Teknologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmadi88 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Baris 1:
[[Berkas:Astronaut-EVA.jpg|jempol|kanan|'''Pada pertengahan abad ke-20, manusia telah mencapai kecukupan teknologi untuk kali pertama meninggalkan atmosfer Bumi dan [[penjelajahan angkasa|menjelajahi ruang angkasa]].''']]
'''Teknologi'''Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup [[manusia]].''''''
 
'''Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan [[prasejarah]] tentang kemampuan mengendalikan [[api]] telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan [[roda]] telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya [[mesin cetak]], [[telepon]], dan [[Internet]], telah memperkecil hambatan fisik terhadap [[komunikasi]] dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan [[senjata]] penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari [[pentungan]] sampai [[senjata nuklir]].'''
 
== '''Definisi dan penggunaan''' ==
Teknologi telah memengaruhi [[masyarakat]] dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki [[ekonomi]] (termasuk [[globalisasi ekonomi|ekonomi global]] masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya [[kelas sosial|kaum]] [[waktu luang|senggang]]. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut [[pencemaran|pencemar]], dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak [[Bumi]] dan [[lingkungan hidup|lingkungannya]]. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi [[nilai]] suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang [[penggunaan energi efisien|efisiensi]] dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
[[Berkas:Handtiegelpresse von 1811.jpg|thumb|left|upright|'''Penciptaan [[mesin cetak]] telah memungkinkan para [[ilmuwan]] dan [[politisi]] mengomunikasikan gagasan-gagasan mereka secara lebih mudah, kunci pembuka bagi [[Abad Pencerahan]]; sebuah contoh teknologi sebagai kekuatan budaya.''']]
'''Penggunaan istilah 'teknologi' ([[bahasa Inggris]]: ''technology'') telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni terapan.<ref name="Crabb">For ex., [[George Crabb (penulis)|George Crabb]], [http://www.archive.org/stream/universaltechno01crabgoog#page/n525 ''Universal Technological Dictionary, or Familiar Explanation of the Terms Used in All Arts and Sciences, Containing Definitions Drawn From the Original Writers''], (London: Baldwin, Cradock and Joy, 1823), s.v. "technology."</ref> Istilah ini seringkali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di [[Institut Teknologi Massachusetts]] (didirikan pada tahun 1861).<ref name="Stratton">Julius Adams Stratton and Loretta H. Mannix, Mind and Hand: The Birth of MIT (Cambridge: MIT Press, 2005), 190-92. ISBN 0-262-19524-0.</ref> Istilah ''technology'' mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya [[Revolusi Industri Kedua]]. Pengertian ''technology'' berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh [[Thorstein Veblen]], menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, [[:de:Technik|Technik]], menjadi ''technology''. Dalam [[bahasa Jerman]] dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara ''Technik'' dan ''Technologie'' yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai ''technology''. Pada dasawarsa 1930-an, ''technology'' tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri.<ref name="Schatzberg">Eric Schatzberg, [http://muse.jhu.edu/journals/technology_and_culture/v047/47.3schatzberg.html "''Technik'' Comes to America: Changing Meanings of ''Technology'' Before 1930,"] ''Technology and Culture'' 47 (July 2006): 486-512.</ref> Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa ''technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them'' ("teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu").<ref name="Bain">Read Bain, [http://www.jstor.org/stable/2084365 "Technology and State Government,"] American Sociological Review 2 (December 1937): 860.</ref> Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini.<ref name="MacKenzie">Donald A. MacKenzie and Judy Wajcman, "Introductory Essay" in ''The Social Shaping of Technology'', 2nd ed. (Buckingham, England : Open University Press, 1999) ISBN 0-335-19913-5.</ref> Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, ''technique'', untuk memperluas makna ''technology'' ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya [[Michel Foucault|Foucault]] tentang ''techniques de soi'', yang diterjemahkan sebagai ''technologies of the self'' atau ''teknologi diri''.'''
 
