Samsuridjal Djauzi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Jayrangkoto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
| name = Samsuridjal Djauzi
| image = Samsuridjal Djauzi.jpg
| imagesize =
| alt =
| caption =
Baris 20:
| parents =
}}
'''Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI''' ({{lahirmati|[[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]]|3|5|1945}}) adalah seorang ahli kesehatan dan
Ia pernah menjabat Direktur Utama [[Rumah Sakit Dharmais|Rumah Sakit Kanker Dharmais]], [[Jakarta]] dari tahun 2001 sampai 2005, dan juga berprofesi sebagai Guru Besar Tetap Ilmu Penyakit Dalam [[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia]] (FKUI). Gelar [[Guru Besar]] ia dapatkan pada tahun 2004. Samsuridjal merupakan seorang ahli di bidang alergi dan imunologi yang diraih dari kursus Diploma Tropical Medicine and Hygiene di Universitas Mahidol, [[Bangkok]], [[Thailand]] pada tahun 1973.<ref>[http://fk.ui.ac.id/?page=news.detail&id=90 "Profil Prof. Samsuridjal Djauzi"] ''Situs Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia''. Diakses 04-05-2013.</ref>
Dokter yang berdedikasi serta santun ini juga merupakan salah seorang pendiri Yayasan Pelita Ilmu, suatu yayasan yang bertujuan memberikan penyuluhan dan dukungan bagi orang-orang dengan penyakit [[HIV]]/[[AIDS]] ([[ODHA]]).▼
▲Dokter yang berdedikasi serta santun ini juga merupakan salah seorang pendiri Yayasan Pelita Ilmu, suatu yayasan yang bertujuan memberikan penyuluhan dan dukungan bagi orang-orang dengan penyakit [[HIV]]/[[AIDS]] (
Samsuridjal Djauzi dikenal sebagai dokter yang berdedikasi tinggi pada dunia kesehatan yang digelutinya. Hal itu tak terlepas dari pengalamannya pada usia 5 tahun, dimana ibunya mengalami kecelakaan, tertimpa pohon yang ditebang sehingga kepalanya luka. Karena jauhnya dokter ataupun bidan dari tempat mereka, akhirnya ibunya hanya diobati dengan ramuan dari daun-daunan. Selama ibunya sakit, Samsuridjal selalu hadir menunggui dan menghibur, sehingga menimbulkan keharuan pada sang ibu dan mendoakan supaya kelak dikemudian hari Samsuridjal bisa menjadi seorang dokter. Akhirnya setelah dewasa Samsuridjal-pun menjadi seorang dokter walaupun sebenarnya dari awal ia bercita-cita menjadi ustad dan guru yang bisa pergi kemana saja serta dihormati orang seperti ayahnya.▼
==
▲Samsuridjal Djauzi dikenal sebagai dokter yang berdedikasi tinggi pada dunia kesehatan yang digelutinya. Hal itu tak terlepas dari pengalamannya pada usia 5 tahun, dimana ibunya mengalami kecelakaan, tertimpa pohon yang ditebang sehingga kepalanya
*Fakultas Kedokteran [[Universitas Indonesia]] (FKUI) (1969)▼
*Diploma Tropical Medicine and Hygiene di Universitas Mahidol, Bangkok, Thailand (1973)▼
*Dan lain-lain▼
==
▲* Fakultas Kedokteran [[Universitas Indonesia]] (FKUI) (1969)
*Mendirikan Yayasan Pelita Ilmu (1989)▼
▲* Diploma Tropical Medicine and Hygiene di Universitas Mahidol, Bangkok, Thailand (1973)
*Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta (2001-2005)▼
*
▲* Dan lain-lain
*Anggota International AIDS Society (IAS)▼
*Dan lain-lain▼
== Kegiatan ==
▲* Mendirikan Yayasan Pelita Ilmu (1989)
▲* Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta (2001-2005)
* Ketua Persatuan Besar Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) (2001-2003)
▲* Anggota International AIDS Society (IAS)
▲* Dan lain-lain
== Rujukan ==
{{Reflist}}
==
* [http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/283-direktori/2265-samsuridjal-djauzi "Profil Samsuridjal Djauzi"]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
|