Kosmologi Hindu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
Dalam ajaran [[Hindu]], [[Purusa]] dan [[Prakerti]] merupakan dua unsur pokok yang terkandung dalam setiap materi di alam semesta. Purusa dan Prakerti merupakan unsur yang bersifat kekal, halus, dan tidak dapat dipisahkan. Purusa adalah unsur yang bersifat kejiwaan sedangkan Prakerti adalah unsur yang bersifat kebendaan atau material. Pada penciptaan alam semesta, Prakerti berevolusi menjadi Pancatanmatra yaitu lima benih yang belum berukuran. Pancatanmatra setelah melalui evolusi yang panjang akhirnya menjadi Pancamahabhuta, yakni lima unsur materi. Lima unsur materi ini kemudian membentuk anggota alam semesta, seperti misalnya [[matahari]], [[bumi]], [[bulan]], [[bintang|bintang-bintang]], [[planet|planet-planet]], dan lain-lain.
 
== Penciptaan alamAlam semestaSemesta ==
 
=== Dalam kitabKitab Weda ===
 
Dalam kitab ''[[Regweda]]'' terdapat nyanyian yang mengisahkan asal mula alam semesta. Nyanyian tersebut disebut ''Nasadiyasukta'' dan terdiri dari tujuh bait sebagai berikut:
Baris 32:
Menurut [[filsafat Hindu]] dalam ''[[Regweda]]'', elemen dasar dunia adalah ''Asat'' atau ketiadaan yang sama dengan ''Aditi'' yaitu ketidakterbatasan. Semua yang ada adalah ''Diti'' yaitu yang terikat. Ajaran dalam Regweda juga menyatakan bahwa alam semesta diciptakan oleh [[Brahman]] dari unsur yang sudah ada. [[Hiranyagharba]] atau "Janin Emas" muncul dari lautan yang memenuhi angkasa lalu dari dalamnya muncul [[Brahma]] yang membangun dunia yang masih kacau tanpa bentuk agar teratur rapi.
 
=== Dalam kitabKitab Purana dan Upanisad ===
 
Menurut kepercayaan [[Hindu]], alam semesta terbentuk secara bertahap dan ber[[evolusi]].
Baris 75:
Pancamahabhuta berbentuk ''Paramānu'', atau benih yang lebih halus daripada [[atom]]. Pada saat penciptaan, Pancamahabhuta bergerak dan mulai menyusun alam semesta dan mengisi kehampaan. Setiap planet dan benda langit tersusun dari kelima unsur tersebut, namun kadangkala ada salah satu unsur yang mendominasi. Unsur ''Teja'' mendominasi matahari, sedangkan bumi didominasi ''Pertiwi'' dan ''Apah''.
 
== StukturStruktur duniaAlam Semesta==
 
{| class="prettytable" align="center" width="100%"
|-
! Lapisan bumiAtas||Lapisan langitBawa
 
|-
||
| bgcolor=white| [[Berkas:Saptapatala.jpg|center|360px|Saptapatala]]|| bgcolor=white| [[Berkas:Saptaloka.jpg|center|275px|Saptaloka]]
|-
|
Keterangan:
# Atala
# Witala
# Sutala
# Talatala
# Mahatala
# Rasatala
# Patala
# Kala Geni Rudra (inti bumi)
||
Keterangan:
# Bhurloka
# Bhuwahloka
Baris 102 ⟶ 90:
# Tapaloka
# Satyaloka atau Brahmaloka
||
# Atala
# Witala
# Sutala
# Talatala
# Mahatala
# Rasatala
# Patala
|}
 
=== Lapisan bumiAtas Alam Semesta===
 
Menurut agama Hindu, [[langit]]bagian yangatas menyelimutialam bumisemesta terdiri dari tujuh lapisan. Tujuh lapisan tersebut dikenal dengan istilah Saptaloka (tujuh alam). Bhurloka adalah lapisan yang paling bawah atautempat lapisanbumi langit yang menyentuh bumiberada; Bhuwahloka adalah lapisan udaraalam di atasnya, antarayang langitdidiami danoleh para matahariraksasa; Swahloka atau Swargaloka atau surga adalah kediaman Dewapara dewa yang dipimpin oleh dewa [[Indra]]; MaharlokaMahaloka adalah kediaman [[Resi]] [[Bhrigu]]; Janaloka adalah kediaman paraSapta putera [[Brahma]]Resi; Tapaloka merupakan kediaman ras makhluk yang disebut Weragi; Satyaloka atau Brahmaloka merupakan kediaman penguasa satu alam semesta yakni dewa [[Brahma]].<ref name="alam"/>
Menurut [[agama Hindu]], [[bumi]] berbentuk bulat dengan inti yang sangat panas di dalamnya. Inti bumi tersebut merupakan neraka yang terpanas. Sebelum mencapai inti bumi, ada tujuh lapisan yang menyusun bumi. Tujuh lapisan itu disebut Saptapatala. Penghuni lapisan tersebut adalah makhluk supranatural dan naga. Saptapatala terdiri dari: Atala, Witala, Sutala, Talatala, Mahatala, Rasatala, Patala. Atala identik dengan Mahamaya; Witala dipimpin oleh manifestasi [[Siwa]] yang disebut Hatakeswara; Sutala dipimpin oleh raksasa [[Mahabali|Bali]]; Talatala dipimpin oleh Maya; Mahatala kediaman ular raksasa; Rasatala dihuni para [[Detya]] dan [[Danawa]]; Patala dipimpin oleh [[Basuki]], raja para naga.
 