'''Kamus-kamus dan para sarjana telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus [[Merriam-Webster]] memberikan definisi "technology" sebagai ''the practical application of knowledge especially in a particular area'' (terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan ''a capability given by the practical application of knowledge'' (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis pengetahuan).<ref name="mwdict" /> [[Ursula Franklin]], dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni ''practice, the way we do things around here'' (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini).<ref>{{cite web | url=http://www.anansi.ca/titles.cfm?series_id=4&pub_id=58 | title=Real World of Technology | accessdate=2007-02-13 | author=Franklin, Ursula | publisher=[[House of Anansi Press]]}}</ref> Istilah ini seringkali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk [[teknologi tinggi]] atau sekadar [[elektronik konsumen]], bukannya teknologi secara keseluruhan.<ref>{{cite web | url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/technology/default.stm | title=Technology news | accessdate=2006-02-17 | publisher=[[BBC News]]}}</ref> [[Bernard Stiegler]], dalam ''[[Technics and Time, 1]]'', mendefinisikan ''technology'' dalam dua cara: sebagai ''the pursuit of life by means other than life'' (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai ''organized inorganic matter'' (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).<ref>{{cite book | last=Stiegler |first=Bernard | title=[[Technics and Time, 1: The Fault of Epimetheus]] | year=1998 |publisher=[[Stanford University Press]] | isbn=0-8047-3041-3 | pages=17, 82}} Stiegler lebih terkemudian menyatakan bahwa ''biotechnology'' ([[bioteknologi]]) tidak lagi dapat didefinisikan sebagai ''"organized inorganic matter", given that it is, rather, "the reorganization of the organic"'' ('zat-zat anorganik yang tersusun rapi', melainkan 'penyusunan kembali zat-zat organik'). {{cite book | last=Stiegler |first=Bernard | title=L'avenir du passé: Modernité de l'archéologie | year=2008 |publisher=La Découverte | isbn=2-7071-5495-4 | page=23}}</ref>'''
bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan dan mengucilkan manusia; penyokong paham-paham seperti [[transhumanisme]] dan [[tekno-progresivisme]] memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa [[primata]] lainnya dan komunitas [[lumba-lumba]] tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.
== Definisi dan penggunaan ==
[[Berkas:Handtiegelpresse von 1811.jpg|thumb|left|upright|Penciptaan [[mesin cetak]] telah memungkinkan para [[ilmuwan]] dan [[politisi]] mengomunikasikan gagasan-gagasan mereka secara lebih mudah, kunci pembuka bagi [[Abad Pencerahan]]; sebuah contoh teknologi sebagai kekuatan budaya.]]
Penggunaan istilah 'teknologi' ([[bahasa Inggris]]: ''technology'') telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni terapan.<ref name="Crabb">For ex., [[George Crabb (penulis)|George Crabb]], [http://www.archive.org/stream/universaltechno01crabgoog#page/n525 ''Universal Technological Dictionary, or Familiar Explanation of the Terms Used in All Arts and Sciences, Containing Definitions Drawn From the Original Writers''], (London: Baldwin, Cradock and Joy, 1823), s.v. "technology."</ref> Istilah ini seringkali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di [[Institut Teknologi Massachusetts]] (didirikan pada tahun 1861).<ref name="Stratton">Julius Adams Stratton and Loretta H. Mannix, Mind and Hand: The Birth of MIT (Cambridge: MIT Press, 2005), 190-92. ISBN 0-262-19524-0.</ref> Istilah ''technology'' mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya [[Revolusi Industri Kedua]]. Pengertian ''technology'' berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh [[Thorstein Veblen]], menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, [[:de:Technik|Technik]], menjadi ''technology''. Dalam [[bahasa Jerman]] dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara ''Technik'' dan ''Technologie'' yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai ''technology''. Pada dasawarsa 1930-an, ''technology'' tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri.<ref name="Schatzberg">Eric Schatzberg, [http://muse.jhu.edu/journals/technology_and_culture/v047/47.3schatzberg.html "''Technik'' Comes to America: Changing Meanings of ''Technology'' Before 1930,"] ''Technology and Culture'' 47 (July 2006): 486-512.</ref> Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa ''technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them'' ("teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu").<ref name="Bain">Read Bain, [http://www.jstor.org/stable/2084365 "Technology and State Government,"] American Sociological Review 2 (December 1937): 860.</ref> Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini.<ref name="MacKenzie">Donald A. MacKenzie and Judy Wajcman, "Introductory Essay" in ''The Social Shaping of Technology'', 2nd ed. (Buckingham, England : Open University Press, 1999) ISBN 0-335-19913-5.</ref> Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, ''technique'', untuk memperluas makna ''technology'' ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya [[Michel Foucault|Foucault]] tentang ''techniques de soi'', yang diterjemahkan sebagai ''technologies of the self'' atau ''teknologi diri''.
 
