Asmara Moerni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
What a joke (bicara | kontrib)
→‎Alur: Borneo → Kalimantan
Baris 30:
 
==Alur==
Setelah empat tahun kerja tetap di [[Singkawang]], BorneoKalimantan, Dr. Pardi ([[Adnan Kapau Gani]]) pulang ke [[Jawa]] untuk membuka praktik. Sebelumnya, ia mengunjungi Cigading untuk menjenguk keluarganya dan memberikan oleh-oleh. Setibanya di sana, ia terkejut melihat pembantu keluarganya, Tati (Djoewariah), yang pernah menjadi teman masa kecilnya, tumbuh menjadi wanita yang dewasa dan jelita. Ia diam-diam mulai perhatian kepada Tati tanpa memberitahu alasannya. Setelah ibu Pardi menyuruhnya untuk segera menikah, ia menolak semua usulan calon istrinya. Pardi mengatakan bahwa ia sudah memikirkan seseorang, karena ia sadar ibunya tidak akan mengakui pernikahan antarkelas dengan si pembantu tadi.
 
Tunangan Tati, Amir (S. Joesoef), cemburu dengan semua perhatian yang didapatkan Tati sehingga Tati tidak bisa meluangkan waktu untuknya. Ia berencana meninggalkan Cigading untuk mencari kerja di Batavia (sekarang [[Jakarta]]). Tati bergabung dengannya setelah mengetahui rencananya. Tati tinggal di rumah bibinya dan menjadi buruh cuci sambil belajar mengendarai [[becak]] dengan seorang pria setempat. Mereka sama-sama menabung untuk pernikahannya. Tanpa sepengetahuan mereka, Pardi mempersingkat kunjungannya di Cigading karena hendak pindah ke Batavia untuk mencari kerja dan menemukan Tati.