[[Berkas:Gamblers.jpg|right|thumb|200px|sekumpulan orang yang sedang bermain judi]]
''' Homo Ludens ''' adalah sebuah konsep yang memahami bahwa manusia merupakan seorang pemain yang memainkan permainan.<ref name="Huizinga">(English) Johan Huizinga. 1950. Homo Ludens: A study of the play element in culture. London: Roy Publishers.</ref> Homo ludens sendiri merupakan sebuah konsep yang muncul atau ditemukan dalam [[kebudayaan]].<ref name="Huizinga"/> Dengan kata lain, setiapSetiap kebudayaan memperlihatkan karakter manusia sebagai pemain.<ref name="Huizinga"/> Konsep homo ludens merupakan sebuah fenomena budaya.<ref name="Huizinga"/> BahkanNamun dapat dikatakan bahwademikian, konsep tentang permainan sudah ada jauh sebelum kebudayaan.<ref name="Huizinga"/> Salah satu contoh yang membuktikan hal ini adalah kitaKita dapat melihat konsep homo ludens dalam bentuk sederhana dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada hewan peliharaan.<ref name="Huizinga"/> Ketika kita melihat hewan peliharaan kita bermain maka saat itulah kita melihat bahwa konsep tentang bermain itu terjadi tanpa perlu suatu pola atau petunjuk.<ref name="Huizinga"/> Dalam halkasus ini, bermain dapat dikatakan sebagai insting.<ref name="Huizinga"/> Permasalahannya adalah ketika kita mengatakan bahwa bermain sebagai [[insting]] maka permainan itu berarti sempit.<ref name="Huizinga"/> Sedangkan jika bermain dikatakan sebagai sebuah kehendak atau sebuah pikiran maka makna dari bermain itu akan menjadi luas.<ref name="Huizinga"/>
Konsep homo ludens ini didasarkan pada konsep [[Deus Ludens]] yaitu konsep gambaran karakter Allah yang bermain atau bersenang-senang.<ref name="Singgih"> Emanuel Gerrit Singgih. 2011. Dari Eden ke Babel: Sebuah Tafsir Kejadiaan 1-11. Yogyakarta: Kanisius.</ref><ref name="Lane">(English) Belden C. Lane. 1998. The Solace of Fierce Landscape. New York: Oxford University Press. Hlm 179-180.</ref>
== Perspektif psikologi ==
Konsep homo ludens juga memainkan perananberperan penting dalam dunia [[psikologi]].<ref name="Huizinga"/> Kegiatan bermain ini menjadi salahadalah satu subjek penelitian dalam dunia psikologi.<ref name="Huizinga"/> Dalam dunia psikologi, para ahli psikologis berusaha mencari pola perilaku dari pemain dalam melakukan permainan.<ref name="Huizinga"/> Tidak hanya melihat pola perilaku, mereka juga berusaha menentukan fungsi biologis para pemain dari kegiatan bermain.<ref name="Huizinga"/> Penelitian tersebut kemudian berujung pada pertanyaan tentang mengapa manusia bermain serta apa sebab-sebab manusia bermain.<ref name="Huizinga"/> Pertanyaan lain yang muncul adalah apakah arti dari bermain dan apakah dampak yang dirasakan pemain dari kegiatan bermain.<ref name="Huizinga"/> Hal yang palingPertanyaan esensi dandari yangkegiatan menjadi pertanyaan utamabermain adalah bagaimana seorang manusia dapat merasakan kesenangan di tengah permainan, bahkan walaupun permainan itu mengecewakan pemain?<ref name="Huizinga"/> Salah satu contoh terkait pertanyaan ini adalahContohnya, bagaimana seorang penjudi bisa merasakan kesenangan dalam bermain judi walaupun ia telah kalah?<ref name="Huizinga"/> Melalui pertanyaan ini, kita dapat menemukan esensi dari kegiatan bermain.<ref name="Huizinga"/> Kesenangan atau kepuasan dalam bermain ini tidak dapat dianalisis secara total dan juga tidak mampudapat diinterpretasi secara logis.<ref name="Huizinga"/> Bahkan sebagai sebuah konsep, kesenangan dalam permainan tidak dapat disederhanakan ke dalam salah satu bentuk kategori mental.<ref name="Huizinga"/>