'''Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti [[linggis]] atau [[sendok]] kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti [[stasiun luar angkasa]] atau [[pemercepat partikel]]. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti [[perangkat lunak]] dan [[proses bisnis|metode bisnis]], juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.<ref>{{cite web | url=http://www.nsf.gov/statistics/seind02/c6/c6s5.htm | work=Science and Engineering Indicators 2002 | title=Industry, Technology and the Global Marketplace: International Patenting Trends in Two New Technology Areas | accessdate=2007-05-07 | publisher=[[National Science Foundation]]}}</ref>'''
Kamus-kamus dan para sarjana telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus [[Merriam-Webster]] memberikan definisi "technology" sebagai ''the practical application of knowledge especially in a particular area'' (terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan ''a capability given by the practical application of knowledge'' (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis pengetahuan).<ref name="mwdict" /> [[Ursula Franklin]], dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni ''practice, the way we do things around here'' (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini).<ref>{{cite web | url=http://www.anansi.ca/titles.cfm?series_id=4&pub_id=58 | title=Real World of Technology | accessdate=2007-02-13 | author=Franklin, Ursula | publisher=[[House of Anansi Press]]}}</ref> Istilah ini seringkali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk [[teknologi tinggi]] atau sekadar [[elektronik konsumen]], bukannya teknologi secara keseluruhan.<ref>{{cite web | url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/technology/default.stm | title=Technology news | accessdate=2006-02-17 | publisher=[[BBC News]]}}</ref> [[Bernard Stiegler]], dalam ''[[Technics and Time, 1]]'', mendefinisikan ''technology'' dalam dua cara: sebagai ''the pursuit of life by means other than life'' (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai ''organized inorganic matter'' (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).<ref>{{cite book | last=Stiegler |first=Bernard | title=[[Technics and Time, 1: The Fault of Epimetheus]] | year=1998 |publisher=[[Stanford University Press]] | isbn=0-8047-3041-3 | pages=17, 82}} Stiegler lebih terkemudian menyatakan bahwa ''biotechnology'' ([[bioteknologi]]) tidak lagi dapat didefinisikan sebagai ''"organized inorganic matter", given that it is, rather, "the reorganization of the organic"'' ('zat-zat anorganik yang tersusun rapi', melainkan 'penyusunan kembali zat-zat organik'). {{cite book | last=Stiegler |first=Bernard | title=L'avenir du passé: Modernité de l'archéologie | year=2008 |publisher=La Découverte | isbn=2-7071-5495-4 | page=23}}</ref>
 
'''Kata "teknologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.'''
Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti [[linggis]] atau [[sendok]] kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti [[stasiun luar angkasa]] atau [[pemercepat partikel]]. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti [[perangkat lunak]] dan [[proses bisnis|metode bisnis]], juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.<ref>{{cite web | url=http://www.nsf.gov/statistics/seind02/c6/c6s5.htm | work=Science and Engineering Indicators 2002 | title=Industry, Technology and the Global Marketplace: International Patenting Trends in Two New Technology Areas | accessdate=2007-05-07 | publisher=[[National Science Foundation]]}}</ref>
 
