Dr. Tawfik Hamid, ketua untuk Studi Radikalisme Islam di [[Potomac Institute for Policy Studies]], seorang sarjana Mesir anddan self-describedmenyatakan dirinya sebagai mantan anggota militan [[al-Gama'a al-Islamiyya]], saidberkata thatbahwa mostkebanyakan MuslimsMuslim correlate the tulisan ''Israel'' dalam bahasa Arab ditulis ''[[Azrael|'Azra'il]]'' yang kedengarannya seperti ''Israel'' namun artinya "malaikat kematian". This created a link in the minds of mostkebanyakan children ofanak-anak Muslims the need tountuk hate themembenci wordkata Israel. Dalam sebuah artikel berjudul "Mengapa Aku mencintai Israel berdasarkan Al-Qur'an" ia mengklaim bahwa menurut Al-Qur'an, Allah memberikan tanah Israel sebagai tanah yang dijanjikan kepada bangsa Israel (Al-Qur'an 17:104): And We said thereafter to bani Israel, "Dwell securely di tanah yang dijanjikan". He explains Al-Qur'an went even further to consider Tanah yang Dijanjikan sebagai the permanent inheritance untuk the Israelites (26:59): "Thus it was, but we made bani Israel inheritors of such things (Tanah yang Dijanjikan)"<ref name=Hamid>{{Citation | first = T | last = Hamid | title = Why I love Israel Based on the Quran | month = June | year = 2004}}.</ref> He melanjutkan dengan mengakatan "Tidak ada Muslim has the right to interfere with the gathering of the Yahudi di Israel, as this is the will of Allah himself".<ref name=Hamid />