Matius 6:9: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
[[File:TissotLordsPrayer.JPG|right|thumb|250px|Lukisan [[James Tissot]]: ''The Lord's Prayer'' (1886-1896)]]
=== Berdoalah ===
Ayat ini memuat contoh suatu doa yang diajarkan oleh [[Yesus]] [[Kristus]]. Dengan contoh doa ini, Kristus menunjukkan apa saja yang harus menjadi pokok doa orang Kristen. Ada enam permohonan dalam doa itu: tiga yang pertama berkaitan dengan kekudusan dan kehendak Allah; tiga sisanya berkaitan dengan kebutuhan orang beriman sehari-hari. Singkatnya doa ini tidak berarti bahwa orang beriman harus berdoa secara singkat saja mengenai kebutuhannya. Kristus kadang-kadang berdoa sepanjang malam (
Doa melibatkan penyembahan kepada Bapa sorgawi.
* 1) Sebagai Bapa, Allah mengasihi kita, memperdulikan kita, dan dengan gembira menyambut persekutuan dan keakraban dengan kita; melalui Kristus kita dapat menghampiri Dia pada setiap saat untuk menyembah Dia dan membawa persoalan kita kepada-Nya (
* 2) Allah sebagai Bapa tidak berarti bahwa Dia seperti seorang Bapa manusiawi yang membiarkan anak-anak-Nya berbuat salah atau yang tidak mendisiplinkan mereka dengan benar. Allah adalah Bapa yang kudus yang harus menentang dosa. Allah tidak akan membiarkan dosa sekalipun di dalam diri mereka yang menyebut-Nya Bapa. Nama-Nya harus "dikuduskan".
* 3) Sebagai Bapa sorgawi, Ia dapat memberi berkat dan juga dapat menghukum, menahan atau memberi, bertindak dengan adil atau dengan murah hati. Cara Allah menanggapi kita sebagai anak-anak-Nya tergantung pada iman dan ketaatan kita kepada-Nya.<ref name=fulllife/>
Ayat ini dibuka dengan instruksi untuk berdoa dengan cara yang diberikan dalam kalimat-kalimat selanjutnya. Jelaslah bahwa doa ini bukan yang dinaikkan oleh Yesus sendiri, melainkan untuk diucapkan oleh para pengikut-Nya. Ini penting bagi [[teologi Kristen]] karena doa ini memuat permohonan pengampunan dosa, padahal Yesus dianggap tidak pernah berdosa. Tingkat kespesifikan instruksi Yesus ini menjadi hal yang diperdebatkan. Doa Bapa Kami telah diulangi kata demi kata banyak kali di seluruh dunia dalam berbagai bahasa, tetapi sejumlah sarjana percaya bahwa Yesus di sini hanya memberikan suatu tuntunan umum mengenai isi doa, bukannya suatu doa khusus. Bagian [[Alkitab]] [[Perjanjian Baru]] memuat doa-doa lain, termasuk yang mirip di [[Injil Lukas]], mengindikasikan bahwa penggunaan kata-kata yang berbeda dapat diterima. [[Perjanjian Baru]] juga mencatat bahwa murid-murid Yesus berdoa dalam beberapa peristiwa, tetapi tidak pernah disebutkan menaikkan doa ini.<ref name=france/>
== Bapa kami ==
Kata ganti orang yang terdapat dalam bahasa Yunani aslinya, yaitu kata keempat pada ayat ini, ὑμεῖς {{Strong|hymeis|4771}} (="kalian"), dan kata keenam, ἡμῶν {{Strong|hēmōn|1473}} (="kami"), semuanya bersifat jamak/plural, sehingga France berpendapat hal itu mengindikasikan bahwa doa ini rupanya dimaksudkan untuk ibadah bersama (komunal), bukan untuk pengulangan pribadi. [[Perjanjian Baru]] juga menyatakan jelas bahwa istilah "''Bapa''" adalah suatu gelar yang dipakai para murid untuk menyebut Allah. Hanya mereka yang sudah ditebus sebaiknya menggunakan sebutan itu, dan karenanya doa ini hanya untuk mereka yang sudah menjadi Kristen.<ref name=france>France, R.T. ''The Gospel According to Matthew: an Introduction and Commentary.'' Leicester: Inter-Varsity, 1985.</ref>
