'''''Meniti Bianglala''''' adalah sebuah [[novel]] karangan [[Mitch Albom]] yang diterbitkan di [[Amerika Serikat]] pada tahun 2003 dan di Indonesia pada tahun 2011.<ref name = "ref1">[{{ citeweb|url= http://www.gramediapustakautama.com/buku-detail/84706/Meniti-Bianglala|title=Meniti Bianglala|accessdate=20 April 2014|publisher=Gramedia Pustaka Utama]}}</ref>. Buku ini telah terjual lebih dari sepuluh juta kopi dan diterjemahkan dalam 35 bahasa.<ref name = "ref5">[{{ citeweb|url= hhttphttp://www.gradesaver.com/author/mitch-albom/|title=Meniti Bianglala|accessdate=20 April 2014|publisher=Gradesaver]}}</ref>
==Gaya Penulisan==
Alur yang digunakan dalam tulisan ini adalah alur maju.<ref name = "ref2">[{{ citeweb|url= http://thebestnotes.com/booknotes/Five_People_You_Meet_In_Heaven/Five_People_You_Meet_In_Heaven04.html|title=Meniti Bianglala|accessdate=20 April 2014|publisher=The Best Notes]}}</ref> Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang ketiga dimana naratornya tidak menjadi bagian dari cerita dan memberi tahu kita tentang perasaan tokoh utama dalam cerita.<ref name = "ref2"/> Cerita dalam buku ini dibangun dengan suasana yang serius dan hati-hati; setiap tokoh dalam buku ini mempengaruhi kisah tokoh utama dalam cerita.<ref name = "ref2"/> Perjalanan hidup dan kehidup setelah kematian tokoh utama dalam buku ini dipaparkan semua dan menjadi satu kesatuan.<ref name = "ref2"/>
==Tema==
Tema yang diusung dalam novel ini dirangkum dalam pelajaran-pelajaran hidup antara lain:
Baris 39:
== Plot ==
Eddie bekerja di taman hiburan hampir sepanjang hidupnya, memperbaiki dan merawat berbagai wahana.<ref name = "ref3">[{{ citeweb|url= http://www.goodreads.com/book/show/11295105-meniti-bianglala---the-five-people-you-meet-in-heaven|title=Meniti Bianglala|accessdate=20 April 2014|publisher=goodreads]}}</ref> Dalam cerita, si kematian manusia biru mengandung tema ini.<ref name = "ref3"/> Tahun-tahun berlalu, dan Eddie merasa terperangkap dalam pekerjaan yang dirasanya tak berarti.<ref name = "ref3"/> Hari-harinya hanya berupa rutinitas kerja, kesepian, dan penyesalan.<ref name = "ref3"/>
Pada ulang tahunnya yang ke-83, Eddie tewas dalam kecelakaan tragis ketika mencoba menyelamatkan seorang gadis kecil dari wahana yang rusak.<ref name = "ref4">[{{ citeweb|url= http://www.ibudanmama.com/me-time/hiburan/buku-meniti-bianglala/|title=Meniti Bianglala|accessdate=20 April 2014|ibudanmama]publisher=Ibudanmama}}</ref>. Saat menghembuskan napas terakhir, terasa olehnya sepasang tangan kecil menggenggam tangganya.<ref name = "ref4"/> Cerita kemudian bergulir ketika Eddie ‘terbangun’ setelah kematiannya.<ref name = "ref4"/> Alih-alih berada di surga, taman yang indah yang selama ini ia bayangkan, ia malah berada di tengah padang awan, dimana Eddie akan dipertemukan dengan lima orang yang tanpa ia sadari telah mengubah jalan hidupnya.<ref name = "ref4"/> Kelima orang ini akan menjawab setiap pertanyaan Eddie mengenai hidupnya yang selama ini ia anggap taktidak bermakna.<ref name = "ref4"/>