Samudramantana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 2:
'''Samuderamantana''' atau diterjemahkan sebaga '''Pengadukan Samudra Susu''' merupakan salah satu bagian dari sekumpulan cerita [[mitologi]] agama [[Hindu]] yang tergabung di dalam naskah [[Adiparwa]], [[parwa]] pertama dari [[Mahabharata]]. Berdasarkan sumbernya, kitab [[Mahabharata]], maka dapat diketahui bahwa cerita ini berlatar belakang agama Hindu dan merupakan bagian dari pengaruh kebudayaan yang diadopsi dari India.
==Kisah Pengadukan Samudra Susu===
Kisah ini berawal dari upaya para [[dewa]] dan [[asura]] untuk memperoleh air suci [[amerta]] yang dapat memberikan keabadian bagi siapa saja yang meminumnya. [[Wishnu]] membujuk para dewa dan asura, bahwa daripada mereka bertempur sebaiknya mereka bekerjasama untuk mendapatkan amerta. Maka Wishnu memimpin baik kaum dewa dan asura untuk melilitkan [[naga]] raksasa [[Wasuki]] pada [[Gunung Meru]]. Lalu gunung Meru dipindahkan ke samudra, akan tetapi gunung Meru tenggelam, untuk menyelamatkannya Wishnu berubah wujud menjadi [[Kurma (Hindu)|Kurma]] [[awatara]] yaitu kura-kura raksasa, dan menopang Gunung Meru. Wishnu membujuk ara asura untuk memegang ujung tubuh yang terdapat kepala wasuki, sementara para dewa memegang ekor ular naga wasuki. Maka akibatnya para asura terkena racun bisa yang keluar dari mulut wasuki. Meskipun demikian baik para dewa maupun para asura tetap bekerjasama menarik tubuh wasuki untuk memutar gunung Meru, sehingga samudra susu teraduk.
Dari dalam adukan ini muncullah racun berbahaya yang disebut [[Halahala]]. Racun ini demikian berbahaya sehingga dapat memusnahkan alam semesta. Wisnu membujuk [[Siwa]] untuk membantu, maka Siwa menelan racun ini dan menyelamatkan jagat raya. Pasangan Siwa, [[Parwati]] membantu menekan leher Siwa agar racun tidak lolos keluar. Karena hal ini leher Siwa berubah menjadi biru, sehingga muncul julukan Siwa sebagai ''Nilakanta'' (sansekerta: ''nila''= biru, ''kantha''= leher).
==Ratna== Dari adukan ini muncullah beberapa harta benda berharga (dianggap ''ratna'' atau "permata") yaitu * [[Lakshmi]], dewi keberuntungan dan kekayaan - yang akhirnya menerima Wishnu sebagai suaminya.
* [[Apsara]], berbagai bidadari seperti Rambha, Menaka, Punjisthala, Urwasi, Tilotama, dan lain-lain - memilih para dewata sebagai pasangannya
|