Padi Pandan Wangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 8:
== Manfaat & prospek ==
Pada tahun 1970, padi Pandan Wangi diperkenalkan seorang pedagang beras bernama [[Haji Jalal]] yang berasal dari [[Warungkondang, Cianjur|Warungkondang]], [[Cianjur]] ke sebuah [[restoran]] di [[Jakarta]]. Setelah usaha H. Jalal berhasil, sejumlah petani ikut-ikutan mengembangkan Padi Pandan Wangi. Pada tahun 1980, padi jenis ini sudah agak dikenal di Jakarta. Karena rasanya enak, harum, pulen, dan disukai konsumen -bahkan dimakan oleh para menteri di Indonesia- dinamakanlah beras dari padi ini adalah '''Beras Menteri'''. Perkembangan padi ini tertahan muali dari tahun 2000, dan mulai agak berkurang. Tapi, Padi Pandan Wangi masih bertahan ditanam oleh petani di Kecamatan Warungkondang dan Cibeber, itupun terbatas dibeberapa desa saja. Walaupun keberadaannya sangat terbatas, masih bisa mempertahankan nama Cianjur di pasaran beras Nasional, sehingga banyak yang menggunakan nama Pandan Wangi sebagai merek dagang beras.<ref name=diperta/> Padi
Dikarenakan mulai surut dan sering dipalsukan, [[Tjetjep Muchtar]], [[bupati Cianjur]] akan membeli lahan Padi Pandan Wangi. Lagipula, padi jenis ini sudah agak dikenal di luar negeri. Luas lahan tersebut adalah 5000 [[hektar|ha]] dan terus berkurang. Oleh sebab itu, selain akan dibeli, akan dibuat pula [[desa wisata]] di sana.<ref>{{cite news |title=Selamatkan Beras Lokal, Cianjur akan Beli Sawah Pandanwangi |author={{aut|Aziz, Deden Abdul}} |work=Tempo.co |url=http://www.tempo.co/read/news/2012/08/05/058421443/Selamatkan-Beras-Lokal-Cianjur-Akan-Beli-Sawah-Pandanwangi |date=5 Agustus 2012 |accessdate=13 Januari 2014}}</ref>
|