Meriam Bellina: Perbedaan antara revisi

| image =MeriemMeriam Bellina.jpgpng

SebelumMeriam menjadi aktris,adalah anak dari ''Maria Theresia'' dan ''G.H. Bamboe'' (yang seorang pembuat kaki palsu). iniIa sebenarnya ingin menjadi seorang [[pramugari]] [[Garuda Indonesia]], tetapi dia keluar dari SMAK Dago Bandung (saat kelas II). danIa menjadi gadis sampul di majalah ''[[Gadis (majalah)|Gadis]]''.

Film pertama, [[Perawan-Perawan]] dia bintangi waktu masih remaja. Setelah meraih [[Piala Citra]] (1984) sebagai [[Pemeran Utama Wanita terbaik]] dalam film [[Cinta di Balik Noda]] (nominasi FFI 1984 cukup berat, ada Christine Hakim, Jenny Rachman, Zoraya Perucha, dan Lidya Kandou), kariernya mulai mencuat dalam film [[Catatan si Boy]]. Walaupun berbakat sebagai aktris drama, pada akhir-akhir ini, "Si Mer" lebih aktif dalam sinetron yang bernuansa komedi{{fact}}. Ia kembali mendapatkan [[Piala Citra]] lewat film [[Taksi (film)|Taksi]] pada tahun 1990.

Kehidupan pribadinya tidak selancar kariernya di layar putih dan karier lainnya sebagai penyanyi pop (albumnya antara lain ''Simfoni Rindu'', ''Untuk Sebuah Nama'', dan ''Belajar Menyanyi'' dengan lagu-lagu andalan seperti ''Begitu Indah'' (yang sempat disensor oleh pemerintahan [[Soeharto]] karena lirik pesimisnya!), ''Kerinduan'', dan terutama lagu-lagu ciptaan [[Pance F. Pondaag]]) karena Meriam Bellina telah menikah dan bercerai dua kali dengan produser film{{fact}}. Wajah Indonya (blasteran Makassar-Jawa-Jerman-Sunda-Belanda) telah mengesankan seorang penulis [[Belanda]] yang bernama Ivan Wolffers, yang menggambarkan rasa kagum serta obsesinya dalam sebuah novel ''[[Liefste, mijn liefste]]'' (1992) (''Sayang, oh sayangku''), yang laris seperti pisang goreng dengan lebih dari 10.000 buku terjual di Belanda.<ref>[http://www.ivanwolffers.nl/index_top Situs web Ivan Wolffers]</ref> di Belanda sendiri.

Dalam berperan, Meriam Bellina terbilang berani melakukan adegan panas sehingga dia pernah mendapatkan gelar sebagai ''Bom Seks Indonesia''. {{fact}}(TontonanAdegan dalam film ''Roro Mendut'' (1982) malah telah dibatalkan di Festival Film Indonesia di ''Tropenmuseum Amsterdam'', karena peranannyaperannya dianggap terlalu sensual). danKarena karena[[Arifin kepiawaiannyaC. beraktingNoer]] ia juga dijulukimenjulukinya ''Magma Perfilman Indonesia''{{fact}}. Mer adalah satu-satunya aktris Indonesia yang selalu berkarya tiap bulan tiap tahun tanpa jeda waktu dari tahun 1981 sampai sekarang, belum ada aktris Indonesia yang seproduktif Mer{{fact}}<ref>[http://officialfilmindonesia.com/2012/04/01/meriambellin/ MerOfficial merupakan perpaduan Mutu dan Komersil. Ditengah persaingan panggung entertainmentFilm Indonesia, Mer tetap eksis, bukti eksistensinya bisa dilihat di hasil karyanya di bawah ini, tiap tahun selalu ada karyanya (film, sinetron, nyanyi, iklan), semua ditangani dengan apik oleh Mer{{fact}}.]</ref> Tiga piala citra menjadiia buktiperoleh prestasi Mer di duniadalam film (Cinta di Balik Noda (1984), Taksi (1990), dan Get Married (2007)). Di dunia sinetron, Meriam meraih Piala Vidia tahun 1994 melalui sinetron ''Aku Mau Hidup''.

* Aktris filmsinetron dengan honor termahal pertamaurutan 1987ke-19905 (sumberversi Kompas:28jt-32jttabloid perBuletin filmSinetron (1999)