Semut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 180.247.234.182) dan mengembalikan revisi 7632330 oleh Xqbot
Baris 86:
 
== Semut dalam kebudayaan manusia ==
===== Islam =====
Umat [[muslim]] diperintahkan untuk tidak membunuh semut, berdasarkan [[hadits]] riwayat [[Abu Hurairah]] Muhammad bersabda bahwa, "Ada seekor semut pernah menggigit salah seorang [[nabi]]. Nabi tersebut lalu memerintahkan umatnya untuk mendatangi sarang semut kemudian membakarnya. Tetapi kemudian [[Allah]] menurunkan wahyu kepadanya, "Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih."<ref>Hadits shahih [[Imam Muslim]] No.4157.</ref>
 
===== Kristen =====
Dalam kitab suci Kristen (Alkitab) khususnya dalam bagian Perjanjian Lama yaitu Kitab Amsal 6:6-11, umat Kristen diajarkan untuk mencontohi teladan serangga kecil ini. Baik dalam etos kerjanya maupun dalam ketaatan kepada pemimpin, ketekunannya dalam menghadapi rintangan, kepekaan terhadap sekitarnya serta kebersamaan hidup dalam koloninya.Ini adalah hal yang baik bukan saja bagi pengentasan kemiskinan, tetapi juga dalam relasi dan budaya gotong royong yang mulai lenyap ditelan sikap individualis yang pesat merambah.
 
Kutipan Amsal 6:6-11,"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makananannya pada waktu panen. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring"- maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang tak bersenjata."
= Semut dalam kebudayaan manusia ==
===== Islam =====
Umat [[muslim]] diperintahkan untuk tidak membunuh semut, berdasarkan [[hadits]] riwayat [[Abu Hurairah]] Muhammad bersabda bahwa, "Ada seekor semut pernah menggigit salah seorang [[nabi]]. Nabi tersebut lalu memerintahkan umatnya untuk mendatangi sarang semut kemudian membakarnya. Tetapi kemudian [[Allah]] menurunkan wahyu kepadanya, "Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih."<ref>Hadits shahih [[Imam Muslim]] No.4157.</ref>