Pengguna:Erik Evrest/Bak pasir/11: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 166:
Di negara-negara Muslim, dukungan Israel sering ditentang. Pada tahun 2004, Sarah Nasser, seorang mahasiswa Muslim di Kanada yang dikenal karena pandangan pro-Israelnya, received death threats setelah menunjukan dukungan kepada hak negara Yahudi untuk berdiri. "Menjadi pendukung keberadaan Israel tanpa berkonflik dengan Islam, it complements Islam," katanya. "Al-Qur'an does not have any verses that do not allow for the Yahudi untuk kembali ke Tanah Israel (...) "Aku cinta Yahudi seperti halnya aku cinta Muslim yang benar," katanya. "Therefore, aku percaya Yahudi should have a right to live legitimately in tanah air mereka."<ref name="intolerance">{{Cite news|last= Freund|first= Michael|title= Muslim pro-Israel activist threatened|accessdate= 19 Juni 2010 | newspaper = The Jerusalem Post|date=Friday, 2 Januari 2004}}.</ref><ref>{{Citation | first = Sarah | last = Nasser | url = http://www.highbeam.com/doc/1P1-116131837.html | title = A pro-Israel Muslim speaks out | newspaper = The Jerusalem Post | date = December 1, 2005}}.</ref> Do Bangladesh, Salah Uddin Shoaib Choudhury, editor surat kabar Weekly Blitz dan menyatakan dirinya "Muslim Zionis", diserang dan beaten pada tahun 2006 by a mob of nearly 40 people, leaving him with a fractured ankle. During the assault, the attackers shouted at Choudhury, menlabelkan dirinya seorang "agen Yahudi."<ref name="mob">{{Citation | first = Michael | last = Freund | url = http://www.weeklyholiday.net/2006/031106/inter.html | title = US slams trial of Bangladeshi newsman | newspaper = Holiday International | date = 3 November 2006}}.</ref>
Pada tahun 2011, Alaa Alsaegh, seorang Muslim dari Iraq memposting sebuah puisi yang menunjukan dukungan kepada orang Yahudi di Israel, was mengabarkan penyerangan di St. Louis, dengan sebuah Bintang Daud
==Lihat juga==
|