Perang Britania Raya-Zanzibar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k Bot: en:Anglo-Zanzibar War adalah artikel pilihan; kosmetik perubahan
Kenrick95 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
|image = [[Berkas:AngloZanzibarWar.jpg|300px|]]
|caption = ''Harem Sultan setelah pengeboman.''
|date = 09:.02–09:.40 [[Waktu Afrika Timur|EAT]] (06:.02–06:.40 [[Coordinated Universal Time|UTC]]), 27 Agustus 1896{{#tag:ref|Several durations are given by sources, including 38,<ref name="hernon403">{{Harvnb|Hernon|2003|p=403}}.</ref><ref>{{Harvnb|Haws|Hurst|1985|p=74}}.</ref> 40<ref>{{Harvnb|Cohen|Jacopetti|Prosperi|1966|p=137}}.</ref> and 45<ref>{{Harvnb|Gordon|2007|p=146}}.</ref> minutes, but the 38 minute duration is the most often quoted. The variation is due to confusion over what actually constitutes the start and end of a war. Some sources take the start of the war as the order to open fire at 09:00 and some with the start of actual firing at 09:02. The end of the war is usually put at 09:40 when the last shots were fired and the palace flag struck, but some sources place it at 09:45. The logbooks of the British ships also suffer from this with ''St George'' indicating that cease-fire was called and Khalid entered the German consulate at 09:35, ''Thrush'' at 09:40, ''Racoon'' at 09:41 and ''Philomel'' and ''Sparrow'' at 09:45.<ref>{{Harvnb|Patience|1994|pp=20&ndash;26}}.</ref>|name="duration"|group=nb}}
|place = [[Zanzibar Town]], [[Kesultanan Zanzibar]]
|casus =
Baris 22:
'''Perang Inggris-Zanzibar''' terjadi antara [[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia|Britania Raya]] dan [[Kesultanan Zanzibar]] pada tanggal 27 Agustus 1896. Konflik ini berlangsung selama 38 menit<ref group=nb name="duration"/> dan merupakan perang tersingkat sepanjang sejarah.<ref>{{citation|title= Guinness World Records 2008 |year=2007 |publisher= [[Guinness World Records]] |location= London |isbn= 978-1-904994-19-0 |page=118|author= Editor-in-chief, Craig Glenday}}.</ref> Penyebab perang adalah wafatnya [[Sultan]] [[Hamad bin Thuwaini of Zanzibar|Hamad bin Thuwaini]] yang pro-Britania pada tanggal 25 Agustus 1896 dan kenaikan [[Khalid bin Barghash dari Zanzibar|Sultan Khalid bin Barghash]]. Britania lebih suka [[Hamud bin Muhammed dari Zanzibar|Hamud bin Muhammed]] menjadi sultan, karena lebih berpihak pada kepentingan Britania Raya. Sesuai perjanjian yang ditandatangani tahun 1886, syarat [[naik tahta]] sultan adalah harus mendapatkan izin dari [[konsul (perwakilan)|konsul]] Britania, dan Khalid tidak memenuhi persyaratan ini. Britania menganggap hal ini sebagai ''[[casus belli]]'' dan mengirimkan [[ultimatum]] ke Khalid agar pasukannya menyerah dan meninggalkan istana. Sebagai balasannya, Khalid mengumpulkan para penjaga istana dan mengurung diri di dalam istana.
 
Ultimatum tersebut berakhir pukul 09:.00 [[Waktu Afrika Timur]] (EAT) tanggal 27 Agustus, yang pada saat itu Britania sudah menyiapkan tiga [[kapal jelajah]], dua [[kapal senjata]], 150 [[Marinir Kerajaan|marinir]] dan pelaut, dan 900 tentara Zanzibar di pelabuhan. Kontingen AL Kerajaan dipimpin oleh [[Laksamana Muda]] [[Harry Rawson]], sementara tentara Zanzibar dipimpin oleh [[Brigadir Jenderal]] [[Lloyd Mathews]] dari Angkatan Darat Zanzibar. Sekitar 2.800 penduduk Zanzibar melindungi istana; kebanyakan direkrut dari warga sipil, serta penjaga istana dan sekian ratus pelayan dan budaknya. Pihak yang bertahan memiliki sejumlah artileri dan senjata mesin yang dipasang di depan istana agar terlihat oleh kapal-kapal Britania. Pengeboman yang dilancarkan pukul 09:02 menyebabkan istana terbakar dan merusak artilerinya. Manuver kecil terjadi di laut dan berhasil menenggelamkan satu [[pesiar kerajaan]] dan dua kapal kecil Zanzibar, dan sejumlah tembakan yang ditujukan pada tentara Zanzibar pro-Britania tidak efektif. Bendera di istana ditembak jatuh dan kebakaran padam pukul 09:40.
 
Pasukan sultan kehilangan 500 personilnya, sementara hanya satu pelaut Britania yang terluka. Sultan Khalid mendapatkan perlindungan di konsulat Jerman sebelum kabur ke [[Afrika Timur Jerman]] (di daratan [[Tanzania]]). Britania segera memasang Sultan Hamud di tampuk kekuasaan sebagai kepala [[pemerintahan boneka]]. Perang ini menandai akhir dari [[Kesultanan Zanzibar]] sebagai [[negara berdaulat]] dan mengawali masa-masa yang sangat dipengaruhi Britania Raya.