Lakon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 19:
Lakon dalam pergelaran wayang kulit sering mengambil dari epos Ramayana dan Mahabarata,dan juga sumber serat-sert jawa yang ada misalnya Serat Arjunasasrabahu, Dewa Ruci dan ceritera carangan / karangan lainnya. Lakon sendiri dibedakan menjadi beberapa macam yakni lakon baku dan lakon carangan. Lakon baku yang bersumber dari pakem/ buku-buku pedalangan tententu, sedangkan lakon carangan lebih merujuk kepada lakon-lakon yang diciptakan oleh para Dalang senior untuk memenuhi kebutuhan penanggap wayang ataupun penguasa (pemerintah) di masanya.
 
Lakon menurut jenisnya terdiri dari beberapa macam diantarannya; lakon lahiran, lakon raben, lakon Gugur, dan lakon wahyu. Lakon lahiran biasanya mengisahkan tentang lahirnya seorang tokoh dalam pewayangan, sebagai contoh lahirnya Dasamuka, lahirnya wisanggeni, lahirnya Gatutkaca dsb. Sedangkan lakon Raben biasanya mengisahkan tentang seorang kesatriya yang menyunting seorang putri untuk dijadikan istrinya. Lakon Rben yang paling terkenal adalah Rabine Premadi. Sedangkan Lakon Gugur biasanya menveriterakan wafatnya seorang tokoh wayang, misalnya Salyo Gugur, Bismo Gugur, Duryudana Gugur, dan sebagainnya. Sedangkan lakon wahyu menceriterakan mengenai keberuntungan seorang kesatriya yang mendapatkan anugerah dari dewata karena kesucian hatinya dalam memaknai setiap cita-citanya. Lakon wahyu yang paling terkenal yakni Wahyu Makutharama. Lakon wahyu ini sangat banyak dan tergolong paling disuaki masyarakat penggap wayang. Karena sifatnya yang ringan, banyak humor, berpetuah, dan ramai dalam sajian, serta diyakini akan membawa berkah kebaikan pada penanggap pasca menngadakanmengadakan pergelaran wayang.