Syarif Harun dari Pelalawan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Shaid22 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Shaid22 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Penguasa Negeri Pelalawan}}{{Infobox royalty
| realm = Pelalawan
| name = Sultan Syarif Harun
Baris 21:
Dengan adanya masalah tersebut, Sultan bersama Orang Besar Kerajaan berupaya mencari jalan keluarnya, agar bisa menyelamatkan rakyatnya dari bencana itu. Akhirnya beberapa upaya telah mereka sepakati untuk menempuh jalan yaitu :
* Pada siang hari kaum pria dianjurkan agar meninggalkan kampungnya, pergi ke daerah kampung pedalaman (sekarang [[Kecamatan Bandar Petalangan]]) agar terhindar dari paksaan penjajah Jepang untuk jadi romusha.
* Rakyat yang mempunyai persediaan padi atau bahan makanan lainnya (sagu dsb.nya), supaya menyembunyikannya di hutan atau di tempat-{{Penguasa Negeri Pelalawan}}tempat lain yang sukar diketahui Jepang dan petugasnya.
* Anak-anak gadis, dianjurkan untuk menumpang kepada keluarganya yang tinggal di kampung-kampung, yang dianggap aman dari gangguan Jepang.
Beberapa upaya tersebut nampak berhasil, karena selama penjajahan Jepang, hampir tak ada rakyat Pelalawan yang menjadi romusha, gadis-gadisnya tak ada yang menjadi korban. Namun bahaya kelaparan tetap mengancam, karena rakyat sangat terbatas ruang geraknya untuk berusaha. Padi penduduk, terutama yang tinggal di pinggir [[sungai Kampar|Sungai Kampar]], terus dicabut dan diambil Jepang. Selain itu, banyak pula penduduk daerah lain yang mengungsi ke daerah ini untuk menumpang hidup.