowley"/> Sering terjadi bahwa posisi ini dirangkap oleh Khazzân, sehingga akhirnya lambat laun kedua jabatan itu melebur menjadi satu sehingga istilah Khazzân dan Syelîakh Sibûr disamakan begitu saja.<ref name="Rowley"/>
== Peribadahan Sinagoge ==
Ibadah di dalam sinagoge memiliki unsur-unsur syema, doa, pembacaan Taurat dan kitab-kitab Nabi, dan pengucapan berkat.<ref name="Rowley"/>
=== Syema ===
Baris 63 ⟶ 60:
=== Doa ===
Doa yang diucapkan dinamakan ''syemoneh ezreh'' atau ''delapan belas berkat''.
=== Pembacaan Taurat ===
Baris 74 ⟶ 71:
=== Pengucapan Berkat ===
Ibadah ditutup oleh petugas yang mengucapkan berkat setelah diberi isyarat oleh Khazzân.<ref name="Rowley"/> Ada yang menganggap bahwa tradisi tersebut berasal dari ritus Bait Suci.<ref name="Rowley"/> Petugas berdiri menghadap umat, sedangkan umat berdiri dengan tangan terangkat setinggi bahu, sambil mengulangi, kata demi kata, apa yang diucapkan oleh petugas.<ref name="Rowley"/>
== Perempuan dalam Sinagoge ==
Mengenai peran perempuan di dalam sinagoge, masih terjadi perdebatan, termasuk mengenai peran perempuan di dalam ibadah.<ref name="Wahono"/> Philo mencatat bahwa di sinagoge [[Aleksandria]], perempuan dipisahkan dari laki-laki, dan menempati ruangan luar (serambi) sedangkan kaum laki-laki menempati ruang dalam.<ref name="Wahono"/> Akan tetapi, melalui penemuan dua puluh inskripsi (tulisan yang terpahat pada batu) dari sinagoge Yahudi kuno, diketahui nama perempuan-perempuan yang menjadi anggota-anggota terkemuka serta pemimpin-pemimpin di komunitas-komunitas Yahudi.<ref name="Ehrman"/> Hal ini menunjukkan situasi sosial pada masa itu bahwa pada tempat dan waktu tertentu, perempuan juga dapat menempati posisi yang tinggi dalam kehidupan religius komunitas Yahudi.<ref name="Ehrman"/>
== Referensi ==
Baris 86 ⟶ 81:
[[Kategori:Agama]]
[[Kategori:Yahudi]]
|