Raduga KS-1 Komet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun) |
k ejaan, replaced: sekedar → sekadar |
||
Baris 26:
|launch_platform=[[Tupolev Tu-16|Tupolev Tu-16 'Badger']]
}}
[[Berkas:Tu-16_KS.jpg|thumb|300px|Tu-16 AURI Meluncurkan AS-1 Kennel]]
Baris 35 ⟶ 34:
Pembuatan rudal ini dimulai pada 1947 bersama dengan versi luncur daratnya yaitu '''SSC-2B "Samlet" (S-2 Sopka)''', Keduanya dikembangkan dari [[MiG-15]] 'Fagot' dan dikembangkan sebagai rudal anti kapal dengan kode nama "Komet".
Pada dasarnya, rudal ini adalah sebuah pesawat [[Mig-15]] yang dihilangkan kanopi dan peralatan bagian bawahnya. Mesin yang digunakan adalah turbojet [[RD-500K]] sama dengan Mig-15. Pengendalian dikontrol oleh [[sistem navigasi inersial]] pada tahap jelajah dan [[radar semi-aktif]] pada tahap akhir saat menghantam target. Sebuah [[hulu ledak]] daya tinggi ( high explosive - HE) seberat 600
AS-1 dipercaya mulai dioperasikan pada 1955, pada awalnya diluncurkan dari Tupolev [[Tu-4]] 'Bull' dan kemudian dioperasikan dari Tu-16KS 'Badger-B' pada dua cantelan dibawah sayap. selain Indonesia, [[mesir]] juga tercatat pernah membelinya.
Baris 45 ⟶ 44:
Jauh sebelum era [[Exocet]], [[Harpoon]], [[C-802]] dan [[Yakhont]], TNI pada tahun 60-an sudah mempunyai rudal lintas cakrawala, alias over the horizon. Rudal yang dimaksud adalah AS-1 Kennel. Rudal ini terbilang fenomenal saat itu dan kenangannya masih cukup menarik untuk disimak hingga saat ini, pasalnya ukuran rudal jelajah ini super bongsor dan sampai kini cuma Indonesia, negara di kawasan Asia Tenggara yang punya riwayat mengoperasikan rudal yang masuk kategori heavy missile tersebut. Walau teknologi dan platformnya ketinggalan jauh dengan rudal Tomahawk milik AS, tapi saat operasi Trikora dikobarkan Ir. Soekarno, daya deteren Kennel nyatanya mampu membuat pusing pihak Belanda, Amerika Serikat dan NATO.
AS-1 Kennel (dalam kode aslinya dari Uni Soviet disebut KS-1 Komet) merupakan rudal antikapal permukaan yang diproduksi Uni Soviet pada 1953 dengan basis konstruksi pesawat MIG-15 dan MIG-17. Rudal yang disiapkan untuk dibopong bomber strategis Tupolev Tu-16 Badger B ini dibuat setelah desakan AL Uni Soviet kala itu untuk memiliki rudal jelajah antikapal. Tu-16 mampu membawa sekaligus dua rudal seberat lebih dari 3 ton ini di kedua sayapnya. AS-1 yang berkecepatan sub sonic ditenagai mesin turbojet yang mampu membuatnya mampu menjangkau sasaran sejauh 100
Dengan bobot sekitar 3 ton, AS-1 dibekali hulu ledak seberat 600 Kg High Explosive. Tak ayal dengan daya hantam yang menakutkan membuat kala konflik Indonesia vs Belanda, rudal ini menjadi salah satu alutsista TNI yang sangat diperhitungkan oleh militer Belanda. Bahkan beberapa analis menyatakan, kapal induk kebanggaan Belanda yang kala itu ikut mangkal diperairan Irian (HNLMS Karel Doorman) dapat dihancurkan dengan dua hantaman rudal Kennel.
AS-1 dirancang oleh A. Ya Bereznyak dari Mikoyan’s di kota Dhubna, Uni Soviet. Cara kerja rudal ini adalah setelah operator memprogram autopilotnya untuk diluncurkan dan menanjak dan menggunakan radar semiaktif untuk sistem terminal flight. Rudal ini diperkirakan mulai operasional pada sekitar tahun 1961. Sayang tidak ada informasi yang pasti tentang jumlah Kennel yang dibeli oleh Indonesia. Tapi bila
AS-1 Kennel sendiri umurnya tak terlalu panjang, Uni Soviet hanya mengoperasikan rudal ini dalam rentang 1955 sampai 1961. Seiring hangat-hangatnya lomba senjata dalam Perang Dingin, pihak Uni Soviet lalu mengembangkan rudal lain dalam platform Kennel, yakni masing-masing SSC-2a Salish dan SSC-2b Samlet. Jika Salish diluncurkan dari kendaraan semitrailer yang menarik truk traktor peluncur KrAz-214, maka Samlet adalah rudal pantai yang diluncurkan dari truk ZIL-157V. Secara umum AS-1 yang selintas nyaris sebesar MIG-15 memiliki panjang 8,2 meter (MIG : 10,11 m), rentang sayap 4,9 meter dan kecepatan 0,9 mach. Sejauh ini yang diketahui mengoperasikan selain Uni Soviet (Rusia) adalah Indonesia dan Mesir.
Baris 58 ⟶ 57:
* Propulsi : turbojet
* Pemandu : terminal active radar terminal homing
* Hulu ledak : 600
* Penggerak : RD-500K turbojet
* Jangkauan : 140
* Berat lontar : 3000
* Panjang : 8,29 meter
* Diameter : 1,20 meter
Baris 77 ⟶ 76:
{{clr}}
{{jenis rudal}}
[[Kategori:Peluru kendali anti-kapal|Uni Soviet]]▼
[[Kategori:Peluru kendali Uni Soviet|Anti-kapal]]▼
[[Kategori:Peluru kendali udara ke darat]]▼
{{teknologi-stub}}
Baris 82 ⟶ 86:
{{rudal-stub}}
{{senjata-stub}}
▲[[Kategori:Peluru kendali anti-kapal|Uni Soviet]]
▲[[Kategori:Peluru kendali Uni Soviet|Anti-kapal]]
▲[[Kategori:Peluru kendali udara ke darat]]
|