Pengguna:Erik Evrest/Bak pasir/11: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 37:
 
===Jaman modern===
Sejumlah kelompok Muslim yang mempunyai sejarah dalam konflik melawan orang Arab, terutama [[Kurdi]] dan [[orang Berber|Berber]], juga menyuarakan dukungan untuk Israel dan Zionisme.<ref>{{Citation | title = Islam, Islam, Laïcité, and Amazigh Activism in France and North Africa | year = 2004 | format = paper | first = Paul A | last = Silverstein | publisher = Department of Anthropology, Reed College}}.</ref> Ramin H. Artin, of thedari Kurdish-Amerika Education Society, berpendapat bahwa pembentukan Israel has been "a thorn in the eye of fascists who would rather eliminate negara Yahudi". He concluded that an aliansi Israel-Kurdish adalah "alami", and that sincere mutual respect and recognition of eachsetiap other'shak rightslainnya canyang leaddapat tomemimpin peaceperdamaian and prosperity.<ref name="Why not a Kurdish-Israeli alliance?">{{Citation | url = http://www.iran-press-service.com/ips/articles-2004/august/israel_kurds_11804.shtml | title = Why not a Kurdish-Israeli alliance? | publisher = Iran Press Service | year = 2004}}.</ref>
 
Palazzi mengatakan bahwa meskipun pada masa sekarang dukungan untuk Israel dari Muslim berorientasi minoritas, namun beberapa diantaranya masih ada, seperti mantan Presiden Indonesia dan pemimpin [[Nahdlatul 'Ulama]], Syeikh [[Abdurrahman Wahid]], dan Mufti Agung Federasi Rusia, Syeikh [[Talgat Tajuddin]], Mufti Eropa Rusia, Syeikh [[Salman Farid]], yang menuliskan fatwa menentang intifadah. Menurut Palazzi, contoh dari banyak ulama Muslim Pro-Israel adalah Mufti Chechnya, Uzbekistan dan Kazakhstan.<ref name="PalazziInterview"/><ref name="bloom">{{Citation | last = Bloom | first = Jack | title = Out of Step: Life-Story of a Politician Politics and Religion in a World at War | year = 2005 | publisher = Indiana University | ISBN = 0-620-35374-0 | pages = 244, xiv}}.</ref>