== '''Ilmu, rekayasa, dan teknologi''' ==
Kata "teknologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.
'''Perbedaan antara [[ilmu]], [[rekayasa]], dan teknologi tidaklah selalu jelas. Ilmu adalah penyelidikan [[penalaran|bernalar]] atau pengkajian [[fenomena]], ditujukan untuk menemukan prinsip-prinsip yang melekat di antara unsur-unsur dunia fenomenal dengan membekerjakan teknik-teknik [[formal]] seperti [[metode ilmiah]].<ref>{{cite web | url=http://dictionary.reference.com/browse/science | title=Science | accessdate=2007-02-17 | publisher=[[Dictionary.com]]}}</ref> Teknologi tidak mesti hasil ilmu semata-mata, oleh karena teknologi harus memenuhi persyaratan seperti [[utilitas]], [[kebergunaan]], dan [[keselamatan]].'''
 
'''Rekayasa adalah proses berorientasi tujuan dari perancangan dan pembuatan peralatan dan sistem untuk mengeksploitasi fenomena alam dalam konteks praktis bagi manusia, seringkali (tetapi tidak selalu) menggunakan hasil-hasil dan teknik-teknik dari ilmu. Pengembangan teknologi dapat dilukiskan pada banyak ranah pengetahuan, termasuk pengetahuan ilmiah, rekayasa, [[matematika]], [[linguistika]], dan [[sejarah]], guna mencapai suatu hasil yang praktis.'''
Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan.<ref>{{cite journal | last=Borgmann | first=Albert | authorlink=Albert Borgmann | year=2006 | title=Technology as a Cultural Force: For Alena and Griffin | journal=The Canadian Journal of Sociology | volume=31 | issue=3 | pages=351–360 | url=http://muse.jhu.edu/login?uri=/journals/canadian_journal_of_sociology/v031/31.3borgmann.html | format=fee required | accessdate=2007-02-16 | doi=10.1353/cjs.2006.0050}}</ref> Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi [[komunikasi]], yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya [[budaya]] [[dunia maya]] yang berbasis pada perkembangan [[Internet]] dan [[komputer]].<ref>{{cite web | url=http://macek.czechian.net/defining_cyberculture.htm | title=Defining Cyberculture | accessdate=2007-05-25 | author=Macek, Jakub}}</ref> Tidak semua teknologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah [[penindasan politik]] dan peperangan melalui alat seperti [[pistol]] atau [[bedil]]. Sebagai suatu kegiatan budaya, teknologi memangsa [[ilmu]] dan [[rekayasa]], yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.
 
'''Teknologi seringkali merupakan konsekuensi dari ilmu dan rekayasa — meskipun teknologi sebagai kegiatan manusia seringkali justru mendahului kedua-dua ranah tersebut. Misalnya, ilmu dapat mengkaji aliran [[elektron]] di dalam [[penghantar listrik]], dengan menggunakan peralatan dan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Pengetahuan yang baru ditemukan ini kemudian dapat digunakan oleh para insinyur dan teknisi untuk menciptakan peralatan dan mesin-mesin baru, seperti [[semikonduktor]], [[komputer]], dan bentuk-bentuk teknologi tingkat lanjut lainnya. Dalam cara pandang seperti ini, para ilmuwan dan rekayasawan kedua-duanya dapat dipandang sebagai "teknolog"; ketiga-tiga ranah ini seringkali dapat dipandang sebagai satu untuk tujuan penelitian dan referensi.<ref>{{cite web | url=http://www.intute.ac.uk/sciences/ | title=Intute: Science, Engineering and Technology | accessdate=2007-02-17 | publisher=[[Intute]]}}</ref>'''
== Ilmu, rekayasa, dan teknologi ==
Perbedaan antara [[ilmu]], [[rekayasa]], dan teknologi tidaklah selalu jelas. Ilmu adalah penyelidikan [[penalaran|bernalar]] atau pengkajian [[fenomena]], ditujukan untuk menemukan prinsip-prinsip yang melekat di antara unsur-unsur dunia fenomenal dengan membekerjakan teknik-teknik [[formal]] seperti [[metode ilmiah]].<ref>{{cite web | url=http://dictionary.reference.com/browse/science | title=Science | accessdate=2007-02-17 | publisher=[[Dictionary.com]]}}</ref> Teknologi tidak mesti hasil ilmu semata-mata, oleh karena teknologi harus memenuhi persyaratan seperti [[utilitas]], [[kebergunaan]], dan [[keselamatan]].
 
