Seleksi biru putih: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 2:
'''Seleksi biru putih''' atau blue-white screening adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi keberhasilan [[kloning]] dan [[transformasi]]. Metode ini merupakan salah satu metode seleksi sel hasil kloning dan termasuk metode seleksi berdasarkan warna.<ref name="Greene & Rao">Greene JJ, Rao VB. 1998. ''Recombinant DNA Principles and Methodologies''. New York : Marcel Dekker.</ref>
==Sejarah==
Francois Jacob dan Jacques Monod adalah ahli biologi dari Perancis yang pertama kali menemukan sistem induksi gen reporter.
==Enzim==
Untuk proses seleksi ini, digunakan enzim [[β-galaktosidase]].<ref
==Mekanisme== Proses seleksi ini memanfaatkan sifat dari enzim β-galaktosidase, yaitu enzim yang terdiri dari 2 subunit, yaitu peptida α dan peptida ω.<ref name="Gupta"/> Untuk menjadi suatu enzim yang fungsional, enzim ini memerlukan kedua peptidanya untuk berikatan dan membentuk enzim yang dapat memecah substrat laktosa atau X-gal.<ref name="Gupta">Gupta PK. 2008. ''Molecular Biology and Genetic Engineering''. New Delhi : Rastogi.</ref> Gen penyandi peptida ω biasanya terdapat pada [[kromosom]], sedangkan gen penyandi peptida α terdapat pada plasmid. Bila hanya ada [[peptida ω]] yang diekspresikan oleh gen pada kromosom, maka tidak akan ada pemecahan laktosa atau X-gal. Namun bila terjadi komplementasi oleh [[peptida α]], maka [[laktosa]] atau [[X-gal]] dapat dipecah oleh enzim β-galaktosidase yang terbentuk sempurna. Oleh karena itu, komplementasi α dapat membantu untuk proses seleksi biru-putih sebagai indikator keberhasilan kloning atau transformasi.<ref name="Clark & Pazdernik">Clark DP, Pazdernik NJ. 2012. ''Biotechnology: Academic Cell''. California : Elsevier.</ref> |