=== Tujuh Hari dan Benda Semesta ===
Saptawara atau tujuh hari yang masing-masing memiliki benda semesta:
 
{| class=prettytable
|-
!No.
!Indonesia
!Inggris
!Surya-siddhanta
!Bali
!Benda Semesta
|-
||1.||Senin||Monday||Soma||Soma||Bulan
|-
||2.||Selasa||Tuesday||Angaraka||ANggara||Mars
|-
||3.||Rabu||Wednesday||Buddha||Buda||Merkurius
|-
||4.||Kamis||Thursday||Brhaspati||Wraspati||Jupiter
|-
||5.||Jumat||Friday||Sukra||Sukra||Venus
|-
||6.||Sabtu||Saturday||Saniscara||Saniscara||Saturnus
|-
||7.||Minggu||Sunday||Aditya||Radite||Saturnus
|}
 
Ketujuh benda angkasa tersebut berada di Bhurloka.<ref name="hari"/> Saptaloka bukan merupakan tujuh lapisan langit, sebab [[loka]] berarti alam dan di dalam satu [[loka]] terdapat banyak planet. Lapisan langit disebut Akasha ([[IAST]]: Ākāśa) yang berarti angkasa.
 
 
=== Lapisan langitBawah Alam Semesta===
 
Menurut [[agama Hindu]], [[bumi]] berbentuk bulat dengan inti yang sangat panas di dalamnya.bawah IntiBhurloka bumi tersebut merupakan neraka yang terpanas. Sebelum mencapai inti bumi, adaterdapat tujuh lapisan yangalam menyusunbawah bumi.yang Tujuhdihuni lapisan itu disebut Saptapatala. Penghuni lapisan tersebut adalaholeh makhluk supranaturaldengan danunsur nagakasar. Saptapatala terdiri dari: Atala, Witala, Sutala, Talatala, Mahatala, Rasatala, Patala. Atala identik dengan Mahamaya; Witala dipimpin oleh manifestasi [[Siwa]] yang disebut Hatakeswara; Sutala dipimpin oleh raksasa [[Mahabali|Bali]]; Talatala dipimpin oleh Maya; Mahatala kediaman ular raksasa; Rasatala dihuni para [[Detya]] dan [[Danawa]]; Patala dipimpin oleh [[Basuki]], raja para naga. Planet-planet ''naraka'' atau [[neraka]] berada di Patala. Dengan demikian satu alam semesta menurut Weda terdiri dari 14 lapisan alam.<ref name="alam"/>
 
=== Lapisan langit ===
 
Menurut agama Hindu, [[langit]] yang menyelimuti bumi terdiri dari tujuh lapisan. Tujuh lapisan tersebut dikenal dengan istilah Saptaloka. Bhurloka adalah lapisan yang paling bawah atau lapisan langit yang menyentuh bumi; Bhuwahloka adalah lapisan udara di atasnya, antara langit dan matahari; Swahloka atau Swargaloka adalah kediaman Dewa [[Indra]]; Maharloka adalah kediaman [[Resi]] [[Bhrigu]]; Janaloka adalah kediaman para putera [[Brahma]]; Tapaloka merupakan kediaman ras makhluk yang disebut Weragi; Satyaloka atau Brahmaloka merupakan kediaman [[Brahma]].
 
== UmurUsia alamAlam semestaSemesta ==
 
Dalam kitab-kitab suci Hindu disebutkan bahwa alam semesta diciptakan, dimusnahkan, dan dibuat ulang menurut suatu siklus yang berputar abadi. Siklus tersebut disebut [[Kalpa]] atau masa seribu [[Yuga]]. Satu Kalpa sama dengan 4.320.000.000 tahun bagi manusia sedangkan bagi [[Brahma]] satu Kalpa sama dengan satu hari. Dalam kosmologi Hindu, alam semesta berlangsung selama satu Kalpa dan setelah itu dihancurkan oleh unsur api atau air. Pada saat itu, Brahma istirahat selama satu malam, yang lamanya sepanjang satu hari baginya. Proses itu disebut Pralaya (Katalismik) dan berulang-ulang selama seratus tahun bagi Brahma (311 Triliun tahun bagi manusia) yang merupakan umur Brahma.
Baris 120 ⟶ 148:
Masa hidup Brahma dibagi setiap satu siklus Mahayuga. [[Yuga]] terdiri dari empat bagian, yang mana dalam setiap bagian merupakan zaman yang memiliki karakter berbeda-beda. Mahayuga memiliki 71 Divisi, dan setiap divisi merupakan 14 Manvantara (1000) tahun. Setiap Mahayuga berlangsung 4.320.000 tahun. Manwantara adalah siklus [[Manu (Hindu)|Manu]], leluhur manusia menurut kepercayaan Hindu.
 
<references>
 
<ref name="hari">http://narayanasmrti.com/2010/07/misteri-di-balik-nama-nama-hari/</ref>
{{Topik Hindu}}
<ref name="alam">Wikana, Ngurah Heka: "Loka", 2010:2</ref>
</references>
 
== Bacaan lebih lanjut ==
* ''Ajaran ketuhanan dan kosmologi dalam Veda'', oleh: Drs. I Gede Sura.
* Wikana, Ngurah Heka. 2010. ''Merekonstruksi Hindu, Merangkai Kembali Filsafat Weda yang Terdistorsi''. Yogyakarta: Narayana Smrti Press
* ''UpadeçaUpadesa''.
 
[[Kategori:Hindu]]
 
[[el:Κοσμολογία#Ινδουιστική Κοσμολογία]]
{{Topik Hindu}}