Kesultanan Singora: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
What a joke (bicara | kontrib) |
What a joke (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 29:
Sejarah kesultanan tersebut didokumentasikan dalam catatan, surat, dan jurnal yang ditulis oleh pedagang-pedagang [[Perusahaan Hindia Timur Britania|Britania]] dan [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]]; keruntuhan kota tersebut didiskusikan dalam buku-buku dan laporan-laporan yang ditulis oleh para anggota duta besar Perancis untuk Siam pada pertengahan 1680an. Sejarah keluarga Sultan Sulaiman juga dikisahkan: diketahui keturunannya meliputi Jenderal [[Chavalit Yongchaiyudh]] (Perdana Menteri Thailand ke-22), seorang mantan laksamana Angkatan Laut Kerajaan Thai dan sebuah keluarga penenun sutra di provinsi [[Provinsi Surat Thani|Surat Thani]].
Sultan Sulaiman bukanlah satu-satunya orang Persia yang mengembangkan kekuasaan di Siam pada abad ke-17. Sumber kontemporer mendeskripsikan bagaimana orang-orang Persia mendapatkan posisi otoritas di pusat Siam, [[Kerajaan Ayutthaya|Ayuthaya]], dan provinsi-provinsinya. Seorang duta dikirim ke Siam atas nama Shah dari Persia pada akhir abad ke-17 menyatakan telah bertemu gubernur berdarah Persia di dua kota utama saat perjalanan menuju Ayuthaya; sumber lainnya menyatakan bahwa orang-orang Persia diberikan status yang tinggi dan diberikan perlindungan oleh raja.
==Sejarah awal==
|