Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k perbaikan kata |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
''"(Yaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh suatu kesusahan, mereka berkata: Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali."''
Bacaan tersebut dikenal dengan sebutan bacaan '''
Umat Islam mempercayai bahwa Allah adalah Esa yang memberikan dan Dia jugalah yang mengambil, Dia menguji umat manusia. Oleh karenanya, umat Islam menyerahkan diri kepada Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan atas segala yang mereka terima. Pada masa yang sama, mereka bersabar dan menyebut ungkapan ini saat menerima cobaan atau musibah. Kemudian dalam syariat Islam, jika seorang Muslim ditimpa musibah, kemudia ia bersabar dan mengucapkan kalimat istirja' maka [[Allah]] akan memberikan pahala.<ref>Diriwayatkan dari ‘Ali bin Al Husain, dari kakeknya rasulullah {{saw}}, ia bersabda,
ما من مسلم يصاب بمصيبة فيتذكرها وإن تقادم عهدها فيحدث لها استرجاعا إلا أعطاه الله من الأجر مثل يوم أصيب بها
“Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah, lalu ia mengenangnya dan mengucapkan kalimat istirja’ (''innalillahi wa inna ilaihi rooji’un'') melainkan Allah akan memberinya pahala semisal hari ia tertimpa musibah” (Hadits riwayat oleh Ahmad dan Ibnu Majah. ''Kitab Al Bidayah wan Nihayah'', 8:221 oleh Ibnu Katsir).</ref>
==Referensi==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
|