'''Hubungan pasti antara ilmu dan teknologi secara khusus telah diperdebatkan oleh para ilmuwan, sejarawan, dan pembuat kebijakan pada penghujung abad ke-20, sebagiannya karena debat dapat mengabarkan pembiayaan ilmu dasar dan ilmu terapan. Dalam kebangkitan setelah [[Perang Dunia II]], misalnya, di Amerika Serikat terdapat anggapan yang meluas bahwa teknologi hanyalah "ilmu terapan" dan untuk mendanai ilmu dasar adalah dengan cara menuai hasil-hasil teknologi pada waktunya. Artikulasi filsafat ini dapat ditemukan secara eksplisit di dalam risalah yang ditulis [[Vannevar Bush]] mengenai kebijakan ilmu pascaperang, ''Science—The Endless Frontier'': "Produk-baru, industri baru, dan lebih banyak lapangan kerja memerlukan tambahan pengetahuan sinambung akan hukum-hukum alam... Pengetahuan baru yang esensial ini dapat diperoleh hanya melalui penelitian ilmiah dasar." Tetapi, pada akhir dasawarsa 1960-an, pandangan ini muncul dilatarbelakangi oleh serangan langsung, memimpin ke arah berbagai inisiatif untuk mendanai ilmu untuk tujuan tertentu (inisiatif-inisiatif ini ditolak oleh komunitas ilmiah). Isu tersebut masih diperdebatkan—meskipun sebagian besar analis menolak model bahwa teknologi hanyalah hasil dari penelitian ilmiah.<ref>{{Cite journal |first=George |last=Wise |title=Science and Technology |journal=Osiris (2nd Series) |volume=1 |year=1985 |pages=229–246 |postscript=<!--None--> }}.</ref><ref>{{Cite book |first=David H. |last=Guston |title=Between politics and science: Assuring the integrity and productivity of research |location=New York |publisher=Cambridge University Press |year=2000 |isbn=0-521-65318-5 |postscript=<!--None--> }}.</ref>'''
Rekayasa adalah proses berorientasi tujuan dari perancangan dan pembuatan peralatan dan sistem untuk mengeksploitasi fenomena alam dalam konteks praktis bagi manusia, seringkali (tetapi tidak selalu) menggunakan hasil-hasil dan teknik-teknik dari ilmu. Pengembangan teknologi dapat dilukiskan pada banyak ranah pengetahuan, termasuk pengetahuan ilmiah, rekayasa, [[matematika]], [[linguistika]], dan [[sejarah]], guna mencapai suatu hasil yang praktis.
 
== '''ups salah... :p''' ==
Teknologi seringkali merupakan konsekuensi dari ilmu dan rekayasa — meskipun teknologi sebagai kegiatan manusia seringkali justru mendahului kedua-dua ranah tersebut. Misalnya, ilmu dapat mengkaji aliran [[elektron]] di dalam [[penghantar listrik]], dengan menggunakan peralatan dan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Pengetahuan yang baru ditemukan ini kemudian dapat digunakan oleh para insinyur dan teknisi untuk menciptakan peralatan dan mesin-mesin baru, seperti [[semikonduktor]], [[komputer]], dan bentuk-bentuk teknologi tingkat lanjut lainnya. Dalam cara pandang seperti ini, para ilmuwan dan rekayasawan kedua-duanya dapat dipandang sebagai "teknolog"; ketiga-tiga ranah ini seringkali dapat dipandang sebagai satu untuk tujuan penelitian dan referensi.<ref>{{cite web | url=http://www.intute.ac.uk/sciences/ | title=Intute: Science, Engineering and Technology | accessdate=2007-02-17 | publisher=[[Intute]]}}</ref>
'''Perkembangan teknologi berlangsung secara [[evolutif]].<ref name="Pilar Islam">Imam Sukardi, "Pilar Islam Bagi [[Pluralisme]] [[Modern]]", Tiga Serangkai, 2003, 9796684055, 9789796684052.</ref> Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil [[kebudayaan]] telah nampak [[berorientasi]] menuju bidang teknologi.<ref name="Pilar Islam" />'''
 