Kata yang digunakan dalam Injil Matius di sini mencerminkan karya tulisan orang Yahudi pada zaman itu. Injil Lukas mencatat doa yang mirip pada [[Lukas 11| Lukas 11:2-4]] dengan lebih radikal hanya menyebut ''Bapa'', bukannya ''Bapa kami'', suatu pemakaian yang tidak pernah ditemui dalam sastra Yahudi pada zaman tersebut. Istilah ''Bapa kami'' dalam Injil Matius membuat hubungan ini agak jauh, dan lebih dapat diterima dalam lingkungan orang Yahudi yang peka atas hubungan manusia dan Allah. Kata yang diterjemahkan sebagai "Bapa" ini dalam bahasa Ibrani adalah "''abba''". Panggilan ini merupakan istilah informal yang digunakan oleh anak-anak kecil untuk memanggil ayah mereka. Namun, juga istilah yang kadang dipakai oleh anak-anak yang sudah dewasa, dan sebagai istilah umum untuk menyebut seorang laki-laki tua yang dihormati di masyarakat. Boring menulis bahwa kata ''papa'' merupakan terjemahan yang lebih harfiah, dan lebih dekat kepada makna aslinya.<ref>Boring, Eugene "Gospel of Matthew." ''The New Interpreter's Bible, volume 8'' Abingdon, 1995 pg. 203</ref>
=== Dikuduskanlah Nama-Mu ===
Frasa "Dikuduskanlah Nama-Mu" mirip dengan bagian dari doa di [[sinagoga]] yang dikenal sebagai [[Qaddish]]. Kata bahasa Yunani untuk ''dikuduskanlah'', yaitu προσεύχεσθε {{Strong|proseukhesthe|4336}}, jarang dipakai, dan sebagaimana istilah bahasa Inggris kunonya ("''hallowed''"), istilah ini hanya dijumpai dalam konteks [[Alkitab]]. Mengandung makna untuk menghormati atau menyanjung, tetapi juga untuk menyembah dan memuliakan. Dalam [[Yudaisme]], nama [[Allah]] dipandang sangat penting, dan penghormatan nama ini merupakan hal sentral dalam penyembahan. [[:en:William Hendriksen|Hendriksen]] mencatat bahwa pada zaman itu nama-nama bukan sekedar label, melainkan dipandang sebagai cerminan sebenarnya dari hakekat suatu obyek. Jadi menghormati nama Allah setara dengan menghormati Allah. Satu pandangan menyatakan bahwa permohonan ini merujuk kepada kepatuhan akan Allah dan akan perintah-perintah-Nya.<ref>[[William Hendriksen|Hendriksen, William]]. ''The Gospel of Matthew.'' Edinburgh: Banner of Truth Trust, 1976</ref> Green berpendapat bahwa mengkuduskan nama Allah dengan sengaja merupakan yang pertama di antara tiga permohonan dalam doa ini, dengan tujuan mengakui keutamaan Allah di atas segala hal.
Hal yang paling perlu diperhatikan di dalam doa dan kehidupan orang percaya ialah pengudusan nama Allah. Adalah hal yang sangat penting bahwa Allah sendiri dihormati, dimuliakan, dan ditinggikan (bandingkan Mazmur 34:4). Di dalam doa dan kehidupan sehari-hari kita harus sangat memperhatikan nama baik Allah, gereja-Nya, Injil-Nya, dan kerajaan-Nya. Melakukan sesuatu yang mencemarkan nama baik Tuhan merupakan dosa yang sangat hebat sehingga mempermalukan Allah.<ref name=fulllife/>▼
▲Hal yang paling perlu diperhatikan di dalam doa dan kehidupan orang percaya ialah pengudusan nama Allah. Adalah hal yang sangat penting bahwa Allah sendiri dihormati, dimuliakan, dan ditinggikan (bandingkan {{Alkitab|Mazmur 34:4}}). Di dalam doa dan kehidupan sehari-hari kita harus sangat memperhatikan nama baik Allah, gereja-Nya, Injil-Nya, dan kerajaan-Nya. Melakukan sesuatu yang mencemarkan nama baik Tuhan merupakan dosa yang sangat hebat sehingga mempermalukan Allah.<ref name=fulllife/>
''Dikuduskanlah'', dalam bahasa Yunani aslinya, dinyatakan dalam bentuk pasif dan waktu mendatang (''passive voice'' and ''future tense''), yang menjadikannya kurang jelas bagaimana pengkudusan ini akan terjadi. Suatu tafsiran menyatakan bahwa ini merupakan panggilan bagi semua orang percaya untuk menghormati nama Allah. Bagi mereka yang memandang doa ini terutama bersifat eskatologis, doa tersebut sebenarnya merujuk kepada akhir zaman ketika kuasa Allah akan menjamin nama-Nya akan dihormati di seluruh semesta, dan permohonan ini sebenarnya bukan ditujukan untuk saat sekarang.<ref>Luz, Ulrich. ''Matthew 1-7: A Commentary.'' trans. Wilhlem C. Linss. Minneapolis: Augsburg Fortess, 1989.</ref>
== Bahasa Kuno ==
[[File:Meister des Lehrbuchs Kaiser Maximilians I. 001.jpg|250px|right|thumb|
=== Bahasa Yunani ===
[[Textus Receptus]]/[[Novum Testamentum Graece]]
|