Efek Jokowi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
'''Efek Jokowi''' ({{lang-en|Jokowi Effect}}) adalah istilah yang diciptakan media untuk mendeskripsikan pengaruh kepopuleran [[Gubernur DKI Jakarta]] [[Joko Widodo]] terhadap perpolitikan dan perekonomian Indonesia. Dalam bidang politik, pendeklarasian Joko Widodo sebagai calon presiden dalam [[pemilihan umum presiden Indonesia 2014]] diyakini dapat mendongkrak suara [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDIP) hingga 30%.<ref>{{cite web|last=Dany Sutrisno|first=Elvan|date=14 March 2014|title=Charta Politika: Deklarasi Jokowi Sebelum Pileg, PDIP Bisa Tembus 30%|url=http://news.detik.com/read/2014/03/03/111623/2513327/10/charta-politika-deklarasi-jokowi-sebelum-pileg-pdip-bisa-tembus-30|work=Detik|accessdate=15 March 2014}}</ref> Sementara itu, di pasar modal, efek Jokowi dikatakan dapat meningkatkan gairah penanam modal karena beliau dinilai mempunyai rekam jejak yang bersih, pro-rakyat, dan tegas.<ref>{{cite web|last=Tri Wibowo|first=Arinto|title=Jokowi Capres, Indeks Saham Melesat|date=14 March 2014|url=http://us.bisnis.news.viva.co.id/news/read/488652-jokowi-capres--indeks-saham-melesat|work=VivaNews|accessdate=11 April 2014}}</ref>
Setelah Jokowi memperoleh mandat dari Ketua Umum PDIP [[Megawati Soekarnoputri]] untuk menjadi calon presiden pada tanggal 14 Maret 2014,<ref name="nytimespencalonan">{{cite news|title=Governor of Jakarta Receives His Party’s Nod for President|date=14 Maret 2014|work=[[The New York Times]]}}</ref> indeks [[Indeks Harga Saham Gabungan]] (IHSG) melesat 152,47 poin menjadi 4.878,64,<ref name="ihsgcapres1">{{cite web|last=Melani|first=Agustina|title=Efek Jokowi Beri Tenaga ke Rupiah dan Bursa Saham|date=14 March 2014|url=http://bisnis.liputan6.com/read/2023020/efek-jokowi-beri-tenaga-ke-rupiah-dan-bursa-saham|work=Liputan6|accessdate=15 March 2014}}</ref> sementara nilai tukar [[rupiah]] terhadap [[dollar Amerika Serikat]] menguat hingga angka 11,386.<ref name="rupiahcapres1">{{cite web|last=RH|first=Priyambodo|date=14 March 2014|title=Rupiah gains on Jokowi factor|url=http://www.antaranews.com/en/news/93204/rupiah-gains-on-jokowi-factor|work=Antara|accessdate=15 March 2014}}</ref> PDIP juga mencoba menggunakan Jokowi dalam kampanyenya untuk mencapai target suaranya sebesar 25%.<ref name="theeconomist1">{{cite web|date=12 April 2014|title=The chosen one stumbles|url=http://www.economist.com/news/asia/21600746-parliamentary-election-complicates-life-presidential-front-runner-chosen-one-stumbles|work=The Economist|accessdate=11 April 2014}}</ref> Namun, hasil hitung cepat menunjukkan bahwa suara PDIP gagal mencapai 20%, sehingga para analis politik mulai meragukan efek Jokowi.<ref name="newmandala">{{cite web|last=A Spinall|first=Edward|title=Why was the Jokowi effect limited?|url=http://asiapacific.anu.edu.au/newmandala/2014/04/10/why-was-the-jokowi-effect-limited/|date=10 April 2014|work=New Mandala|accessdate=11 April 2014}}</ref> Walaupun begitu, dalam bidang ekonomi, suara PDIP yang dianggap mengecewakan membuat IHSG turun 3,2 persen menjadi 4.765,73, yang merupakan penurunan terbesar semenjak 27 Agustus 2013.<ref name="jokowisetelahpileg"/> Sementara itu, nilai tukar [[rupiah]] terhadap [[dollar Amerika Serikat]] melemah dari 11.309 menjadi 11.342.<ref name="jokowisetelahpileg">{{cite web|author=Nangoy, Francezka, dan Gokkon, Basten|title=Indonesian Stock Index Falls Most in 7 Months as Legislative Vote Results Disappoint|url=http://www.thejakartaglobe.com/business/indonesian-stocks-rupiah-fall-legislative-results-disappoint/|date=10 April 2014|work=New Mandala|accessdate=11 April 2014}}</ref>