'''Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode [[rasional]] yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni.<ref name="Pilar Islam" />
Hubungan pasti antara ilmu dan teknologi secara khusus telah diperdebatkan oleh para ilmuwan, sejarawan, dan pembuat kebijakan pada penghujung abad ke-20, sebagiannya karena debat dapat mengabarkan pembiayaan ilmu dasar dan ilmu terapan. Dalam kebangkitan setelah [[Perang Dunia II]], misalnya, di Amerika Serikat terdapat anggapan yang meluas bahwa teknologi hanyalah "ilmu terapan" dan untuk mendanai ilmu dasar adalah dengan cara menuai hasil-hasil teknologi pada waktunya. Artikulasi filsafat ini dapat ditemukan secara eksplisit di dalam risalah yang ditulis [[Vannevar Bush]] mengenai kebijakan ilmu pascaperang, ''Science—The Endless Frontier'': "Produk-baru, industri baru, dan lebih banyak lapangan kerja memerlukan tambahan pengetahuan sinambung akan hukum-hukum alam... Pengetahuan baru yang esensial ini dapat diperoleh hanya melalui penelitian ilmiah dasar." Tetapi, pada akhir dasawarsa 1960-an, pandangan ini muncul dilatarbelakangi oleh serangan langsung, memimpin ke arah berbagai inisiatif untuk mendanai ilmu untuk tujuan tertentu (inisiatif-inisiatif ini ditolak oleh komunitas ilmiah). Isu tersebut masih diperdebatkan—meskipun sebagian besar analis menolak model bahwa teknologi hanyalah hasil dari penelitian ilmiah.<ref>{{Cite journal |first=George |last=Wise |title=Science and Technology |journal=Osiris (2nd Series) |volume=1 |year=1985 |pages=229–246 |postscript=<!--None--> }}.</ref><ref>{{Cite book |first=David H. |last=Guston |title=Between politics and science: Assuring the integrity and productivity of research |location=New York |publisher=Cambridge University Press |year=2000 |isbn=0-521-65318-5 |postscript=<!--None--> }}.</ref>
Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul ''Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya [[Mesin]]'' (''Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical'').<ref name="Pilar Islam" />'''
 
== Sejarah'''Kemajuan''' ==
'''Tak dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari hingga yang sederhana, hingga yang menghebohkan dunia.'''
Perkembangan teknologi berlangsung secara [[evolutif]].<ref name="Pilar Islam">Imam Sukardi, "Pilar Islam Bagi [[Pluralisme]] [[Modern]]", Tiga Serangkai, 2003, 9796684055, 9789796684052.</ref> Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil [[kebudayaan]] telah nampak [[berorientasi]] menuju bidang teknologi.<ref name="Pilar Islam"/>
 
'''Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Salah satunya adalah seperti yang ada di Indonesia, yaitu fenomena mobil esemka yang diciptakan beberapa sekolah di Solo. Telah membuat inovasi mobil Nasional untuk Indonesia. Selain itu juga, ada di Sidoarjo yang memproduksi kapal laut untuk kebutuhan melaut.'''
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode [[rasional]] yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni.<ref name="Pilar Islam"/>
Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul ''Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya [[Mesin]]'' (''Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical'').<ref name="Pilar Islam"/>
 
'''Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan [[metode baru]] dalam menyelesaikan tugas-tugas [[tradisional]] seperti [[bercocok tanam]], membuat baju, atau membangun rumah.<ref name="Pembangunan Ekonomi">"Pembangunan Ekonomi, Edisi 9, Jilid 1", Erlangga, 9790158149, 9789790158146.</ref>'''
== Kemajuan ==
Tak dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari hingga yang sederhana, hingga yang menghebohkan dunia.
 
