Indon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menggantikan referensi mati dengan pautan baru |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8:
[[Maggie mie Malaysia]] menggunaan kata ''Indon'' pada produk mi instan mereka dan hal ini menuai protes dari KBRI di Kuala Lumpur. Menurut hasil survei Nestle (Malaysia), kata "indon" sangat populer serta merupakan sesuatu yang positif dan potensial bagi pemasaran kepada generasi muda berusia 15-24 tahun dan 25-29 tahun. <ref>[http://internasional.kompas.com/read/2009/02/10/1448298/Mi.Instan.Indon.Menuai.Protes Mi Instan Indon Menuai Protes.]</ref>, <ref>[http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/10/1448298/mi.instan.indon.menuai.protes Mi Instan Indon Menuai Protes] </ref>
Pada tahun 2013, muncul gerakan pendefinisian kembali ''Indon'' sebagai perbuatan bangsa Indonesia yang berkonotasi negatif. Gerakan ini berawal dari keprihatinan cendekia [[Indonesia]] atas definisi liar ''Indon'' yang berkembang. Dalam gerakan ini mereka mendefinisikan bangsa [[Indonesia]] kedalam dua kelas sosial yaitu Indonesia dan Indon. Sebutan [[Indonesia]]digunakan untuk menggambarkan kesuksesan, keberhasilan, dan sifat-sifat positif bangsa [[Indonesia]]. Sebutan Indon digunakan untuk menggambarkan perbuatan-perbuatan negatif individu bangsa [[Indonesia]], seperti korupsi, birokrat kotor, penipu dan lain sebagainya.
== Referensi ==
|