== Latar belakang ==
Baris 19:
Namun, hasil hitung cepat menunjukkan bahwa jumlah suara yang diraih PDIP tidak mencapai 20%, yang berada jauh di bawah angka yang dibutuhkan agar PDIP dapat mengajukan calon presidennya sendiri.<ref>{{cite web|last=Saragih|first=Bagus BT|date=9 April 2014|title=‘Jokowi effect’ falls flat: Analyst |url=http://www.thejakartapost.com/news/2014/04/09/jokowi-effect-falls-flat-analyst.html|work=The Jakarta Post|accessdate=12 April 2014}}</ref> Akibatnya, para pakar politik mulai meragukan pengaruh efek Jokowi terhadap pemilihan legislatif. Terdapat beberapa hipotesis yang diajukan untuk menjelaskan hal tersebut, seperti perpecahan di internal PDIP karena masih ada yang menginginkan Megawati Soekarnoputri maju sebagai calon presiden,<ref>{{cite web|author=Ihsanuddin|date=11 April 2014|title=Pengamat: Efek Jokowi Terhambat Perpecahan di Internal PDI-P|url=http://nasional.kompas.com/read/2014/04/11/2323370/Pengamat.Efek.Jokowi.Terhambat.Perpecahan.di.Internal.PDI-P|work=Kompas|accessdate=12 April 2014}}</ref> gaya kampanye PDIP yang kurang memaksimalkan efek Jokowi dan masih didominasi oleh ketokohan Megawati dan [[Puan Maharani]],<ref>{{cite web|date=10 April 2014|title=PDI-P Kurang Maksimalkan Efek Jokowi|url=http://www.suarapembaruan.com/home/pdi-p-kurang-maksimalkan-efek-jokowi/52891|work=Suara Pembaruan|accessdate=12 April 2014}}</ref> lemahnya strategi kampanye PDIP,<ref name="newmandala"/> dan pemilih yang membedakan antara pemilihan legislatif dan pemilihan presiden<ref>{{cite web|author=Ferdinan|date=9 April 2014|title=Efek Jokowi 'Melempem', PDIP: Banyak Pemilih Bedakan Pileg dan Pilpres|url=http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/04/09/170151/2550343/1562/efek-jokowi-melempem-pdip-banyak-pemilih-bedakan-pileg-dan-pilpres|work=Detik|accessdate=12 April 2014}}</ref> atau memilih berdasarkan kampanye akar rumput daripada identifikasi partai dengan kandidat presiden yang diinginkan.<ref name="newmandala"/> Namun, menurut Yunarto Wijaya dari Charta Politika, elektabilitas PDIP sudah meningkat berkat Jokowi, walaupun tidak maksimal karena PDIP menurutnya gagal dalam mengoptimalkan efek Jokowi.<ref>{{cite web|last=Harahap|first=Riza|date=10 April 2014|title=Pengamat: efek Jokowi belum dioptimalkan PDI-P|url=http://www.antaranews.com/berita/428689/pengamat-efek-jokowi-belum-dioptimalkan-pdi-p|work=Antara|accessdate=12 April 2014}}</ref>
== Efek ekonomi ==
Pada awal tanggal 14 Maret 2014, [[Indeks Harga Saham Gabungan]] (IHSG) dibuka melemah ke angka 4.693,81 karena sentimen negatif dari bursa saham regional akibat melemahnya data [[ekonomi Republik Rakyat Cina]] dan memanasnya kembali [[krisis Krimea 2014|krisis Ukraina 2014]].<ref name="ihscapres1/"> Namun, setelah Jokowi dideklarasikan sebagai calon presiden dari PDIP pada hari yang sama, pasar modal bereaksi secara positif dan IHSG melesat 152,47 poin menjadi 4.878,64, atau naik atau naik 3,23%.<ref name="ihscapres1/"> Selain itu, penanam modal asing masuk kembali dengan aksi beli bersih sekitar Rp 1,9 triliun<ref name="ihscapres1/">, sementara nilai tukar [[rupiah]] terhadap [[dollar Amerika Serikat]] menguat hingga angka 11,386.<ref name="rupiahcapres1"/>
== Catatan kaki ==
|