'''Ada tiga [[klasifikasi dasar]] dari kemajuan teknologi yaitu :<ref name="Pembangunan Ekonomi" />'''
Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Salah satunya adalah seperti yang ada di Indonesia, yaitu fenomena mobil esemka yang diciptakan beberapa sekolah di Solo. Telah membuat inovasi mobil Nasional untuk Indonesia. Selain itu juga, ada di Sidoarjo yang memproduksi kapal laut untuk kebutuhan melaut.
* '''Kemajuan teknologi yang bersifat [[netral]] ({{lang-en|neutral technological progress}}){{br}}Terjadi bila tingkat pengeluaran ''(output)'' lebih tinggi dicapai dengan [[kuantitas]] dan [[kombinasi]] faktor-faktor pemasukan ''(input)'' yang sama.'''
* '''Kemajuan teknologi yang [[hemat]] tenaga kerja ({{lang-en|labor-saving technological progress}}){{br}}Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.'''
* '''Kemajuan teknologi yang hemat modal ({{lang-en|capital-saving technological progress}}){{br}}Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.'''
 
'''Pengalaman di berbagai [[negara berkembang]] menunjukan bahwa adanya campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa [[peraturan pemerintah]] yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat [[arus teknologi]] asing ke negara-[[negara berkembang]].<ref name="Pemikiran Dan Permasalahan">Isei, "Pemikiran Dan Permasalahan Ekonomi Di Indonesia Dalam Setengah Abad Terakhir 4", Kanisius, 2005, 979211212X, 9789792112122.</ref>'''
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan [[metode baru]] dalam menyelesaikan tugas-tugas [[tradisional]] seperti [[bercocok tanam]], membuat baju, atau membangun rumah.<ref name="Pembangunan Ekonomi">"Pembangunan Ekonomi, Edisi 9, Jilid 1", Erlangga, 9790158149, 9789790158146.</ref>
 
'''Kemajuan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia jaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang kemajuan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi.'''
Ada tiga [[klasifikasi dasar]] dari kemajuan teknologi yaitu :<ref name="Pembangunan Ekonomi"/>
* Kemajuan teknologi yang bersifat [[netral]] ({{lang-en|neutral technological progress}}){{br}}Terjadi bila tingkat pengeluaran ''(output)'' lebih tinggi dicapai dengan [[kuantitas]] dan [[kombinasi]] faktor-faktor pemasukan ''(input)'' yang sama.
* Kemajuan teknologi yang [[hemat]] tenaga kerja ({{lang-en|labor-saving technological progress}}){{br}}Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
* Kemajuan teknologi yang hemat modal ({{lang-en|capital-saving technological progress}}){{br}}Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
 
'''Di lain pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman [[modal asing]] (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak [[investor asing]], karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.<ref name="Pemikiran Dan Permasalahan" />'''
Pengalaman di berbagai [[negara berkembang]] menunjukan bahwa adanya campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa [[peraturan pemerintah]] yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat [[arus teknologi]] asing ke negara-[[negara berkembang]].<ref name="Pemikiran Dan Permasalahan">Isei, "Pemikiran Dan Permasalahan Ekonomi Di Indonesia Dalam Setengah Abad Terakhir 4", Kanisius, 2005, 979211212X, 9789792112122.</ref>
 
'''Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan merata di setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer dan laptop, yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir dan yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.'''
Kemajuan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia jaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang kemajuan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi.
 
== '''Referensi''' ==
Di lain pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman [[modal asing]] (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak [[investor asing]], karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.<ref name="Pemikiran Dan Permasalahan"/>
 
Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan merata di setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer dan laptop, yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir dan yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== '''Pranala luar''' ==
* '''{{kamus|Teknologi}}'''
* [http://www.thegaptek.com '''The Gaptek''']
* '''{{id}} [http://tekonke.com/ Situs Teknologi Terbaru]'''
{{Portal teknologi}}
{{Teknologi}}