Pengguna:Erik Evrest/Bak pasir/11: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 58:
{{Quote |Saya bangga menjadi warga Israel – bersama dengan warga Israel non-Yahudi lainnya yakni Druze, Bahai, Bedouin, Kristen dan Muslim, yang hidup dalam masyarakat the most culturally diversified dan satu-satunya demokrasi yang sebenarnya di Timur Tengah. Seperti Amerika, masyarakat Israel jauh dari kesempurnaan, namun let us deals honestly. By any yardstick you choose – educational opportunity, pengembangan ekonomi, hak wanita dan gay, kebebasan berbicara and assembly, perwakilan legislatif – Israel's minorities fare far better than any negara lainnya di Timur Tengah.<ref>{{Citation | place = San Francisco | newspaper = Chronicle | month = March | year = 2009}}.</ref>}}
===
[[File:DruzeSoldier.jpg|thumb|250px|Komandan Druze batalion IDF Herev. Warga sipil Druze are prominent in the [[
====Latar belakang====
[[Orang Sirkasia di Israel]] adalah non Arab, namun didominasi oleh penganut Muslim Sunni. Orang Sirkasia memiliki hubungan baik dengan masyarakat Yahudi di Israel sejak the beginning of the [[Yishuv|permukiman Yahudi di Tanah Israel]]. Komunitas Sirkasia di Israel membantu imigrasi ilegal ([[Ha'apala]]) Yahudi ke Palestina sejak [[Palestina Mandat Britania|Mandat Britania]] dan fought on the Israeli side of the [[Perang Arab-Israel 1948|Perang Kemerdekaan]]. Pada tahun 1948, dimana Negara Israel dibentuk, orang-orang Sirkasia dari Palestina tidak bermigrasi ke negara-negara tetangga, rather made memilih untuk tinggal within the borders of the negara baru dan embrace seluruh masyarakat Israel.<ref name="merza"/> Seperti halnya warga [[Druze]], sejak 1958 kaum laki-laki Sirkasia tampil dalam pelayanan militer wajib Israel upon reaching the age of majority, namun kaum perempuan tidak.<ref>{{Citation | url = http://www.circassianworld.com/Haaretz_eng.html | newspaper = Ha’aretz | date = 8/2/2004 | publisher = Circassian world}}.</ref> Kebanyakan orang Sirkasia di Israel dimasukkan dalam pasukan keamanan, termasuk dalam Pertahanan Perbatasan, Pasukan Pertahanan Israel, polisi dan Pelayanan Tahanan Israel. The percentage of the army merekrut among komunitas Sirkasia di Israel is particularly high. Loyalti ini to Israel is often considered as an act of betrayal oleh Muslim-Muslim Arab, yang melihat orang Sirkasia sebagai traitors to the [[Ummah]].<ref name="merza">{{Citation | url = http://bcrfj.revues.org/index5911.html | title = In search of a lost time, (Re) construction of identity in the Circassian diaspora in Israel | first = Eléonore | last = Merza | newspaper = Bulletin du Centre de recherche français de Jérusalem}}.</ref><ref name="berkley">{{Citation | title = Jews | first = George E | last = Berkley | publisher = Branden Books | year = 1997 | page = 307}}.</ref>
Rafik Halabi, seorang koresponden televisi Druze Israel dan mantan pemimpin militer Israel, mengkarakteristikan dirinya sendiri sebagai seorang pahlawan Israel.<ref>{{Citation | url = http://www.washington-report.org/backissues/112982/821129007.htm | type = book review | title = The West Bank Story: An Israeli Arab's View of Both Sides of a Tangled Conflict | newspaper = Washington Report | date = November 29, 1982 | page = 7}}.</ref> Dalam bukunya yang dibuat pada tahun 1982 yang berjudul "The West Bank Story: An Israel Arab's View of Both Sides of a Tangled Conflict", ia menulis, "Aku adalah seorang pahlawan Israel, meskipun aku bukan seorang Yahudi".<ref>{{Citation | title = People as subject, people as object: selfhood and peoplehood in contemporary Israel | first = Virginia R | last = Domínguez | publisher = Univ of Wisconsin Press | year = 1989 | page = 159}}.</ref><ref>{{Citation | title = Surrounded: Palestinian soldiers in the Israeli military | first = Rhoda Ann | last = Kanaaneh | publisher = Stanford University Press | year = 2009 | page = 155}}.</ref>
Salman Abu-Salah dari desa [[Majdal Shams]] membentuk "Klub Zionis Druze" di Golan pada tahun 1970an and advocated petitioning untuk tempat warga sipil Israel, even prior to aneksasi Israel of the Golan heights pada tahun 1980.<ref name="nisan">{{Citation | last = Nisan | first = Mordechai | url = http://www.highbeam.com/doc/1P3-2169290291.html | title = The Druze in Israel: Questions of Identity, Citizenship, and Patriotism | newspaper = The Middle East Journal | date =
====Lingkaran Zionis Druze====
[[File:Amal Nasser el-Din (2).jpg|thumb|right|[[Amal Nasser el-Din]], pendiri ''Lingkaran Zionis Druze'' dan seorang mantan anggota Knesset Israel]]
Pada tahun 1973, [[Amal Nasser el-Din]], mendirikan ''Lingkaran Zionis Druze'',<ref name="nissan">{{Citation | title = The Druzes in the Jewish state: a brief history | first = Kais | last = Firro | page = 210}}.</ref><ref>{{Citation | title = Minorities in the Middle East: a history of struggle and self-expression | first = Mordechai | last = Nisan | author-link = Mordechai Nisan | publisher = McFarland | year = 2002 | page = 109}}.</ref> a group whose aim was to encourage the Druze untuk mendukung negara Israel sepenuhnya and unreservedly.<ref>{{Citation | title = The Arab minority in Israel, 1967–1991: political aspects | first = Jacob M | last = Landau | page = 46}}.</ref> A-Din, seorang anggota [[Likud]] dari [[Knesset]], yang kehilangan putranya dalam [[War of Attrition]] antara Israel dan Mesir pada tahun 1969.<ref name="nissan"/> Pada tahun 2007, Nabiah A-Din, ketua forum kepala otoritas Druze dan Circassian, dan kepala kotamadya [[Kasra Adia]], mengkritik konstitusi Israel "multi-kultural" yang diusulkan oleh organisasi Arab Israel [[Adalah]], berkata bahwa he finds it unacceptable. "Negara Israel adalah negara Yahudi sebagai well as a negara demokratis that espouses equality and elections. We invalidate and reject everything bahwa organisasi Adalah merupakan permintaan," katanya. Menurut A-din, the fate of Druze dan
===Arab Israel terkenal lainnya yang mendukung Israel===
|